Anda di halaman 1dari 7

Laporan Praktikum Fisiologi Tanaman

Acara IV : Tekanan Osmosis Sel dan Defisit Tekanan Difusi

Nama : Salma Hana Faizah No. Mhs : 20200210161


Gol/Kel : Agroteknologi D
Assisten : 1. Husama Co-Ass : 1. Delvika
2. Deta 2. Mita

PRODI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2021
I. Tujuan
-Mengetahui tekanan osmosis sel
-Mengetahui defisit tekanan difusi sel

II. Bahan dan Alat


Osmosis
Bahan :

- Daun Rhoeo discolor atau daun yang berwarna

- Larutan sukrose 1 M

Alat :

- Tabung reaksi

- Hand counter

- Pisau silet

- Gelas piala

- Pinset

- Gelas ukur

- Mikroskop

DTD:

Bahan :

- Larutan sukrosa 1M

- Jaringan kentang

Alat :

- Gelas piala

- Pisau

- Silinder kecil

- Penentu waktu

- Gelas Ukur

- Timbangan

III. Cara Kerja


Osmosis :
1. Siapkan 9 buah tabung reaksi, letakkan dalam rak.
2. Encerkan larutan sukrosa 1 M menjadi 0,4M, 0,35M, 0,30M, 0,25M, 0,20M,
0,15M, 0,10M, 0,05M, dan 0M (aquadest), masing-masing 10 ml, kemudian
masukkan dalam tabung reaksi.14
3. Atur mikroskop pada tempat yang terang sampai siap pakai
4. Buatlah sayatan tipis dari epidermis bawah daun Rhoea discolor.
5. Periksa dalam mikroskop, apakah tersusun dari sel-sel utuh yang mengandung
pigmen merah anthocyanin dalam cairan selnya, dan hitunglah jumlah sel utuh
dalam jaringan tersebut.
6. Masukkan sayatan itu dalam larutan sukrose 0,40 M sampai benar-benar
terendam, tunggu 30 menit.
7. Sayatan tadi diambil dan dilihat dalam mikroskop, hitung jumlah sel yang
masih utuh atau yang tidak mengalami plasmolisis.
8. Buat percobaan seperti di atas untuk molaritas yang lain.
9. Buat data pengamatan serta catat suhu kamar pada saat bekerja
10.Larutan sukrosa yang menyebabkan separoh dari jumlah sel yang mengalami
plasmolisis dianggap mempunyai tekanan osmosis sama dengan osmosis sel.

DTD
1. Siapkan 9 buah gelas piala atau tempat yang lain, isi masing-masing sebanyak
50 ml larutan sukrosa yang kadarnya berturut-turut 0M, 0,10M, 0,20M, 0,30M,
0,40M, 0,50M, 0,60M, 0,70M, dan 0,80M.
2. Buatlah potongan jaringan bentuk silinder dengan diameter 1 cm setebal lebih
kurang 0,5 cm sebanyak 10 potongan tiap wadah.
3. Cici dengan air cepat-cepat, air yang menempel dihilangkan dengan kertas
hisap, lalu timbang dan masukkan ke dalam larutan sukrosa, tunggu selama 1
jam.
4. Ambil umbi yang sudah terendam, larutan yang menempel dihilangkan dna
timbang cepat-cepat.
5. DTD sel sama dengan DTD larutan sukrosa yang tidak menyebabkan
perubahan berat jaringan. Perhitungan sama dengan acara 1. Jangan lupa
mencatat suhu kamar pada saat itu.
IV. Hasil Pengamatan
A. Tekanan Osmosis Sel
Jumlah sel daun Rhoeo discolor sebelum dan sesudah direndam larutan sukrosa dalam
berbagai kosentrasi

Jumlah Sel Persen Plasmolisis


% Larutan Gula
Awal Akhir
100% 70 0 100%
75% 82 43 47,5%
50% 216 85 60%
25% 28 0 100%
0% 67 67 95,5%
Suhu (T) :
B. Defisit Tekanan Difusi
Berat jaringan kentang sebelum dan sesudah direndam larutan sukrosa dalam berbagai
kosentrasi

Berat Jaringan (g)


% Larutan Gula Selisih Berat
Awal Akhir
100% 4,48 4,29 -0,69
75% 4,80 4,28 -0,52
50% 5,49 5,22 -0,27
25% 6,49 6,10 -0,40
0% 5,01 5,49 -0,48
Suhu (T) :
V. Pembahasan

1. Osmosis
Sel epidermis daun Rhoe discolor mengalami proses plasmolisis ketika konsentrasi
pelarut di luar sel lebih rendah dibandingkan di dalam sel epidermis Rhoe
discolor. Sebagai akibatnya air terdapat di dalam sel akan keluar dari sel. Selanjutnya sel
mengalami proses dehidrasi dan terjadi pelepasan membran sel dari dinding sel yang disebut
dengan plasmolisis.
Dengan meningkatnya jumlah konsentrasi sukrosa, maka peristiwa plasmolisis akan semakin
meningkat. Hal ini disebabkan karena potensial air yang berbanding lurus dengan potensial
osmotik. Dengan demikian plasmolisis akan terjadi jika pelarut didalam sel lebih tinggi
dibandingkan diluar sel.

Pada konsentrasi larutan sukrosa 0,75 M jumlah sel yang telah mengalami plasmolisis
telah tercapai 47,5% . Hal tersebut menandakan bahwa dalam kondisi tersebut merupakan
kondisi isotonic. Dimana dalam kondisi tersebut potensi air yang ada di dalam sel
epidermis Rhoediscolor maupun diluar sel (pada larutan sukrosa) menjadi hampir sama,
sehingga tidak terjadi lagi difusi air karena air yang masuk kedalam sel epidermis
Rhoediscolor dan air yang keluar meninggalkannya terdapat jumlah yang sama atau dapat
dikatakan terjadi keseimbangan dinamis. Jika potensi di dalam sel dan diluar sel sama,
maka besarnya potensi osmosis yang ada di luar dan di dalam seimbang atau sama.
Setelah diketahui bahwa pada konsentrasi M, jumlah sel epidermis Rhoediscolor
hampir mendekati 50%, maka dapat di hitung nilai tekanan osmosis yang ada pada sel
epidermis Rhoediscolor

Tekanan osmosis sel dapat dihitung dengan persamaan

22,4 . M . T

T0 sel = 22,4 . M. T/273

= 2,4 . 0,75. 301/273

= 18,523 Atm

Keterangan:

T0 sel =tekanan osmosis sel

M =kadar larutan sukrosa yang menyebabkan sel mengalami plasmolisis batas (50% plasmolisis)

T =suhu mutlak (°K)

2. Defisi Tekanan Difusi

Pada praktek ini, konsentrasi larutan sukrosa yang teredah yaitu 0,5 M dengan
panjang awla 5,49 dan berat akhir 5,22 dengan selisin berat -0,27. Berdasarkan grafik
data yang di peroleh pada konsentrasi larutan sukrosa terhadap pertambahan berat umbi
kentang. Konsentrasi yang menyebabkan turunnya grafik yaitu pada konsentrasi larutan
sukrosa 0,5 M. Keadaan ini tidak sesuai dengan teori yang berkata semakin
meningkatnya molaritas larutan sukrosa, maka semakin negatif pula nilai potensi air
umbi jalar tersebut. Peningkatan berat umbi kentang di sebabkan karena masuknya air
di dalam sel umbi kentang secara osmosis. Perendaman umbi kentang dengan larutan
sukrosa tidak selalu menghasilkan penambahan berat umbi kentang.

VI. Kesimpulan

Osmosis adalah perpindahan molekul pelarut (misalnya air) melalui selaput semipermiabel
dari bagian yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat atau dari bagian yang konsentrasi
pelarut (misalnya air) rendah (hipotonis) ke konsentrasi pelarut (misalnya air) tinggi
(hipertonis). Membran semipermeabel harus dapat dilewati oleh pelarut, tetapi tidak oleh zat
terlarut, yang mengakibatkan gradien tekanan sepanjang membran.
Difusi adalah peristiwa mengalirnya atau berpindahnya suatu zat dalam pelarut dari bagian
berkonsentrasi tinggi ke bagian yang berkonsentrasi rendah. Perbedaan konsentrasi yang ada
pada dua larutan disebut gradien konsentrasi.

VII. Daftar Pustaka

Journal of Biology Education. (n.d.). Retrieved March 24, 2021, from


https://webcache.googleusercontent.com/search?
q=cache:7FxGbWGyarsJ:https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/ujbe/article/download
/14055/7681+&cd=4&hl=id&ct=clnk&gl=id&google_abuse=GOOGLE_ABUSE_EXE
MPTION%3DID%3D16c26b5b378a91d8:TM%3D1616601568:C%3Dr:IP
%3D103.251.183.2-:S%3DAPGng0tUrQR6qBI3d5UzIjW5M5nMnhYwYw%3B+path
%3D/%3B+domain%3Dgoogle.com%3B+expires%3DWed,+24-Mar-
2021+18:59:28+GMT

https://www.kelaspintar.id/blog/edutech/apa-yang-dimaksud-tekanan-osmosis-4838/

Laporan Fisiologi Tumbuhan II Difusi dan Osmosis (Penentuan Potensial…. (n.d.).


Retrieved March 24, 2021, from https://www.slideshare.net/fauziahkn/laporan-fisiologi-
tumbuhan-ii-difusi-dan-osmosis-penentuan-potensial-air-jaringan-tumbuhan
Yogyakarta,25 Maret 2021
Assisten Praktikan

( Husama ) ( Salma Hana F )

Anda mungkin juga menyukai