Anda di halaman 1dari 8

HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

PENGENALAN SINYAL ANALOG DAN DIGITAL

Sinyal dapat diartikan sebagai sekumpulan nilai yang mewakili sebuah


variable fisik. Variabel fisik misalnya adalah suara, cahaya, temperature, dan arus.
Variabel fisik ini berubah terhadap waktu, dan bergantung pada sebuah sumbu
spatial. Sinyal adalah suatu isyarat untuk melanjutkan atau meneruskan suatu
kegiatan. Biasanya sinyal ini berbentuk tanda-tanda, lampu-lampu, suara-suara,
dll. Dalam kereta api, misalnya, sinyal berarti suatu tanda untuk melanjutkan atau
meneruskan perjalanan ke tempat/stasiun berikutnya, dan biasanya sinyal ini
dikirimkan oleh stasiun yang terkait. Dalam dunia elektronika, dikenal dua macam
sinyal yaitu sinyal analog dan sinyal digital. Sinyal analog bekerja dengan
mentransmisikan suara dan gambar dalam bentuk gelombang kontinu (continous
varying). Dua parameter/karakteristik terpenting yang dimiliki oleh isyarat analog
adalah amplitude dan frekuensi. Isyarat analog biasanya dinyatakan dengan
gelombang sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua
bentuk isyarat analog. Hal ini didasarkan kenyataan bahwa berdasarkan analisis
fourier, suatu sinyal analog dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang
sinus. Analog adalah sistem pengolahan sinyal yang datanya diolah secara
kontinyu, atau bertahap. Dengan kata lain Sistem analog mempunyai “range”
dalam pengolahan data dan sinyal. Digital adalah pengolahan sinyal yang datanya
diolah secara diskrit, yaitu nilainya berubah secara diskrit yaitu, nilainya berubah
secara ekstrim (naik atau turun secara drastis). Walaupun sinyal terlihat kontinu
(analog), namun sebenarnta sinyal tersebut adalah piksel-piksel yang tersusun
tersebut tidak kontinu sinyalnya atau disebut juga dengan sinyal digital.
(Sumber:http://www.andalanelektro.id/2018/08/pengertian-dan-perbedaan-sistem-
analog-dan-digital.html).

Sinyal Analog adalah sinyal data dalam bentuk gelombang yang kontinu,
yang membawa informasi dengan mengubah karakteristik gelombang. Dua
parameter atau karakteristik utama yang dimiliki oleh isyarat analog adalah
amplitude dan frekuensi. Isyarat analog umumnya dikatankan dengan gelombang
sinus, mengingat gelombang sinus merupakan dasar untuk semua bentuk isyarat
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

analog. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa analisis fourier, suatu sinyal analog
dapat diperoleh dari perpaduan sejumlah gelombang sinus. Dengan memnfaatkan
sinyal analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh,
tetapi sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog
yang biasnya berbentuk gelombang sinus mempunyai tiga variable dasar, yaitu
amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo adalah parameter tinggi rendahnya
tegangan dari sinyal analog. Frekuensi merupakan banyaknya gelombang sinyal
analog dalam satuan detik. Phase adalah besar sudut dari sinyal analog pada waktu
tertentu. Sinyal digital adalah buatan teknologi yang mampu mengubah signal
menjadi gabungan urutan bilangan 0 dan 1  ( juga dengan biner ), sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat,
tetapi transmisi dengan isyarat digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman
data yang relatif dekat. Biasanya isyarat ini juga dikenal dengan isyarat diskret.
Sinyal yang memiliki dua kondisi ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan
istilah khas pada isyarat digital. Satu bit bisa berupa nol ( 0 ) atau satu ( 1 ).
Kemungkinan nilai pada sebuah bit adalah 2 buah ( 21 ). Kemungkinan nilai pada 
2 bit ialah sebanyak 4 ( 22 ), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum, jumlah
peluang nilai yang terbentuk oleh gabungan n bit adalah sebesar 2n buah. Sistem
digital merupakan bentuk sampling dari sytem analog. digital pada dasarnya di
code-kan dalam bentuk biner ( Hexa ). Banyaknya nilai suatu system digital
dibatasi oleh lebarnya atau jumlah bit ( bandwidth ). jumlah bit juga sangat
memengaruhi nilai akurasi sistem digital. Sinyal Analog adalah sinyal data dalam
bentuk gelombang yang bersifat terus – menerus, dan membawa informasi dengan
mengubah karakteristik gelombang. Karakteristik terpenting yang dimiliki oleh
isyarat analog adalah amplitude dan frekuensi. Gelombang pada sinyal analog
yang umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu
amplitudo adalah tinggi rendahnya tegangan dari sinyal analog, frekuensi adalah
jumlah gelombang sinyal analog dalam satuan detik, dan fasa adalah besar sudut
dari sinyal analog pada saat tertentu. Sinyal Digital adalah sinyal data dalam
bentuk pulsa yang dapat mengalami perubahan yang tiba-tiba dan mempunyai
besaran dan keadaan 0 dan 1. Tidak mudah terpengaruh oleh derau, tetapi
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman data
yang relatif dekat.Teknologi digital memiliki beberapa keistimewaan unik yang
tidak dapat ditemukan pada teknologi analog, yaitu mampu mengirimkan
informasi dengan kecepatan cahaya yang mengakibatkan informasi dapat dikirim
dengan kecepatan tinggi, penggunaan yang berulang-ulang terhadap informasi
tidak mempengaruhi kualitas dan kuantitas informasi itu sendiri, informasi dapat
dengan mudah diproses dan dimodifikasi kedalam berbagai bentuk, dan dapat
memproses suatu informasi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat
mengirimkan informasinya tersebut secara interaktif . (Sumber:
https://www.nesabamedia.com/pengertian-sinyal-analog-digital/).

Modulasi amplitudo (AM, Amplitudo Modulation), pada modulasi


amplitudo, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi mengubahubah amplitudo
sinyal pembawa. Besarnya amplitudo sinyal pembawa akan berbanding lurus
dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Modulasi frekuensi (FM, Frequency
Modulation), pada modulasi frekuensi, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi
mengubahubah frekuensi sinyal pembawa. Besarnya frekuensi sinyal pembawa
akan berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Modulasi Fasa (PM,
Phase Modulation), pada modulasi fasa, sinyal pemodulasi atau sinyal informasi
mengubah-ubah fasa sinyal pembawa. Besarnya fasa sinyal pembawa akan
berbanding lurus dengan amplitudo sinyal pemodulasi. Modulasi Amplitudo
(AM) adalah penumpangan sinyal informasi terhadap sinyal carrier (pembawa)
dimana amplitudo sinyal carrier akan berubah-ubah mengikuti perubahan
amplitudo sinyal informasinya. Dibandingkan dengan FM (Modulasi Frekuensi)
AM mempunyai kelebihan diantaranya adalah jarak transmisi AM lebih jauh
dibandingkan FM. Namun AM lebih rentan terkena noise 7 dibandingkan dengan
FM. Oleh karena itu satsiun radio yang sering kita dengar kebanyakan
menggunakan FM karena suara yang dihasilkan melalui transmisi menggunakan
FM lebih jernih. pada modulasi amplitudo besarnya amplitudo sinyal pembawa
akan diubah-ubah oleh sinyal pemodulasi sehingga besarnya sebanding dengan
amplitudo sinyal pemodulasi tersebut. Frekuensi sinyal pembawa biasanya jauh
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

lebih tinggi daripada frekuensi sinyal pemodulasi. Frekuensi sinyal pemodulasi


biasanya merupakan sinyal pada rentang frekuensi audio (AF, Audio Frequency)
yaitu antara 20 Hz sampai denan 20 kHz. Sedangkan frekuensi sinyal pembawa
biasanya berupa sinyal radio (RF, Radio Frequency) pada rentang frekuensi
tengah (MF, Mid-Frequency) yaitu antara 300 kHz sampai dengan 3 Mhz.
(Sumber: http://eprints.polsri.ac.id/8122/3/File%20III.pdf).

Modulasi merupakan proses penumpangan sinyal informasi terhadap


sinyal carrier (pembawa) dimana parameter sinyal pembawa atau sinyal carrier
digubahubah terhadap yang lain (yaitu sinyal pemodulasi yang berupa sinyal
informasi). Sinyal informasi dapat berbentuk sinyal audio, sinyal video, atau
sinyal yang lain. Dalam melakukan modulasi diperlukan sebuah perangkat yang
dinamakan modulator. Modulator yaitu proses “menumpangkan” data pada
frekuensi gelombang pembawa (Carrier Signal) ke sinyal informasi/pesan agar
bisa dikirim ke penerima melalui media tertentu (kabel atau udara), biasanya
berupa gelombang sinus. Modulasi dari gelombang sinus akan mengubah sebuah
gelombang pesan baseband menjadi gelombang passband. Selain modulator
terdapat sebuah perangkat lain yang digunakan sebagai penerjemah/pembaca hasil
dari modulasi yang dilakukan oleh modulator yaitu demodulator. Demodulator
mempunyai fungsi kebalikan dari modulator (demodulasi), yaitu proses
mendapatkan kembali data atau proses membaca data dari sinyal yang diterima
dari pengirim. Dalam demodulasi, sinyal pesan dipisahkan dari sinyal pembawa
frekuensi tinggi. Kedua fungsi modulator dan demodulator tersebut terdapat
langsung pada sebuah perangkat yang disebut dengan modem (modulator
demodulator). Tujuan dari modulasi adalah untuk memindahkan posisi spektrum
dari sinyal data, dari pita spektrum yang rendah (base band) ke pita spektrum yang
jauh lebih tinggi (band pass). Hal ini dilakukan pada transmisi data tanpa kabel
(dengan antena), yang mana dengan membesarnya frekuensi data yang dikirim,
maka dimensi antenna yang digunakan akan mengecil. Kegunaan lain dari
modulasi adalah, dengannya dimungkinkan proses pengiriman data/informasi
melalui suatu media yang sama secara bersamaan Proses modulasi terjadi dengan
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

melakukan variasi pada salah satu besaran karakteristik dari sinyal pembawa
(yang berfrekuensi tinggi) seirama dengan sinyal data (yang berfrekuensi rendah).
Sinyal pembawa yang telah dimodulasikan ini di sebut sinyal termodulasi. Sinyal
data disebut juga sinyal pemodulasi. Alat, di mana proses modulasi ini terjadi,
disebut juga modulator.
(Sumber: http://elektronika-dasar.web.id/modulasi-amplitudo-amplitude-modulati
on-am/).

Sinyal Analog adalah gelombang elektromangnetik continues yang


disebarkan melalui media tetapi tergantung di spektrumnya. Sinyal Digital adalah
serangkaian pusat tegangan yang dapat di transmisikan melalui kawat. Pada sinyal
analog ada dua alternative penyebaran data analog. dua alternative penyebarannya
sebagai berikut : sinyal menempati spectrum yang sama seperti data analog dan
data analog diuraikan menempati posisi spectrum yang berbeda. Selain itu
didalam Data analog terdapat  sinyal digital, data analog akan diuraikan suatu
kode untuk aliran bit digital. Data digital merupakan penyebaran data dalam
digital dalam sinyal analog. data digital sendiri diuraikan menggunakan suatu
modem untuk memproduksi sinyal analog. Transmisi Analog adalah suatu apaya
mentransmisi sinyal analog. Transmisi Digital adalah transmisi yang berhubungan
dengan muatan dalam sinyal. Setelah mengetahui definsi sinyal analaog dan
digital serta perlakuan sinyal dalam tiap transmisi, maka di dalam sinyal analaog
dan digital terdapat transmisi data. Didalam transmisi data, ada 4 Kategori
gangguan noise pada transmisi data. diantaranya thermal noise diakibatkan
karena perbedaan electron pada konduktor thermal noise biasa disebut white
noise, intermodulation noise disebabkan karena perbedaan frekuensi pada sinyal
yang tidak di inginkan, cross talk disebabkan karena adanya penghubung antar
sinyal yang tidak di inginkan, dan impulse noise disebabkan error komunikasi
pada data digital dan gangguan kecil pada data analog.
(Sumber : Mustofa, Ali. 2018. Pengolahan Sinyal Digital. Malang: UB press).

Transmisi merupakan proses aliran data dari pengirim ke penerima.


Didalam transmisi terdapat media transmisi. Dan media transmisi ada dua yaitu
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

terpandu dan tidak terpandu. Media transmisi terpandu adalah media yang mamou
mentransmisikan besaran-besaran fisik lewat materialnya. Contohnya fiber, optic,
kabel. Media transmisi tidak terpandu adalah media yang mentransmisikan
gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor fisik (kabel, serat
optic). Contohnya gelombang radio, infrared. Dengan menggunakan sinyal
analog, maka jangkauan transmisi data dapat mencapai jarak yang jauh, tetapi
sinyal ini mudah terpengaruh oleh noise. Gelombang pada sinyal analog yang
umumnya berbentuk gelombang sinus memiliki tiga variable dasar, yaitu
amplitudo, frekuensi dan phase. Amplitudo merupakan ukuran tinggi rendahnya
tegangan dari sinyal analog.Frekuensi adalah jumlah gelombang sinyal analog
dalam satuan detik.
(Sumber: Utomo, Pramudi. Teknik Telekomunikasi. 2008. Pradnya Paramita:
Jakarta).

Sinyal digital merupakan hasil teknologi yang dapat mengubah signal


menjadi kombinasi urutan bilangan 0 dan 1 (juga dengan biner), sehingga tidak
mudah terpengaruh oleh derau, proses informasinya pun mudah, cepat dan akurat,
tetapi transmisi dengan sinyal digital hanya mencapai jarak jangkau pengiriman
data yang relatif dekat. Biasanya sinyal ini juga dikenal dengan sinyal diskret.
Sinyal yang mempunyai dua keadaan ini biasa disebut dengan bit. Bit merupakan
istilah khas pada sinyal digital. Sebuah bit dapat berupa nol (0) atau satu (1).
Kemungkinan nilai untuk sebuah bit adalah 2 buah (2^1). Kemungkinan nilai
untuk 2 bit adalah sebanyak 4 (2^2), berupa 00, 01, 10, dan 11. Secara umum,
jumlah kemungkinan nilai yang terbentuk oleh kombinasi n bit adalah sebesar 2^n
buah. Sinyal digital juga disebut dengan baseband, memuat denyut voltase yang
ditransmisikan melalui media kawat. Sebuah sistem digital adalah sebuah
teknologi data yang menggunakan diskrit (diskontinu) nilai. Kata digital berasal
dari sumber yang sama seperti kata digit dan digitus (dalam bahasa Latin kata
untuk jari), seperti jari diskrit digunakan untuk menghitung. Semua informasi
digital memiliki sifat-sifat umum yang membedakannya dari metode komunikasi
analog. Sinkronisasi adalah informasi digital yang disampaikan oleh simbol
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

urutan yang diperintahkan, semua skema digital memiliki beberapa metode untuk
menentukan awal sebuah urutan, capitalization, and punctuation. Semua
komunikasi digital memerlukan bahasa, yang dalam konteks ini terdiri dari semua
informasi bahwa pengirim dan penerima harus komunikasi digital kedua miliki, di
muka, agar komunikasi untuk sukses. Gangguan (noise) dalam komunikasi analog
selalu memperkenalkan beberapa, umumnya penyimpangan atau kesalahan kecil
antara dimaksudkan dan komunikasi aktual. Gangguan dalam komunikasi digital
tidak mengakibatkan gangguan kecuali kesalahan sangat besar untuk
menghasilkan sebuah simbol yang disalahartikan sebagai simbol lainnya atau
mengganggu urutan simbol-simbol. Kesalahan dalam komunikasi digital dapat
mengambil bentuk kesalahan substitusi di mana simbol digantikan dengan simbol
lain. Ketika variabel yang terus-menerus nilai analog direpresentasikan dalam
bentuk digital selalu ada keputusan mengenai jumlah simbol yang akan ditetapkan
untuk nilai. Jumlah simbol menentukan presisi atau resolusi yang dihasilkan
datum. Perbedaan antara nilai analog aktual dan representasi digital dikenal
sebagai kesalahan kuantisasi. Meskipun sinyal-sinyal digital umumnya terkait
dengan biner sistem digital elektronik yang digunakan dalam elektronika dan
komputasi modern, sistem digital benar-benar kuno, dan tidak perlu biner maupun
elektronik. Teks tertulis dalam buku-buku (karena keterbatasan karakter set dan
penggunaan simbol-simbol diskrit - alfabet dalam banyak kasus). The Braille
Sistem ini yang pertama format binari untuk penyandian karakter, menggunakan
kode enam- bit diterjemahkan sebagai pola titik. Bendera semaphore
menggunakan batang atau bendera yang diadakan di posisi tertentu untuk
mengirim pesan ke penerima mengawasi mereka agak jauh. Bendera isyarat
maritim internasional memiliki tanda khas yang mewakili huruf alfabet untuk
mengizinkan kapal untuk mengirim pesan satu sama lain. Sinyal-sinyal digital
dapat disimpan pada media magnetik (berupa tape atau disk) tanpa mengalami
pelemahan atau distorsi data sinyal yang bersangkutan. Metode-metode
pemrosesan sinyal digital juga dapat membolehkan implementasi algoritma-
algoritma pemrosesan sinyal yang lebih canggih. Implementasi digital dalam
HIMPUNAN MAHASISWA ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
NAMA : KHOIRUL AMALY
NIM : 03041381924100

suatu sistem pemrosesan sinyal akan lebih murah apabila dibandingkan secara
sinyal analog.
(Sumber : Fitriyah, Hurriyatul dan Edita Rosana Widasari. Dasar – dasar
Komputasi Sinyal Digital dan Contoh Aplikasinya Menggunakan Matlab.2017.
Malang : UB Press).

Anda mungkin juga menyukai