Anda di halaman 1dari 9

PROSEDUR PENERJEMAHAN ISTILAH BIDANG LINGUISTIK DALAM

GLOSARIUM

TRANSLATION PROCEDURES OF LINGUISTIC TERMS IN GLOSSARY

Meryna Afrilaa, Emzirb, Miftahulkhairah Anwarc


a
Universitas Negeri Jakarta
Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur, Indonesia
+6281321385551, merynaafrila_lt17s2@mahasiswa.unj.ac.id
b
Universitas Negeri Jakarta
Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur, Indonesia
+628129052253, emzir_unj@unj.ac.id
c
Universitas Negeri Jakarta
Jalan Rawamangun Muka, Jakarta Timur, Indonesia
+6281241065431, hera_unj@yahoo.co.id

Abstrak
Istilah linguistik dalam berbagai bahasa memiliki padanan yang hampir sama. Namun demikian,
dalam beberapa bahasa istilah tersebut tidak sama persis. Oleh karena itu, harus ada
pertimbangan cermat dalam menerjemahkan istilah linguistik. Penelitian ini dilakukan untuk
menganalisis proses penerjemahan istilah linguistik dari bahasa Inggris ke dalam bahasa
Indonesia serta mengetahui prosedur penerjemahan yang diterapkan dalam istilah linguistik
dalam glosarium. Dalam menganalisis data, penulis menerapkan teori Pedoman Umum
pembentukan istilah (PUPI), metode diagram V Newmark, dan prosedur terjemahan lainnya yang
terdiri atas: (1) transposisi, (2) modulasi, (3) deskriptif, (4) naturalisasi, (5) parafrasa, (6)
penambahan dan pengurangan, (7) kompensasi, (8) catatan kaki, (9) penerjemahan diakui, (10)
adaptasi, (11) transferensi, (12) calque, dan (13) couplets. Penelitian ini adalah penelitian
kualitatif, sumber data berasal dari glosarium Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan
(istilah linguistik saja). Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis dokumen. Setelah menganalisis dua puluh entri dari glosarium, penulis menemukan
beberapa jenis teknik menerjemahkan istilah linguistik ke dalam bahasa target.

Kata kunci: terjemahan, prosedur penerjemahan, istilah linguistik

Abstract
Linguistic terms are somehow universal, although in some language those terms are not exactly
mutual. Considering some linguistics differences among languages, there must be a careful
consideration in translating linguistics terms. This research is conduct to analyze the translation
process of English linguistics terms into Indonesian. Which translation procedures is applied in
linguistics terms in glossary. In analyzing the data, the writer applies the theory Pedoman Umum
Pembentukan Istilah (PUPI), diagram V translation Newmark’s methods, and other translation
procedures contains of: (1) transposition, (2) modulation, (3) descriptive equivalent, (4)
naturalisation, (5) paraphrase, (6) reduction and expansion, (7) compensation, (8) footnote
translation, (9) recognised translation, (10) cultural equivalent, (11) transference, (12) calque,
and (13) couplets. This is a qualitative research, and the source data comes from Glosarium
Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan (linguistic term only). Data collecting technique
used in this research is document analysis. Having analyzed twenty entries from the glossaries,
the writer found that there are some kind of technique used in translating the linguistic terms into
the target language.

Gramatika, Volume VII, Nomor 2, Juli—Desember 2019 146

146
Keywords: translation, translation procedures, linguistic terms

1. Pendahuluan pilihan pengguna karena dianggap lebih


Penerjemahan adalah proses, cara, perbuatan mudah untuk digunakan atau ramah pengguna,
menerjemahkan atau pengalihbahasaan yang serta praktis dan efisien.
disampaikan oleh penerjemah dari satu bahasa Saat ini, glosarium elektronik yang beredar
yang disebut bahasa sumber (BS) ke dalam di masyarakat adalah glosarium yang
teks bahasa lain atau bahasa target (BT) (KBBI diterbitkan oleh Badan Pengembangan Bahasa
Edisi Kelima, 2016). Dalam penerjemahan dan Perbukuan, lebih dikenal dengan Badan
tulis atau penerjemahan lisan, seorang Bahasa. Glosarium itu memuat sekurang-
penerjemah tidak mungkin dapat kurangnya 182,415 istilah. Glosarium tersebut
menerjemahkan suatu kata atau istilah tanpa terdiri atas beberapa bidang ilmu dasar, bidang
memahami terlebih dulu BS. Dalam proses ilmu terapan, dan bidang ilmu humaniora.
menerjemahkan, penerjemah memerlukan Glosarium linguistik yang diterbitkan oleh
referensi, antara lain, glosarium sebagai alat Badan Bahasa edisi cetak pertama kali
bantu untuk penerjemah (Munday, 2016). diluncurkan pada tahun 2002 dan hanya terdiri
Selain itu, untuk memahami BS diperlukan atas 11 terbitan, yaitu (1) Glosarium
pengetahuan kebahasaan yang memadai Matematika, (2) Glosarium Fisika, (3)
berkaitan dengan BS untuk mampu membaca Glosarium Kimia, (4) Glosarium Biologi, (5)
dalam penerjemahan tulis atau menyimak Glosarium Pertanian, (6) Glosarium
dalam penerjemahan lisan. Keuangan, (7) Glosarium Linguistik, (8)
Dalam penerjemahan, terdapat dua Glosarium Teknologi Informasi, (9) Glosarium
persoalan praktis yang akan dihadapi oleh Farmasi, (10) Glosarium Kedokteran, dan (11)
penerjemah. Pertama, penerjemah tidak Glosarium Kehutanan. Perbedaan glosarium
memahami makna kata, kalimat, atau paragraf elektronik dan cetak adalah glosarium
sehingga tidak menangkap pesan dari hal yang elektronik dapat memuat seluruh entri dari tiap
diterjemahkan. Kedua, penerjemah kesulitan bidang ilmu sedangkan glosarium cetak tidak
untuk menerjemahkan meskipun sudah dapat memuat sebanyak glosarium cetak.
memahami teks sumber (TSu). Untuk Glosarium elektronik dianggap lebih mudah
menyelesaikan persoalan tersebut, penerjemah untuk digunakan, atau ramah pengguna karena
memerlukan referensi, seperti yang telah sangat praktis dan efisien. Tahun 2019 terjadi
disebutkan di atas. Namun demikian, penambahan beberapa bidang ilmu, sehingga
penerjemah tidak akan menemukan persoalan glosarium terbitan Badan Bahasa setakat ini
tersebut jika istilah atau pilihan kata yang memuat 37 istilah bidang ilmu.
digunakan pada teks sumber sudah tepat. Glosarium yang terdiri atas 37 bidang ilmu
Penggunaan bahasa yang benar akan terlihat ini meliputi bidang ilmu dasar, yaitu (1)
dalam penggunaan kalimat-kalimat yang Biologi, Fisika, Kimia, Matematika; (2) ilmu
memenuhi kaidah tata bunyi, tata bahasa, terapan meliputi: Farmasi, Kedokteran,
kosakata, ejaan, dan istilah (Khairah & Sakura Kedokteran Hewan, Perhutanan, Perikanan,
H. Ridwan, 2014). Pertanian, Peternakan, Teknik Automotif,
Glosarium adalah salah satu referensi alat Teknik Dirgantara, Teknik Kapal Terbang,
bantu leksikal bagi penerjemah yang Teknik Kimia, Teknik Mesin, Teknik
menerjemahkan dari bahasa Inggris ke dalam Pertambangan, Teknik Sipil, Teknologi
bahasa Indonesia. Glosarium atau daftar istilah Informasi; (3) ilmu humaniora meliputi:
terdiri atas dua jenis, yaitu glosarium cetak dan Agama Islam, Antropologi, Arkeologi,
glosarium elektronik. Glosarium cetak adalah Ekonomi, Filsafat, Fotografi dan Film, Ilmu
terbitan berupa buku, sedangkan glosarium Politik, Keuangan, Komunikasi Massa,
elektronik adalah kamus padanan yang Pendidikan, Sastra, Sosiologi, dan Linguistik.
menggunakan teknologi elektronik. Setakat Pemadanan istilah bidang linguistik dalam
ini, glosarium elektronik cenderung menjadi glosarium ini menggunakan teknik

Meryna Afrila, Emzir, Miftahulkhairah Anwar, Prosedur Penerjemahan Istilah Bidang Linguistik... 147

147
penerjemahan yang bervariasi. Oleh karena dengan mengubah ejaan, (3) strategi
itu, tulisan ini akan membahas tentang penyerapan tanpa mengubah ejaan, dan (4)
prosedur yang digunakan dalam proses gabungan strategi pengalihan makna dengan
penerjemahan glosarium bidang linguistik. strategi penyerapan dengan mengubah ejaan
Masalah utama yang akan diteliti adalah (Arifin et al., 2017).
berapa banyak hasil penerjemahan bidang ilmu Kedua adalah adalah penelitian Ninuk
linguistik yang menggunakan teknik tersebut? mengenai kesepadanan makna terjemahan
dan mengapa teknik tersebut dipilih oleh dalam berita internasional dalam koran
penerjemah? Untuk keperluan itu, dua puluh Seputar Indonesia. Hasil analisis pada 126
entri dari glosarium istilah linguistik akan kalimat BT menunjukkan bahwa kalimat
dianalisis. Glosarium linguistik terdiri atas terjemahan berita Internasional yang terbit di
beberapa bidang ilmu yang menjadi ciri khas koran Seputar Indonesia memiliki tingkat
linguistik. Beberapa bidang ilmu yang kesepadanan makna cukup. Dari kajian yang
tercakup dalam glosarium ini adalah bidang dilakukan terhadap teknik penerjemahan,
fonetik dan fonologi, morfologi, sintaksis, teridentifikasi teknik-teknik berikut:
semantik, dan sosiolinguistik (Glosarium Penghilangan, Penambahan, Modulasi,
Linguistik, 2002). Pakar bidang ilmu yang Transposisi, Established, Equivalent,
berperan dalam penyusunan Glosarium Partikularisasi, Generalisasi, Peminjaman,
Linguistik ini adalah T.A. Ridwan, Myrna Calque, Amplifikasi dan Reduksi. Teknik
Laksman, A. Wahab, dan Fatimah penghilangan merupakan teknik yang paling
DjajaSumarna. banyak dilakukan dan paling berpengaruh
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui terhadap kesepadanan makna. Penggunaan
prosedur penerjemahan apa saja yang teknik modulasi dan transposisi yang cukup
digunakan dalam proses penerjemahan istilah banyak, menyiratkan bahwa penerjemah
bidang linguistik. Oleh karena itu, tulisan ini cenderung menggunakan metode
akan membahas tentang ragam prosedur yang penerjemahan yang agak bebas. Menurut
digunakan dalam proses penerjemahan Ninuk (Akhiroh, 2010), pengaruh aspek
glosarium bidang linguistik. Diharapkan hasil ekstralinguistik terhadap kesepadanan makna
penelitian ini akan bermanfaat bagi proses terlihat pada pemahaman budaya BS dan BT
penerjemahan istilah di bidang ilmu lainnya. yang memberi pengaruh positif dan negatif
Beberapa penelitian relevan dengan terhadap kesepadanan makna; kebijakan
tulisan ini, yaitu pertama adalah penelitian institusi media dan kaidah umum jurnalisme
yang dilakukan oleh Zainal, dkk., yaitu yang memberi efek negatif terhadap
penerjemahan istilah-istilah dalam bidang kesepadanan makna; kurangnya pengetahuan
fonetik yang mengungkap permasalahan tentang teori penerjemahan dan ilmu linguistik
penerjemahan berdasarkan ketidaksepadanan. aplikatif yang memberi efek negatif terhadap
Penelitian ini dilakukan dengan kesepadanan makna, serta wawasan
mendeskripsikan strategi-strategi pengetahuan penerjemah yang memberi efek
penerjemahan istilah-istilah fonetik dalam positif dan negatif terhadap kesepadanan
buku A Course in Phonetics (Arifin, makna.
Meimunah,&Marstiani,2017). Penelitiannya Ketiga adalah Penelitian yang menjelaskan
dilakukan dengan menggunakan pendekatan strategi dan teknik penerjemahan istilah-istilah
deskriptif kualitatif, dengan data-data berupa pragmatik yang digunakan penerjemah dalam
istilah-istilah fonetik dalam bahasa Inggris dan menerjemahkan istilah-istilah pragmatik.
bahasa Indonesia, dan sumber data yang Sumber data dalam penelitian ini adalah dua
berasal dari buku teks A Course in Phonetics buku referensi pragmatik, buku pertama adalah
dan informan (penerjemah). Hasil yang Principles of Pragmatics karangan Geofrey
diperoleh adalah beberapa strategi Leech (1990). Hasil dari penelitian ini
penerjemahan, yaitu (1) strategi pengalihan menggambarkan bahwa strategi naturalisasi
makna atau pesan, (2) strategi penyerapan paling dominan digunakan dalam

Gramatika, Volume VII, Nomor 2, Juli—Desember 2019 148

148
menerjemahkan buku “Principles of metode ataupun strategi penerjemahannya; (4)
Pragmatics”, yakni 57 data (54%), transposisi mengidentifikasi penerjemahan yang
22 data (21%), Calque 17 data (16%), mengalami penyimpangan makna; (5) setelah
penerjemahan deskriptif memiliki empat data dianalisis akan terlihat bagaimana
(3%) dan penerjemahan transferensi juga kesepadanan dan metode yang digunakan
memiliki empat data (3%) (Wardoyo, 2016). dalam penerjemahan istilah bidang linguistik.
Kebaruan dari penelitian ini adalah objek Prosedur analisis data akan dilakukan
kajian yang dianalisis, yaitu istilah-istilah dengan menggunakan tabel yang memuat entri
bidang linguistik yang terdapat dalam data dalam bahasa sumber dan bahasa target
Glosarium Linguistik. glosarium istilah bidang linguistik.
Metode ini tidak memerlukan responden
2. Metode dan tidak menggunakan penghitungan statistik.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Metode analisis isi dilakukan dengan memilah
metode kualitatif, dengan cara mencermati entri yang terdapat dalam Glosarium
data yang diambil secara acak kemudian Linguistik.
dianalisis satu persatu untuk mengetahui
prosedur penerjemahan yang digunakan pada 3. Hasil dan Pembahasan
setiap istilah tersebut. Beberapa pakar penerjemahan menggunakan
Data diperoleh dari Glosarium bidang istilah yang berbeda dalam memberi
linguistik daring yang diterbitkan oleh Badan terminologi strategi penerjemahan, di
Bahasa sejumlah dua puluh entri. Istilah yang antaranya adalah Vinay dan Dalbernet serta
dipilih adalah istilah linguistik bidang fonetik Baker menyebutnya strategi, Hoed
dan fonologi. Glosarium Linguistik ini menyebutnya teknik dan Newmark
meliputi bidang fonetik dan fonologi, menyebutnya prosedur (Wardoyo, 2016).
morfologi, sintaksis, semantik, dan Prosedur penerjemahan diaplikasikan dalam
sosiolinguistik. Istilah bidang fonetik dan tataran yang lebih rendah dari teks seperti
fonologi dengan jumlah total 851 istilah kalimat atau kata (Newmark, 1998). Berikut
kemudian dipilah untuk diambil sampel beberapa prosedur yang digunakan penerjemah
sejumlah dua puluh entri dari total keseluruhan dalam mengatasi berbagai masalah
entri istilah linguistik bidang fonetik dan penerjemahan: (1) transposisi, penerjemahan
fonologi yang diproyeksikan dapat mewakili dengan mengubah struktur kalimat pada teks
keseluruhan entri. target untuk menghasilkan terjemahan yang
Glosarium merupakan sumber pengayaan wajar dalam bahasa target; (2) modulasi,
pengetahuan tentang padanan istilah bidang penerjemahan dengan mengubah sudut
ilmu dapat memperkaya perbendaharaan pandang sehingga menghasilkan terjemahan
pustaka kebahasaan. Sebagai rujukan, yang berterima dalam bahasa target; (3)
glosarium memuat kumpulan istilah bidang penerjemahan deskriptif, penerjemahan
ilmu dalam bahasa asing (Inggris) sebagai dengan cara mendeskripsikan atau
entri beserta padanannya dalam bahasa Indo- menjelaskan; (4) penerjemahan naturalisasi,
nesia. Glosarium Linguistik adalah sebuah penerjemahan dengan cara mempertahankan
kamus dalam bentuk ringkas yang berisikan kata, istilah dan ungkapan yang digunakan
daftar kata istilah-istilah bidang linguistik dalam teks sumber dengan menyesuaikan
dalam bahasa Inggris beserta padanannya ejaan dan kaidah bahasa target; (5) parafrasa,
dalam bahasa Indonesia. penyampaian makna pesan yang sama dengan
Data dianalisis dengan cara (1) data cara yang lain. Contohnya ungkapan it was
dikelompokkan berdasarkan proses really something diterjemahahkan menjadi
pemadanannya; (2) setelah dikelompokkan, ‘hebat sekali’ yang bukan merupakan
satu persatu entri dicermati untuk dianalisis ungkapan; (6) penjelasan tambahan,
berdasarkan kesepadanannya; (3) satu persatu penerjemahan dengan memberikan padanan
entri dicermati untuk dianalisis berdasarkan dan kata tambahan dalam teks target.

Meryna Afrila, Emzir, Miftahulkhairah Anwar, Prosedur Penerjemahan Istilah Bidang Linguistik... 149

149
Contohnya he bought wine diterjemahkan menggambarkan jarak yang semakin jauh dari
menjadi ‘dia membeli minuman anggur’ kata BS. Sementara itu, di bawah orientasi BT
minuman diberikan sebagai penjelasan terdapat empat metode yang semakin dekat ke
tambahan karena jika tidak ditambahkan BT (Modul Pendidikan dan Pelatihan
dengan penjelasan ‘minuman’, maka kata Fungsional Penerjemah, 2013).
anggur dapat bermakna ‘buah anggur’; (7) Gambar 1
kompensasi, penerjemahan dengan Metode Penerjemahan
menghilangkan satu unsur teks sumber dan
mengompensasinya dengan konteks.
Contohnya you can take your tea out today
diterjemahkan menjadi ‘kamu boleh berpiknik
hari ini’. Terlihat bahwa take your tea out
dihilangkan dan dikompensasikan dengan
‘berpiknik’ dengan tujuan untuk lebih mudah
dipahami; (8) catatan kaki, penerjemahan
Sumber (Newmark, 1998)
dengan menambahkan catatan kaki untuk
menjelaskan konteks. Penerjemah sering kali
Penjelasan dari delapan metode di atas
mempertahankan kata bahasa sumber dan
adalah sebagai berikut. (1) Metode
menjelaskan maknanya dalam catatan kaki; (9)
Penerjemahan Kata demi Kata. Dalam metode
penerjemahan resmi/diakui, menerjemahkan
ini biasanya kata-kata dalam teks target
suatu teks yang begitu penting sehingga perlu
langsung diletakkan di bawah teks sumber.
diresmikan atau mendapat pengakuan resmi,
Metode ini disebut juga penerjemahan
misalnya penerjemahan kitab suci yang hanya
antarbaris (interlinear translation). Metode
diakui oleh komunitasnya; (10) padanan
penerjemahan ini sangat terikat pada tataran
budaya (adaptasi), penerjemah
kata. Oleh karena itu, susunan kata sangat
mengungkapkan konsep yang dialihkan
dipertahankan. Jadi, penerjemah hanya
dengan unsur budaya lokal; (11) transferensi,
mencari padanan kata dari bahasa sumber ke
penerjemahan dengan mempertahankan atau
dalam bahasa sasaran. Susunan kata dalam
memungut kata dari teks sumber; (12) calque,
kalimat terjemahan sama dengan sususan kata
penerjemahan dengan memungut juga dari
dalam kalimat bahasa sumber; (2) Metode
teks sumber, tetapi sambil menciptakan kata
Penerjemahan Harfiah. Dalam proses
baru dalam bahasa target; dan (13) kuplet,
penerjemahan, penerjemah mencari konstruksi
penerjemahan dengan menggunakan lebih dari
gramatikal bahasa sumber yang sudah sepadan
satu teknis secara sekaligus.
atau dekat dengan bahasa target. Namun,
Strategi penerjemahan meliputi metode atau
penerjemahannya dilakukan terpisah dari
teknik penerjemahan. Metode penerjemahan
konteks; (3) Metode Penerjemahan Setia.
adalah upaya mencapai kesepadanan pada
Dalam penerjemahan ini, penerjemah
tataran tekstual, sementara strategi
berupaya mereproduksi makna kontekstual
penerjemahan diterapkan pada tataran yang
dari teks asli secara tepat dengan masih
lebih rendah, yakni leksikal, frasal, dan
dibatasi oleh struktur gramatikalnya.
sintaksis (Newmark, 1991). Metode
Penerjemahan ini berpegang teguh pada
penerjemahan tersebut dapat digambarkan
maksud dan tujuan teks sumber sehingga hasil
dalam gambar diagram V berikut.
terjemahan terkadang masih terasa kaku dan
sering kali kaku; (4) Metode Penerjemahan
3.1 Gambar
Semantis. Jika penerjemahan setia lebih kaku
Metode penerjemahan ini landasan
dan tidak berkompromi dengan kaidah bahasa
pemikirannya adalah berorientasi pada bahasa
target atau lebih terikat dengan bahasa sumber,
sumber (BS) atau bahasa target (BT).
penerjemahan semantis lebih fleksibel dengan
Penerjemahan yang berorientasi pada bahasa
bahasa target. Penerjemahan semantis harus
sumber membawahi empat metode. Hal itu
mempertimbangkan unsur estetika teks bahasa

Gramatika, Volume VII, Nomor 2, Juli—Desember 2019 150

150
sumber dengan mengompromikan makna Menurut Pedoman Umum Pembentukan
selama masih dalam batas kewajaran; (5) Istilah (PUPI) Badan Bahasa, semua istilah
Metode Penerjemahan Komunikatif. yang berasal dari mancanegara (istilah asing)
Penerjemahan ini berupaya untuk dapat dipadankan melalui tiga prosedur, yaitu
menerjemahkan makna kontekstual dalam teks (1) penerjemahan; (2) penyerapan; (3)
bahasa sumber, baik aspek kebahasaan penerjemahan dan penyerapan. Dalam proses
maupun aspek isinya, agar dapat diterima dan penerjemahan, penerjemahan dapat dilakukan
dimengerti oleh pembaca bahasa target. dengan dua cara, yaitu (a) penerjemahan
Metode ini memperhatikan prinsip langsung, dan (b) penerjemahan dengan
komunikasi, yaitu khalayak pembaca dan perekaan. Sementara itu, tahap penyerapan
tujuan penerjemahan; (6) Metode dapat ditempuh melalui empat cara, yaitu (a)
Penerjemahan Idiomatik. Penerjemahan ini dengan penyesuaian ejaan dan lafal; (b)
mereproduksi pesan dalam teks bahasa sumber dengan penyesuaian ejaan, tanpa penyesuaian
dengan ungkapan yang lebih alamiah dan lafal, (c) tanpa penyesuaian ejaan, dengan
akrab daripada teks bahasa sumber. penyesuaian lafal, dan (d) tanpa penyesuaian
Terjemahan yang idiomatik tidak tampak ejaan dan lafal. Prosedur yang ketiga adalah
seperti hasil terjemahan dan seolah-olah penerjemahan dan penyerapan. Pupi
seperti tulisan dari penutur asli; (7) Metode memperlihatkan bahwa penyerapan bukan
Penerjemahan Bebas. Penerjemahan ini merupakan bagian dari pemerjemahan.
mengutamakan isi daripada bentuk teks
sumber. Biasanya metode ini berbentuk 3.2 Tabel
parafrasa yang lebih panjang daripada bentuk Dari dua puluh data yang telah diteliti,
aslinya. Hal itu dilakukan agar pesan lebih ditemukan beberapa prosedur dalam
jelas diterima oleh pengguna bahasa target. penerjemahan istilah bidang linguistik.
Terjemahannya bertele-tele dan panjang lebar Prosedur yang digunakan dalam penerjemahan
dan, bahkan tampak seperti bukan terjemahan; istilah linguistik tersebut dapat dilihat dalam
(8) Metode Penerjemahan Adaptasi. Metode tabel berikut.
ini adalah penerjemahan yang paling bebas Tabel 1
dan paling dekat dengan bahasa target. Data Penerjemahan Istilah-Istilah
Penyaduran dapat diterima di sini asalkan Linguistik
penyadurannya tidak mengorbankan tema, NO.
BAHASA BAHASA
PROSEDUR
SUMBER (BS) TARGET (BT)
karakter, atau alur dalam teks sumber.
Penerjemahan ini banyak dipakai untuk
1. abnormal vowel vokal abnormal transposisi
menerjemahkan puisi dan drama.
2. depalatalization depalatalisasi naturalisasi
Gambar 2
Bagan Pembentukan Istilah eufoni; bunyi
3. Euphony naturalisasi
indah
functional
4. fonetik fungsional naturalisasi
phonetics

5. Glottal glotal naturalisasi

6. Nasal nasal naturalisasi

central resonant bunyi oral resonan


7. transposisi
oral sound tengah

kata tiruan bunyi;


8. imitative word deskriptif
Sumber: (PUPI, 2007) onomatope

Meryna Afrila, Emzir, Miftahulkhairah Anwar, Prosedur Penerjemahan Istilah Bidang Linguistik... 151

151
melakukan teknik penerjemahan
9. oral literature sastra lisan adaptasi
transposisi karena terjadi perubahan
bahasa kanak- struktur DM-MD.
10. baby talk modulasi
kanak 5. Glottal diterjemahkan menjadi glotal.
Prosedur penerjemahan yang digunakan
11. accent aksen; tekanan naturalisasi adalah naturalisasi karena menyesuaikan
teks sumber dengan kaidah bahasa target,
12. alveolar alveolar naturalisasi karena tidak terdapat dua konsonan ganda
(tt) dalam kaidah bahasa Indonesia,
13. amplitude amplitudo naturalisasi sehingga dilesapkan menjadi glotal.
6. Nasal diterjemahkan menjadi nasal.
14. contour kontur naturalisasi Prosedur penerjemahan yang digunakan
adalah naturalisasi. Penerjemahan
15. frequency frekuensi naturalisasi dilakukandilaku-kan dengan cara
penyerapan utuh.
16. intonation intonasi naturalisasi 7. Central resonant oral sound
diterjemahkan menjadi bunyi oral resonan
17. active cavity rongga aktif transposisi
tengah. Prosedur penerjemahan yang
digunakan adalah transposisi karena
18. central resonant resonan tengah transposisi
terjadi perubahan struktur dari TS ke TT.
8. Imitative word diterjemahkan menjadikata
tiruan bunyi; onomatope. Prosedur
19. glottal sound bunyi glotal transposisi
penerjemahan yang digunakan adalah
deskriptif, yaitu penerjemahan yang
20. Adam’s apple jakun adaptasi
dilakukan dengan cara mendeskripsikan
Sumber: istilah teks sumber ke dalam teks target.
http://bahasasastra.kemdikbud.go.id/glosarium/ 9. Oral literature diterjemahkan menjadi
sastra lisan. Prosedur penerjemahan yang
3.2 Pembahasan dilakukan adalah prosedur penerjemahan
Berikut adalah analisa dari sampel dua puluh adaptasi. Kata literature dalam bahasa
entri istilah bidang linguistik. Inggris diadaptasi menjadi sastra dalam
1. Abnormal vowel diterjemahkan menjadi bahasa Indonesia.
vokal abnormal. Penerjemah melakukan 10. Baby talk diterjemahkan menjadi bahasa
teknik penerjemahan transposisi karena kanak-kanak. Prosedur penerjemahan
terjadi perubahan struktur DM-MD. yang dilakukan adalah prosedur
2. Depalatalisation diterjemahkan menjadi penerjemahan modulasi, yaitu
depalatalisasi. Penerjemah menggunakan penerjemahan dengan mengubah sudut
prosedur penerjemahan naturalisasi. pandang yang menghasilkan terjemahan
Pener-jemahan naturalisasi dilakukan berterima dalam masyarakat bahasa target.
dengan cara mempertahankan kata atau Baby dalam bahasa Inggris yang
ungkapan yang digunakan dalam teks seharusnya dipadankan dengan kata bayi,
sumber dalam teks target dengan dalam glosarium istilah linguistik
menyesuaikan ejaan dan kaidah bahasa diterjemahkan menjadi kanak-kanak
target. karena tahapan usia meracau diasumsikan
3. Euphony diterjemahkan menjadi eufoni. oleh penerjemah berada pada tahapan
Prosedur penerjemahan yang digunakan kanak-kanak, bukan bayi.
adalah naturalisasi karena menyesuaikan 11. Accent diterjemahkan menjadi aksen;
teks sumber dengan kaidah bahasa target. tekanan. Prosedur penerjemahan yang
4. functional phonetics diterjemahkan digunakan adalah naturalisasi karena
menjadi fonetik fungsional. Penerjemah menyesuaikan teks sumber dengan kaidah

Gramatika, Volume VII, Nomor 2, Juli—Desember 2019 152

152
bahasa target. Konsonan ganda (cc) tidak di depan leher laki-laki dipadankan
terdapat pada kaidah bahasa Indonesia, dengan jakun. Sama seperti halnya istilah
sehingga diserap menjadi aksen. road-bump yang dipadankan dengan polisi
12. Alveolar diterjemahkan menjadi alveolar. tidur.
Prosedur penerjemahan yang digunakan
adalah naturalisasi. Penerjemahan 3.3 Hasil
dilakukan dengan cara penyerapan utuh. Prosedur penerjemahan naturalisasi adalah
13. Amplitude diterjemahkan menjadi prosedur yang paling banyak digunakan dalam
amplitudo. Prosedur penerjemahan yang proses penerjemahan glosarium bidang
digunakan adalah naturalisasi. linguistik. Tulisan ini meneliti sebelas data
Penerjemahan dilakukan dengan cara istilah yang merupakan padanan istilah.
penyesuaian TS ke dalam kaidah TT, Prosedur yang digunakan adalah penerjemahan
yaitu bahasa Indonesia. naturalisasi. Selebihnya, prosedur
14. Contour diterjemahkan menjadi kontur. penerjemahan transposisi terdapat pada lima
Prosedur penerjemahan yang digunakan istilah, metode deskriptif satu istilah, metode
adalah naturali-sasi. Penerjemahan modulasi satu istilah, dan metode
dilakukan dengan cara penyesuaian TS ke penerjemahan adaptasi sejumlah dua istilah.
dalam kaidah TT, yaitu bahasa Indonesia. Prosedur penerjemahan naturalisasi adalah
huruf vokal ‘ou’ dipadankan dengan huruf salah satu teknik penerjemahan dengan
‘u’, seperti yang terdapat dalam contoh mempertahankan kata atau ungkapan yang
kata tour yang dipadankan menjadi tur. digunakan dalam teks sumber ke teks target
15. Frequency diterjemahkan menjadi dengan menyesuaikan ejaan dan kaidah bahasa
frekuensi. Prosedur penerjemahan yang target (Modul Pendidikan dan Pelatihan
digunakan adalah naturalisasi. Fungsional Penerjemah, 2013). Tataran
Penerjemahan dilakukan dengan cara naturalisasi dimulai dari kelayakan bahasa
penyesuaian TS ke dalam kaidah TT, secara umum sampai kepada penulis atau
yaitu bahasa Indonesia. pembicara dalam situasi tertentu (Emzir,
16. Intonation diterjemahkan menjadi 2015).
intonasi. Prosedur penerjemahan yang Metode penerjemahan naturalisasi
digunakan adalah naturalisasi. dianggap lebih mudah untuk diterapkan dalam
Penerjemahan dilakukan dengan cara proses pemadanan istilah bidang ilmu
penyesuaian TS ke dalam kaidah TT, linguistik, karena penerjemahan naturalisasi
yaitu bahasa Indonesia. dilakukan dengan cara mempertahankan kata
17. Active cavity diterjemahkan menjadi atau ungkapan yang digunakan dalam teks
rongga aktif. Penerjemah melakukan sumber ke teks target dengan menyesuaikan
teknik penerjemahan transposisi karena ejaan dan kaidah bahasa target.
terjadi perubahan pola struktur DM-MD.
18. Central resonant diterjemahkan menjadi 4. Simpulan
resonan tengah. Penerjemah melakukan Setelah menganalisis dua puluh sampel,
teknik penerjemahan transposisi karena prosedur penerjemahan naturalisasi adalah
terjadi perubahan pola struktur DM-MD. prosedur yang paling banyak digunakan dalam
19. Glottal sound diterjemahkan menjadi proses penerjemahan glosarium bidang ilmu
bunyi glotal. Penerjemah melakukan linguistik yang diterbitkan oleh Badan Bahasa.
teknik penerjemahan transposisi karena Terdapat sebelas dari total dua puluh data
terjadi perubahan pola struktur DM-MD. sampel yang menggunakan prosedur
20. Adam’s apple diterjemahkan menjadi penerjemahan naturalisasi. Selebihnya,
jakun. Penerjemah melakukan teknik prosedur penerjemahan transposisi terdapat
penerjemahan adaptasiyaitu pada lima istilah, prosedur deskriptif satu
mengungkapkan konsep yang dialihkan istilah, prosedur modulasi satu istilah, dan
dengan unsur budaya lokal. Tonjolan kecil

Meryna Afrila, Emzir, Miftahulkhairah Anwar, Prosedur Penerjemahan Istilah Bidang Linguistik... 153

153
prosedur penerjemahan adaptasi terdapat KBBI Edisi Kelima. (2016). Jakarta: Balai
dalam dua istilah. Pustaka.
Prosedur penerjemahan naturalisasi Khairah, M., & Sakura H. Ridwan. (2014).
dianggap lebih mudah untuk diterapkan dalam Sintaksis: Memahami Satuan Kalimat
proses pemadanan istilah bidang linguistik Perspektif Fungsi. Bumi Aksara.
karena penerjemahan naturalisasi dilakukan Modul Pendidikan dan Pelatihan Fungsional
dengan cara mempertahankan kata atau Penerjemah. (2013). Modul Teori Dasar
ungkapan yang digunakan dalam teks sumber Penerjemahan untuk Pendidikan dan
dengan penyesuaian teks target, misalnya Pelatihan Fungsional Penjenjangan
istilah inotation yang diterjemahkan menjadi Penerjemah Tingkat Pertama. Jakarta:
inotasi. Kementerian Sekretariat Negara
Republik Indonesia.
Daftar Pustaka Munday, J. (2016). Introducing Translation
Akhiroh, N. S. (2010). "Kesepadanan Makna Studies Theories and Applications
Terjemahan Berita Internasional" yang (Fourth). New York: Routledge.
Terbit di Koran Seputar Indonesia. Newmark, P. (1991). About Translation.
Arifin, Z., Meimunah, L., & Marstiani, D. Clevedon: Multilingual Matters.
(2017). "Strategi Penerjemahan Istilah- ---------------. (1998). A Textbook of
Istilah Fonetik" dalam Buku Teks A Translation. London: Prentice Hall.
Course in Phonetics, 107–114. PUPI. (2007) (Ketiga). Jakarta: Pusat Bahasa.
Emzir. (2015). Teori dan Pengajaran Wardoyo, C. (2016). "Strategi Penerjemahan
Penerjemahan. Depok: Raja Grafindo Istilah-Istilah Pragmatik dalam buku
Persada. Principles os Pragmatics oleh Geofrey
Glosarium Linguistik. (2002). Jakarta: Pusat Leech.
Bahasa.

Gramatika, Volume VII, Nomor 2, Juli—Desember 2019 154

154

Anda mungkin juga menyukai