TOLHA RAMADHANI
NIM : 041811333003
KELAS M
Institut akuntan publik indonesia (IAPI) merupakan asosiasi profesi akuntan publik indonesia
yang bertujuan untuk mewujudkan akuntan publik yang berintegritas, berkualitas dan
berkompetensi berstandar internasional, mendorong pertumbuhan dan independensi profesi yang
sehat dan kondusif bagi profesi akuntan publik, menjaga martabat profesi akuntan publik dan
kepercayaan publik, melindungi kepentingan publik dan akuntan publik, serta mendorong
terwujudnya good governance di indonesia.
Ikatan akuntan indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan yang menaungi seluruh
akuntan di indonesia. Iai merupakan anggota dan pendiri international federation of accountants
(ifac) dan asean federation of accountants (afa), serta associate member chartered accountants
worldwide (caw). Untuk menjaga integritas dan profesionalisme akuntan indonesia, iai
menerbitkan kode etika akuntan indonesia. Sebagai standard setter, iai menyusun dan
menetapkan standar akuntansi keuangan (sak) yang berlaku di indonesia.
IAMI merupakan asosiasi profesi akuntan manajemen didirikan pada tanggal 01 april 2008
dengan akta notaris ani adriani sukmayantini sh. Anggota iami adalah para akuntan manajemen
yang bekerja sebagai eksekutif baik di perusahaan negara, pemerintah maupun swasta. Visi iami
adalah menjadi asosiasi profesi terdepan dalam pengembangan pengetahuan dan praktek
akuntansi manajemen dan keuangan serta bidang lainnya yang terkait, yang berorientasikan pada
etika, tanggung jawab sosial dan lingkungan.
- Lembaga pengawasan dan pembinaan profesi akuntan
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 154/PMK. 01/2017
tentang Pembinaan Dan Pengawasan Akuntan Publik. Dalam pasal 1 disebutkan Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan yang selanjutnya disingkat PPPK adalah Pusat Pembinaan Profesi
Keuangan Kementerian Keuangan.
Wewenang :
1. Memberikan persetujuan penghentian pemberian Jasa asurans untuk sementara waktu,
persetujuan pengunduran diri sebagai Akuntan Publik, status terdaftar sebagai Rekan
non-Akuntan Publik, pembatalan status terdaftar sebagai Rekan non-Akuntan Publik,
status terdaftar sebagai OAI, pembatalan status terdaftar OAI, status terdaftar KAPA atau
OAA, persetujuan pencantuman nama KAP dengan KAPA atau OAA, dan pembekuan
status terdaftar KAPA atau OAA;
2. Memberikan izin Akuntan Publik, izin Akuntan Publik bagi Akuntan Publik Asing,
perpanjangan izin Akuntan Publik, izin KAP, pencabutan izin KAP, izin cabang KAP,
dan pencabutan izin cabang KAP; dan
3. Mengenakan sanksi administratif kepada Akuntan Publik, KAP, dan/ atau cabang KAP
atas pelanggaran ketentuan administratif
Perannya :
Dalam melakukan pengawasan, Menteri melakukan pemeriksaan terhadap Akuntan
Publik, KAP, dan/atau cabang KAP.
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud pada ayat ( 1) dilaksanakan oleh Kepala PPPK atas
nama Menteri.
Kepala PPPK menugaskan pejabat atau pegawai PPPK sebagai pemeriksa untuk
melakukan pemeriksaan terhadap Akuntan Publik, KAP, dan/atau cabang KAP.
BAB I
Pasal 1
(4) Asosiasi Profesi Akuntan akuntan profesional adalah organisasi profesi yang bersifat
nasional dan ditetapkan oleh Menteri
(5) Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi adalah organisasi profesi akuntan profesional, akuntan
publik, atau akuntan manajemen yang bersifat nasional dan diakui menteri
(9) Pusat Pembinaan Profesi Keuangan yang selanjutnya disingkat PPPK adalah Pusat
Pembinaan Profesi Keuangan Kementerian Keuangan
Bab II
Pasal 2
(3) Syarat untuk terdaftar sebagai Akuntan Beregister :
1. Memiliki bukti kelulusan ujian sertifikasi profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh
Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi;
2. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi
3. Berpengalaman praktik di bidang akuntansi paling sedikit 3 (tiga) tahun; dan
4. Memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak
Bab II
Pasal 3
(2) Syarat untuk terdaftar sebagai Akuntan Beregister bagi warga negara asing :
a. Lulus ujian sertifikasi profesi akuntansi yang diselenggarakan oleh:
1. Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi; atau
2. Asosiasi Profesi asing di Bidang Akuntansi yang telah memiliki perjanjian
saling pengakuan dengan Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi;
b. Memiliki izin tinggal di wilayah negara republik Indonesia;
c. Tidak berada dalam pengampuan;
d. Lulus ujian materi di bidang perpajakan dan hukum dagang Indonesia dalam
bahasa Indonesia yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi;
e. Berpengalaman praktik di bidang akuntansi paling sedikit 3 (tiga) tahun;
f. Menjadi anggota Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi;
g. Memiliki NPWP; dan
h. Memiliki perjanjian saling pengakuan.
BAB VII
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 23
(1) Menteri melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Akuntan Beregister, Akuntan
Berpraktik, KJA (Kantor Jasa Akuntansi), dan cabang KJA.
(2) Pelaksanaan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
oleh Kepala PPPK.
(3) Dalam melaksanakan pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2),
Kepala PPPK dapat bekerjasama dengan Asosiasi Profesi Bidang Akuntansi.
(4) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2), meliputi:
a. Penyelenggaraan PPL;
b. Perumusan kebijakan yang diperlukan; dan
c. Pembinaan lainnya berkaitan dengan Akuntan Beregister, Akuntan Berpraktik,
KJA, dan/atau cabang KJA
(5) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi:
a. Pemeriksaan berkala, jika diperlukan, atas kepatuhan Akuntan Berpraktik, KJA, dan/atau
cabang KJA terhadap kode etik, standar profesi, dan ketentuan peraturan perundang-
undangan
b. Pemeriksaan sewaktu-waktu atas aduan masyarakat atau informasi lainnya yang layak
ditindaklanjuti; dan
c. Pemantauan atas kepatuhan Akuntan Berpraktik, KJA, dan/atau cabang KJA terhadap
kode etik, standar profesi, dan ketentuan peraturan perundang-undangan
Tanggung jawab :
Telah memtuskan
3. Ikatan Akuntan Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Diktum PERTAMA
bertanggung jawab untuk:
- Pasal 3 UU No.5/2011
1. Akuntan Publik memberikan jasa asurans, yang meliputi:
a. jasa audit atas informasi keuangan historis;
b. jasa reviu atas informasi keuangan historis; dan
c. jasa asurans lainnya.
2. Jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya dapat diberikan oleh Akuntan
Publik.
3. Selain jasa asurans sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Akuntan Publik dapat
memberikan jasa lainnya yang berkaitan dengan akuntansi, keuangan, dan manajemen
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Status, Mencabut
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2011 tentang Akuntan Publik menyatakan:
1. Ketentuan Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang
Pemakaian Gelar Akuntan (“Accountant”) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1954 Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 705) dicabut
dan dinyatakan tidak berlaku;
2. Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1954 tentang Pemakaian
Gelar Akuntan (“Accountant”) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1954
Nomor 103, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 705) yang
mengatur jasa Akuntan Publik, sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang ini
dan belum ada peraturan pelaksanaan yang baru berdasarkan Undang-Undang ini,
dinyatakan masih berlaku.