Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA

KULIAH TUGAS 2

Nama Mahasiswa : Asmawaty simanungkalit

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 825799852

Kode/Nama Mata Kuliah : PDGK 4502

Kode/Nama UPBJJ : 17/Jambi

Masa Ujian : 2019/20.2 (2020.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN.


UNIVERSITAS TERBUKA

1. a. Kurikulum pada hakikatnya merupakan paradigma berpikir mengenai pengembangan kurikulum yang
dimulai
dari munculnya ide atau gagasan, kemudian dijabarkan menjadi rencana tertulis. Selanjutnya rencana
tertulis
itu diimplementasikan yang pada akhirnya diperoleh hasil (outcomes).

Penjelasan
● Ide
Kurikulum sebagai ide atau konsep bersifat dinamis, artinya dapat berubah mengikuti
perkembangan zaman , minat dan kebutuhan peserta didik, tuntutan masyarakat, ilmu
pengetahuan dan tekhnologi. Dimensi kurikulum sebagai suatu ide merupakan langkah awal
pengembangan kurikulum, yaitu ketika melakukan study pendapat. Dari sekian banyak ide-ide
dipilih ide-ide yang paling kreatif, inovatif, dan konstruktif sesuai dengan visi-misi dan tujuan
pendidikan nasional. Pemilihan ide-ide tersebut dilakukan dalam sebuah pertemuan konsultatif
berdasarkan tingkat pengambilan keputusan yang tertinggi adalah menteri pendidikan nasional.
Beliau juga sebagai penentu kebijakan kurikulum yang berlaku secara nasional. Mengingat
pengaruhnya yang begitu besar dan kuat, serta memiliki kedudukan yang strategis, maka tim
pengembng kurikulum biasanya akan mengacu pad aide atau konsep kurikulum menurutmenteri
tersebut. Selanjutnya, ide –ide menteri pendidikan nasional tersebut dituangkan dalam sebuah
kebijakan umum sampai menjadi dimensi kurikulum sebagai rencana.

● Rencana tertulis
Kurikulum sebagai rencana biasanya dituangkan dalam suatu dokumen tertulis . dimensi kurikulum
ini pada dasarnya merupakan realitas dari dimensi kurikulum sebagai ide. Aspek-aspek penting
yang dibahas antara lain: mengembangkan tujuan dan kompetensi, struktur kurikulum, kegiatan
dan pengalaman belajar, organisasi kurikulum, hasil belajar, dan sistem evaluasi. Bentuk kurikulum
tertulis berupa silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran/RPP (pada wktu yang lalu disebut
garis-garis besar program pembelajaran/GBPP dan satuan pembelajaran. Jenis kurikulum ini sering
disebut juga kurikulum formal atau kurikulum tertulis (written curriculum) yang diharapkan dapat
berfungsi sebagai acuan atau pedoman bagi guru dalam melaksanaan proses pembelajaran di
sekolah.

● Implementasi
Kurikulum dalam dimensi ini merupakan kurikulum yang sesungguhnya terjadi di lapangan (real
curriculum) karena proses pembelajaran itu sendiri merupakan kurikulum actual yang pada
hakikatnya merupakan implementasi atau pelaksanaan dari kurikulum ideal.
Kurikulum harus dimaknai dalam satu kesatuan yang utuh. Hasil belajar peserta didik di sekolah
maupun di luar sekolah merupakan refleksi dan realisasi dari dimensi kurikulum sebagai rencana
tertulis. Apa yang dilakukan peserta didik di kelas juga merupakan implementasi kurikulum.
Artinya, antara kurikulum sebagai ide dengan kurikulum sebagai kegiatan merupakan suatu
rangkaian yang berkesinambungan, satu kesatuan yang utuh.

● Hasil
Hasil belajar adalah kurikulum, tetapi kurikulum bukan hasil belajar. Situasi dan kondisi yang terjadi
dalam proses pembelajaran (kurikulum actual) tidak selamanya sesuai dengan apa yang telah
direncanakan . pelaksanaan pembelajaran dapat dipengaruhi oleh berbagai factor, baik yang
mendukung maupun yang menghambat proses pencapaian kurikulum ideal tersebut. Evaluasi
kurikulum jauh lebih luas daripada penilaian hasil belajar. Artinya hasil belajar bukan satu-satunya
objek evaluasi kurikulum. Meskipun demikian, hasil belajar dapat dijadikan sebagai salah satu
dimensi pengertian kurikulum. Evaluasi kurikulum ditunjukkan untuk mengetahui efektifitas dan
efisiensi kurikulum, sedangkan fungsinya adalah untuk memperbaiki, menyempurnakan atau
mengganti kurikulum dalam dimensi sebagai rencana.

b. Kurikulum tersembunyi
Kurikulum tersembunyi(hidden curriculum) yaitu segala sesuatu yang tidak direncanakan terlebih
dahulu atau tidak dapat diantisipasi pada saat menyusun kurikulum ideal, namun muncul pada saat
pelaksanaan kurikulum dan mempengaruhi terhadap perubahan perilaku siswa.
Contoh
Setiap hari jumat pagi seluruh siswa SDN 22/V berkumpul di lapangan untuk mebaca ayat-ayat pendek
(Yasin). Kegiatan tersebut tidak termasuk dalam RPP yang dibuat guru. Namun kegiatan tersebut
mampu membentuk karakter siswa dan mempengaruhi perubahan prilaku siswa.

2. Prinsip umum dan prinsip khusus pengembangan menurut Sukmadinata (2000, 152-155)
a. Prinsip yang berkenaan dengan tujuan penidikan
Tujuan pendidikan mencakup tujuan yang bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah , dan
jangka pendek (khusus). Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada:
● Ketentuan dan kebijakan pemerintah, yang dapat ditemukan dalam dokumen-dokumen lembaga
Negara mengenai tujuan dan strategi pembangunan termasuk di dalamnya pendidkan:
● Survey mengenai persepsi orang tua/masyarakat tentang kebutuhan mereka yang dikirimkan
melalui angket atau wawancara dengan mereka;
● Survey tentang pandangan para ahli dalam bidang-bidang tertentu yang dihimpun melalui angket,
wawancara, obsevasi, dan dari berbagai media massa;
● Survey tentang manpower (sumber daya manusia/ tenaga kerja);
● Pengalaman negara-negara lain dalam masalah yang sama; serta
● penelitian

prinsip yang berkenaan dengan penilaian


penilaian merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pembelajaran. Setidaknya ada tiga fase yang
harus diperhatikan ketika akan membuat alat penilaian, yaitu ketika merencanakan alat penilaian,
menyusun alat penilaian, dan mengelola hasil penlaian. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
fase perencanaan penilaian, yaitu sebagai berikut:
● bagaimanakah karakteristik kelas, usia, dan tingkat kemampuan kelompok yang akan di tes?
● Berapa lama waktu yang diperlukan untuk pelaksanaan tes?
● Apakah tes tersebut berbentuk uraian atau pilihan?
● Berapa banyak butir tes yang perlu disusun?
● Apakah tes tersebut diadministrasikan oleh guru atau siswa?

Beberapa prinsip yang harus diperhatikan dalam pengelolaan hasil penilaian adalah sebagai berikut:
● Norma penilaian apa yang akan digunakan dalam pengelolaan hasil tes?
● Apakah digunakan formula guessing?
● Bagaimana pengubahan skor mentah ke dalam skor masak?
● Standar apa yang akan digunakan?
● Untuk apakah hasil tes digunakan?

b. Maksud dari salah satu prinsip dalam hasil penilaian yaitu “Norma penilaian apa yang akan digunakan
dalam pengelolaan hasil tes” yaitu penilaian acuan norma (PAN) adalah penilaian yang dilakukan
untuk mengetahui posisi kemampuan seseorang/siswa dibandingkan dengan teman sekelasnya. PAN
ini berasumsi bahwa kemampuan tiap orang berbeda-beda dan dapat digambarkan menurut distribusi
norma. Perbedaan ini harus ditunjukkan oleh hasil pengukuran , misalnya setelah mengikuti
pendidikan selama satu semester peserta didik diadakan penilaian. Hasil ujian tersebut
dibanddingkan dengan kelompoknya, sehingga dapat diketahui posisi seseorang. Acuan ini biasanya
digunakan pada ujian untuk seleksi karena sesuai dengan tujuannya adalah untuk membedakan
kemampuan seseorang atau untuk mengetahui hasil belajar seseorang.

3. a. kopetensi dasar yang melatar belakangi pembentukan dasar dari keterampilan dan keahlian bertahan
hidup dalam
perubahan, pertentangan, ketidakmenentuan, ketidak pastian, dan kerumitan dalam kehidupan
adalah
● kompetensi akademik, artinya peserta didik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam
mengatasi tantangan dan persoalan hidup secara independen
● kompetensi okupasional, artinya peserta didik harus memiliki kesiapan dan mampu beradaptasi
terhadap dunia kerja.
● Kompetensi cultural, artinya peserta didik harus mampu menempakan diri sebaik-baiknya dalam
sistem budaya dan tata nilai masyarakat yang pluralistic.
● Kompetensi temporal, artinya peserta didik tetap eksis dalam menjalani kehidupannya, serta
mampu memanfaatkan ketiga kemampuan dasar yang telah dimiliki sesuai dengan perkembangan
zaman.

b. Rumusan tujuan pembelajaran diatas yaitu


seiring dengan adanya perubahan yang terjadi, antara lain terkait dengan era globalisasi, demokrasi
dan desentralisasi maka diperlukan satu kurikulum yang sesuai. Kurikulum berbasis kompetensi
merupakan jawaban atas permasalahan tersebut. Kurikulum berbasis kompetensi berisi kompetensi
atau kemampuan dasar yang harus dicapai oleh peserta didik melalui materi pokok dan indicator
pencapaian hasil belajar yang telah ditetapkan. Kurikulum ini mengadopsi dan mengompromikan
unsur-unsur, nilai-nilai, dan praktik-praktik dari berbagai pendekatan. Melalui pengembangan
kopetensi atau keterampilan-keterampilan hidup diharapkan akan muncul rasa percaya diri pada
seseorang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan dalam hidupnya. Dapat mensyukuri dan
menyadari kelebihan dan kekurangan yang dimiliki dan menjadikannya model dalam upaya
meningkatkan diri sebagai individu yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain dalam
lingkungannya. Dapat bekerjasama untuk menumbuhkan hubungan yang harmonis antara individu
yang satu dengan individu yang lainnya serta mampu memahami masalah, mengientifikasi variable,
merumuskan hipotesis dan melaksanakan penelitian

4. Maksud dari kalimat kurikulum berbasis kompetensi bertumpu pada rekontruksi social dan tekhnologi.
Artinya pembelajaran dilakukan dengan menekankan pada interaksi individu dengan lingkungannya
sehingga siswa dapat memperoleh pengetahuan sendiri (self regulated). Pembelajaran yang dilaksanakan
di kelas harus dapat membantu siswa untuk memahami makna pengetahuan melalui metode yang
memberikan kreasi untuk menemukan. Siswa dididik untuk memilii daya saing yang tinggi dengan
sejumlah kompetitordalam lingkungan masyarakat. Kurikulum berbasis kompetensi berorientasikan pada
perluasan wawasan ilmu pengetahuan, tekhnologi, dan budaya sebagai salah satu usaha untuk
pembentukan individu yang cerdas, religious, toleran, mandiri, dan berdisiplin, serta menjunjung tinggi
moral dalam pergaulan antar sesama.

5. a. Dalam prinsip desain pembelajaran mikro, tahapan pengembangan penilaian pencapain kompetensi
dasar siswa dilakukan
berdasarkan indikator dan penilaian dilakukan dalam bentuk tes dan bukan dalam bentuk tertulis
maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek
dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Karena penilaian merupakan serangkaian
kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar
siswa yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
Dalam penilaian perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
● penilaian diarahkan untuk mengukur kompetensi.
● Penilaian menggunakan acuan criteria, yaitu berdasarkan apa yang dapat dilakukan siswa setelah
mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk mentukan posisi seseorang terhadap
kelompoknya.
● System yang direncanakan adalah system penilaian yang berkelanjutan.
● Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut.
● System penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh dalam proses
pembelajaran.

b. Taksonomi tujuan dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor dari Benjamin S Bloom
● Kognitif
Menurut Bloom, domain kognitif ini memiliki enam tingkatan. Pada awalnya enam tingkatan itu
adalah knowledge (pengetahuan), comprehension (Pemahaman), application (penerapan), analysis
(analisis), synthesis (sintesis), dan evaluation (penilaian). Sekaran keenam tingkatan itu mengalami
revisi menjadi:
⮚ Mengingat (remember)
Kemampuan mengingat kembali pengetahuan yang sudah tersimpan dalam memori jangka
panjang.

⮚ Mengerti (understand)
Kemampuan menangkap dan membangun makna atau arti dari pesan atau materi
pembelajaran.

⮚ Menerapkan (apply)
Kemampuan menerapkan atau menggunakan prosedur, konsep, hukum, atau rumus pada
situasi baru.

⮚ Menganalisis (analysis)
Kemampuan menguraikan sesuatu menjadi bagian-bagian dan menentukan hubungan antar
bagian.

⮚ Memberikan penilaian (evaluate)


Kemampuan memberikan keputusan tentang nilai sesuatu berdasarkan pertimbangan yang
dimiliki atau criteria yang digunakan.

⮚ Membuat sesuatu yang baru (create)


Kemampuan memadukan elemen-elemen untuk membentuk satu keutuhan dalam suatu pola
atau stuktur baru.

● Afektif
Hasil belajar pada ranah domain afektif mengacu kepada sikap dan nilai yang diharapkan dikuasai
siswa setelah mengikuti pelajaran. Setelah suatu periode pembelajaran guru mengharapkan semua
siswa menghargai, memilih, dan tertarik terhadap sesuatu yang diajarkan.

● Psikomotorik
Hasil psikomotorik mengacu pada kemampuan bertindak. Kemampuan psikomotorik mengacu
pada tindakan fisik (keterampilan fisik) siswa untuk ditampilkan. Pada kemampuan psikomotorik
tercakup juga kemampuan kognitif, tetapi pada dasarnya menekan pada perilaku fisik.

Anda mungkin juga menyukai