Anda di halaman 1dari 11

RESUM

PROMOSI KESEHATAN DAN PENDIDIKAN KESEHATAN


“Media Promosi Kesehatan Dalam Menunjang
Program Kesehatan”
Dosen Pengampu: Oedojo Soedirham, dr., M.PH., M.A., Ph.D

Oleh :
Eni Purwaningsih (102014153016)

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
SURABAYA
2021
PENGERTIAN MEDIA PROMKES :
Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau upaya untuk menampilkan pesan atau
informasi yang ingin disampaikan oleh komunikator, baik melalui media cetak, elektronik
(berupa radio, TV, komputer dan sebagainya) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat
meningkatkan pengetahuannya yang kemudian diharapkan menjadi perubahan pada perilaku
kearah positif di bidang kesehatan (Susilowati, 2016).
Fungsi Media Promosi Kesehatan
Promosi kesehatan akan menggunakan media promosi kesehatan sebagai alat bantu dalam
memberikan promosi kesehatan. Media promosi kesehatan memiliki fungsi dan peran sebagai
berikut (Siregar et al., 2020) :
1. Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang dimiliki oleh para
peserta didik atau audience. Pengalaman tiap peserta didik akan berbeda-beda tergantung
dari faktor-faktor yang menentukan pengalaman para peserta didik. Media pembelajaran
dapat mengatasi berbagai perbedaan tersebut. Jika peserta didik ingin mengetahui
berbagai objek secara langsung yang tidak mungkin atau tidak bisa dibawa maka objek
tersebut dapat dimanipulasi dalam bentuk miniatur, model, maupun gambar-gambar yang
bisa disajikan dalam bentuk audio, visual atau audiovisual.
2. Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang promosi. Peserta didik mungkin
tidak mengalami secara langsung beberapa peristiwa atau kejadian yang ingin
ditunjukkan oleh pemateri maka kondisi tersebut dapat disajikan di dalam bentuk media
audio, visual atau audiovisual. Media bisa menghadirkan situasi atau kondisi yang ada
pada masa lampau sehingga peserta didik bisa ikut merasakan peristiwa dimasa lampau.
3. Media pembelajaran dapat menghadirkan kondisi atau situasi interaksi langsung antara
peserta didik dan lingkungannya.
4. Media pembelajaran akan menghasilkan keseragaman pengamatan dari peserta didik.
Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkret, dan realistis.
5. Media pembelajaran dapat membangkitkan keinginan, minat dan motivasi peserta didik
atau audiens. Media pembelajaran dapat merangsang anak dan menampakkan teknik atau
cara melakukan suatu perilaku. Media pembelajaran dapat memberikan pengalaman yang
menyeluruh dari suatu objek.
6. Media pembelajaran juga dapat menjadi alat hiburan bagi peserta didik agar
pembelajarannya tidak terlalu monoton. Media pembelajaran tidak hanya dapat
meningkatkan perhatian peserta didik dalam melakukan kegiatan pembelajaran efektif
dan kondusif serta membangkitkan semangat belajar audiens yang lebih tinggi.
Peran Media Promosi Kesehatan
Media sangat penting peranannya dalam pelaksanaan penyuluh kesehatan, karena
(Susilowati, 2016):
1. Media dapat mempermudah penyampaian informasi
2. Media dapat menghindari kesalahan persepsi
3. Media dapat memperjelas informasi yang disampaikan
4. Media dapat mempermudah pengertian
5. Media dapat mengurangi komubikasi yang verbalistik
6. Media dapat menampilan objek yang dapat ditangkap dengan mata
7. Media dapat memperlancar komunikasi
Prinsip Media Pembelajaran
Pembuatan media pembelajaran juga tidak boleh asal, karena dalam pembuatan media
pembelajaran juga harus dipertimbangkan dalam tujuan pembuatan media, manfaatnya dalam
belajar, fungsinya dalam pembelajaran juga harus jelas. Beberapa prinsip pemilihan media
pembelajaran dalam tiga kategori, yaitu (Siregar et al., 2020) :
1. Tujuan pemilihan, memilih media yang akan digunakan harus berdasarkan maksud dan
tujuan pemilihan yang jelas.
2. Karakteristik media pengajaran, setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat
dari segi keampuhannya, cara pembuatannya, maupun cara penggunaannya.
3. Alternatif pilihan, memilih pada hakikatnya adalah proses membuat keputusan dari berbagai
alternatif pilihan.
Kriteria Media Promosi Kesehatan
Kriteria media promosi kesehatan antara lain yaitu (Susilowati, 2016) :
1. Technology
Ketersediaan teknologi dan mudah menggunakan
2. Access
Media promosi kesehatan harus mudah diakses oleh sasaran
3. Cost
Pertimbangan biaya yang digunakan pada media promosi kesehatan
4. Interactivity
Menimbulkan interaksi oleh pengguna media
5. Organization
Dukungan organisasi atau instansi
6. Novelty
Kebaruan media yang digunakan, semakin baru media maka akan semakin menarik

Pada suatu media, pesan yang disampaikan haruslah efektif dan kreatif, maka dari itu harus
memenuhi hal-hal berikut (Susilowati, 2016) :
1. Command attention
Adalah mengembangkan satu ide/pesan pokok yang dapat direfleksikan menjadi suatu
pesan.
2. Clarify the massage
Pesan yang digunakan haruslah mudah dimengerti, sederhana dan jelas.
3. Create trust
Pesan yang disampaikan harus dapat dipercaya, tidak bohong dan terjangkau.
4. Communicate a benefit
Pesan yang disampaikan dapat memberikan keuntungan terutama bagi kedua belah pihak.
5. Consistency
Pesan yang disampaikan harus memiliki satu pesan utama di media apapun.
6. Cater to the heart and head
Pesan yang disampaikan dapat menyentuh akal dan rasa (emosi) sasaran.
7. Call to action
Pesan yang disampaikan dapat mendorong dan mempengaruhi saran untuk bertindak ke
hal positif.
Klasifikasi Media Pembelajaran
Media sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan diproduksi dengan berbagai model,
yaitu (Siregar et al., 2020) :
1. Media Cetak
Media cetak merupakan media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual. Media cetak
pada umumnya terdiri dari gambar, kata dan foto dalam tata warna. Media cetak memiliki
beberapa kelebihan yaitu tahan lama, mencakup banyak orang, biaya tidak tinggi, tidak perlu
listrik, dapat dibawa kemana-mana dan mempermudah pemahaman. Walaupun demikian media
cetak juga memiliki kelemahan yaitu tidak dapat menstimulir efek suara dan efek gerak serta
mudah terlipat. Beberapa jenis media cetak yang digunakan dalam promosi kesehatan, yaitu :
a. Media Poster
Maulana (2009) menyatakan media poster adalah bentuk media yang berisi pesan-pesan
atau informasi kesehatan yang biasanya ditempel di dinding, tempat-tempat umum, atau
kendaraan umum. Biasanya bersifat pemberitahuan dan propaganda. Poster adalah pesan singkat
dalam bentuk gambar dengan sajian kombinasi visual yang jelas dan menyolok yang bertujuan
untuk memengaruhi seseorang atau kelompok agar tertarik pada objek materi yang
diinformasikan. Sebagai salah satu media pembelajaran, poster memiliki kelebihan, di antaranya
dapat membantu pembaca dalam menyampaikan pelajaran dan membantu peserta didik belajar,
menarik perhatian, dengan demikian mendorong peserta didik untuk lebih giat belajar, dapat
dipasang atau ditempelkan di mana-mana, sehingga memberi kesempatan kepada peserta didik
untuk mempelajari dan mengingat kembali apa yang telah dipelajari, dapat menyarankan
perubahan tingkah laku kepada peserta didik yang melihatnya.

b. Leaflet
Leaflet adalah selembar kertas yang berisi tulisan cetak tentang suatu masalah khususnya
untuk suatu sasaran dengan tujuan tertentu. Isi informasi dapat dalam bentuk kalimat maupun
gambar, atau kombinasi. Leaflet memiliki keunggulan yaitu dapat disimpan dalam jangka waktu
yang lama, dan bila lupa akan dapat dilihat dan dibuka kembali, dapat digunakan sebagai bahan
rujukan, isi informasi dapat dipercaya karena dicetak dan dikeluarkan oleh instansi yang
berwenang, jangkauannya jauh dan dapat membantu jangkauan media lain, bila diperlukan dapat
dilakukan pencetakan ulang dan dapat digunakan sebagai bahan diskusi untuk kesempatan yang
berbeda. Kekurangan leaflet adalah apabila cetakannya kurang dapat menarik perhatian orang
maka kemungkinan orang tersebut merasa enggan untuk menyimpannya, apabila huruf
tulisannya terlalu kecil dan susunannya kurang menarik, kebanyakan orang juga malas untuk
membacanya dan tidak bisa digunakan oleh orang yang tidak bisa membaca dan menulis atau
buta huruf.

c. Booklet
Booklet menjadi salah satu media promosi kesehatan yang termasuk ke dalam media cetak
yang berbentuk buku kecil. Booklet sebagai media cetak pada umumnya terdiri dari gambaran
sejumlah kata, gambar, atau foto tata warna. Booklet digunakan untuk topik di mana terdapat
minat yang cukup tinggi terhadap suatu kelompok sasaran.
Menurut Kemm dan Close dalam Aini (2010) booklet memiliki beberapa kelebihan, yaitu:
booklet dapat dipelajari setiap saat, karena disain berbentuk buku dan booklet dapat memuat
informasi relatif lebih banyak dibandingkan dengan poster. Di samping itu perlu pula diketahui
kelemahan yang ada, oleh karena kadang informasi dalam booklet tersebut telah kedaluwarsa.
d. Kartu Bergambar
Kartu bergambar/kwartet yaitu kartu menggunakan kertas tebal yang berbentuk persegi
panjang. Media kartu bergambar memiliki kelebihan dibandingkan media promosi kesehatan,
yaitu: Cocok diberikan kepada anak-anak, meningkatkan perhatian dan minat anak-anak untuk
mengikuti kegiatan promosi kesehatan. Media kartu bergambar membuat objek lebih jelas dan
realistis menunjukkan materi atau pesan yang disampaikan. Media kartu bergambar akan
menunjukkan gambar makanan atau cuci tangan tidak perlu melihat objek yang sesungguhnya
melainkan cukup melihat gambar atau fotonya saja. Media kartu gambar akan meminimalisasi
keterbatasan pengamatan mata, media kartu bergambar dapat memperjelas suatu masalah. Media
kartu bergambar memiliki kekurangan, yaitu: membuat media kartu bergambar hanya bisa
diberikan kepada audiens yang terbatas kepada yang melihat saja. Untuk membuat media kartu
bergambar dengan materi yang berkualitas memerlukan ahli grafis dan peralatan cetak akan
membutuhkan biaya yang mahal dan waktu yang tinggi. Pembuat materi dalam promosi
kesehatan harus mengetahui audiens terutama pengetahuan audiens agar tidak terjadi
pemahaman yang berbeda.

e. Media cerita bergambar (komik)


Komik berasal dari bahasa Perancis yaitu “comique”, yang sebagai kata sifat artinya lucu
atau menggelikan dan sebagai kata benda artinya pelawak atau badut. Comique sendiri berasal
dari bahasa Yunani yaitu komikos. Komik di dalam bahasa Inggris sering dimuat atau
bersambung dalam penerbitan pers disebut comic strip atau strip cartoon. Komik dapat memiliki
arti gambar gambar serta lambang lain yang terjukstaposisi (berdekatan, bersebelahan) dalam
urutan tertentu, untuk menyampaikan informasi dan/atau mencapai tanggapan estetis dari
pembacanya. Maharsi (2011) menyebutkan bahwa komik sesungguhnya lebih dari sekadar cerita
bergambar yang ringan dan menghibur. Komik memanfaatkan ruang dalam media gambar untuk
meletakkan gambar demi gambar, sehingga membentuk suatu alur cerita yang utuh. Komik
adalah suatu kartun yang mengungkapkan suatu karakter yang memerankan cerita dalam urutan
yang erat dan merupakan bentuk berita bergambar, terdiri dari berbagai situasi dan kadangkala
bersifat humor. Komik adalah suatu bentuk media komunikasi visual yang mempunyai kekuatan
untuk menyampaikan informasi secara popular dan mudah dimengerti. Komik akan memadukan
kekuatan gambar dan tulisan yang kemudian dirangkai menjadi sebuah alur cerita gambar yang
membuat informasi lebih mudah diserap. Teks membuatnya lebih dimengerti, dan alur
membuatnya lebih mudah untuk diikuti dan diingat.

f. Media lembar balik (flip chart)


Media lembar balik (flip chart) merupakan salah satu media yang banyak ditemukan dalam
berbagai kegiatan promosi kesehatan. Menurut Depkes RI (2003) yang mendefinisikan media
lembar balik (flip chart) alat bantu penyuluhan berbentuk lembaran kertas yang terdiri dari
beberapa halaman/lembar berisi gambar/foto dan tulisan yang menjelaskan tentang permasalahan
kesehatan di mana pada halaman depan dan halaman belakang berisi pesan untuk penerima
pesan, sedangkan halaman belakang berisi pesan untuk penerima pesan. Maulana (2009)
mendefinisikan media flip chart adalah media yang biasanya berbentuk buku, setiap lembar
(halaman) berisi gambar yang diinformasikan dan lembar baliknya (belakangnya) berisi kalimat
sebagai pesan atau informasi yang berkaitan dengan gambar tersebut. Media flip chart secara
sederhana dapat diartikan sebagai lembaran-lembaran kertas menyerupai album atau kalender
berukuran 50 x 75 cm yang disusun dalam urutan yang diikat pada bagian atasnya.
Dilihat dari bentuk penyajian dan desain, maka flip chart secara umum terbagi dalam dua
sajian, pertama, media lembar balik (flip chart) yang hanya berisi lembaran-lembaran kertas
kosong yang siap diisi pesan pembelajaran, seperti halnya whiteboard namun flip chart
berukuran kecil dan menggunakan spidol sebagai alat tulisnya. Kedua, media lembar balik (flip
chart) yang berisi pesan-pesan pembelajaran yang telah disiapkan sebelumnya yang isinya bisa
berupa gambar, teks, grafik, bagan, dan lain-lain. Media lembar balik (flip chart) merupakan
media yang paling ideal untuk diberikan kepada 8-12 orang.
2. Media Elektronik
Media elektronik merupakan media yang bergerak dan mengutamakan pesan-pesan audio,
visual, atau audiovisual. Media elektronik sebagai sasaran untuk menyampaikan pesan atau
informasi kesehatan, jenisnya berbeda-beda antara lain televisi, radio, video, slide, dan film strip.
Media elektronik memiliki beberapa kelebihan yaitu sudah dikenal masyarakat,
mengikutsertakan semua pancaindra, lebih mudah dipahami, lebih menarik karena ada suara dan
gambar bergerak, penyajian dapat dikendalikan, jangkauan relatif besar dan sebagai alat diskusi
serta dapat diulang-ulang. Media elektronik juga memiliki kelemahan yaitu biaya lebih tinggi,
sedikit rumit, perlu listrik, perlu alat canggih untuk produksinya dan perlu terampil dalam
pengoperasian. Media elektronik terdiri dari :
a. Film dan video
Media pembelajaran video merupakan media pendidikan yang mengandung unsur media
pendidikan yang mengandung unsur audio dan unsur visual, sehingga memberikan informasi
yang jelas terhadap pesan yang disampaikan. Pesan yang disampaikan dapat berupa fakta,
bersifat informatif, edukatif maupun instruksional. Film adalah gambar-hidup, juga sering
disebut movie. Film, secara kolektif, sering disebut sinema. Sinema bersumber dari kata
kinematik atau gerak. Film dapat ditunjukkan kepada kelompok besar (≥ 50), kelompok sedang
(10-50), dan kelompok kecil (2-10). Film dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang
dapat disaksikan secara berulang-ulang jika dipandang perlu. Film dapat menanamkan sikap dan
segi-segi afektif lainnya.
b. Radio
Radio adalah media elektronik yang memanfaatkan gelombang pemancar untuk
penerimanya. Radio menjadi “kekuasaan kelima” atau the fifth estate, karena radio bisa memiliki
fungsi kontrol, memberi informasi, menghibur, mendidik, dan persuasi. Radio menjadi salah satu
media yang diperuntukkan kepada orang banyak (massa) dengan memanfaatkan audio untuk
pendengarnya. Radio pada umumnya akan memberikan narasi dengan durasi waktu 1-2 menit
dan dapat disampaikan berulang kali. Radio memiliki sistem gelombang yang terbagi pada dua
sistem, yaitu AM (Amplitude Modulation) dan FM (Frequency Modulation). Radio dengan
gelombang FM lebih populer dibandingkan AM, hal ini disebabkan FM mampu menghilangkan
gangguan yang disebabkan cuaca, matahari, suara yang disalurkan lebih baik. Radio sebagai
media promosi kesehatan dapat menjadi sarana penyampaian informasi kesehatan dari satu pihak
kepada pihak lainnya. Radio juga dapat menjadi sarana untuk mengikat kebersamaan dalam
semangat kemanusiaan melalui acara talk show kesehatan yang melibatkan para pendengar untuk
berinteraksi dalam proses pelaksanaan siaran radio tentang kesehatan.
c. Media luar ruang
Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di luar ruang secara umum
yang bisa dalam bentuk kata-kata, gambar, atau video. Media luar ruang atau yang sering
diidentikkan dengan papan reklame atau billboard didesain untuk dilihat oleh orang yang
melakukan perjalanan dengan tingkat mobilitas cukup tinggi.
1. Spanduk
Spanduk yaitu suatu pesan dalam bentuk kata-kata dan disertai gambar yang dibuat di atas
kain dengan ukuran tertentu bergantung kepada kebutuhan dan dipasang disuatu tempat yang
strategis agar dapat dilihat oleh semua orang.

2. Media papan (Billboard)


Billboard adalah bentuk promosi iklan luar ruang (outdoor advertising) dengan ukuran
besar. Billboard merupakan bentuk poster dengan ukuran yang lebih besar yang diletakkan tinggi
di tempat tertentu yang ramai dilalui orang. Billboard termasuk model iklan luar ruang yang
paling banyak digunakan. Perkembangannya pun cukup pesat. Sekarang di jaman digital,
billboard pun menggunakan teknologi baru sehingga muncullah digital billboard.
3. Banner
Banner adalah salah satu media promosi yang dicetak dengan print digital yang umumnya
berbentuk potrait atau vertikal. Banner adalah bentuk penyederhanaan dari Baliho. Pada
dasarnya fungsi banner adalah sebagai media pemasaran yang berisi publikasi, iklan, promosi,
dan berbagai keperluan lainnya. Adapun tujuan dari pemasangan banner adalah untuk
mempromosikan atau mengiklankan sesuatu, sehingga menarik perhatian lebih banyak orang
ketika melihatnya.

4. Mural
Mural adalah seni lukis atau menggambar pada media dinding. Lukisan atau gambar yang
ada di tembok itu biasanya digunakan untuk menyampaikan kritikan tentang isu sosial yang
sedang terjadi di masyarakat. Jika dulunya mural dianggap sebagai tindakan pemberontakan atau
aksi protes terhadap sesuatu yang sedang terjadi di masyarakat, maka sekarang grafiti lebih
dianggap sebagai seni. Pemerintah sendiri kini mulai merangkul para seniman grafiti untuk
menghias dinding di tempat-tempat fasilitas umum. Mural makin banyak dikagumi karena dapat
digambarkan sebagai seni post-modern. Dengan menggunakan dasar seni tradisional,
memodifikasi, serta memperkaya gambar yang ada, maka seni grafiti kini dikenal menjadi
sebuah seni internasional. Mural bisa menjadi hiasan atau dekorasi yang bagus pada sebuah
daerah, komunitas, atau kota bahkan saat ini menjadi salah satu bentuk promosi kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai