1 Tembaga (Cu)
Tembaga diperoleh dari biji tembaga yang biasanya mengandung besi, seng dan sedikit
mengandung perak dan emas. Biji tembaga umumnya merupakan senyawa sulfida seperti
CuFeS2 (34% Cu), CuS (79%Cu), dan senyawa oksida seperti CuO (88%Cu) dan lain-lain.
1. Pengelolahan Tembaga
2. Sifat-sifat Tembaga
a. Sifat mekanik baik
b. Tahan korosi
c. Daya hantar listrik dan panas lebih baik
d. Mampu dikerjakan mesin
e. Mudah disambung dengan solder maupun dilas
f. BD 8,9 dan titik cair 1,083OC
g. Dapat digosok
h. Temperatur tempa lebih rendah dibanding bahan-bahan dari logam ferro.
Tembaga dapat dikerjakan baik dengan cara panas maupun dingin. Pada pengerjaan panas
suhu yang diperlukan antara 800OC - 900OC, seperti untuk rolling extension dan
forging/tempa.
3. Kegunaan Tembaga
a. Alat-alat listrik
b. Telpon dan telegram
c. Kawat listrik
d. Refrigerator
e. Pipa-pip a ketel
f. Tidak bisa digunakan perabot masak.
1.2 Timah Putih (Sn)
Timah Putih terdapat pada batu timah putih atau kersik timah (SnO 2). Bijih-bijih timah
ada yang diambil dari pegunungan atau dari dalam laut, daerah penghasil di antaranya pulau
Bangka.
Timah putih pertama dicuci, dikeringkan kemudian dilebur dalam dapur nyala api atau
dapur pemanas dan berikutnya dituang menjadi balok-balok kecil.
Timah ini sering disebut dengan timbel dan diperoleh dari persenyawaan sulfid timbel
(pbS) dan PbCO3, yaitu biji timbel dipanaskan kemudian dicairkan dalam dapur corong/dapur
nyala api lalu dicetak.
1.4 K r o m ( Cr)
1. Pengolahan Krom
Pertama-tama biji krom diedapkan secara electrolitis pada baja (krom sebagai unsur
paduan, karena tanpa dipadu jarang digunakan), kemudian sedikit demi sedikit krom
dikeluarkan dengan electrolitis pula, dengan demikian diperoleh suatu lapisan krom yang
keras.
2. Sifat-sifat Krom
a. Unsur paduan dalam baja konstruksi dan baja mesin memperbaiki :
- Kekuatan tarik
- Tahan korosi
b. Unsur paduan dalam baja perkakas, memperbaiki :
Ketahanan ukuran. (Bila tidak dipadu keras dan rapuh).
3. Kegunaan Krom
Krom digunakan sebagai unsur paduan, seperti dalam :
a. Baja konstruksi dan baja mesin untuk :
- Pekerjaan yang menginginkan kekuatan tarik tinggi.
- Pekerjaan yang menginginkan ketahanan terhadap panas korosi.
- Pekerjaan yang menginginkan tahan terhadap panas.
b. Baja perkakas :
Untuk pekerjaan yang menginginkan ketahanan ukuran.
Biji nikel kebanyakan merupakan senyawa sulfida yang mengandung rata-rata 3% Ni dan
1
1 /2% Cu dan kadang-kadang mengandung logam mulia. Pengolahan biji nikel dilakukan
dengan cara kering atau basah yaitu dengan cara pemanasan atau pelarutan sehingga diperoleh
oksidanya, sedangkan logamnya diperoleh dengan mereduksi oksidanya.
2. Sifat-sifat Nikel
a. Cukup keras BD 8,7 dan titik lebur 1.455OC
b. Keliatan tinggi
c. Mudah dibentuk dalam keadaan dingin/panas
d. Tahan korosi
4. Kegunaan Nikel
a. Industri kimia
b. Alat-alat listrik
c. Alat-alat kedokteran
Mangan digunakan sebagai unsur paduan, atau penutup logam-logam yang dapat
dilaksanakan dengan galvanisasi.
2. Sifat-sifat Mangan
Sebagai unsur paduan dalam :
a. Baja konstruksi dan baja mesin memperbaiki sifat : kekuatan tarik dan tahan aus.
b. Baja perkakas memperbaiki sifat tahan ukuran.
3. Kegunaan Mangan
a. Sebagai unsur paduan
b. Bila dipadu dengan baja konstruksi dan baja mesin digunakan untuk pekerjaan yang
menginginkan kekuatan tarik dan tahan aus.
c. Bila dipadu dengan baja perkakas digunakan untuk pekerjaan yang menginginkan
ketahanan ukuran.
2. Sifat-sifat Kobalt
Bila dipadu dengan baja maka akan menjadi :
a. Keras
b. Tahan panas
c. Tahan keausan
3. Kegunaan Kobalt
Bila dipadu dengan baja banyak dipergunakan untuk :
a. Konstruksi pesawat terbang
b. Konstruksi yang tahan panas.
1.8 Aluminium (Al)
1. Pengolahan Aluminium
Aluminium didapatkan dalam jumlah cukup tinggi dalam bentu bahan dasar berupa
Bauxite (AI2O32H2O). Bauxite adalah suatu campuran dari oksid-oksid, salah satu bentuk
oksid tersebut adalah hydrated aluminium oxide, untuk menghasilkan alumina (aluminium
oksid murni). Bahan aluminium dapat dihasilkan dengan cara mencampur bauxit dengan
teratur di dalam larutan panas dari coustic soda, selanjutnya diperoleh sodium aluminium
yang mampu melarut/membeku dengan melalui proses penyaringan. Selama pemekuan
kristal-kristal aluminium hydroxide akan terbentuk, kemudian dipanaskan lagi untuk
menghilangkan kandungan air.
2. Sifat-sifat Aluminium
a. Penghantar listrik tinggi
b. Ringan (BD 2,7)
c. Titik lebur 600OC
d. Mudah dikerjakan/dituang
e. Penghantar panas yang baik
f. Tahan karat
g. Non magnetis
3. Kegunaan Aluminium
Pemakaian aluminium kebanyakan berupa paduan. Untuk :
a. Bahan bangunan
b. Alat-alat rumah tangga
c. Mesin pengerak
d. Mesin tenaga/penghasil kalor yang besar untuk pemanas
e. Kabel
f. Pipa
g. Pembuatan mesin motor dan kapal terbang, baik dituang maupun dalam bentuk pelat
dan batang.
Magnesium pada dasarnya banyak digunakan sebagai unsur paduan, yang pengolahannya
sama dengan mangan.
2. Sifat-sifat Magnesium
a. BD rendah 1,7
b. Lunak
c. Titik cair rendah 800OC
d. Tahan korosi
3. Kegunaan Magnesium
a. Bangunan kapal udara
b. Fotografi
c. Sebagai unsur paduan non ferro
Wolfram didapat dengan mereduksi oksida wolfram dengan hidrogen yang dihasilkan
dari dapur listrik.
2. Sifat-sifat Wolfram
a. Keras BD 20
b. Titik cair tinggi 3400OC
c. Titik didih 5900OC
d. Dapat digilas menjadi lembaran
e. Bila dipadu dalam baja perkakas, akan memperbaiki ketahanan ausnya dan sifat tahan
hangatnya.
3. Kegunaan Wolfram
a. Dalam bidang elektronika : untuk katoda tabung elektron.
b. Dalam bidang kelistrikan : untuk kawat pijar dalam lampu, elektroda, pegas, unsur
pemanas dan tabung sinar X.
1.11 S e n g (Zn)
1. Pengolahan Seng
Seng didapat dari biji yang bersenyawa dengan belerang biji-biji yang terpenting
diantaranya : karbonat seng (ZnCO3), silikat seng (ZnSiO4 H2O) dan sulfit seng (ZnS).
Untuk memisahkannya, biji-biji seng dipanggang dalam dapur cemuk, yaitu untuk
mengeluarkan belerang dan asam arang setelah itu terjadilah oksidasi seng, karbonatnya
terurai dan sulfida dioksidasi. Oksid seng (ZnO) yang terjadi sesudah dipanggang dan
dicampur dengan zat arang dapat diredusir dalam dapur lebur, sedangkan dioksid belerang
(SO2) yang menguap dikerjakan menjadi asam belerang.
2. Sifat-sifat Seng
a. Berwarna kelabu muda
b. BD 7,1
c. Titik cair 149OC
d. Pada suhu 130-150OC, seng dapat dipecah-pecah dan kenyal hingga dapat digiling
e. Tahan korosi
3. Kegunaan Seng
a. Untuk melindungi besi/baja dengan jalan mencelupkan ke dalam cairan seng yang
disebut sepuh seng.
b. Untuk melapisi besi/baja dengan jalan menggalvani
c. Untuk melindungi permukaan benda, dengan jalan disemprotkan
d. Untuk membuat elemen-elemen listrik
e. Bahan baku cat
f. Bila dipadu dengan aluminium, magnesiumdan tembaga yang disebut samak,
dipergunakan untuk pembuatan alat-alat bagian mobil seperti : pintu, karburator.
g. Banyak dipergunakan dalam paduan non ferro seperti : loyang/kuningan (65%Cu dan
35%Zn), tembaga patri dan perak patri (55%Ag selebihnya Cu dan Zn).
2. Sifat-sifat Vanadium
a. Berwarna putih
b. Agak keras
c. Rapuh
d. BD 5,7
e. Titik Cair 1715OC
3. Kegunaan Valadium
a. Dapat dipadu dengan aluminium, kobalt, tembaga, nikel, platina dan timah yang
banyak digunakan untuk pembuatan baja khusus.
b. Bila dipadu dengan baja, dapat memperbaiki butir-butir baja menjadi lebih halus.
c. Bila dipadu dengan baja krom, akan membuat baja lebih kuat dan lebih tahan terhadap
keausan. Banyaknya dipergunakan untuk membuat roda-roda gigi dan batang
penggerak serta poros engkol.
TITANIUM
Titanium dalam keadaaan cair bereaksi secara kimia dengan zat-zat yang lain, sehingga
sulit dipisahkan, dicairkan dan dituang.
Dalam keadaan murni mempunyai tegangan tarik maksimum 400 N/mm 2, tetapi apabila
dipadukan dengan sejumlah logam yang lain seperti aluminium, timah dan molybdenum akan
didaptkan kekuatan logam 1400 N/mm2 atau lebih, disamping tahan akan suhu yang sangat
tinggi dengan adanya paduan aluminium.
Sifat-sifatnya : berat jenis rendah, kekuatan tinggi sesuai dengan beratnya, tahan korosi,
kekuatan tetap baik pada suhu yang tinggi menyebabkannya banyak dipergunakan untuk
kapal terbang dan kendaraan ruang angkasa.
URANIUM
Uranium adalah logam berat dengan BD. 18,7. Uranium murni malleable dan ductile.
seperti tungsten, uranium mengstabilkan carbide keras. Atom uranium adalah salah satu atom
yang besar, dan apabila neutron ditembakkan pada atom uranium tertentu, atom ini menjadi
tidak stabil dan hancur, dengan meninggalkan sejumlah besar tenaga panas.
Sebagai hasil dari pemecahan ini, didapatkan atom sederhana. Sejumlah neutron juga
dilepaskan dan masuk inti atau atom uranium yang lain, sehingga reaksi berantai terjadi,
menyebabkan ledakan atom. Kecepatan reaksi berantai dapat dikontrol dengan
mempergunakan tongkat hafnium untuk menghisab (‘blot up) kelebihan neutron.
PLUTONIUM
Tidak terjadi dari unsur asli, tetapi dibentuk dari perubahan bentuk uranium pada
timbunan atom (atomic pile). Plutonium dipergunakan untuk senjata nuklir dan sebagai bahan
bakar nukllir.
Karena mengeluarkan daya pancaran, sehingga menjadi zat yang sangat berbahaya, hanya
dapat dibawa dengan kotak tertutup.
BERYLLIUM
Beryllium adalah logam yang sangat jarang dan sangat sulit dibentuk karena tanpa
ductility, sehingga pembentukan dengan metode powder metallurgie. Disamping itu juga
merupakan zat yang sangat beracun, rapuh dalam udara biasa, tetapi lebih kuat pada suhu
yang meningkat, sangat ringan walaupun dibandingkan dengan aluminium, akan tetapi
mempunyai titik leleh yang sangat tinggi (1285OC) dan aluminium (660OC).
Beryllium banyak dipergunakan untuk kapal terbang kecepatan tinggi dan roket. Cocok
untuk industri nuklir, untuk perantara dan reflektor dalam reaktor nuklir, mudah ditembus
sinar x karena itu untuk jendela sinar x.
ZIRCONIUM
Zirconium adalah logam yang sangat reaktif, sehingga gabungan dengannya sulit
dipisahkan. Zirconium ditambahkan untuk paduan dasar magnesium yang pada dasarnya
sebagai pelembut butiran. Zirconium murni agak lunak, malleable, ductile, dapat ditempa,
dirol panas/dingin, ditarik menjadi kawat. Tersedia sebagai lembaran, stripfoil, batangan, pipa
dan kawat. Dalam bentuk kawat dipakai untuk lampu kilat, apabila dipadu dengan timbal
dipergunakan untuk batu api. Sangat tahan karat serupa dengan aluminium, penyerapan
neutron sangat rendah karena itu banyak dipergunakan diladang tenaga nuklir.
HAFNIUM
Hafnium sangat serupa dengan zirconium dan umumnya juga diketemukan dari biji
zirconium. Kurang malleable dan dibandingkan dengan zirconium maka hafnium lebih keras.
Sifat yang berbeda dengan zirconium adalah mempunyai daya menyerap neutron yang efektif.
Penggunaannya terutama sebagai material pembentuk dan ‘pemeriksa’ pada air pendingin
pada reaktor nuklir. Sebagai pemeriksa dibentuk tongkat dan memeriksa tingkat tenaga
dengan menyerap (‘Blotting up’) kelebihan neutron. Dengan demikian mengurangi kecepatan
pembelahan yang terjadi.
GERMANIUM
Germanium adalah metalloid (logam dan juga bukan logam) yang sangat rapuh. Sering
dipakai untuk transistor dan rectifier kecil.
NIOBIUM
Sering kali niobium diketrmukan bersama-sama dengan biji tantalum, akan tetapi karena
biji-biji ini sangat jarang, niobium menjadi sangat mahal untuk diproduksi, dan sangat
terbatas penggunaannya dalam industri.
Niobium betul-betul malleable dan ductile, dapat dirol menjadi lembaran dan batangan.
Titik leleh sangat tinggi (2468OC), dan kekuatan tetap baik pada suhu yang tinggi, melawan
oksidasi pada suhu yang tinggi, sehingga dipakai untuk turbin gas dan motor roket, akan
tetapi sekarang sudah jarang dipergunakan.
TANTALUM
Tantalum adalah logam berat dengan warna baja biru, seperti halnya aluminium, tantalum
melindungi dirinya dengan lapisan tipis yang tidak tertembus oksigen, sehingga mempunyai
daya tahan korosi yang baik sekali (seperti gelas) dan inilah salah satu faktor yang menjadi
sebab penggunaannya.
Tantalum adalah material yang keras akan tetapi sangat ductile dan tetap kuat pada suhu
yang tinggi, titik leleh sangat tinggi (2996OC), karena itu sering dipergunakan sebagai bahan
filament untuk lampu listrik.
Tantalum banyak dipergunakan dalam kebutuhan ilmu bedah, sebab sangat tahan karat,
tak beracun dan tidak merangsang jaringan tubuh. Walaupun tantalum murni lunak dan
ductile, carbidennya sangat keras dan dipergunakan sebagai alat potong cementite carbide.