Anda di halaman 1dari 10

AKUNTANSI PEMERINTAHAN

RESUME PEMBIAYAAN

PP 71 TAHUN 2010, PERMENDAGRI 64/2013, SAPD PEMBIAYAAN

 PP 71 TAHUN 2010

Pembiayaan (financing) adalah setiap penerimaan/pengeluaran yang tidak

berpengaruh pada kekayaan bersih entitas yang perlu dibayar kembali dan/atau akan

diterima kembali, baik pada tahun anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun

anggaran berikutnya, yang dalam penganggaran pemerintah terutama dimaksudkan

untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran. Penerimaan pembiayaan

antara lain dapat berasal dari pinjaman dan hasil divestasi. Pengeluaran pembiayaan

antara lain digunakan untuk pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian

pinjaman kepada entitas lain, dan penyertaan modal oleh pemerintah.

Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA

disusun berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan dan penerimaan pembiayaan

diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Negara/Daerah atau oleh entitas

pelaporan; serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas

dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Namun demikian, bilamana

anggaran disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun

berdasarkan basis akrual.

- Akuntansi Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

Negara/Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi

pemerintah, hasil privatisasi perusahaan negara/daerah, penerimaan kembali


pinjaman yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen

lainnya, dan pencairan dana cadangan. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat

diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah. Akuntansi penerimaan

pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan

penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah dikompensasikan

dengan pengeluaran). Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang

bersangkutan.

- Akuntansi Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum

Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga, penyertaan

modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam periode tahun

anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan. Pengeluaran pembiayaan

diakui pada saat dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.

Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang bersangkutan.

Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di pemerintah daerah

merupakan penambah Dana Cadangan. Hasil tersebut dicatat sebagai pendapatan-

LRA dalam pos pendapatan asli daerah lainnya.

- Akuntansi Pembiayaan Neto

Pembiayaan neto adalah selisih antara penerimaan pembiayaan setelah

dikurangi pengeluaran pembiayaan dalam periode tahun anggaran tertentu. Selisih

lebih/kurang antara penerimaan dan pengeluaran pembiayaan selama satu periode

pelaporan dicatat dalam Pembiayaan Neto.

- Akuntansi Sisa Lebih/Kutang Pembiayaan Anggaran (SILPA/SIKPA)


SiLPA/SiKPA adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan

pengeluaran selama satu periode pelaporan. Selisih lebih/kurang antara realisasi

pendapatan-LRA dan Belanja, serta penerimaan dan pengeluaran pembiayaan

selama satu periode pelaporan dicatat dalam pos SiLPA/SiKPA. Sisa lebih/kurang

pembiayaan anggaran pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan

Perubahan Saldo Anggaran Lebih.

- Penyajian Ikhtisar Pencapaian Target Keuangan Selama Tahun Pelaporan Berikut

Kendala dan Hambatan yang dihadapi dalam Pencapain Target

Catatan atas Laporan Keuangan harus dapat menjelaskan perubahan anggaran

yang penting selama periode berjalan dibandingkan dengan anggaran yang pertama

kali disetujui oleh DPR/DPRD, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian

target yang telah ditetapkan, serta masalah lainnya yang dianggap perlu oleh

manajemen entitas pelaporan untuk diketahui pembaca laporan keuangan.

Dalam satu periode pelaporan, dikarenakan alasan dan kondisi tertentu, entitas

pelaporan mungkin melakukan perubahan anggaran dengan persetujuan

DPR/DPRD. Agar pembaca laporan keuangan dapat mengikuti kondisi dan

perkembangan anggaran, penjelasan atas perubahan-perubahan yang ada, yang

disetujui oleh DPR/DPRD, dibandingkan dengan anggaran pertama kali disahkan

akan membantu pembaca dalam memahami kondisi anggaran dan keuangan entitas

pelaporan.

Ikhtisar ini disajikan baik untuk pendapatan-LRA, belanja, maupun

pembiayaan dengan struktur sebagai berikut:

1. nilai target total;

2. nilai realisasi total;


3. prosentase perbandingan antara target dan realisasi; dan

4. alasan utama terjadinya perbedaan antara target dan realisasi.

 PERMENDAGRI 64/2013

Akuntansi Pembiayaan PPKD

1. Pihak-Pihak Terkait

Pihak-pihak yang melaksanakan sistem akuntansi pembiayaan PPKD adalah

sebagai berikut :

a. Fungsi Akuntansi PPKD

b. PPKD

2. Langkah-Langkah Teknis

a. Penerimaan Pembiayaan

Akuntansi penerimaan pembiayaan PPKD pada dasarnya merupakan

akuntasi yang tidak berdiri sendiri. Akuntansi penerimaan pembiayaan ini

melekat pada pencatatan transaksi lainnya khususnya penerimaan kas dari

transaksi aset nonlancar dan kewajiban jangka panjang. Akuntansi ini akan

menjadi sebuah jurnal komplementer yang melengkapi jurnal transaksi

pelepasan investasi, transaksi penerimaan utang dan transaksi lainnya yang

sejenis. Fungsi akuntansi PPKD mencatat “Kas di Kas Daerah” di debit dan

“Kewajiban Jangka Panjang” di kredit dengan jurnal:

Dr. Kas di Kas Daerah

Cr. Kewajiban Jangka Panjang

Berdasarkan transaksi di atas, Fungsi akuntansi PPKD mencatat “Estimasi

Perubahan SAL” di debit dan “Penerimaan Pembiayaan” di kredit dengan

jurnal:
Dr. Estimasi Perubahan SAL

Cr. Penerimaan Pembiayaan

b. Pengeluaran Pembiayaan

Sama halnya dengan akuntansi penerimaan pembiayaan PPKD, akuntansi

pengeluaran pembiayaan PPKD pada dasarnya juga merupakan akuntansi

yang tidak berdiri sendiri. Akuntansi pengeluaran pembiayaan ini melekat

pada pencatatan transaksi lainnya khususnya pengeluaran kas atas transaksi

aset nonlancar dan kewajiban jangka panjang. Akuntansi ini akan menjadi

sebuah jurnal komplementer yang melengkapi jurnal transaksi perolehan

investasi, transaksi pembayaran utang dan transaksi lainnya yang sejenis.

Fungsi akuntansi PPKD mencatat pembayaran pokok pinjaman dari bank atau

lembaga keuangan pada “Kewajiban Jangka Panjang” di debit dan “Kas di

Kas Daerah” di kredit dengan jurnal:

Dr. Kewajiban Jangka Panjang

Cr. Kas di Kas Daerah

Berdasarkan Bukti Memorial yang telah diotorisasi, PPKD, Fungsi akuntansi

PPKD mencatat “Pengeluaran Pembiayaan” di debit dan “Estimasi Perubahan

SAL” di kredit dengan jurnal:

Dr. Pengeluaran Pembiayaan

Cr. Estimasi Perubahan SAL

c. Pencatatan Anggaran pada PPKD

Pencatatan anggaran pada PPKD merupakan tahap persiapan sistem

akuntansi pemerintah daerah. Pada tahap ini dilakukan pencatatan untuk


merekam data anggaran yang akan membentuk estimasi perubahan Saldo

Anggaran Lebih (SAL). Estimasi perubahan SAL ini juga merupakan akun

antara yang berguna dalam rangka pencatatan transaksi realisasi anggaran. Di

dalam neraca, estimasi perubahan SAL merupakan bagian ekuitas SAL.

Dokumen Pelaksanaan Anggaran PPKD (DPA-PPKD) yang sudah dibuat

oleh PPKD dan disetujui oleh sekretaris daerah diserahkan kepada fungsi

akuntansi PPKD. Berdasarkan DPA PPKD tersebut, fungsi akuntansi PPKD

kemudian akan mencatat “Estimasi Pendapatan” di debit sebesar total

anggaran pendapatan, “Estimasi Penerimaan Pembiayaan” di debit sebesar

total anggaran penerimaan pembiayaan, “Apropriasi Belanja” di kredit sebesar

total anggaran belanja dan “Apropriasi Pengeluaran Pembiayaan” di kredit

sebesar total anggaran pengeluaran pembiayaan. Selisih antara anggaran

pendapatan, belanja dan pembiayaan dicatat sebagai “Estimasi Perubahan

SAL” di kredit dengan jurnal:

Dr. Estimasi Pendapatan

Estimasi Penerimaan Pembiayaan

Cr. Estimasi Perubahan SAL

Aprosiasi Belanja

Aprosiasi Pengeluaran Pembiayaan

 SAPD Pembiayaan

A. Definisi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 PSAP Nomor 02

Paragraf 50 mendefinisikan pembiayaan (financing) adalah seluruh transaksi

keuangan pemerintah, baik penerimaan maupun pengeluaran, yang perlu dibayar


atau akan diterima kembali, yang dalam penganggaran pemerintah terutama

dimaksudkan untuk menutup defisit dan atau memanfaatkan surplus anggaran.

Penerimaan pembiayaan antara lain dapat berasal dari pinjaman, dan hasil

divestasi. Sementara, pengeluaran pembiayaan antara lain digunakan untuk

pembayaran kembali pokok pinjaman, pemberian pinjaman kepada entitas lain,

dan penyertaan modal oleh pemerintah.

B. Klasifikasi

Pembiayaan diklasifikasi kedalam 2 (dua) bagian, yaitu penerimaan pembiayaan

dan pengeluaran pembiayaan. Pos-pos pembiayaan menurut PSAP Berbasis

Akrual Nomor 02, dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Penerimaan Pembiayaan

Penerimaan pembiayaan adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum

Daerah antara lain berasal dari penerimaan pinjaman, penjualan obligasi

pemerintah, hasil privatisasi perusahaan daerah, penerimaan kembali pinjaman

yang diberikan kepada fihak ketiga, penjualan investasi permanen lainnya, dan

pencairan dana cadangan.

2. Pengeluaran Pembiayaan

Pengeluaran pembiayaan adalah semua pengeluaran Rekening Kas Umum

Negara/Daerah antara lain pemberian pinjaman kepada pihak ketiga,

penyertaan modal pemerintah, pembayaran kembali pokok pinjaman dalam

periode tahun anggaran tertentu, dan pembentukan dana cadangan.

C. Pihak-Pihak Terkait
Pihak-pihak yang terkait dengan sistem akuntansi pembiayaan antara lain Fungsi

Akuntansi PPKD dan PPKD.

1. Fungsi Akuntansi - PPKD

Dalam sistem akuntansi pembiayaan, fungsi akuntansi pada PPKD memiliki

tugas sebagai berikut:

a. mencatat transaksi/kejadian investasi lainnya berdasarkan bukti-bukti

transaksi yang sah ke Buku Jurnal Umum;

b. memposting jurnal-jurnal transaksi/kejadian investasi ke dalam Buku

Besar masing-masing rekening (rincian objek); menyusun laporan

keuangan, yang terdiri dari Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Laporan

Perubahan SAL (LP-SAL), Laporan Operasional (LO), Laporan

Perubahan Ekuitas (LPE), Laporan Arus Kas, Neraca dan Catatan atas

Laporan Keuangan (CaLK).

2. BUD

Dalam sistem akuntansi pembiayaan, BUD melakukan fungsi

mengadministrasi transaksi penerimaan pembiayaan dan pengeluaran

pembiayaan, sehingga BUD memiliki tugas menyiapkan dokumen transaksi

untuk pencatatan akuntansi oleh Fungsi Akuntansi PPKD yang sebelumnya

disahkan oleh Kepala SKPKD.

3. PPKD

Dalam sistem akuntansi pembiayaan, PPKD memiliki tugas menandatangani

laporan keuangan Pemerintah Daerah sebelum diserahkan kepada BPK.

D. Dokumen yang Digunakan

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi kewajiban antara lain:


1. Peraturan Daerah terkait transaksi pembiayaan;

2. Naskah Perjanjian Kredit;

3. SP2D LS sebagai dokumen pencairan dari rekening kas umum daerah;

4. Nota Kredit;

5. Dokumen lainnya.

E. Jurnal Standar

Pada dasarnya transaksi pembiayaan dilaksanakan oleh PPKD. Berikut adalah

jurnal standar pengakuan penerimaan pembiayaan maupun pengeluaran

pembiayaan yang bersumber dari transaksi kewajiban, sebagai berikut:

1. Saat Penerimaan Pembiayaan

Dr. Kas di Kas Daerah xxx

Cr. Kewajiban Jangka Panjang xxx

Dr. Perubahan SAL xxx

Cr. Penerimaan Pembiayaan xxx

2. Saat Pembayaran Bunga Kewajiban

Dr. Beban Bunga xxx

Cr. Kas di Kas Daerah xxx

Dr. Bunga Utang xxx

Cr. Perubahan SAL xxx

3. Saat Pelunasan Kewajiban

Dr. Kewajiban Jangka Panjang xxx

Cr. Kas di Kas Daerah xxx

Dr. Pengeluaran Pembiayaan xxx


Cr. Perubahan SAL xxx

4. Saat Reklasifikasi

Dr. Kewajiban Jangka Panjang xxx

Cr. Bagian Lancar Kewajiban Jangka Panjang xxx

Anda mungkin juga menyukai