Anda di halaman 1dari 10

1.

1 Tembaga (Cu)

Tembaga diperoleh dari biji tembaga yang biasanya mengandung besi, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Biji tembaga umumnya merupakan senyawa sulfida seperti
CuFeS2 (34% Cu), CuS (79%Cu), dan senyawa oksida seperti CuO (88%Cu) dan lain-lain.

1. Pengelolahan Tembaga

Ada tiga macam proses pengolahan, yaitu :


a. Proses Pyrometallurgy : adalah proses pengolahan biji tembaga dengan menggunakan
suhu tinggi dari hasil pembakaran bahan bakar.
b. Proses Hydrometallurgy : adalah pengolahan biji dengan melarutkan biji yang
kemudian dipisahkan lagi dari larutan tersebut sehingga mendapatkan sehingga
mendapatkan senyawa tembaga bebas dari unsur-unsur lain.
c. Proses Electrometallurgy : adalah proses pengolahan biji dengan tenaga listrik seperti
pada elektrolisa dan elekirothermis.
Prosesnya :
Pertama-tama bijih tembaga dipecah-pecah menjadi bubuk kemudian dilakukan
pemisahan dari kotoran-kotorannya. Logam yang mengandung tembaga dipanaskan dalam
dapur sehingga diperoleh paduan tembaga dengan besi dan belerang. Paduan atau campuran
ini kemudian dipanaskan lagi dalam konvertor untuk menghilangkan besi dan belerangnya.
Bila tingkat kemurnian tembaga didinginkan lebih tinggi lagi maka perlu dilakukan proses
refining/pemanasan baik dengan fire refining maupun electrolitis refining.

2. Sifat-sifat Tembaga
a. Sifat mekanik baik
b. Tahan korosi
c. Daya hantar listrik dan panas lebih baik
d. Mampu dikerjakan mesin
e. Mudah disambung dengan solder maupun dilas
f. BD 8,9 dan titik cair 1,083OC
g. Dapat digosok
h. Temperatur tempa lebih rendah dibanding bahan-bahan dari logam ferro.

Tembaga dapat dikerjakan baik dengan cara panas maupun dingin. Pada pengerjaan panas
suhu yang diperlukan antara 800OC - 900OC, seperti untuk rolling extension dan
forging/tempa.

3. Kegunaan Tembaga
a. Alat-alat listrik
b. Telpon dan telegram
c. Kawat listrik
d. Refrigerator
e. Pipa-pip a ketel
f. Tidak bisa digunakan perabot masak.
1.2 Timah Putih (Sn)

1. Pengolahan Timah Putih

Timah Putih terdapat pada batu timah putih atau kersik timah (SnO 2). Bijih-bijih timah
ada yang diambil dari pegunungan atau dari dalam laut, daerah penghasil di antaranya pulau
Bangka.

Timah putih pertama dicuci, dikeringkan kemudian dilebur dalam dapur nyala api atau
dapur pemanas dan berikutnya dituang menjadi balok-balok kecil.

2. Sifat-sifat Timah Putih


a. Titik cair rendah 232OC
b. BD rendah 7,3
c. Tahan terhadap udara lembab
d. Kekerasan dan kekuatan yang sangat rendah
e. Tergolong logam lunak
f. Daya tahan korosi cukup tinggi.

3. Kegunaan Timah Putih


a. Dalam keadaaan murni dipakai untuk :
- Pipa/tabung yang dapat dilipat
- Tabung-tabung/tube pasta gigi
- Plat-plat lembaran yang dapat dibuat kaleng makanan

b. Bila dicampur dengan timah hitam (10-50%), untuk :


- Timah patri
- Pembungkus
- Alat dapur

1.3 Timah Hitam (Pb)

1. Pengolahan Timah Hitam

Timah ini sering disebut dengan timbel dan diperoleh dari persenyawaan sulfid timbel
(pbS) dan PbCO3, yaitu biji timbel dipanaskan kemudian dicairkan dalam dapur corong/dapur
nyala api lalu dicetak.

2. Sifat-sifat Timah Hitam


a. Berwarrna kebiru-biruan
b. Agak lunak
c. BD 11,4
d. Titik cair 274OC
e. Sangat tahan reaksi kimia
f. Tahan korosi
3. Kegunaan Timah Hitam
a. Gelang paking
b. Penutup baja
c. Pipa saluran air/sebagai pembungkus
d. Sambungan dalam kabel/sebagai pelindung
e. Pembungkus saluran pipa air minum
f. Pembuatan sel-sel accu
g. Peluru senapan
h. Membuat bahan-bahan cat.

1.4 K r o m ( Cr)
1. Pengolahan Krom

Pertama-tama biji krom diedapkan secara electrolitis pada baja (krom sebagai unsur
paduan, karena tanpa dipadu jarang digunakan), kemudian sedikit demi sedikit krom
dikeluarkan dengan electrolitis pula, dengan demikian diperoleh suatu lapisan krom yang
keras.

2. Sifat-sifat Krom
a. Unsur paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin memperbaiki :
- Kekuatan tarik
- Tahan korosi
b. Unsur paduan dalam baja perkakas, memperbaiki :
Ketahanan ukuran. (Bila tidak dipadu keras dan rapuh).

3. Kegunaan Krom
Krom digunakan sebagai unsur paduan, seperti dalam :
a. Baja konstruksi dan baja mesin untuk :
- Pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik tinggi.
- Pekerjaan yang menginginkan ketahanan terhadap panas korosi.
- Pekerjaan yang menginginkan tahan terhadap panas.
b. Baja perkakas :
Untuk pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.

1.5 Nikel (Ni)


1. Pengolahan Krom

Biji nikel kebanyakan merupakan senyawa sulfida yang mengandung rata-rata 3% Ni dan
1
1 /2% Cu dan kadang-kadang mengandung logam mulia. Pengolahan biji nikel dilakukan
dengan cara kering atau basah yaitu dengan cara pemanasan atau pelarutan sehingga diperoleh
oksidanya, sedangkan logamnya diperoleh dengan mereduksi oksidanya.
2. Sifat-sifat Nikel
a. Cukup keras BD 8,7 dan titik lebur 1.455OC
b. Keliatan tinggi
c. Mudah dibentuk dalam keadaan dingin/panas
d. Tahan korosi

4. Kegunaan Nikel
a. Industri kimia
b. Alat-alat listrik
c. Alat-alat kedokteran

1.6 Mangan (Mn)


1. Pengolahan Mangan

Mangan digunakan sebagai unsur paduan, atau penutup logam-logam yang dapat
dilaksanakan dengan galvanisasi.

2. Sifat-sifat Mangan
Sebagai unsur paduan dalam :
a. Baja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat : kekuatan tarik dan tahan aus.
b. Baja perkakas memperbaiki sifat tahan ukuran.

3. Kegunaan Mangan
a. Sebagai unsur paduan
b. Bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan yang
menginginkan kekuatan tarik dan tahan aus.
c. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan
ketahanan ukuran.

1.7 Kobalt (Co)


1. Pengolahan Kobalt

Penggunannya sama dengan mangan, dan sebagai unsur paduan.

2. Sifat-sifat Kobalt
Bila dipadu dengan baja maka akan menjadi :
a. Keras
b. Tahan panas
c. Tahan keausan

3. Kegunaan Kobalt
Bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk :
a. Konstruksi pesawat terbang
b. Konstruksi yang tahan panas.
1.8 Aluminium (Al)
1. Pengolahan Aluminium

Aluminium didapatkan dalam jumlah cukup tinggi dalam bentu bahan dasar berupa
Bauxite (AI2O32H2O). Bauxite adalah suatu campuran dari oksid-oksid, salah satu bentuk
oksid tersebut adalah hydrated aluminium oxide, untuk menghasilkan alumina (aluminium
oksid murni). Bahan aluminium dapat dihasilkan dengan cara mencampur bauxit dengan
teratur di dalam larutan panas dari coustic soda, selanjutnya diperoleh sodium aluminium
yang mampu melarut/membeku dengan melalui proses penyaringan. Selama pemekuan
kristal-kristal aluminium hydroxide akan terbentuk, kemudian dipanaskan lagi untuk
menghilangkan kandungan air.

2. Sifat-sifat Aluminium
a. Penghantar listrik tinggi
b. Ringan (BD 2,7)
c. Titik lebur 600OC
d. Mudah dikerjakan/dituang
e. Penghantar panas yang baik
f. Tahan karat
g. Non magnetis

3. Kegunaan Aluminium
Pemakaian aluminium kebanyakan berupa paduan. Untuk :
a. Bahan bangunan
b. Alat-alat rumah tangga
c. Mesin pengerak
d. Mesin tenaga/penghasil kalor yang besar untuk pemanas
e. Kabel
f. Pipa
g. Pembuatan mesin motor dan kapal terbang, baik dituang maupun dalam bentuk pelat
dan batang.

1.9 Magnesium (Mg)


1. Pengolahan Magnesium

Magnesium pada dasarnya banyak digunakan sebagai unsur paduan, yang pengolahannya
sama dengan mangan.

2. Sifat-sifat Magnesium
a. BD rendah 1,7
b. Lunak
c. Titik cair rendah 800OC
d. Tahan korosi
3. Kegunaan Magnesium
a. Bangunan kapal udara
b. Fotografi
c. Sebagai unsur paduan non ferro

1.10 Wolfram (W)


1. Pengolahan Wolfram

Wolfram didapat dengan mereduksi oksida wolfram dengan hidrogen yang dihasilkan
dari dapur listrik.

2. Sifat-sifat Wolfram
a. Keras BD 20
b. Titik cair tinggi 3400OC
c. Titik didih 5900OC
d. Dapat digilas menjadi lembaran
e. Bila dipadu dalam baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan
hangatnya.

3. Kegunaan Wolfram
a. Dalam bidang elektronika : untuk katoda tabung elektron.
b. Dalam bidang kelistrikan : untuk kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsur
pemanas dan tabung sinar X.

1.11 S e n g (Zn)
1. Pengolahan Seng

Seng didapat dari biji yang bersenyawa dengan belerang biji-biji yang terpenting
diantaranya : karbonat seng (ZnCO3), silikat seng (ZnSiO4 H2O) dan sulfit seng (ZnS).
Untuk memisahkannya, biji-biji seng dipanggang dalam dapur cemuk, yaitu untuk
mengeluarkan belerang dan asam arang setelah itu terjadilah oksidasi seng, karbonatnya
terurai dan sulfida dioksidasi. Oksid seng (ZnO) yang terjadi sesudah dipanggang dan
dicampur dengan zat arang dapat diredusir dalam dapur lebur, sedangkan dioksid belerang
(SO2) yang menguap dikerjakan menjadi asam belerang.

2. Sifat-sifat Seng
a. Berwarna kelabu muda
b. BD 7,1
c. Titik cair 149OC
d. Pada suhu 130-150OC, seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling
e. Tahan korosi
3. Kegunaan Seng
a. Untuk melindungi besi/baja dengan jalan mencelupkan ke dalam cairan seng yang
disebut sepuh seng.
b. Untuk melapisi besi/baja dengan jalan menggalvani
c. Untuk melindungi permukaan benda, dengan jalan disemprotkan
d. Untuk membuat elemen-elemen listrik
e. Bahan baku cat
f. Bila dipadu dengan aluminium, magnesiumdan tembaga yang disebut samak,
dipergunakan untuk pembuatan alat-alat bagian mobil seperti : pintu, karburator.
g. Banyak dipergunakan dalam paduan non ferro seperti : loyang/kuningan (65%Cu dan
35%Zn), tembaga patri dan perak patri (55%Ag selebihnya Cu dan Zn).

1.12 Vanadium (V)


1. Pengolahan Vanadium

Vanadium dihasilkan dari biji-biji vanadium yang didapat dari bermacam-macam


pelikan. Butir yang terpenting disebut vanadinit, cara mengerjakan biji-biji vanadinit yaitu
dengan mencairkan pelikan-pelikan yang dicampur sendawa dan soda terjadilah pentoksida
vanadium. Tempat pembuatan yang terkenal di Peru.

2. Sifat-sifat Vanadium
a. Berwarna putih
b. Agak keras
c. Rapuh
d. BD 5,7
e. Titik Cair 1715OC

3. Kegunaan Valadium
a. Dapat dipadu dengan aluminium, kobalt, tembaga, nikel, platina dan timah yang
banyak digunakan untuk pembuatan baja khusus.
b. Bila dipadu dengan baja, dapat memperbaiki butir-butir baja menjadi lebih halus.
c. Bila dipadu dengan baja krom, akan membuat baja lebih kuat dan lebih tahan terhadap
keausan. Banyaknya dipergunakan untuk membuat roda-roda gigi dan batang
penggerak serta poros engkol.

1.13 paduan dari logam-logam non ferro

1. Paduan tembaga dengan sedikit persentase unsur-unsur paduan seperti :


a. Silver – Copper (0,06-0,1%Ag dan 99,9% Cu)
b. Chromium – Copper (0,5 -1%Cr dan 99-99,3% Cu)
2. Paduan tembaga dengan prosentase paduan yang cukup besar, seperti paduan 65%Cu dan
35%Zn yang menghasilakan loyang atau kuningan.
3. Paduan 91%Sn, 7%Pb, 2%Cu mempunyai sifat lunak, dapat ditempa, dipres, dan dipatri
dan berguna untuk pembuatan cangkir, kaleng, tabung dan lain-lain.
4. Paduan 8% antimon, 7% tembaga dan 85% timah putih, akan mempunyai sifat tahan
terhadap korosi dan lunak.
5. Timah hitam keras adalah timah hitam yang dipadu dengan 10-25% antimon, yang
dipergunakan untuk bahan-bahan pipa saluran air dan bahan karburator motor.
6. Paduan 89% timah putih, 7% antimon, dan 4% tembaga akan menghasilkan logam putih
atau disebuti babit, yang mempunyai sifat-sifat : berwarna putih, keras, titik cair 300 OC,
dan dipergunakan untuk melapis blok-blok bantalan.
7. Paduan timah timah putih dengan 10%-50% timah hitam, dipergunakan untuk timah patri,
pembungkus seperti lapisan bantalan, pipa-pipa saluran dan alat-alat dapur.
8. Paduan 55%Ag dan selebihnya Cu dan Zn, banyak dipergunakan untuk barang-barang
perhiasan, mata uang dan solder perak.
9. Paduan dari tembaga dan timah menghasilkan perunggu.
10. Paduan 85% timah, 5% timah putih dan 10% antimon akan menghasilkan sifat-sifat keras
dan tahan aus.

LOGAM RADIO AKTIF / LOGAM BERBAHAYA

 TITANIUM

Titanium dalam keadaaan cair bereaksi secara kimia dengan zat-zat yang lain, sehingga
sulit dipisahkan, dicairkan dan dituang.

Dalam keadaan murni mempunyai tegangan tarik maksimum 400 N/mm 2, tetapi apabila
dipadukan dengan sejumlah logam yang lain seperti aluminium, timah dan molybdenum akan
didaptkan kekuatan logam 1400 N/mm2 atau lebih, disamping tahan akan suhu yang sangat
tinggi dengan adanya paduan aluminium.

Sifat-sifatnya : berat jenis rendah, kekuatan tinggi sesuai dengan beratnya, tahan korosi,
kekuatan tetap baik pada suhu yang tinggi menyebabkannya banyak dipergunakan untuk
kapal terbang dan kendaraan ruang angkasa.

 URANIUM

Uranium adalah logam berat dengan BD. 18,7. Uranium murni malleable dan ductile.
seperti tungsten, uranium mengstabilkan carbide keras. Atom uranium adalah salah satu atom
yang besar, dan apabila neutron ditembakkan pada atom uranium tertentu, atom ini menjadi
tidak stabil dan hancur, dengan meninggalkan sejumlah besar tenaga panas.

Sebagai hasil dari pemecahan ini, didapatkan atom sederhana. Sejumlah neutron juga
dilepaskan dan masuk inti atau atom uranium yang lain, sehingga reaksi berantai terjadi,
menyebabkan ledakan atom. Kecepatan reaksi berantai dapat dikontrol dengan
mempergunakan tongkat hafnium untuk menghisab (‘blot up) kelebihan neutron.
 PLUTONIUM

Tidak terjadi dari unsur asli, tetapi dibentuk dari perubahan bentuk uranium pada
timbunan atom (atomic pile). Plutonium dipergunakan untuk senjata nuklir dan sebagai bahan
bakar nukllir.

Karena mengeluarkan daya pancaran, sehingga menjadi zat yang sangat berbahaya, hanya
dapat dibawa dengan kotak tertutup.

 BERYLLIUM

Beryllium adalah logam yang sangat jarang dan sangat sulit dibentuk karena tanpa
ductility, sehingga pembentukan dengan metode powder metallurgie. Disamping itu juga
merupakan zat yang sangat beracun, rapuh dalam udara biasa, tetapi lebih kuat pada suhu
yang meningkat, sangat ringan walaupun dibandingkan dengan aluminium, akan tetapi
mempunyai titik leleh yang sangat tinggi (1285OC) dan aluminium (660OC).

Beryllium banyak dipergunakan untuk kapal terbang kecepatan tinggi dan roket. Cocok
untuk industri nuklir, untuk perantara dan reflektor dalam reaktor nuklir, mudah ditembus
sinar x karena itu untuk jendela sinar x.

 ZIRCONIUM

Zirconium adalah logam yang sangat reaktif, sehingga gabungan dengannya sulit
dipisahkan. Zirconium ditambahkan untuk paduan dasar magnesium yang pada dasarnya
sebagai pelembut butiran. Zirconium murni agak lunak, malleable, ductile, dapat ditempa,
dirol panas/dingin, ditarik menjadi kawat. Tersedia sebagai lembaran, stripfoil, batangan, pipa
dan kawat. Dalam bentuk kawat dipakai untuk lampu kilat, apabila dipadu dengan timbal
dipergunakan untuk batu api. Sangat tahan karat serupa dengan aluminium, penyerapan
neutron sangat rendah karena itu banyak dipergunakan diladang tenaga nuklir.

 HAFNIUM

Hafnium sangat serupa dengan zirconium dan umumnya juga diketemukan dari biji
zirconium. Kurang malleable dan dibandingkan dengan zirconium maka hafnium lebih keras.
Sifat yang berbeda dengan zirconium adalah mempunyai daya menyerap neutron yang efektif.

Penggunaannya terutama sebagai material pembentuk dan ‘pemeriksa’ pada air pendingin
pada reaktor nuklir. Sebagai pemeriksa dibentuk tongkat dan memeriksa tingkat tenaga
dengan menyerap (‘Blotting up’) kelebihan neutron. Dengan demikian mengurangi kecepatan
pembelahan yang terjadi.

 GERMANIUM

Germanium adalah metalloid (logam dan juga bukan logam) yang sangat rapuh. Sering
dipakai untuk transistor dan rectifier kecil.

 NIOBIUM
Sering kali niobium diketrmukan bersama-sama dengan biji tantalum, akan tetapi karena
biji-biji ini sangat jarang, niobium menjadi sangat mahal untuk diproduksi, dan sangat
terbatas penggunaannya dalam industri.

Niobium betul-betul malleable dan ductile, dapat dirol menjadi lembaran dan batangan.
Titik leleh sangat tinggi (2468OC), dan kekuatan tetap baik pada suhu yang tinggi, melawan
oksidasi pada suhu yang tinggi, sehingga dipakai untuk turbin gas dan motor roket, akan
tetapi sekarang sudah jarang dipergunakan.

 TANTALUM

Tantalum adalah logam berat dengan warna baja biru, seperti halnya aluminium, tantalum
melindungi dirinya dengan lapisan tipis yang tidak tertembus oksigen, sehingga mempunyai
daya tahan korosi yang baik sekali (seperti gelas) dan inilah salah satu faktor yang menjadi
sebab penggunaannya.

Tantalum adalah material yang keras akan tetapi sangat ductile dan tetap kuat pada suhu
yang tinggi, titik leleh sangat tinggi (2996OC), karena itu sering dipergunakan sebagai bahan
filament untuk lampu listrik.

Tantalum banyak dipergunakan dalam kebutuhan ilmu bedah, sebab sangat tahan karat,
tak beracun dan tidak merangsang jaringan tubuh. Walaupun tantalum murni lunak dan
ductile, carbidennya sangat keras dan dipergunakan sebagai alat potong cementite carbide.

Anda mungkin juga menyukai