Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANGGI SUSILAWATI

NIM : A031181039

RANGKUMAN PENGAUDITAN II “ AUDIT SIKLUS PENDAPATAN”

1. SIFAT SIKLUS PENDAPATAN


Siklus pendapatan (revenue cycle) perusahaan terdiri dari aktivitas-aktivitas yang
berkaitan dengan pertukaran barang dan jasa dengan pelanggan dan penagihan
pendapatan dalam bentuk kas. Usaha perusahaan barang dagang, kelompok transaksi
yang termasuk dalam siklus pendapatan adalah (1) penjualan kredit (penjualan yang
dilakukan derngan hutang), (2) penerimaan kas (penagihan piutang dan penjualan tunai),
dan (30 penyesuaian penjualan (potongan, retur penjualan dan pengurangan harga, serta
piutang tak tertagih [penyisipan dan pengapusan]. 
a. Tujuan Audit. Tujuan audit untuk siklus pendapatan berkaitan dengan perolehan bukti
kompeten yang memcukupi tentang setiap asersi laporan keuangan yang signifikan
saldo dan transaksi siklus pendapatan. Untuk mencapai setiap tujuan audit spesifik
ini, auditor dapat menggunakan bebagai bagian dari perencanaan audit dan
metodologi pengujian audit, disamping itu aplikasi metodologi ini untuk siklus
pendapatan juga diarahkan pada tujuan audit spesifikasi yang telah diberi nomor urut
(C1,…EO2,…EO1,…V4,…dan seterusnya)
2. AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENJUALAN KREDIT
Pesanan penjualan dapat dilakukan secara over-the-counter, atau melalui telepon, surat,
representatif penjualan traveling (traveling sales representative), fax, atau pertukaran data
elektronika (electronika data interchage). Barang-barang dapat diambil sendiri oleh
pelanggan atau dikirimkan oleh penjual. Transaksi penjualan ini biasanya dicatat dengan
menggunakan system komputer yang dapat memproses transaksi secara berurutan atau
metode pemrosesan batch. Aktivitas pengendalian selama transaksi penjualan
berlangsung harus disesuaikan dengan perubahan situasi. Sesungguhnya setiap
perusahaan yang memerlukan audit mempunyai system akuntasi yang terkomputerisasi
(computerized accounting system).
a. Dokumen dan Catatan yang Umum.
Sejumlah dokumen dan catatan yang digunakan oleh perusahaan besar dalam
penrosesan transaksi penjualan kredit seringkali mencangkup hal –hal berikut:
1. Pesanan pelanggan. Pemintaan barang dagang oleh pelanggan yang diterima
langsung dari pelanggan, atau melalui wiraniaga (salesperson)
2. Pesanan penjualan. Formuloir yang menunjukan deskripsi, kuantitas, dan data
lainnya yang berkaitan dengan pesanan pelanggan.
3. Dokumen pengiriman. Formulir yang digunakan untuk menunjukan rincian dan
tanggal setiap pengiriman.
4. Faktur penjualan. Formulir yang menyatakan penjualan tertentu, termasuk jumlah
yang terutang, syarat, dan tanggal penjualan.
5. Daftar harga yang diotorisasi. Daftar atau file induk komputer yang berisi harga
barang-barang yang diotorisasi yang ditawarkan untuk dijual.
6. File transaksi penjualan. File komputer yang berisi transaksi penjualan yang telah
diselesaikan.
7. Jurnal penjualan. Daftar jurnal dari transaksi penjualan yang telah diselesaikan
8. File induk pelanggan. File yang berisi informasi tentang penririman dan penaghan
pelanggan serta batas kredit pelanggan
9. File induk piutang usaha. File yang berisi informasi tentang transaksi dan saldo dari
setiap pelanggan. File ini berfungsi sebagai dasar untuk menyusun buku pembantu
piutang usaha.
10. Laporan bulanan pelanggan. Laporan yang dikirim setiap pelanggan yang
menunjukan saldo awal, transaksi selama bulan berjalan, dan saldo akhir.
b. Fungsi-fungsi.

Pemrosesan transaksi pendapatan mencangkup fungsi-fungsi pendapatan berikut:


a. Meprakarsai penjualan. Permintaan oleh sebuah perusahaan untuk melakukan
transaksi penjualan dengan perusahaan lain, meliputi:
o Penerimaan pesanan pelanggan. Pesanan penjualan dari pelanggan harus diterima
hanya apabila sesuai dengan criteria yang diotorisasi oleh manajemen.
o Persetujuan kredit. Persetujuan kredit diberikan oleh department kreditv sesuai
dengan keebijakan kredit department dan batas kredit yang diotorisasi untuk setiap
pelanggan. Biasanya komputer dapat diprogram penjualan yang diantisifasi,
dengan batas kredit pelanggan dalam file induk pelanggan yang disetujui
b. Pengiriman Barang dan Jasa. Pengiriman fisik atau penyerahan barang dan jasa,
meliputi:
o Pemenuhan pesanan penjualan. Kebijakan perusahaan umumnya melarang
mengeluarkan barang-barang dari gudang tanpa adanya pesanan penjualan yang
disetujui. Selanjutnya, komputer dapat diprogram untuk mencocokcn item-item
pada pesanan penjualan yang disetujui
o Pengiriman pesanan penjualan. Pemisahan tanggung jawabatas pengiriman barang
dengan persetujuan dan pemenuhan pesanan akan membantu mencegah petugas
pengiriman melakukan pengiriman yang tidak diotorisasi.
c. Pencatatan penjualan . Pengakuan formal atas pendapatan oleh perusahaan,
meliputi:
o Penagihan pelanggan.
o Perhatian utama auditor mengenai penagihan adalah bahwa pelanggan telah
ditagih
- Untuk seluruh penagihan
- Hanya pengiriman actual (tidak ada duplikat penagihan atau transaksi fiktif)
- Pada harga yang telah diotorisasi
- Pengendalian yang dirancang untuk mengurangi resiko kelalaian, duplikasi,
penetapan harga yang tidak benar, dan jenis kesalahan lainnya dalam proses
penagihan (yang berhubungan dengan tujuan audit spesifik
o Pencatatan penjualan.
Perhatian utama auditor berkaitan dengan fungsi ini adalah bahwa faktur penjualan
telah dicatat secara akurat dan dalam periode yang benar. Hal yang terakhir
bersangkutan dengan saat penerimaan pendapatan, yang biasanya Ketika barang-
barang dikirimkan. Dalam system yang terkomputerisasi, file transaksi penjualan
yang dibuat dalam proses penagihan digunakan untuk (1) memperbarui piutang
usaha, persediaan dan file induk buku besar serta (2) membuat jurnal penjualan
dan ikhtisar transaksi buku besar yang menunjukkan pemostingan setiap akun
buku besar.
c. Sistem Ilustratif Untuk Pemrosesan Penjualan Kredit.

Informasi yang penting untuk mendokumentasikan pemahaman auditor atas


pengendalian internal. (1) fungsi-fungsi kunci, (2) dokumentasi jejak audit (3) laporan
utama yang dihasilkan oleh system (4) program serta file computer yang tercangkup
dalam sisttem akuntansi. Setiap salinan dokumen tidak boleh didokumentasikan
dalam bagan arus, sebagaimana auditor hanya memerlukan pemahaman yang cukup
atas rencana audit. Bagan arus tersebut juga mengikuti jejak transaksi sejak
dimulainya transaksi itu sampai pencatatannya kedalam buku besar, yang mendukung
laporan keuangan. Auditor juga harus mendokumentasikan aktivitas atau prosedur
pengendalian yang penting yang mungkin telah diselesaikan melalui ikhtisar tertulis
singkat yang mirip dengan salah satu yang diikuti

d. Perolehan Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian


e. Auditor harus memperoleh pemahaman atas siklus penjualan yang mencukupi untuk
merencanakan audit. Yaitu,
f. 1.    Mengidentifikasi jenis salah saji yang potensial
g. 2.    Mempertimbangkan factor-faktor yang mempengaruhi resiko salah saji yang
material
h. 3.    Merancang pengujian subtantif
3. AKTIVITAS PENGENDALIAN—TRANSAKSI PENERIMAAN KAS
Penerimaan kas merupakan hasil dari beberapa aktivitas. Sebagai contoh, kas diterima
dari transaksi pendapatan, pinjaman janka pendek dan pinjaman jangka panjang, serta
aktiva lainnya. Lingkup bagian ini dibatasi pada penerimaan kas dari penjualan tunai dan
penagihan dari pelanggan atas penjualan kredit.
a. Dokumen dan Catatan Umum

Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemerosesan penerimaan kas
adalah sebagai berikut:

- Bukti penerimaan uang (remittance advice). Dokumen yang dikirim kepelanggan


bersama dengan faktur penjualan yang kemudian akan dikembalikan bersama
pembayaran yang menunjukan nama pelanggan serta nomor akun, aomor faktur, dan
jumlah yang dibayar (misalnya, bagian tagihan telepon yang dikembalikan bersama
dengan pembayaran)
- Pendaftaran. Daftar penerimaan kas yang diterima melalui pos
- Lembar perhitungan kas. Daftar kas dan cek dalam register kas. Daftar ini digunakan
dalam merekonsiliasi total penerimaan dengan total yang dicetak oleh register kas
- Ikhtisar kas harian. Laporan yang menunjukan total penerimaan melalui kasir (over-
the-counter) atau pos yang diterima oleh kasir sebagai setoran 
- Slip deposit yang disahkan. Daftar yang dibuat oleh penyetor dan distempel
olehbank yang menunjukan tanggal serta total setoran yang diterima bank dan
rincian penerimaan dalan setoran tersebut
- File transaksi penerimaan kas. File komputer atas transaksi penerimaan kas yang
telah disahkan yang diterima untuk pemerosesan, file ini digunakan untuk
meperbaharui file induk piutamh usaha.
- Jurnal penerimaan kas. Jurnal yang berisi daftar penerimaan kas dari penjualan tunai
dan penagihan piutang usaha
b. Fungsi-Fungsi

Fungsi penerimaan kas, yang meliputi pemrosesan penerimaan dari penjualan tunai
dan kredit,  termasuk subfungsi berikut:
- Menerima penerimaan kas. Resiko utama dalam memproses transaksi penerimaan
kas sebelum atau sesusah catatan penerimaan dibuat kinanpencurian kas sebelum
atau sesudah catatan penerimaan dibuat. Dengan demikian, prosedur pengendalian
harus memberikan kepastian yang layak bahwa dokumentasi penetapan tanggung
telah dibuat pada saat kas diterima dan bahwa kas telah disimpan ditempat yang
aman.
Penerimaan melalui kasir ( over-the-counter receipts). Untuk penerimaan
melalui kasir, penggunaan register kas atau terminal titik penjualan (point –of-
sale-terminal) sangat diperlukan. (1) Gambaran visual secara langsung untuk
pelanggan dengan jumlah penjualan tunai dan kas yang diajukan. (2) Kuitansi
penerimaan yang dicetak atas nama pelanggan dan catatan internal atas transaksi
pada file komputer atau pita register yang terkunci. (3) Total pengendalian yang
dicetak atas penerimaan harian yang diproses pada alat tersebut.
Penerimaan Melalui Pos (MAIL RECEPIPTS). Untuk menimalkan
kemungkinan pengalihan melalui pos, sebagaian besar perusahaan meminta
pelanggan untuk membayar dengan cek. Beberapa perusahaan yang memiliki
volume penerimaan melalui pos yang besar menggunakan system kotak pos
(locksbox system).
- Menyetorkan kas ke bank. Pengendalian fisik yang tepat atas kas mensyaratkan
bahwa seluruh penerimaan kas disetorkan secara utuhsetiap hari (deposited intact
daily). Kata utuh berarti semua penerimaan harus disetorkan; yaitu, pengeluaran
kas tidak boleh dilakukan dengan penerimaan yang belum disetorkan
- Mencatat penerimaan kas. Fungsi ini meliputi pembuatan jurnal penerimaan kas
secara over-the-counter dan melalui pos serta posting penerimaan kas melalui pos
keakun pelanggan. Untuk menjamin bahwa hanya transaksi yang sah yang
dimasukkan, akses fisik kecatatan akuntasi atau terminal komputer yang
digunakan untuk mencatat hal itu harus dibatasi pada orang yang berwenang.
c. Sistem Ilustratif untuk Pemrosesan Penerimaan Kas.
Sebagaimana telah dicatat sebelumnya ektika membahas system penjualan kredit,
terdapat juga beberapa system pemrosesan penerimaan kas.
d. Memperoleh Pemahaman dan Penilaian Risiko Pengendalian
Tanggung jawab dan metodologi auditor untuk memenuhi persyaratan dari standar
pekerjaan lapangan kedua pada transaksi penerimaan kas adalah sama seperti yang
dijelaskan sebelumnya pada transaksi penjualan kredit.
4. AKTIVITAS PENGENDALIAN—TRANSAKSI PENYESUAIAN PENJUALAN

Transaksi penyesuaian penjualan meliputi:


·         Pemberitahuan potongan tunai
·         Pemberian retur penjualan dan pengurangan harga
·         Penentuan piutang tak tertagih
Dalam banyak perusahaan, jumlah dan nilai unag dari nilai transaksi ini tidaklah
material. Namun, bagi beberapa perusahaan, potensi salah saji yang diakibatkan oleh
kesalahan dan pnyelewengan dalam pemrosesan transaksi ini perlu dipertimbangkan.
Perhatian utamanya tertuju pada kemungkinan pencatatan transaksi penyesuaian
penjualan fiktif untuk menyembunyikan penyelewengan dalam proses penerimaan kas.
Misalnya, seorang karyawan dapat menggelapkan kas yang diterima dari pelanggan dan
menutupi penyelewengan yang dilakukannya dengan menghapus akun pelanggan
terhadap penyisihan piutang tak tertagih. Auditor melakukan pengujian pengendalian
untuk memperoleh bukti tentang keefektifan perencanaan dan operasi system
pengendalian internal perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai