Anda di halaman 1dari 1

Virus corona membuat masyarakat Indonesia lebih over protektif terhadap lingkungan sekitarnya.

Ketakutan ini akan memberi pengaruh terhadap sikap sosial masing masing individu. Masyarakat
cenderung memilih menjauhkan diri. Padahal Ketika kita keluar ruangan walapun sendirian itupun
juga berpotensi terjangkit virus, dengan di perketatnya peraturan oleh pemerintah diharapkan
corona ini menghilang dengan cepat, namun malah sebaliknya. Masyarakat malah mengabaikan
peraturan peraturan itu sehingga kasus Covid 19 menjadi naik. Memang Indonesia Ketika tidak
bergerak mereka tidak bisa makan aplagi masyarakat kelas bawah, dari semua ini seharusnya kita
dapat mengambil hikmahnya untuk saling membantu agar tidak banyak lagi kasus covid ini.
Baru-baru ini pemerintah memutuskan untuk menerapkan pembatasan sosial berskala besar
(PSBB) dalam rangka penyebaran virus corona. Kapolri pun kembali mengeluarkan telegram
bagi jajarannya, yang ditandatangani oleh Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri
Komjen Listyo Sigit Prabowo. Dalam Surat Telegram Kapolri Nomor ST/1098/IV/HUK.7.1./2020,
ancaman pidana bagi mereka yang melawan imbauan polisi untuk membubarkan diri bertambah.
"Menolak atau melawan petugas yang berwenang sebagaimana Pasal 212 sampai dengan
Pasal 218 KUHP dan menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah penyakit sebagaimana
UU Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular Pasal 14 ayat (1) dan (2)," tulis
telegram tersebut seperti dikutip Kompas.com, Minggu (5/4/2020).

Dalam Pasal 14 ayat 1 UU tentang Wabah Penyakit Menular disebutkan, siapa saja yang
menghalangi pelaksanaan penanggulangan wabah, diancam pidana penjara selama-lamanya
satu tahun dan/atau denda setinggi-tingginya Rp 1.000.000. Sementara, Pasal 14 ayat 2 UU
yang sama menuliskan, bagi siapapun yang karena kealpaannya mengakibatkan terhalanginya
pelaksanaan penanggulangan wabah, diancam hukuman kurungan enam bulan dan/atau denda
setinggi-tingginya Rp 500.000. Polisi mengantisipasi bentuk pelanggaran atau kejahatan yang
mungkin terjadi selama PSBB antara lain kejahatan yang terjadi pada saat arus mudik (street
crime), kerusuhan/penjarahan yaitu pencurian dengan kekerasan, pencurian dengan pmberatan.
Tindak pidana tersebut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 362, 363, 365, 406, dan 170 KUHP.

Peraturan peraturan itu pun banyak di kritik tidak adil oleh masyarakat Adapun contoh ketidak
adilan dilansir dari Vidio youtube https://www.youtube.com/watch?v=6Ph_bkV0XlY yang pernah
ramai bahwa ada bapak bapak mengendarai mobil tanpa masker, beliau pun terkena denda
kemudian bapak itu protes “kenapa pria yang di luar merokok tidak bapak denda” padahal dia tidak
menggunakan masker dengan baik malah saya yang sendiri di dalam mobil tanpa keluar didenda”.
Kemungkinan dari ketidak adilan peraturan yang di buat menjadikan masyarakat merasa di rugikan
akhirnya banyak yang mengabaikan covid ini apa lagi banyak masyarakat yang menganggap covid ini
tidak ada, covid ini tidak nyata dan covid ini hanya lah konspirasi jadi masyarakat banyak yang
mengabaikan.

Anda mungkin juga menyukai