Anda di halaman 1dari 6

ANGGI WIDIYANIGSIH 030867842

1. Jika saya merupakan seseorang yang memiliki dana lebih dan ingin memberikan dana tersebut
sebagai investor , maka ada beberapa aset yang dapat dipilih diantaranya
 Aset Kredit
Aset kredit adalah xset bempa tagihan terhadap pihak yang melakukan kredit .Contoh: Bank A
memberikan kredit kepada nasabah Tuan X). Dalam perjanjian kredit ini telah disepakati bahwa Tuan X akan
melakukan pembayaran kepada Bank A yang telah ditetapkan selama jangka waktu tertentu. Pembayaran ini
berupa pembayaran m»kok pinjaman dan bunga yang telah disepakati. Ams kas dalam aset kredit berupa
pembayaran yang harus dilakukan oleh Tuan X (peminjam). Dalam kasus ini. Tuan X adalah emiten dalam hal
ini juga disebut debitur dan Bank A adalah investor yang dalam hal ini juga disebut emiten.

 Obligasi (Bonds)
Obligasi merupakan aset keuangan yang berupa suatu Frnyataan utang dari penerbit obligasi kepada
pemegang obligasi. di mana penerbit obligasi (emiten) berjanji untuk membayar bunga (coupon) tiap pericxie
yang dijanjikan dan memhayar kemhali pokok utang, ada saat jatuh tempo. Di Indonesia, obligasi bisa
dikeluarkan oleh pemerintah maupun perusahaan (corporare). Masyarakat atau siapa pun yang memiliki obligasi
tersebut adalah investor.

 Obligasi yang Dikeluarkan Pemerintah Indonesia


Pemerintah Indonesia menerbitkan berbagai macam surat utang yang discbul Surat Berharga Negara. salah satu
di antaranya SUN (Sural Utang Negara). SUN merupakan aset keuangan, berupa surat pengakuan utang dalam
mata uang ruptah maupun valuta asing yang dijamin pembayaran bunga dan pokoknya oleh Negara Republik
Indonesia. sesuai dengan masa berlakunya. Dalam kasus SUN ini, pemerintah Indonesia sebagai emiten
 Obligasi yang Dikeluarkan oleh Perusahaan (Corporate)
Hampir sama dengan obligasi yang dikeluarkan pemerintah, apabila perusahaan (corporate) menerbitkan
obligasi maka Frusahaan merupakan emiten yang berjanji akan membayar kepada investor bunga obligasi
(yield) secara rutin sesuai periode yang dijanjikan dan membayar pokok pinjaman pada jatuh tenu»,

 Obligasi Syariah atau Sukuk


Obligasi yang telah diuraikan di atas adalah obligasi konvensional. Selain obligasi konvensional. di
Indonesia juga berkembang Obligasi Syariah atau Sukuk. Sukuk Indonesia adalah investasi obligasi Indonesia
dengan prinsip syariah. di mana obligasi syat•iah tidak mengenal bunga dalam Islam bunga atau riba adalah
haram hukumnya, Oleh karena telah memperoleh pinjaman uang, tentu saja emiten atau penerbit obligasi harus
memberikan imbalan kepada para investor pembeli obligasinya (investor).
Imbalan yang diberikan dapat berupa pembagian hasil. margin pendapatan (fee) atau sewa,

 Saham
Saham adalah penyertaan modal pada suatu perusahaan. Oleh karena itu. pemegang saham berhak atas
keuntungan yang diperoleh perusahaan dan berhak atas aset perusahaan bila perusahaan dilikuidasi.

2. Sesuai dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian, pengertian dari
perusahaan asuransi adalah usaha jasa keuangan yang dengan menghimpun dana masyarakat melalui
pengumpulan premi asuransi, memberi perlindungan kepada anggota masyarakat pemakai jasa asuransi
terhadap kemungkinan timbulnya kerugian karena suatu peristiwa yang tidak pasti atau terhadap hidup atau
meninggalnya seseorang, dan usaha penunjang usaha jasa asuransi yang menyelenggarakan jasa
keperantaraan, penilaian kerugian asuransi dan jasa keaktuariaan.
Usaha-usaha dari perusahaan asuransi terdiri dari
 Usaha asuransi kerugian yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko atas kerugian,
kehilangan manfaat dan tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang timbul dari peristiwa
yang tidak pasti.
 Usaha asuransi jiwa yang memberikan jasa dalam penanggulangan risiko yang dikaitkan dengan
hidup atau meninggalnya seseorang yang dipertanggungjawabkan.
 Asuransi yang memberikan jasa dalam pertanggungan ulang terhadap Resiko yang dihadapi oleh
perusahaan asuransi kerugian dan atau perusahaan asuransi jiwa

3. Terlepas dari perbedaan pandangan tersebut, beberapa hal berikut adalah faktor-faktor utama yang
mendorong munculnya inovasi keuangan:
1. Meningkatnya ketidakstabilan tingkat bunga, inflasi, harga ekuitas, dan nilai tukar. Meningkatnya
ketidakstabilan ini mendorong para pelaku pasar untuk meningkatkan perlindungan, sehingga memacu
munculnya inovasi keuangan, terutama perlindungan risiko
2. Kemajuan teknologi informasi, teknologi komunikasi, dan teknologi komputer. Kemajuan teknologi ini
memungkinkan melakukan inovasi keuangan untuk menciptakan produk-produk keuangan yang hanya bisa
dijalankan dan dipantau dengan bantuan teknologi.
3. Meningkatnya kapasitas pelaku pasar profesional, karena meningkatnya pendidikan, pelatihan, dan
keterampilan. Beberapa produk keuangan sangat rumit, namun karena pelaku pasar kapasitasnya sudah sangat
tinggi, maka memungkinkan mereka dengan cepat menerima dan menguasai produk tersebut. Oleh karena itu
kapasitas pelaku keuangan memungkinkan diciptakannya produk-produk canggih, meskipun dengan
matematika yang rumit. .
4. Ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan. Hukum persaingan menyatakan bahwa semakin
ketat persaingan dalam pasar, akan menjadikan pelaku pasar tersebut semakin inovatif. Demikian juga dalam
pasar
keuangan, semakin ketatnya persaingan antar lembaga perantara keuangan maka inovasi keuangan akan
meningkat.
5. Insentif untuk menghadapi peraturan-peraturan dan pajak. Karakter dasar dari pengusaha adalah mencari
peluang untuk mendapatkan keuntungan. Oleh karena itu dalam menghadapi peraturan pun akan dicari peluang
atau celah dimana mereka masih bisa mendapatkan keuntungan tanpa melanggar
peraturan
6. Perubahan pola global kekayaan keuangan. Perkembangan pendapatan dan kemakmuran masyarakat,
menjadikan diversifikasi permintaan atas produk- produk keuangan agar mereka memiliki banyak pilihan
dalam menyimpan kekayaannya.

4. H

Anda mungkin juga menyukai