Labkas SADARI
Labkas SADARI
i
STASE REMAJA DAN PRANIKAH FISIOLOGIS HOLISTIK
DENGAN PEMERIKSAAN PAYUDARA SENDIRI (SADARI)
Diusulkan Oleh:
ELIYA
NIM
............................................. ......................................................
NIDN: 4007078401 NIDN. 4022088501
KATA PENGANTAR
ii
Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah
Subhanallahu wa Ta’ala, karena berkat rahmat dan Hidayah-Nya peneliti
dapat menyelesaikan Laporan Kasus ini sebagai salah satu syarat
menyelesaikan stase Remaja dan Pranikah yaitu Pemeriksaan Sadari dalam
kegiatan praktik klinik Program Profesi Kebidanan Poltekkes Kemenkes
Pontianak. Dalam penyusunan Laporan Kasus ini, penulis ingin
mengucapakan terima kasih kepada :
1. ................................. selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Pontianak
2. Ibu Dini Fitri Damayanti, S.Si.T, M.Kes selaku Ketua Jurusan
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
3. Ibu Riska Regia Catur Putri, S.S.T, M.K.M selaku Ketua Program
Profesi Bidan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. ................................... selaku Pembimbing yang telah memberikan
arahan, perhatian serta masukan kepada penulis laporan pendahuluan
yang berjudul Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI).
Penulis menyadari, bahwa laporan yang di buat ini masih jauh dari
kata sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih
baik lagi di masa mendatang. Semoga laporan pendahuluan ini bisa
menambah wawasan para pembaca dan bisa bermanfaat untuk
perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
iii
LEMBAR PERSETUJUAN.................................................................... ii
KATA PENGANTAR............................................................................. iii
DAFTAR ISI........................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN....................................................................... 1
1. Latar Belakang ........................................................................... 1
2. Rumusan Masalah....................................................................... 2
3. Tujuan......................................................................................... 3
4. Manfaat ....................................................................................... 3
DAFTAR PUSTAKA
iv
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SADARI merupakan serangkaian prosedur untuk mengetahui
adanya benjolan atau keabnormalan pada payudara sejak dini. SADARI
penting untuk dilakukan dan dikuasai oleh setiap wanita, terlebih oleh
remaja, karena dengan melakukan SADARI pada usia remaja dan
menemukan keabnormalan sejak dini dapat memberikan prognosis yang
lebih baik. Banyak keuntungan melakukan SADARI pada usia remaja,
karena hampir 85% gangguan atau benjolan ditemukan sendiri oleh
penderita melalui SADARI. Sekitar 95% wanita yang terdiagnosis
kanker payudara pada tahap awal dapat bertahan hidup lebih dari 5
tahun setelah terdiagnosis (Nabila, 2010) dalam Tarmi (2013).
Deteksi dini adanya kelainan pada payudara dalam
perkembangan teknologi di dunia kedokteran dapat dilakukan dengan
thermography, mammography, ductography, biopsi dan USG payudara.
Cara yang lebih sederhana untuk mendeteksi kelainan payudara yang
dapat dilakukan oleh diri sendiri dikenal dengan Pemeriksaan Payudara
Sendiri (Sadari). Sadari merupakan salah satu langkah deteksi dini
untuk mencegah terjadinya kanker payudara dan lebih efektif jika
dilakukan sedini mungkin ketika wanita mencapai usia reproduksi,
dikarenakan sekitar 85% kelainan di payudara pertama kali dikenali
oleh penderita itu sendiri (Widiyaningrum, 2017).
Pemeriksaan payudara sendiri atau sering disebut dengan
SADARI merupakan suatu cara yang efektif untuk mendeteksi sedini
mungkin adanya benjolan pada payudara. Terbukti 95% wanita yang
terdiagnosis pada tahap awal kanker payudara dapat bertahan hidup
lebih dari lima tahun setelah terdiagnosis sehingga banyak dokter yang
merekomendasikan agar para wanita untuk melakukan SADARI
(Handayani, 2016). SADARI adalah pengembangan kepedulian seorang
perempuan terhadap kondisi payudaranya sendiri, tindakan ini
dilengkapi dengan langkah-langkah khusus untuk mendeteksi secara
1
2
B. Rumusan Masalah
Bagaimana asuhan kebidanan secara koperehensif menggunakan
pendekatan manajemen kebidanan terhadap pemeriksaan payudara
sendiri (SADARI)?
C. Tujuan
Untuk mengetahui tingkat pengetahuan remaja putri tentang
pemeriksaan sadari.
D. Manfaat
1) Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sumber
informasi dan sebagai refrensi untuk meningkatkan pendidikan
kesehatan tentang sadari dan juga sarana untuk mengaplikasikan
ilmu yang telah didapat dan sekaligus menambah wawasan
mengenai sadari agar mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan
sehari-hari pada wanita.
2) Bagi instansi
Diharapkan menjadi salah satu upaya pengembangan ilmu
pengetahuan khususnya dalam bidang kesehatan dalam mengkaji
deteksi dini kanker payudara dengan pelaksanaan SADARI.
3) Bagi Remaja Putri
Penelitian ini bermanfaat untuk memberikan informasi bagi remaja
putri tentang pemeriksaan payudara sendiri, sehingga diharapkan
dapat meningkatkan pengetahuannya dan merangsang keingintahuan
mengenai sadari sehingga dapat melakukan sadari rutin dengan cara
yang benar.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Pengertian Remaja
Remaja adalah suatu masa dimana individu berkembang dari saat
pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai saat ia mencapai kematangan seksual (Sarwono, 2011).
Masa remaja disebut juga sebagai masa perubahan, meliputi
perubahan dalam sikap, dan perubahan fisik (Pratiwi, 2012).
Remaja pada tahap tersebut mengalami perubahan banyak
perubahan baik secara emosi, tubuh, minat, pola perilaku dan juga
penuh dengan masalah-masalah pada masa remaja (Hurlock, 2011).
Batasan usia remaja berbeda-beda sesuai dengan sosial budaya
daerah setempat. WHO membagi kurun usia dalam 2 bagian, yaitu
remaja awal 10-14 tahun dan remaja akhir 15-20 tahun. Batasan
usia
remaja Indonesia usia 11-24 tahun dan belum menikah (Sarwono,
2011). Menurut Hurlock (2011), masa remaja dimulai dengan masa
remaja awal (12-24 tahun), kemudian dilanjutkan dengan masa
remaja tengah (15-17 tahun), dan masa remaja akhir (18-21 tahun).
2. Tahapan Remaja
Menurut Sarwono (2011) dan Hurlock (2011) ada tiga tahap
perkembangan remaja, yaitu :
a. Remaja awal (early adolescence) usia 11-13 tahun
Seorang remaja pada tahap ini masih heran akan perubahan
perubahan yang terjadi pada tubuhnya. Remaja mengembangkan
pikiran-pikiran baru, cepat tertarik pada lawan jenis, dan mudah
terangsang secara erotis. Pada tahap ini remaja awal sulit untuk
mengerti dan dimengerti oleh orang dewasa. Remaja ingin bebas
dan mulai berfikir abstrak.
b. Remaja Madya (middle adolescence) 14-16 tahun
4
5
Pada tahap ini menyatu dengan pertama dan kedua masa remaja.
Pada tahap ini ciri-ciri seks sekunder sudah berkembang dengan
baik dan organ-organ seks juga berfungsi secara matang.
B. Tinjauan teori kasus
1. Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI)
SADARI (Pemeriksaan Payudara Sendiri) adalah suatu cara
untuk mengetahui bentuk normal payudara dan mendeteksi
perubahannya yang dilakukan setiap bulan. Banyak wanita yang
memiliki benjolan pada payudaranya. Tapi untuk mengetahui
gumpalan mana yang normal dan tidak normal, perlu melakukan
pemeriksaan teratur dan berulang untuk merasakan struktur
payudara (Brown Zora, 2011).
SADARI merupakan pemeriksaan payudara yang paling
mudah, sederhana, dan murah karena tidak membutuhkan biaya.
Berbeda dengan jenis-jenis pemeriksaan payudara lainnya seperti
mammografi, USG, MRI, PET scan dan biopsi, dimana melibatkan
tenaga medis dan peralatan canggih, dan membutuhkan biaya yang
mahal. Pada pelaksanaan SADARI yang perlu dilakukan hanya
meraba dan memeriksa payudara untuk memastikan tidak ada
benjolan atau kelainan apapun. Jika rutin dilakukan, dapat
mendeteksi secara lebih dini dan cepat mendapat penanganan jika
terdapat masalah atau kelainan pada payudara (Tim Naviri, 2016).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat dikatakan bahwa
SADARI merupakan pemeriksaan payudara yang paling sederhana
untuk mendeteksi perubahan atau adanya kelainan pada payudara
yang dilakukan setiap bulan secara teratur.
2. Tujuan SADARI
Tujuan dilakukannya SADARI yaitu untuk mendeteksi dini jika
terdapat benjolan pada payudara, terutama yang dicurigai ganas,
sehingga dapat menurunkan angka kematian. Meskipun kejadian
kanker payudara pada wanita muda rendah, tetapi sangat penting
10
l. Malas bergerak
m. Konsumsi alkohol
n. Pola makan yang buruk
o. Merokok (Tim Naviri, 2016 dan Syafrudin dkk, 2011)
8. Kelainan pada payudara yang perlu di waspadai
Kelainan yang perlu diwaspadai sebagai gejala kanker payudara:
a. Benjolan
Gejala kanker payudara paling mudah dikenali yaitu munculnya
benjolan yang tidak normal. Umumnya, benjolan tersebut bisa
diraba sendiri, meski kadang hanya bisa diketahui
keberadaaannya melalui pemeriksaan mammograf. Benjolan
keras dengan bentuk yang tidak teratur perlu diwaspadai,
dibandingkan dengan benjolan yang lunak dan bulat. Benjolan
lunak biasanya dipicu oleh kista, meski kista juga bisa mengeras
jika mengalami pengapuran.
b. Pembengkakan
Payudara bisa membengkak karena kehamilan atau karena
adanya retensi (penumpukan) cairan akibat terlalu banyak
mengkonsumsi garam. Namun, pembengkakan akibat kanker
biasanya tidak simetris antara payudara kiri dan kanan.
c. Iritasi kulit
Kanker payudara juga bisa ditandai dengan kulit atau puting
yang
memerah, tebal dan bersisik. Jika tanda-tanda itu muncul, meski
tidak sedang mengalami infeksi kulit dan tidak memiliki alergi
terhadap bahan kimia pada pakaian, sabun, dan lotion,
sebaiknya segera periksakan diri ke dokter
d. Nyeri dibagian putting
Munculnya nyeri dibagian puting bisa disebabkan oleh kista,
namun juga bisa disebabkan oleh sel kanker. Untuk dapat
membedakannya, perlu memeriksakan segera ke dokter
e. Puting tenggelam
14
BAB III
TINJAUAN KASUS
Tanggal Kunjungan :
Nomor Register :
I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
Nama :
Umur : Tahun
Agama : Islam
Suku/Bangsa : Melayu
Pendidikan :
Pekerjaan :
Alamat rumah :
RIWAYAT KESEHATAN
Alasan kunjungan : Ingin konsultasi tentang cara melakukan pemeriksaan
payudara sendiri
1. Riwayat Menstruasi Menarche: 12 Tahun
Siklus : Teratur / Tidak, 28 hari
Lamanya : 7 hari
Sifat Darah : Encer / Beku Fluor
Albus : Ya / Tidak
Dismenorhoe : Ya / Tidak
Masalah Lain : Tidak Ada
Haid terakhir :
2. Pola Pemenuhan Kebutuhan sehari-hari
a. Pola nutrisi Frekuensi : Makan 3 kali sehari , minum 5-7
kali sehari
Macam : Makan sepiring nasi ditambah cemilan
Jumlah : Tidak tentu
Keluhan : Tidak ada
16
15
16
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang didapat dari pengkajian data mengenai asuhan
kebidanan pada usia pranikah yaitu:
1. Berdasarkan data subjektif Nn “Y” datang ke Puskesmas Semparuk
alasan ingin konseling tetang cara melakukan SADARI.
2. Berdasarkan data subjektif dan data objektif dapat dirumuskan
diagnosa Nn” Y” usia remaja .
3. Penatalaksanaan asuhan kebidanan pada usia remaja yang
berdasarkan manajemen asuhan kebidanan mengenai pada Nn”Y” di
Puskesmas Semparuk yang tidak sesuai dengan Evidence Based
Midwifery
B. Saran
1. Bagi Mahasiswa
Diharapkan penulis dapat mengerti mengenai asuhan kebidanan usia
remaja tentang pentingnya SADARI dan cara melakukannya.
2. Bagi Lahan Praktek Diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi
lahan praktek dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan
kesehatan pelaksanan Asuhan kebidanan remaja tentang SADARI
sesuai standar pelayanan.
3. Bagi Institusi Pendidikan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Diharapkan dapat bermanfaat dan bisa dijadikan sebagai sumber
referensi, sumber bahan bacaan dan bahan pengajaran terutama yang
berkaitan dengan asuhan kebidanan pada remaja tentang SADARI.
18
DAFTAR PUSTAKA
lsurya/noXVI/9.pdf