Anda di halaman 1dari 4

Naskah Ujian

Universitas Bung Karno


 UTS  UAS  Susulan UTS/UAS  Lain-lain : ………………………….… Ganjil/ G e n a p 2 0 2 0 /2021

KMK/Mata Kuliah : MPH2217105/METODE PENELITIAN HUKUM NIM : 2202201025


Kelas : 1MIH1/SEMESTER I Nama Mahasiswa :
KDS/Nama Dosen : Dr. Ismail, S.H., M.H. Putro S. Muhammad
Hari /Tanggal : Sabtu, 08 Mei 2021 Diperiksa oleh: Tanda Tangan :

Waktu Ujian : 15.30-17.10 WIB

Sifat Ujian : Open Book

(Dr. Puguh Aji H. S, S.H., M.H)


Tanggal :

SOAL

1. Dalam penelitian dengan pendekatan yuridis normatif peneliti dapat meneliti jika
terdapat fenomena benturan norma hukum, norma hukum yang kabur atau kekosongan
norma hukum. Silahkan diskripsikan problem hukum ketidak sinkronan Das Sollen dan
Das Sein dalam latar belakang yang menjadi alasan Saudara melakukan penelitian
untuk penyusunan Tesis? (jangan lupa judul dan sitasinya)

2. Jawaban No 2 harus relevan dengan No. 1:


a. Berdasarkan latar belakang tersebut diatas, tentukan 2 rumusan masalah yang akan
saudara teliti dan tujuan dalam penelitian tersebut!
b. Terkait jawaban Saudara diatas, jelaskan metode penelitian yang akan saudara
gunakan, mengapa saudara menggunakan metode penelitian tersebut?
c. Sebutkan Sumber Data yang akan saudara gunakan dalam penelitian tersebut?
Mengapa saudara menggunakan Sumber Data tersebut?
d. Tentukan Kerangka Pemikiran yang relevan dalam konsep penelitian tersebut?

============== selamat mengerjakan ===============


JAWABAN NOMOR 1
Latar belakang penelitian untuk penyusunan tesis:

Transformasi telemedicine digital merupakan inovasi baru di bidang pelayanan kesehatan


dengan karakteristik teknis, otomatisasi komputer, dan partisipasi masyarakat. Analisis yang
ditemukan setelah dijelaskan dengan metode konseptual dan metode hukum bahwa
transformasi telemedicine digital berpotensi meningkatkan kualitas layanan medis. Berkaitan
dengan kompleksitas sistem nilai layanan medis, dan kemudian keharusan untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi degradasi nilai kemanusia maka perlu adanya payung hukum
perundang-undangan yang mengakomodir segala kepentingan dalam industry telemedisin
termasuk Dokter sebagai penyedia layanan Kesehatan (Das Sollen)

Searah dengan perkembangan industri kesehatan, dan memenuhi kebutuhan layanan medis
Masyarakat, perlu dibuat undang-undang untuk melindungi Profesi Dokter sebagai penyedia
pelayanan kesehatan sekaligus pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan. Disinilah ada
kekosongan hukum yaitu belum adanya perlindungan yang menyeluruh bagi profesi dokter
sebagai penyedia layanan Kesehatan dalam bisnis telemedicine (Das sein)

Judul
Analisis perlindungan hukum profesi dokter sebagai tenaga pelayanan kesehatan pada bisnis
telemedisin yang dijalankan oleh perusahaan telemedisin di bawah naungan Alansi Telemedik
Indonesia (ATENSI) menurut Undang-undang (UU) No. 29 Tahun 2004.

Sitasi:

 How the Pandemic Is Driving Healthcare Organizations’ Investment in Technology


APRIL 16, 2021
CISCO
HIMSS RESEARCH FINDS HEALTHCARE TECHNOLOGY A PRIORITY AS
OPERATING BUDGETS REMAIN FLAT OR DECREASE SLIGHTLY

 Security Outcomes Study - Healthcare Mini Report


APRIL 16, 2021
CISCO

 Tinjauan yuridis terhadap pelaksanaan dan pengembangan sistem informasi kesehatan


sebagai bentuk pelayanan publik dalam bidang Kesehatan - Nirmalasari Ajeng P.
2012
 Konstruksi Hukum Transformasi Digital Telemedicine di Bidang Industri Kesehatan
Berbasis Nilai Pancasila - Yovita Arie Mangesti 2019
 Undang-undang (UU) No. 29 Tahun 2004
 Aliansi Telemedik Indonesia
JAWABAN SOAL NOMOR 2

a. Rumusan Masalah
 Bagaimana skema perlindungan hukum profesi dokter sebagai tenaga
pelayanan kesehatan menurut UU no 29 tahun 2014?
 Bagaimana penilaian cakupan perlindungan hukum profesi dokter sebagai
tenaga pelayanan Kesehatan telemdisin menurut UU no 29 tahun 2014?
 Apa dilakukan pelaku bisnis telemedisin dibawah naungan ATENSI dalam
rangka memberikan perlindungan hukum profesi dokter sebagai tenaga
pelayanan Kesehatan telemedicine?
 Apa yang perlu ditambahkan dalam rangka menghadirkan perlindungan
hukum profesi dokter sebagai tenaga pelayanan telemedisin yang dapat
mengakomodir perlindungan hukum profesi dokter sebagai tenaga pelayanan
Kesehatan telemedisin apabila UU no 29 tahun 2014 memungkinkan untuk
dilakukan revisi?

b. Metode Penelitian
Metode deskriptif :
untuk mengkaji ketercakupan perlindungan nakes pada UU no29 tahun 2014

Metode Kualitatif ;
untuk memberikan gambaran umum yang berlaku di kalangan pelaku perusahaan
pelaku bisnis telemedisin terkait kebijakan perlindungan profesi dokter sebagai tenaga
pelanayan Kesehatan telemedisin.

c. Sumber Data:
Sumber data primer:
diambil langsung dari pelaku bisnis telemedisin dalam naungan aliansi telemedik
Indonesia (ATENSI). Hal ini dilakukan agar data yang didapat actual, dan ekslusif
(hanya diambil dari ATENSI, sebagai upaya mengerucutkan variable bebas ).

Sumber data sekunder:


Diambil dari data angket/ formulir yang diisi melalui platform ATENSI
d. Kerangka Pemikiran:

 INPUT

 Kajian cakupan Perlindungan hukum profesi dokter menurut UU


no 29 tahun 2014
 Skema perlindungan hukum profesi dokter pada pelaku bisnis
telemedisin perusahaan di bawah naungan ATENSI

 PROSES

 Matrikulasi das sollen dan das sein antara UU no 29 tahun 2014


Terhadap skema perlindungan hukum profesi dokter pada pelaku
bisnis telemedisin perusahaan di bawah naungan ATENSI

 OUTPUT
 Analisis perlindungan hukum profesi dokter sebagai tenaga
pelayanan kesehatan pada bisnis telemedisin yang dijalankan oleh
perusahaan telemedisin di bawah naungan Alansi Telemedik
Indonesia (ATENSI) menurut Undang-undang (UU) No. 29 Tahun
2004.

Anda mungkin juga menyukai