Anda di halaman 1dari 15

Rabu, 24 Februari 2021

Nama : Komang Rusma Rosita Dewi

Nim : 20011001

Jurusan : S1 Manajemen

1. Beberapa konsep dalam penghitungan pendapatan Nasional

 PRODUK DOMESTIK BRUTO

Domestik bruto adalah konsep yang paling penting kalau dibandingkan dengan konsep
pendapatan nasional lainnya. Produk Domestik Bruto (PDB) dapatlah diartikan sebagai nilai
barang-barang dan jasa-jasa yang diproduksikan di dalam negara tersebut dalam satu tahun
tertentu. Gross Domestic Product (GDP), adalah nilai barang dan jasa dalam suatu negara yang
diproduksikan oleh faktor-faktor produksi milik warga negara-negara tersebut dan negara asing.

 PRODUK NASIONAL BRUTO

Produk Nasional Bruto (PNB), atau dalam bahasa inggris dinamakan Gross National
Product (GNP) adlah konsep yang mempunyai arti yang bersamaan dengan GDP, tetapi
memperkirakan jenis-jenis pendapatan yang sedikit berbeda. Dalam mengitung pendapatan
nasional bruto, nilai barang dan jasa yang dihitung dalam pendapatan nasional hanyalah barang
dan jasa yang diproduksikan oleh faktor-faktor produksi yang dimiliki oleh warga negara dari
negara yang pendapatan nasionalnya dihitung. Dengan memperhatikan perbedaan diantara arti
PDB dan PNB diatas dapatlah dirumuskan sifat hubungan diantara Produk Domestik Bruto dan
Produk Nasional Bruto, yaitu seperti dinyatakan oleh persamaan dibawah ini:

PDB= PNB – PFN dari LN

dimana PFN dari LN adalahpendapatan faktor neto dari luar negeri. PFN dari LN adalah
pendapatan faktor-faktor produksi yang diterima dari luar negeri dikurangi dengan pendapatan
faktor-faktor produksi yang dibayarkan ke luar negeri.

 DUA PENGERTIAN PENDAPATAN NASIONAL


Pengertian lain dari pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima
oleh faktor-faktor produksi yang digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa dalam
suatu tahun tertentu.

 PENDAPATAN NASIONAL HARGA BELAKU DAN HARGA TETAP

Pendapatan nasional pada harga berlaku adalah niai barang-barang dan jasa-jasa yang
dihasilkan sesuatu negara dalam suatu tahun dan dinilai menurut harga-harga yang berlaku
pada tahun tersebut. Cara ini adalah cara yang selalu dilakukan dalam menghitung pendapatan
nasional dari suatu periode ke periode lainnya. Untuk dapat menghitung kenaikan itu dari
tahun ke tahun, barang dan jasa yang dihasilkan haruslah dihitung pada harga yang tetap, yaitu
harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang seterusnya digunakan untuk menilai barang
dan jasa yang dihasilkan pada tahun-tahun yang lain. Nilai pendapatan nasional yzng didapat
dalam penghitungan secara ini dinamakan pendapatan nasional pada harga tetap atau
pendapatan nasional riil.

 PENDAPATAN NASIONAL HARGA PASAR DAN HARGA FAKTOR

Barang-barang dan jasa –jasa yang dihasilkan dalam perekonomian dapat dinilai dengan
dua cara, dengan menggunakan harga pasar dan dengan mengguanakan harga faktor.sesuatu
barang dikatakan dinilai menurut harga pasar apabila penghitungan nilai harga barang itu
menggunakan harga yang dibayar oleh pembeli.dala penghitungan pendapatan nasional
menurut harga faktor, nilai yang disumbangkan oleh baju adalah Rp.30.000 dan nilai yang
disumbangkan oleh sepatu adalah Rp.50.000. hubungan diantara harga pasar dan harga faktor
dapat dinyatakan secara persamaan di bawah ini.

Harga pasar = harga faktor + pajak tak langsung – subsidi

 PENDAPATAN NASIONAL BRUTO DAN NETO

Dalam setiap harga pasar sesuatu barang termasuk nilai penyusutan ( depresiasi).
Industri-industri akan menggunakan barang-barang modal ( mesin,peralatan produksi,
bangunan dan perabot kantor) untuk menghasilkan barang-barang mereka. Nilai barang-barang
modal tersebut akan semakin susut dari satu periode ke periode lain. Kesusutan nilai tersebut
merupakan bagian dari biaya produksi, dan oleh senbab itu dalam setiap harga penjualan
sesuatu barang termasuk nilai depresiasi barang modal.dengan perkataan lain,dalam
pendapatan nasional pada harga pasar termasuk nilai penyusutan barang modal yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional. Pendapatan nasional yang masih meliputi
depresiasi dinamakan produk nasional bruto. Untuk memperoleh produk nasional neto, nilai
depresiasi harus dikurangi dari produk nasional bruto. Dengan demikian produk nasional neto
adalah produk national bruto kurang depresiasi.

2. Cara menghitung I : Cara Pengeluaran

Data pendapatan nasional yang dihitung dengan cara pengeluaran akan dapat memberi
gambaran tentang (a) samapi dimana buruknya masalah ekonomi yang dihadapi atau sampai
dimana samapi baiknya tingkat pertumbuhan yang dicapai dan tingkat kemakmuran yang
sedang dinikmati, dan (b) memberikan informasi dan data yang dibutuhkan dalam analisis
makroekonomi. Data pendapatan nasional dan komponen-komponen data yang dihitung
dengan car pengeluaran dapat digunakan sebagai landasan untuk mengambil langkah-
langkahdalam mengatasi masala-masalah ekonomi yang dihadapi.

 KOMPONEN PENGELUARAN AGREGAT DALAM PEREKONOMIAN

Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pengeluaran membedakan


pengeluaran ke atas barang dan jasa yang dihasikan dalam perekonomian kepada 4 komponen,
yaitu : konsumsi rumah tangga, pengeluaran pemerintah, pembentukan modal sektor swasta
( investasi) dan ekspor neto (ekspor dikurangi neto).

a. Konsumsi Rumah Tangga


Nilai perbelanjaan yang dilakukan oleh rumah tangga untuk membeli berbagai jenis
kebutuhannya dalam satu tahun tertentu dinamakn pengeluaran konsumsi rumah tangga
atau dalam analisis makroekonomi lebih lazim disebut sebagai konsumsi rumah tanggga.

tidak semua transaksi yang dilakukan oleh rumah tangga digolongkan sebagai konsumsi
(rumah tangga).kegiatan rumah tangga untuk membeli rumah digolongkan sebagai investasi.
Seterusnya, sebagian pengeluaran mereka, seperti membayar asuransi dan mengirim uang
kepada orang tua (atau anak yang sedang bersekolah) tidak digolongkan sebagai konsumsi
karena ia tidak merupakan perbelanjaan terhadap barang atau jasa yang dihasilkan dalam
perekonomian.

b. Pengeluaran Pemerintah
Berbeda dengan rumah tangga, yang membeli barang untuk memenuhi kebutuhannya,
pemerintah membeli barang terutama untuk kepentingan masyarakat. Pengeluaran untuk
menyedeiakan fasilitas pendidikan dan kesehatan, pengeluaran untuk menyediakan polosi
dan tentara, pembayaran gaji untuk pegawai pemerintah dan pembelanjaan untuk
mengembangkan infrastruktur dilakukan untuk kepentingan masyarakat.

Pembelian pemerintah ke atas barang dan jasa dpat digolongkan kepada dua golongan yang
utama : konsumsi pemerintah dan investasi pemerintah. Yang termasuk dalam golongan
yang pertama (konsumsi pemerintah) adalah pembelian ke atas barang dan jasa yang akan
dikonsumsikan, seperti membayar gaji guru sekolah, membeli alat-alat tulis dan kertas untuk
digunakan dan membeli bensin untuk kendaraan pemerintah.

Sedangkan investasi pemerintah meliputi pengeluaran untuk membangun prasarana seperti


jalan,sekolah,rumah sakit dan irigasi. Memberikan beasiswa, bantuan untuk korban banjir,
dan subsidi-subsidi pemerintah tidak digolongkan sebagai pengeluaran pemerintah ke atas
produk nasional karena itu bukanlah untuk membeli barang dan jasa.

c. Pembentukan Modal Tetap Sektor Swasta


Pembentukan modal sektor swasta atau lebih sering dinyatakan sebagai investasi, pada
hakikatnya berarti pengeluaran utuk membeli barang modal yang dpat menaikkan produksi
barang dan jasa di masa yang akan datang.pengeluaran investasi ini dilakukan bukan untuk
dikonsumsi, tetapi untuk digunakan dalam kegiatan memproduksi di waktu akan datang.
Dalam pegumpulan data mengenai investasi,pengeluaran tersebut dibedakan kepada tiga
jenis pembelanjaan berikut :

Penghitungan pendapatan nasional


i. pengeluaran ke atas barang modal dan peralatan produksi
ii. perubahan-perubahan dalam nilai inventori pada akhir tahun.

iii.Pengeluaran-pengeluaran untuk mendirikan rumsh tempat tinggal.

d. Ekspor Neto
nilai ekspor yang dilakukan sesuatu negara dalam suatu tahun tertentu dikurangi dengan
nilai impor dalam periode yang sama dinamakan ekspor neto.Ekspor sesuatu negara, seluruh
atau sebagian dari nilainya, merupakan barang dan jasa yang dihasilkan di dalam negeri.
Oleh sebab itu nilainya harus dihitung ke dalam pendapatan nasional. Barang impor
merupakan produksi dari negara lain; oleh sebab itu sebenarnya tidak perlu dihitung ke
dalam pendapatan nasional. Dalam praktek penghitungan pendapatan nasional tidak dapat
dielakan keadaan dimana nilai impor termasuk dalam penghitungan

 MENGHITUNG PRODUK DOMESTIK DAN PRODUK NASIONAL BRUTO

Seperti telah dinyatakan pada bagian terdahulu, pendapatan nasional dapat dihitung
menurut harga yang berlaku dan menurut harga tetap. Penghitungan menurut harga tetap
yang dilakukan di indonesia pada masa ini menggunakan harga-harga pada tahun 1993.
Kedua cara ini penghitungan itu menurut haraga tetap dan harga yang berlaku.

Data yang dikemukakan adalah data pendaatan domestik bruto, pendapatan nasional
bruto, dan dat pendapatan nasional ( yaitu Pendapatan Nasonal Bersih ( neto) pada harga
faktor.konsep pendapatan nasional, seperti telah diterangkan, perlu dibedakan diantara
pengertian neto dan bruto. PNB (Pendapatan Nasional Bruto) perlu dikurangi oleh depresiasi
untuk memperoleh pendapatan nasional Neto atau Net National Product (NNP). Selanjutnya
NNP daoat dibedakan menurut harga pasar dan menurut harga faktor. NNO menurut harga
faktor adalah pendapatan negara. Di banyak negara, hubungan diantara Produk Nasional
Bruto (PNB) an pendapatan negara (PN) dapat diyatakan dengan persamaan.

PN = PNB – Pajak tak langsung + Subsidi – depresiasi


akan tetapi, dalam penghitungan di indonesia subsidi tidak di hitung. Oleh sebab itu di
antara PNB dan PN erdapat hubungan yang berikut :

PN = PNB – Pajak Tak Langsung – Depresiasi

 MASALAH PENGHITUNGAN DUA KALI

Dengan cara pengeluaran, pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai


perbelanjaan dari berbagai golongan masyarakat ke atas barang-barang jadi dan jasa – jasa
yang diproduksikan dala perekonomian tersebut. Barang-arang atau jasa-jasa yang di impor
tidak dimasukan dalam perhitungan ini. Barang-barang yang akan di proses lagi, nilainya
tidak turut ditambahkan dalam penghitungan pendaatan nasional dengan cara penngeluaran
adalah untuk menghindari berlakunya penghitungan dua kali.

Di tinjau dari sudut apakah sesuatu barang itu mengalami proses produksi selanjutnya
atau tidak, barang-barang yang diproduksikan dalam perekonomian perlu dibedakan dalam
dua jenis : barang-barang jadi dan setengah jadi atau barang antara. Barang jadi adala yang
tidak mengalami proses produksi lebih lanjut, dan dapat digunakan untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat.

 NILAI BARANG JADI DAN NILAI TAMBAH

Didalam setiap perekonomian kebanyakan barang, seelum menjadi barang jadi, harus
melalui beberapa tingkat proses produksi.

Untuk menghindari terjadinya hal seperti ini, yang harus dijumlahkan di dlam
menghitung pendapatan nasional adalah : (1) nilai barang-barang jadi saja, atau (ii) nilai-nilai
tambahan yang diciptakan dalam setiap tingkat proses produksi.
3.CARA PENGHITUNGAN II : CARA PRODUK NETO

Cara menghitung dengan menjumlahkan nilai tambah yang diwujudkan oleh


perusahaan- perusahaan berbagai lapangan usaha dakam perekonomian. Penggunaan cara
ini dalam menghitung pendapatan nasional mempunyai dua tujuan penting :

i. Untuk mengetahui besarnya sumbanagn berbagai sektor ekonomi di dalam


mewujudkan pendapatan nasional.
ii. Sebagai salah satu cara untuk menghindari penghitungan dua kali yaitu dengan
hanya menghitung nilai produksi neto yang diwujudkan pad berbagai tahap
proses produksi.
 MENGHITUNG NILAI TAMBAH

Terdapat dua alternatif dlam menghitung pendapatan nasional, yaitu cara pengeluaran
dan cara produk neto. Dalam cara pengeluaran yang diperhatikan adalah nilai barang jadi
(perabot) yang dijual toko perabot, sedanglan dlam cara produk neto yang diperhatikan
adalah tambahan nilai yang diwujudkan oleh empat kegiatan ekonomi.

 PNB MENURUT LAPANGAN USAHA

Kegiatan ekonomi di indonesia dan sumbangannya alam mewujudkan pendapatan


nasional. Niali produksi suatu sektor menggambarkan nilai tambah yang diwujudkan oleh
sektor tersebut. Sebagai contoh, misalkan produksi sektor pertanian adalah R 300 triliun dan
sektor tersebut membeli bahan mentah dari sektor lain dengan niali Rp 100 triliun.
Berdasrkan contoh ini dapatlah disimpulkan bahwa sektor pertanian menghasilkan nilai
tambah sebanyak Rp 200 triliun.
4. CARA PENGHITUNGAN III : CARA PENDAPATAN

Faktor- faktor produksi dibedakan menjadi golongan : tanah, tenaga kerja, modal, dan
keahlian kewirausahaan.

 PENGGOLONGAN PENDAPATAN FAKTOR PRODUKSI

Penghitungan pendapatan nasional dengan cara pendapatan pada umumnya


menggolongkan pendapatan yang diterima faktor- faktor produksi secara berikut :

i. Pendapatan para pekerja yaitu, gaji dan upah


ii. Pendapatan dari usaha perseorangan ( perusahaan perseorangan )
iii. Pendapatan dari sewa
iv. Bunga neto yaitu seluruh nilai pembayaran bunga yang dilakukan di kurangi bunga
ke atas pinjaman konsumsi dan bunga ke atas pinjaman pemerintah.
v. Keuntungan perusahaan.
 CONTOH PENGHITUNGAN

Dalam penghitungan pendapatan nasional, salah satu istilah diterangkan secara lebih
mendalam adalah bunga neto. Bunga neto adalah jumlah bunga yang dibayar dalam
perekonomian dalam suatu tertentu dikurangi dengan : (i) bunga ke atas pinjaman
pemerintah dan (ii) bunga ke atas pinjaman konsumen. Kedua jenis bunga tersebut adalah
bunga ke atas pinjaman yang digunakan bukan untuk membiayai kegiatan yang produktif.

 HUBUNGAN DI ANTARA GNP DAN NI

Dalam penghitungan cara pengeluaran nilai pendapatan nasional Yng diperoleh adalah
Produk Nasional Bruto. Atau GNP, sedangkan cara pendapatan menghasilkan pendapatan
nasional (National Income) atau NI.
5. PENDAPATAN PRIBADI DAN PENDAPATAN DISPOSEBEL

A. Pendapatan pribadi

dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tabpa
memberikan sesuatu kegiatan apapun, yang diterima oleh penduduk sesuatu negara.

 JENIS-JENIS PEMBAYARAN PEMINDAHAN

Pengeluaran pemerintah yang dapat digolongkan sebagai pembayaran pemindahan


antara lain adalah bantuan-bantuan yang diberikan kepada penganggur, uang pensiun yang
dibayarkan kepada pegawai pemerintah yang tidak bekerja lagi, bantuan kepada orang
cacat, bantuan kepada veteran dan bebagai beasiswa yang diberikan pemerintah.

 BUNGA PINJAMAN KONSUMEN DAN PEMERINTAH

Pendapatan masyarakat lain yang tidak tergolong kepada pendapatan nasiona tetapi
termasuk di dalam pendapatan pribadi adalah pendapatan yang berupa bunga ke atas utang
negara dn bungan ke atas pinjaman untuk konsumsi .

 YANG TIDAK TERMASUK DALAM PENDAPATAN PRIBADI

Pendapatan yang tergolong dalam pendapatan nasional tetapi tidak termasuk sebagai
pendapatan pribadi. Pendapatan yang dimaksudkan adalah :

i. Keuntungan perusahaan yang tidak dibagikan


ii. Pajak yang dikenakan pemerintah ke atas keuntungan pemerintah
iii. Kontribusi yang dilakukan oleh perusahaan dan para pekerja kepada dana pensiun.
 HUBUNGAN ANTARA PENDAPATAN NASIONAL DAN PENDAPATAN PRIBADI
Pendapatan nasional
Dikurangi :

1. Keuntungan perusahaan tak dibagi.


2. Pajak keuntungan perusahaan.
3. Kontribusi kepada dan pensiun (kalau ada ).
Ditambah :

1. Pembayaran pindahan.
2. Buku pinjaman konsumen.
3. Bunga pinjaman pemerintah.
= PENDAPATAN PRIBADI

B. PENDAPATAN DISPOSEBEL

Apabila pendapatan pribadi dikurangi oleh pajak yang harus dibayar oleh para penerima
pendapatan, nilai yang tersisa dinamakan pendapatan disposebel.

Untuk memudahkan mengingat hubungan diantara ( i) pendapatan disposebel (Y d) dan


pendapatan pribadi (Yp), dan (ii) pendapatan disposebel (Y d) dengan konsumsi dan
tabungan, dibawah ini dinyatakan formula (rumus) dari hubungan tersebut :

i. Yd = Yp – T
ii. Yd = C + S
 MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI

Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah dinilai
prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam
jangka pendek dan usaha mengembnagkan perkonomiannya dalam jangka panjang.

6. MENENTUKAN TINGKAT PERTUMBUHAN EKONOMI

Dengan mengamati tingkat pertumbuhan yang tercapai dari tahun ke tahun dapatlah dinilai
prestasi dan kesuksesan negara tersebut dalam mengendalikan kegiatan ekonominya dalam
jangka pendek dan usaha mengembnagkan perkonomiannya dalam jangka panjang.

 CARA MENGHITUNG TINGKAT PERTUMBUHAN


Dengan demikian untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai oleh sesuatu
negara perlulah dihitung pendapatan nasional riil, Produk Nasional Riil atau Produk Domestik
Brito Riil.

A. FORMULA PENGHITUNGAN
Formula yang akan digunakan untuk menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi adalah :

PN – riil1 – PN – riil0

Menghitung pendapatan nasional riil dengan mendeflasikan pendapatan nasional pada harga
masa ini dilakukan dengan formula berikut :

PNriiln = 100

Apabila dengan menggunakan cara penghitungan di atas telah didapat data pendapatan
nasional riil untuk berbagai tahun, tingkat pertumbuhan ekonomi dapat dihitung, yaitu dengan
menggunakan persamaan penghitungan tingkat pertumbuhan ekonomi (g) yang diternagkan
sebelum ini.

B. PERTUMBUHAN EKONOMI INDONESIA


Data mengenai tingkat pertumbuhan ekonomi yang dihitung dapat digunakan untuk
memperbandingkan (i) tingkat pertumbuhan yang dicapai suatu negara dalam suatu periode
tertentu, dan (ii) tingkat pertumbuhan ekonomi yang dicapai berbagai negara.
7. MASALAH PENGHITUNGAN DAN KEGUNAAN DATA

Sebagai penutup kepada uraian mengenai penghitungan pendapatan nasional perlu pulalah
diperhatikan dua hal berikut :

i. Masalah-masalah utama yang dihadapi dalam penghitungannya.


ii. Berbagai kegunaan data pendapatan nasional yang dihitung.

 MASALAH – MASALAH PENGHITUNGAN


Beberapa masalah perlulah diatasi untuk memastikan penghitungan pendapatan nasional
yang cermat dan teliti . dibawah ini menerangkan beberapa masalah penting di dalam
penghitungan tersebut.

a. MASALAH MENGUMPULKAN DATA DAN INFORMASI


Tidak semua kegiatan ekonomi di dalam suatu negara dicatatkan dengan baik. Di banyak
kegiatan ekonomi ukyran perusahaan adalah kecil dan dalam sesuatu negara terdapat banyak
sekali perusahaan dalam suatu industri yang sama.

b. MEMILIH KEGIATAN YANG PRODUKSINYA DIHITUNG


Dalam penghitungan prinsip penghitungan pendapatan nasional, yang dihitung dalam
pendapatan nasional adalah nilai barang-barang yang dihasilkan oleh kegiatan-kegiatan yang
produktif dan varnag-barang tersebut adalah diproduksikan untuk keperluan pasar (dijual).

Pada umumnya yang dihitung dalam pendapatan nasional adalah : nilai produksi dari
kegiatan ekonomi yang produktif dan hasilnya dipasarkan, tetapi disamping prinsip ini, dibuat
pula beberapa pengecualian yang berikut :

i. Hasil pertanian tradisional.


ii. Kegiatan menyalahi hukum
iii. Kegiatan disekitar rumah.
iv. Ganjaran yang berupa bukan uang.

c. MASALAH PENGHITUNGAN DUA KALI


Dalam praktik adakalanya timbul kesulitan dalam menentukan apakah sesuatu itu barang
jadi atau barang setengah jadi. Kerumitan ini menyebabkan masalah penghitungan dua kali
mungkin wujud.

d. MENENTUKAN HARGA BARANG-BARANG


Keadaan seperti ini menimbulkan kesulitan dalam menentukan harga yang akan dipilih
dalam menghitung sumbangan sesuatu kegiatan kepada pendpatan nasional. Sebagai
contoh, walaupun dengan mudah dapat dihitung jumlah produksi dalam pendapatan
nasional harga barang-barang itu muadah berubah.

e. INVESTASI BRUTO DAN INVESTASI NETO


perbedaan anatara investasi bruto dan investasi neto adalah depresiasi. Hal ini sangat
berbeda dengan keadaan di sesuatu negara. Untuk menaksir besarnya depresiasi dalam
sesuatu negara adalah sukar oleh karena (i) tiada catatan yang lengkap mengenai depresiasi
di berbagai kegiatan ekonomi, dan (ii) depresiasi menurut konsep adalah berbeda dengan
menurut pandangan negrara.

f. MASALAH KENAIKAN HARGA DAN PERUBAHAN KUALITAS BARANG


untuk tujuan ini, seperti diterangkan perlulah dihitung pendapatan nasional riil
denganbantuan index harga. Terdapat beberapa masalah dalam menghitung index harga,
seperti misalnya memilih baang yang akan digunakan untuk mewujudakan index harga,
masalah menentukan weightage dan sebagainya. Masalah-masalah itu mungkin
menyebabkan index harga tidak dihitung dengan cepat.
 KEGUNAAN DATA PENDAPATAN NASIONAL

Data pada suatu tahun tertentu memberi gambaran tentang : (i) tentang kegiatan ekonomi
negara yang dicapai dan nilai outut yang diproduksikan,(ii) komposisi dari pembelanjaan
agregat, (iii) sumbangan berbagai sektor dalam mewujudkan pendapatan nasional, dan (iv)
taraf kemakmuran yang dicapai.

a. Menilai Prestasi Kegiatan Ekonomi


Semakin tinggi pendapatan nasional, semakin besar jumlah output Yng diciptakan oleh
sesuatu negara dan semakn tinggi kapasitas barang-barang yang digunakan oleh
perusahaan-perusahaan.

b. Menentukan Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Yang Dicapai


setiap negara menghendaki pertumbuhan ekonomi yang pesat sehingga kesempatan kerja
penuh dapat dicapai terus- menerus, agar pendapatan per kapita(atau taraf kemakmuran
masyarakat )dapat di gunakan.

c. Memberi Informasi Mengenai Strktur Kegiatan Ekonomi


Dengan menggunkan data ini akan diketahui presentasi konsumsi rumah tangga,
pembelanjaan pemerintah, investasi, ekspor dan impor. Sebagai contoh : dari data pendapatan
nasional indonesia dapat dilihat bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga sangant penting
peranannya dalam pembelanjaan agregat indonesia.
d. Memberi Gambaran Mengenai Taraf Kemakmuran
Data ini memberikan gambaran kasar tentang sebanyak mana uang yang tersedia kepada
seorang individu untuk dibelanjakan dalam satu tahun . pada tahun 2000 pndaatan per kapita
malaysia adalah US$3,832 dan pendaptan per kapita singapura adalah US$22.984.

e. Data Asas Untuk membuat Ramalan Dan Perencanaan


Data seperti ini dapat digunakan untuk landasan dalam memuat ramalam mengenai
keadaan ekonomi di masa datang. Data tersebut juga berguna pada pemerintah untuk
merumuskan perencanaan ekonomi untuk mewujudkan pembangunan di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai