Anda di halaman 1dari 7

NAMA : ANGGI SUSILAWATI

NIM : A031181039
RANGKUMAN 4 PENGAUDITAN II
“Pengujian pengendalian dan audit siklus pembelian dan pembayaran".
A. SIFAT SIKLUS PENGELUARAN
Siklus pengeluaran terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisis dan
pembayaran barang serta jasa. Adapun aktivitas utama dari siklus pengeluaran
adalah : (1) membeli barang dan jasa-transaksi pembelian, dan (2) melakukan
pembayaran-transaksi  pengeluaran  pengeluaran kas.
1. Tujuan Audit. Manajemen akan menetapkan asersi implisit atau eksplisit tentang
transaksi dan saldo siklus pengeluaran dalam laporan keuangan perusahaan.
Asersi-asersi ini mendefinisikan tujuan audit spesifik dari program audit siklus
pengeluaran. Kebanyakan audit atas siklus pengeluaran mencakup tujuan-tujuan
utama tersebut, tetapi tidak dimaksudkan untuk membahas semua situasi yang
dihadapi klien. Untuk mencapai tujuan audit spesifik tersebut, auditor
menggunakan bagian dari metode perencanaan dan pengujian audit.
2. Menggunakan pemahaman tentang bisnis dan industry untuk mengembangkan
strategi audit
- Pemahaman tentang bisnis dan industry klien. Sebelum menracang program
audit pengeluaran, seorang auditor ahrus mempertimbangkan bisnis dari klien
tersebut, kekuatan pasar eksternal yang menggerakkan sector bisnis, dan
bagaimana kekuatan tersebut mempengaruhi siklus pengeluaran perusahaan.
Setiap perusahaan menghadapi kekuatan pasar yang berbeda, sehingga
membuat permintaan atas arus aks perusahaan juga berbeda. Siklus operasi
ebrsih adalah siklus operasi kotor dikurangi dengan hari perputaran utang
usaha, yaitu yaktu yang diberikan pemasok untuk menggunakan kredit dagang
sebelum barang dan jasa harus dibayar.
- Materialitas. Siklus pengelauran merupakan proses inti bagi banyak industry
dan mencerminkan jumlah serta volume transaksi dalam siklus ini dimana
risiko terjadinya salah saji yang material adalah tinggi. Beberapa dari akun itu,
seperti persediaan, property, pabrik dan peralatan, serta jenis beba utama yang
secara individual dapat ebrsifat material terhadap laporan keuangan.
Pengalokasian materialitas ke akun-akun yang dipengaruhi oleh transaksi
dalam siklus iini akan bervariasi sesuai degan pertimbangannya. Pentingnya
siklus pengeluaran ini juga bervariasi sesuuai dengan jenis usaha yang
dijalankan.
- Risiko inheren. Auditor harus mempertimbangkan factor penting yang bsia
mempenagruhi asersi diseluruh laporan keuangan, serta factor yang hanya
berkaitan dengan asersi spesifik dalam siklus pengeluaran.
- Risiko prosedur analitis. Pengujian analitis merupakan hal yang efektiif dalam
mengidentifikasi akun siklus pengelauran yang mengandung salah saji.
3. Mempertimbangkan komponen pengendalian internal.
- Lingkungan pengendlaian. Adanya sejumlah peluang bagi akryawan untuk
melakukan kecurangan dalam pemrosesan transaksi pengeluaran kas serta
pembelian, dan penipuan pelaporan keuangan oleh manajemen atas saldo akun
siklus pengeluaran, dapat menyebabkan factor lingkungan pengendalian
seperti integritas dan nilai etis menjadi sangat penting dalam siklus
pengeluaran. Agen pembelian mungkin mendapat tekanan dari penjual yang
ingin ,termasuk menawarkan pembayaran Kembali, melakukan transaksi
bisnis yang lebih besar dengan pemasok tersebut.
- Penilaian risiko manajemen. Jika manajemen menujukkan pertimbangan yang
tepa tatas risiko di atas bersama dnegan komitmen untuk menjalankan
aktivitas pengendalian utnuk menghadapi resiko tersebut, maka kemungkinan
salah saji yang berkaitan dengan situasi ini akan berkurang.
- Informasi dan komunikasi. Pemahaman atas system akuntansi memerlukan
pengetahuan tentang emtode pemrosesan data dan dokumen serta catatan
penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi siklus pengeluaran.
- Pemantauan. Beberapa jenis aktivitas pemantauan secara terus menerus atau
periodic dalam komponen ini dapat memberikan manajemen informasi
tentanga keefetktifan komponen pengendalian internal lainnya dalam
mengurangi salah saji yang berkaitan dengan transaksi dan salo siklus
pengeluaran.
- Penilaian awal atas risiko pengendalian. Auditor dapat melaksanakan
beberapa pengujian pengendalian secara berbarengan dengan prosedur untuk
mendapatkan pemahaman yang diperlukan. Dalam kasus ini auditor dapat
memperoleh kepastian yang terbatas mengenai keefektifan pengendalian
bersangkutan.
B. AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PEMBELIAN
1. Dokumen dan catatan yang umum. Bagi perusahaan yang menggunakan system
database, catatan transaksi akan disimpan dalam suatu database dan auditor perlu
memahami table-tabel utama yang menggerakkan akses ke informasi dalam
system ini, serta bagaimana table-tabel tersebut berkaitan satu sama lain.
- Permintaan pembelian. Permintaan tertulis akan barang dan jasa yang
diajukan oleh orang atau departemen yang berwenang kepada departemen
pembelian.
- Pesanan pembelian. Penawaran tertulis dari departemen pembelian kepada
penjual atau pemasok untuk membeli barang atau jasa sebagaimana tertulis
dalam pesanan tersebut
- Laporan penerimaan. Laporan yang dibuat atas penerimaan barang yang
menunjukkan jenis dan kuantitas barang yang diterima dari pemasok.
- Faktur penjual. Tagihan dari pemasok yang menyebutkan jenis barang yang
dikirim atau jasa yang diberikan, jumlah yang harus dibayar, termin
pembayaran, serta tanggal tagihan
- Voucher. Suatu formular internal yang menyebutkan nama pemasok, jumlah
yang harus dibayar, dan tanggal pembayaran untuk pembelian yang telah
diterima
- Laporan pengecualian. Laporan yang berisi informasi tentang transaksi yang
diidentifikasi untuk diinvestigasii lebih lanjut
- Ikhtisar voucher
- Register voucher
- File induk pemasok yang telah disetujui
- File pesanan pembelian terbuka
- File penerimaan
- File transaksi pembelian
- File induk utang usaha
- File suspensi atau penolakan
2. Fungsi-fungsi.
Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:
- Pengajuan pembelian.
Suatu transaksi diawali dengan proses pemberian persetujuan atas transaksi yang
akan dilakukan dengan pihak ketiga yang independen. Banyak perusahaan
memisahkan subfungsi- subfungsi untuk transaksi dalam jumlah dolar tertentu.
Permitaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan
perusahaan lain, yang meliputi:
i. Pencantuman nama pemasok yang telah disetujui.
ii. Pengajuan kembali permintaan barang dan jasa.
iii. Pembuatan besarnya pesanan pembelian.
Penerimaan barang dan jasa. Pesanan pembelian yang sah merupakan otorisasi
bagi departemen penerimaan untuk menerima barang yang dikirim oleh
pemasok. Penerimaan barang dan jasa ini biasanya mebuktikan bahwa suatu
transaksi dan penetapan kewajiban telah terjadi. Personil departemen
penerimaan harus membandingkan barang yang diterima dengan uraian yang
tercantum dalam pesanan pembelian, menhitung barang, dan memerikasa
kemungkinan adanya barang yang rusak. Penerimaan barang dan jasa atau
pengiriman fisik barang atau jasa, yang mencakup:
 Penerimaan barang
 Penyimpanan barang yang diterima untuk perusahaan.
 Pengenbalian barang ke pemasok.
3. Sistem Ilustratif untuk Transaksi Pembelian
Sistem ilustratif untuk transaksi pembelian yang didokumentasikan pada
gambar diatas memulai transaksi dengan permintaan pembelian. Berdasarkan
permintaan pembelian yang diterima secara elektronik, dibuatlah pesanan
pembelian dengan terminal online. Komputer akan mengecek nama pemasok pada
daftar pemasok yang telah diotorisasi dan melakukan pengujian yang terbatas
berdasarkan otorisasi yang tepat serta mencetak laporan pengecualian untuk
direview oleh manajer departemen pembelian. Satu salinan pesanan pembelaian
lalu dicetak dan dikirimkan kepada pemasok. Departemen penerimaan, gudang,
dan hutang usaha mempunyai akses ke informasi tentang pesanan pembelian
terbuka secara on-line.
Apabila barang telah tiba di departemen penerimaan, maka otorisasi
penerimaan dapat diperoleh dengan mengacu pada file pesanan pembelian
terbuka. Selanjutnya barang dihitung, diperiksa dan klerk departemen penerimaan
menggunakan terminal komputernya untuk mencatat barang yang diterima, dan
memutakhirkan baik file penerimaan maupun persediaan perpetual. Sebuah
laporan harian akan diterbitkan untuk menindaklanjuti (1) selisih antara kuantitas
yang dipesan dan kuantitas yang diterima dan (2) pesanan pembelian selama dua
minggu yang lalu tetapi belum diterima barangnya. Departemen penerimaan,
gudang dan hutang usaha dapat mengakses penerimaan tersebut.
4. Memperoleh Pemahaman dan Menilai Risiko Pengendalian
Auditor harus memperoleh pemahaman tentang siklus pembelian yang
mencukupi untuk merencanakan audit. Yaitu, auditor perlu memiliki pemahaman
yang cukup agar mampu mengidentifkasi jenis-jenis salah saji yang potensial,
mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi risiko salah saji yang
material, dan merancang pengujian substantif. Jika auditor merencanakan untuk
menilai risiko pengendalian pada tingkat pada tingkat yang rendah untuk suatu
asersi, maka penting bagi dia untuk memperoleh pemahaman mengenai prosedur
pengendalian atas asersi tersebut.
C. AKTIVITAS PENGENDALIAN-TRANSAKSI PENGELUARAN KAS
1. Dokumen dan Catatan yang Umum.
Dokumen dan catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi
pengeluaran kas meliputi hal-hal berikut:
 Cek. Perintah resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang
ditunjukkan pada perintah tersebut kepada payee.
 Ikhtisar cek. Laporan total cek yang diterbitkan dalam batch atau selama
hari bersangkutan.
 File transaksi pengeluaran kas. Informasi tentang pengeluaran dengan cek
kepada pemasok dan pihak lainnya. File ini digunakan untuk memposting
ke file induk hutang usaha dan buku besar.
 Jurnal pengeluaran kas atau register cek. Catatan akuntansi formal
mengenai cek yang diterbitkan kepada pemasok dan pihak lainnya
2. Fungsi-Fungsi
Fungsi pengeluaran kas adalah memproses di mana perusahaan akan
memberikan pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa. Fungsi pengeluaran
kasa biasanya meliputi pembayaran kewajiban secara simultan dan pencatatan
pengeluaran kas. Fungsi-fungsi aktivitas pengendalian yang berlaku, dan asersi
yang relevan/ tujuan audit spesifik akan dijelaskan dalam bagian berikut.
3. Sistem Ilustratif untuk Transaksi Pengeluaran kas
Setiap hari komputer menghasilkan laporan tentang voucher-voucher yang jatuh
tempo. Kontroler akan mereview laporan tersebut, mengevaluasi posisi kas
perusahaan, dan menentukan (dan memberi catatan pada laporan) voucher-
voucher mana yang harus dibayar.
Asisten dari kantor kontroler memasukkan voucher yang akan dibayar dan
program pengeluaran kas beserta setiap transaksi ke pengendalian yang
terprogram, dan membuat cek bernomor urut berdasarkan informasi dalam file
induk hutang usaha. Pengendalian aplikasi yang terprogram akan
membandngkan informasi tentang cek dengan informasi dalam file hutang usaha
dan mengecek apakah voucher tersebut sudah pernah dibayar di waktu lalu.
Selain itu, program ini juga akan memasukkan data pembayaran ke dalam file
transaksi pengeluaran kas, melaksanakan total run-to-run, dan membuat ikhtisar
cek yang telah dibandingkan dengan total batch yang dibuat atas utang usaha.
4. Memperoleh Pemahaman dan Menilai Risiko Pengendalian. Seperti yang
dibahas sebelumnya, auditor harus mendapatkan pemahaman yang mencukupi
tentang pengendalian intern untuk merencanakan audit. Jika auditor
merencanakan untuk menilai tingkat risiko pengendalian yang rendah bagi
asersi, maka ia mungkin akan membutuhkan pemahaman atas prosedur
pengendalian khusus yang berkaitan dengan asersi tersebut. Auditor biasanya
memperoleh pemahaman mengenai lima aspek pengendalian intern yang
berkaitan dengan pengeluaran kas itu melalui pengalaman sebelumnya dengan
klien, observasi, tanya jawab dan menginspeksi dokumen.
Pengujian pengendalian merupakan cara untuk menilai keefektifan
pengendalian intern. Sifat dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi
secara terbalik dengan penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncakan
auditor. Penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah akan
membutuhkan bukti yang lebih kompeten tentang keefektifan operasi
pengendalian intern. Bukti mengenai keefektifan pengendalian intern dapat
diperoleh ketka auditor memperoleh pemahaman atau melalu pengujian
pengendalian spesifik

Anda mungkin juga menyukai