Anda di halaman 1dari 3

Nama : Zakiyyah Ristiana

NIM : 193140914111105
Kelas : SI-4C
Kuis I
Mata Kuliah
Enterprise Resource Planning

1. Kriteria perusahaan untuk menerapkan sistem manajemen ERP


Masing-masing perusahaan memiliki keunikan tersendiri dalam
mengimplementasikan manajemen ERP. Akan tetapi untuk mendukung keberhasilan
implementasi manajemen ERP, Perusahaan harus memiliki kriteria sebagai berikut :
● Memiliki proses bisnis yang jelas dan matang.
● Memiliki change management yang baik untuk beradaptasi menggunakan
sistem (ERP), diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan dan kebiasaan
baru bagi operator sistem maupun seluruh pengguna sistem (ERP) agar
manajemen ERP dapat berjalan lebih efektif dari sistem yang dipakai
sebelumnya.
● Komitmen perusahaan untuk mengimplementasikan manajemen ERP sangat
dibutuhkan.
● Kerjasama dan integrasi yang baik antar departemen perusahaan untuk
mengimplementasikan manajemen ERP sesuai dengan fungsinya.

2. Langkah untuk meminimalisir kesalaham manajemen keuangan perusahaan dalam


ERP
● Memperkerjakan karyawan yang ahli dalam bidang accounting
● Pelatihan dan training karyawan sebelum bekerja
● Meminimalisisr kesalahan input data
● Rutin melakukan evaluasi terhadap laporan keuangan

3. Keuntungan dari usaha rumahan maupun UMKM ketika menerapkan sistem CRM
CRM adalah singkatan dari Customer Relationship Management, CRM merupakan
strategi bisnis untuk meningkatkan pendapatan, profit, mengurangi biaya pengeluaran
dan meningkatkan loyalitas pelanngan. Manfaat yang akan diperoleh usaha rumahan
maupun UMKM ketika menerapkan sistem CRM antara lain :
● Meningkatkan kinerja team bagian penjualan karena menggunakan sistem
CRM team bagian penjualan dapat lebih cepat mengirimkan informasi dan
penawaran produk secara langsung kepada pelanggan tanpa menunggu
informasi dari orang lain.
● Dapat bekerja dimana saja menggunakan perangkat komputer/ handphone
yang terhubung dengan jaringan internet untuk mengelola data secara realtime
● Mendapatkan pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan yang sudah ada
● Menggunakan sistem CRM, data dari pelanggan sangat penting untuk strategi
produksi dan penjualan produk
● Dapat melacak kinerja karyawan karyawan Anda

4. Traditional System Development Life Cycle


Metodologi SDLC juga disebut “Systems analisis konvensional”, “System analisis
tradisional”, “System development life cycle”, atau “SDLC - waterfall model”.
Metodologi ini di desain pada akhir tahun 1960 dan berdampak besar pada
pengelolaan atau proses data community. Tahapan dalam Traditional SDLC :
● Communication (Project Initiation & Requirement Gathering)
Komunikasi antar stakeholder dengan klien demi memahami tujuan apa
yang ingin dicapai. hasil dari komunikasi tersebut adalah inisialisasi proyek,
permasalahan, fitur, serta data data lainnya
● Planning (Estimating, Scheduling, Tracking)
Perencanaan dan estimasi tugas teknis yang akan dilakukan, resiko, sumber
daya yang diperlukan dalam pembangunan sistem, produk yang dihasilkan,
jadwwal pengerjaan dan tracking proses pengerjaan pembangunan sistem
informasi atau biasa disebut SWOT.
● Modeling (Analysis & Design)
Tahap perancangan dan permodelan arsitektur sistem, mulai dari proses
bisnis, use case diagram, class diagram, activity diagram, perancangan
database (erd-diagram), interface system, dan komponen sistem lainnya.
● Construction & Implementation (Code & Test)
Penerjemahan desain arsitektur menjadi bahasa yag dimengerti oleh sistem
atau implementasi peng-kodean dalam pembangunan sistem. Setelah itu
sistem akan diuji untuk mencari kesalahan yang mungkin akan terjadi ketika
digunakan oleh klien atau customer, maka sebelum itu terjadi team QA harus
sudah membersihkan dan memperbaiki bug yang ada.
● Deployment
Pada tahap ini sistem akan diserahkan kepada klien atau customer,
pemeliharaan sistem dapat dilakukan secara berkala, feedback dari klien atau
customer berguna sebagai evaluasi sistem, dan pengembangan atau upgrade
sistem selanjutnya apabila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai