Teori Probabilitas
Budi Manfaat
EDUVISION
your book is your future
Judul:
Pengantar Teori Probabilitas
Penulis:
Budi Manfaat
ISBN: 978-602-74719-4-8
Terbitan pertama oleh Nurjati Press IAIN Syekh Nurjati Cirebon tahun 2013
Terbitan berikutnya oleh EDUVISION tahun 2016
EDUVISION
Alamat: Bima Terrace A-60 Cirebon, Jawa Barat, Indonesia
www.eduvision.webs.com
Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang mereproduksi isi buku ini baik sebagian
maupun seluruhnya dalam bentuk dan atau alasan apapun juga tanpa izin tertulis dari
pemegang hak cipta
Dicetak di Cirebon
5 4 3 2 1 20 19 18 17 16
Anak-anakku,
S
etidaknya ada dua alasan yang melandasi lahirnya ilmu statistika, yaitu
keberagaman dan ketidakpastian. Bayangkan, bagaimana seandainya semua
hal seragam: tinggi badan setiap orang sama, jenis dan tingkat kecerdasan
setiap orang sama, warna kulit setiap orang sama, motivasi belajar setiap orang
sama, dan demikian juga untuk hal-hal lainnya? Maka, tidak perlu ada ukuran-
ukuran statistik, baik ukuran pemusatan maupun ukuran sebaran. Demikian juga,
bagaimana seandainya semua hal dapat dipastikan kejadiannya sesuai dengan yang
diharapkan? Maka, tidak perlu ada estimasi dan prediksi (sebagai kajian dalam
statistika).
Kenyataannya, semua hal adalah beragam. Bahkan, misalnya pada produksi
masal suatu produk yang direncanakan sama, misalnya produksi air mineral yang
diharapkan nettonya seragam yaitu 600mL, pada kenyataannya tidak benar-benar
seragam (terdapat variasi walaupun kecil). Atas adanya keberagaman, maka
kemudian orang tertarik untuk mengetahui ukuran-ukuran (statistik) tertentu,
misalnya ukuran pemusatan (seperti: rata-rata) dan ukuran penyebaran (seperti
standar deviasi). Sebagai gambaran, misalnya dalam hal industri yang
memproduksi sepatu, di mana sasaran pasarnya adalah orang Indonesia. Maka
produsen tentu harus mengetahui bahwa ukuran telapak kaki orang dewasa
Indonesia adalah beragam. Produsen perlu melakukan riset (misalnya melalui
survei) untuk mengestimasi kisaran rata-rata ukuran telapak kaki orang dewasa
Indonesia. Berdasarkan hasil itu, kemudian produsen menetapkan ragam ukuran
sepatu yang diproduksinya. Sepatu dengan ukuran (nomor) rata-rata (misalnya
nomor 40) perlu diproduksi jauh lebih banyak dari pada ukuran yang jauh lebih
besar atau lebih kecil dari rata-rata tersebut.
Kenyataannya juga, hampir semua hal memuat sifat ketidakpastian. Semua
orang pasti mati, tapi kapan waktunya dan di mana kejadiannya? Tidak ada seorang
pun yang dapat memastikan. Semua orang pasti ingin sukses, tapi apakah pada
akhirnya benar-benar mencapai sukses? Tidak dapat dipastikan. 100 ayam
diberikan makanan yang sama, dapatkah dipastikan berat badannya akan sama?
Tidak dapat dipastikan. Dan demikian juga untuk hal-hal lainnya. Jika
ketidakpastian adalah suatu keniscayaan, maka yang dapat dilakukan ilmuwan
hanyalah mengestimasi (memperkirakan) atau memprediksikan (meramalkan).
Estimasi, prediksi atau peramalan, adalah bagian dari kajian dalam statistika.
Untuk mengestimasi dan memprediksikan karakteristik populasi, ilmuwan
dibatasi oleh beberapa hal yaitu: keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya. Oleh
karena itu, ilmuwan melakukannya hanya berdasarkan atas sampel yang diambil
dari populasi yang dipelajari. Selama sampel yang diambil dapat merepresentasikan
populasi yang dipelajari, maka gambaran sampel dapat digeneralisasi sebagai
gambaran populasinya.
Tentu saja, gambaran tentang populasi yang didasarkan atas gambaran sampel
tidak pernah mutlak kebenarannya. Artinya, pernyataan statistik selalu dibayang-
bayangi oleh kemungkinan adanya kesalahan (error). Dengan kata lain, kebenaran
statitika adalah kebenaran probabilistik, yaitu kebenaran yang bersifat
kemungkinan. Walaupun demikian, statistika mempelajari bagaimana
mengusahakan agar statistik memiliki kemungkinan benar yang jauh lebih besar
dari pada kemungkinan salahnya, yaitu melalui kajian teori probabilitas. Teori
probabilitas adalah sistem proposisi yang dibangun dari aksioma-aksioma
probabilitas. Dengan menggunakan teori inilah, statistika dibangun dan
dikembangkan.
Alhamdu Lillah. Segala puji hanya milik Allah, Yang Merajai Segala Ilmu
Pengetahuan. Penulis bersyukur dapat merampungkan buku ajar ini dengan segala
keterbatasannya, sebagai panduan mahasiswa dalam menempuh matakuliah Teori
Peluang. Matakuliah ini adalah prasyarat untuk menempuh matakuliah Statistika
Matematik pada jenjang semester berikutnya.
Buku ajar ini memuat tujuh (7) bab penting yang disarikan dan diuraikan dari
beberapa rujukan terpilih dari buku-buku teks luar negeri (berbahasa asing), dengan
gaya pembahasan yang sederhana sedemikian hingga dapat memudahkan
mahasiswa dalam memahami teori probabilitas dan terapannya. Tentu saja, sangat
disarankan pada pembelajar (mahasiswa) agar juga menelusuri dan mengkaji
literatur lainnya, untuk dapat memahami lebih dalam dan mengembangkan teori-
teori yang telah ada.
Selamat belajar, salam sukses sejati!
Penulis
DaftarIsi
Prakata
Daftar Isi
Bab 1 Analisis Kombinatorial
1.1 Prinsip Dasar Pencacahan 1
1.2 Permutasi 4
1.3 Kombinasi 11
1.4 Koefisien Binomial 13
1.5 Koefisien Multinomial 17
Bab 2 Aksioma Probabilitas
2.1 Eksperimen Acak 21
2.2 Ruang Sampel 22
2.3 Kejadian (Event) 23
2.4 Aksioma Probabilitas 27
2.5 Proposisi-Proposisi Probabilitas 32
Bab 3 Probabilitas Kejadian Kondisional Dan Kejadian Independen
3.1 Probabilitas Kejadian Kondisional 35
3.2 Probabilitas Kejadian Independen 39
3.3 Aturas Bayes 41
Bab 4 Variabel Random Dan Distribusi Probabilitasnya
4.1 Variabel Random 45
4.2 Distribusi Probabilitas 51
4.3 Fungsi Distribusi Kumulatif 62
Bab 5 Ekspektasi Matematik
5.1 Ekspektasi Suatu Variabel Random 69
5.2 Ekspektasi Suatu Fungsi Variabel Random 73
5.3 Momen 76
5.4 Varians 79
5.5 Fungsi Pembangkit Momen 82
Bab 6 Beberapa Distribusi Probabilitas Diskrit Istimewa
6.1 Distribusi Uniform Diskrit 87
6.2 Distribusi Bernoulli 88
6.3 Distribusi Binomial 89
6.4 Distribusi Geometrik 91
6.5 Distribusi Hipergeometrik 92
6.6 Distribusi Poisson 95
Bab 7 Beberapa Distribusi Probabilitas Kontinu Istimewa
7.1 Distribusi Uniform Kontinu 99
7.2 Distribusi Gamma, Eksponensial, dan Chi-Kuadrat 101
7.3 Distribusi Normal 112
Catatan Hikmah 125
Buku Rujukan
Lampiran
Profil Penulis
Probabilitas Kejadian Kondisional
dan Kejadian Independen
3.1 ProbabilitasKejadianKondisional
𝑛(𝐴)
𝑃(𝐴) = 𝑃(𝐴|𝑆) =
𝑛(𝑆)
𝑛(𝐴 ∩ 𝑆)
= ; 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝐴 ∩ 𝑆 = 𝐴
𝑛(𝑆)
𝑛(𝐴 ∩ 𝑆)
⁄
𝑛(𝑆)
=
𝑛(𝑆)
⁄𝑛(𝑆)
𝑃(𝐴 ∩ 𝑆)
= ; 𝑘𝑎𝑟𝑒𝑛𝑎 𝑃(𝑆) = 1
𝑃(𝑆)
Andaikan 𝐴 dan 𝐵 adalah dua buah kejadian, maka notasi 𝑃(𝐴|𝐵) adalah
menyatakan probabilitas kejadian 𝐴 dengan kondisi 𝐵, yang didefinisikan
sebagai berikut.
Jika 𝐴 dan 𝐵 adalah dua kejadian yang dibentuk dari ruang sampel 𝑆, maka
probabilitas kejadian 𝐴 dengan kondisi 𝐵 adalah:
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵)
𝑃 (𝐴|𝐵 ) =
𝑃(𝐵)
35
dengan 0 < 𝑃(𝐵) < 1
Contoh 3.1:
Sebuah kumpulan arisan mempunyai cara yang unik untuk menentukan siapa
yang mendapatkan undian. Misalnya pesertanya adalah 4 orang (Anita, Bella,
Cica, Diana). Pemilihan satu orang yang beruntung dilakukan dengan cara:
Jawab:
SYUKUR SABAR
Anita (Anita, Syukur) (Anita, Sabar)
Bella (Bella, Syukur) (Bella, Sabar)
Cica (Cica, Syukur) (Cica, Sabar)
Diana (Diana, Syukur) (Diana, Sabar)
Misalnya 𝐴 adalah kejadian munculnya nama Anita dari tabung I, dan 𝐵 adalah
kejadian munculnya gulungan kertas bertuliskan “SYUKUR” dari tabung II,
36
maka notasi 𝑃(𝐴|𝐵) menyatakan kejadian munculnya nama Anita dengan
kondisi “SYUKUR”, atau sama artinya bahwa 𝑃(𝐴|𝐵) adalah probabilitas
keberuntungan Anita.
𝑛 (𝐴 ) = 2
𝑛(𝐴) 2 1
𝑃 (𝐴 ) = = =
𝑛(𝑆) 8 4
dan
𝐵
= {(Anita, Syukur), (Bella, Syukur), (Cica, Syukur), (Diana, Syukur)}
𝑛 (𝐵 ) = 4
𝑛(𝐴) 4 1
𝑃 (𝐵 ) = = =
𝑛(𝑆) 8 2
Selanjutnya,
𝐴 ∩ 𝐵 = {(Anita, Syukur)}
𝑛 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = 1
𝑛(𝐴 ∩ 𝐵) 1
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = =
𝑛(𝑆) 8
𝑃(𝐴 ∩ 𝐵) 1⁄8 1
𝑃 (𝐴 |𝐵 ) = = =
𝑃(𝐵) 1⁄ 4
2
37
Contoh 3.2:
IPA IPS
Laki-laki 40 60
Perempuan 70 30
akan dipilih satu siswa secara acak untuk mewakili sekolah sebagai duta wisata
pendidikan. Pertanyaannya: berapa probabilitas bahwa yang terpilih adalah
siswa perempuan dari jurusan IPA?
Jawab:
110 11
𝑃 (𝐵 ) = =
200 20
70 7
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = =
200 20
Dengan demikian,
7⁄
𝑃 (𝐴 |𝐵 ) = 20 = 7
11⁄ 11
20
Jika dalam suatu eksperimen kejadian 𝐴 dan 𝐵 keduanya dapat terjadi, maka:
38
Teorema 3.2: Generalisasi Aturan Perkalian
𝑃(𝐴1 ∩ 𝐴2 ∩ ⋯ ∩ 𝐴𝑘 )
= 𝑃(𝐴1 ) ∙ 𝑃 (𝐴2 |𝐴1 ) ∙ 𝑃(𝐴3 |𝐴1 ∩ 𝐴2 ) ⋯ 𝑃(𝐴𝑘 |𝐴1 ∩ 𝐴2 ∩ ⋯
∩ 𝐴𝑘−1
Contoh 3.3:
39
𝑆 = {𝐴𝐴𝐴, 𝐴𝐴𝐺, 𝐴𝐺𝐴, 𝐺𝐴𝐴, 𝐴𝐺𝐺, 𝐺𝐴𝐺, 𝐺𝐺𝐴, 𝐺𝐺𝐺 }
Jika misalnya:
Jawab:
2 1
𝐴 = {𝐴𝐴𝐴, 𝐴𝐴𝐺} 𝑛 (𝐴) = 2 𝑃 (𝐴 ) = =
8 4
4 1
𝐵 = {𝐴𝐴𝐺, 𝐴𝐺𝐺, 𝐺𝐴𝐺, 𝐺𝐺𝐺} 𝑛 (𝐵 ) = 4 𝑃 (𝐵 ) = =
8 2
3
𝐶 = {𝐴𝐺𝐺, 𝐺𝐴𝐺, 𝐺𝐺𝐴} 𝑛 (𝐶 ) = 3 𝑃 (𝐶 ) =
8
𝐴 1
= {𝐴𝐴𝐺} 𝑛 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = 1 𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) =
∩𝐵 8
2
𝐵 𝑃 (𝐵 ∩ 𝐶 ) =
8
= {𝐴𝐺𝐺, 𝐺𝐴𝐺} 𝑛 (𝐵 ∩ 𝐶 ) = 2
∩𝐶 1
=
4
1 1 1
a. Oleh karena 𝑃 (𝐴) ∙ 𝑃(𝐵) = 4 ∙ 2 = 8 = 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵), maka kejadian 𝐴 dan
𝐵 adalah independen.
1 3 3
b. Oleh karena 𝑃 (𝐵) ∙ 𝑃(𝐶 ) = ∙ = ≠ 𝑃(𝐴 ∩ 𝐵), maka kejadian 𝐵 dan
2 8 16
𝐶 adalah dependen.
Teorema 3.3:
Jika 𝐴 dan 𝐵 adalah dua kejadian independen, maka 𝐴 dan 𝐵𝑐 adalah juga
independen
40
Definisi 3.3: 𝑘-Kejadian Independen
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐵 ) = 𝑃 (𝐴 ) ∙ 𝑃 (𝐵 ) ;
𝑃 (𝐴 ∩ 𝐶 ) = 𝑃 (𝐴 ) ∙ 𝑃 (𝐶 ) ;
41
𝑛
𝑃(𝐴|𝐵𝑗 )𝑃(𝐵𝑗 )
𝑃(𝐵𝑗 |𝐴) = 𝑛
∑𝑖=1 𝑃(𝐴|𝐵𝑖 )𝑃(𝐵𝑖 )
Contoh 3.4:
Jawab:
0,15 ∙ 0,01
𝑃(𝐵1 |𝐴) = = 0,052
0,15 ∙ 0,01 + 0,35 ∙ 0,05 + 0,5 ∙ 0,02
Soal Latihan:
42
1. Misalkan terdapat tiga buah kotak yang masing-masing diisikan bola
berwarna sebagai berikut.
2. Suatu populasi terdiri atas lelaki dan perempuan dengan jumlah yang sama.
Dalam populasi tersebut 5% dari lelaki dan 10% dari perempuan adalah
buta warna.
a. Seorang buta warna dipilih secara acak, berapa probabilitasnya bahwa
yang terpilih adalah dari lelaki?
b. Seorang lelaki dipilih secara acak, berapa probabilitasnya bahwa yang
terpilih adalah buta warna?
3. Sepasang suami istri mempunyai 2 anak. Tentukan peluang bahwa kedua
anak itu adalah perempuan jika anak tertuanya seorang perempuan!
4. Dari 52 kartu bridge akan dipilih 3 kartu secara acak dan tidak
dikembalikan lagi. Tentukan peluang bahwa kartu pertama yang diambil
adalah hati dengan syarat pengambilan kedua dan ketiganya diperoleh kartu
hati!
5. Sebanyak 52% dari mahasiswa perguruan tinggi tertentu adalah perempuan.
5% dari mahasiswa perguruan tinggi tersebut mengambil jurusan komputer.
2% dari mahasiswa jurusan komputer adalah perempuan. Jika akan dipilih
seorang mahasiswa secara acak, tentukan peluang bahwa,
a. Mahasiswa ini adalah perempuan, dengan syarat dia mengambil
jurusan komputer;
b. Mahasiswa ini mengambil jururan komputer, dengan syarat dia
adalah perempuan.
6. Diperoleh data gaji tahunan dari 500 pasangan suami istri yang bekerja:
Istri Suami
43
Kurang dari 25 jt Lebih dari 25 jt
Kurang dari 25 jt 212 198
Lebih dari 25 jt 36 54
Misal dalam 36 pasangan suami istri, si istri mendapat gaji lebih dari 25
jt, dan si suami mendapat gaji kurang dari 25 jt. Jika salah satu pasangan
suami istri akan dipilih secara acak, tentukan!
a. Peluang bahwa si suami mendapat gaji kurang dari 25 jt;
b. Peluang bahwa si istri mendapat gaji lebih dari 25 jt, dengan syarat
suami juga mendapatkan gaji yang sama dengannya;
c. Peluang bahwa si istri mendapat gaji kurang dari 25 jt, dengan syarat
suami juga mendapatkan gaji yang sama dengannya.
7. Kelas A berjumlah 30 siswa, terdiri dari 15 siswa pintar; 10 siswa sedang;
dan 5 siswa lemah. Kelas B juga berjumlah 30 orang, terdiri dari 5 siswa
pintar; 10 siswa sedang; dan 15 siswa lemah. Seorang guru tahu tentang
kondisi kelas A dan B itu, namun bingung kelas mana yang akan dipilihnya.
Jika guru tersebut memeriksa seorang siswa secara acak dari masing-masing
kelas dan mendapatkan dari kelas A siswa yang sedang, sebaliknya dari
kelas mendapatkan siswa yang lemah. Tentukan peluang bahwa kelas A
adalah kelas unggulan?
8. Toko A mempunyai 50 karyawan dan 50% diantaranya adalah perempuan,
toko B mempunyai 75 karyawan dan 60% diantaranya adalah perempuan,
dan toko C mempunyai 100 karyawan dan 70% diantaranya adalah
perempuan. Semua karyawan memliki hak cuti yang sama, tanpa
memandang jenis kelamin. Seorang karyawan perempuan mengajukan cuti
karena suatu hal. Tentukan peluang bahwa dia bekerja di toko C!
44
Profil Penulis
Pernah mengajar di Fakultas Saintek UIN Malang (2007) dan di Sekolah Tinggi
Manajeman Informatika dan Komputer (STIMIK) ‘ASIA’ Malang. Kini, Penulis adalah
dosen tetap di IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dengan konsentrasi bidang keilmuan
Statistika, Psikometrika, dan Metodologi Penelitian.
Beberapa karya tulis berupa buku yang telah diterbitkan adalah: MEMBUMIKAN
MATEMATIKA: dari Kampus ke Kampung (Penerbit Eduvision, 2010),
PENGANTAR METODE STATISTIKA: Teori dan Terapannya dalam Penelitian
Bidang Pendidikan dan Psikologi (Penerbit Eduvision, 2013, ditulis bersama Prof.
Kumaidi, Ph.D), DASAR-DASAR METODOLOGI PENELITIAN (Penerbit
Eduvision, 2015, ditulis bersama Toto SyatoriNnasehuddien), dan MERAJUT ASA:
Kuliah, Kerja, dan Cinta (Sebuah Novel)(Penerbit Eduvision, 2015).
Selain aktif dalam kegiatan pengajaran, penulis juga aktif dalam berbagai kegiatan
Training & Coaching bidang Pengembangan Diri, Penulisan (baik fiksi maupun non-
fiksi), dan Riset. Komunikasi dengan penulis dapat melalui email:
suratmanfaat@gmail.com
140