Anda di halaman 1dari 11

TUGAS KELOMPOK

MATA KULIAH KEUANGAN BISNIS

KEBIJAKAN DEVIDEN

OLEH

Zainab (S1B1 19 132)

Arjun (S1B1 19 138)

Arlen fatma negara (S1B1 19 139)

Aldi (S1B1 19 136)

Aldiansyah (S1B1 19 133)

Alfin (S1B1 19 137)

JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS C

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kebijakan Dividen ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keuagan Bisnis
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kebijakan Dividen di Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
DAFTAR ISI

JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

B.Rumusan Masalah

C. Tujuan pembahasan

BAB II PEMBAHASAN

1. kebijakan dividen dan faktor-faktor yang mempengaruhinya


2. analisis kebijakan dividen di indonesia
3. analisa kebijakan dividen berdasarka teori litner
4. pengaruh likuiditas, leverage, ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen tunai dengan
profitabilitas sebagai variabel intervening
5. Pengelolaan modal kerja
6. Kebijakan dividen terhadap Struktur modal

BAB III

A. Penutup

B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan
perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk
menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.

Kebijakan deviden merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan
dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan deviden ditentukan jumlah alokasi laba yang dapat
dibagikan kepada para pemegang saham (deviden) dan alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan.
Semakin besar laba yang ditahan, semakin kecil laba yang akan dibagikan pada para pemegang saham.
Dalam pengalokasian laba tersebut timbul lah berbagai masalah yang dihadapi.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan kebijakan deviden?

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijkan deviden?

c. Apa pengaruh ROE,CR,DER,FCF terhadap kebijakan dividen?

d. Bagaimana Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen?

e. bagaimana cara menganalisa dividen berdasarkan teori litner?

f. Apa pengaruh likuiditas, laverage terhadap dividen tunai?

g. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap dividen tunai melalui profitabilitas?

h. pengelolaan modal kerja?

i. Apakah kebijakan dividen berpengaruh signifikan terhadap struktur modal?

1.3 Tujuan Perumusan Masalah

1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan kebijakan deviden

2. Mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi kebijakan deviden

3. mengetahui pengaruh ROE,CR,DER,FCF terhadap kebijakan dividen

4. meningkatkan wawasan pengetahuan tentang kebijakan dividen

5. menjelaskan pengaruh likuiditas, laverage, ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen kas dengan
profitabilitas sebagai variabel intervening
6. mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap dividen tunai melalui profitabilitas

7. menjelaskan pengelolaan modal kerja

8. Untuk mengetahui signifikansi pengaruh kebijakan dividenterhadap struktur modal


BAB II

PEMBAHASAN
1. Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh perusahaan terkait dengan dividen,
apakah laba akan dibagi kepada pemegang saham atau investor dalam bentuk dividen atau laba akan
ditahan sebagai laba yang ditahan untuk pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Menurut
Sundjaja dan Barlin (2010 : 388) terdapat tiga jenis kebijakan dividen, yaitu :

1. Kebijakan Dividen Pembayaran Rasio Konstan.


2. Kebijakan Dividen Teratur.
3. Kebijakan Dividen Rendah Teratur dan Ditambah Ekstra.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen

a. Dividend Payout Ratio


b. Return On Asset Return On Asset (ROA)
c. Cash Ratio Cash ratio
d. Current Ratio
e. Debt To Equity Ratio
f. Growth
g. Firm Size

3. Pengaruh ROE,CR,DER,CFC terhadap kebijakan dividen

Variabel ROE memiliki nilai signifikansi sebesar 0, 299 yaitu lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis (H1) yang berbunyi “ROE berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen ditolak.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.
Hal ini disebabkan karena besar kecilnya profitabilitas perusahaan kurang berpengaruh pada kebijakan
dividen karena bagaimanapun kondisi profit perusahaan, perusahaan akan selalu memiliki kewajiban
untuk membagikan dividen sebagai bentuk tanggung jawab kepada para pemegang saham perusahaan.

 Pengaruh CR terhadap kebijakan dividen

Variabel CR memiliki nilai signifikansi sebesar 0, 003 yaitu lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis (H2) yang berbunyi “CR berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen” diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen. Pengaruh tersebut dikarenakan semakin tinggi nilai CR perusahaan maka semakin baik pula
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ketika perusahaan memiliki kemampuan
yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, maka perusahaan akan memiliki lebih banyak laba
bersih yang kemudian bisa dijadikan sebagai dana untuk pembagian dividen perusahaan.
 Pengaruh DER terhadap kebijakan dividen

Variabel DER memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 yaitu lebih kecil dari 0,005. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis (H3) yang berbunyi “DER berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen” diterima.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Nilai DER
yang semakin rendah menyebabkan perusahaan dianggap lebih suka menggunakan dana internal untuk
membiayai kebutuhanusahanya dibandingkan dengan penggunaan dana eksternal. Semakin rendah nilai
DER juga mampu memberikan peluang tingginya tingkat pembayaran dividen pada pemegang saham.

 Pengaruh FCF terhadap kebijakan dividen

Variabel FCF memiliki nilai signifikansi 0,026 yaitu lebih kecil dari 0,005. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa hipotesis (H6) yang berbunyi FCF berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen ” diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa FCF berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Tingginya
nilai FCF atau arus kas bebas menunjukkan bahwa perusahaan memiliki jumlah laba yang besar pula
sebagai sumber dana untuk pembagian dividen kepada pemegang saham.

4. Bagaimana pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap kebijakan dividen

kebijakan dividen Variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,200 yaitu
lebih besar dari 0,005. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis (H5) yang berbunyi Pertumbuhan
perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan dividen ” diterima.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan berpengaruh tidak signifikan


terhadap kebijakan dividen. Perusahaan yang ingin mengembangkan usahanya, akan berencana untuk
menggunakan labanya sebagai dana investasi guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan. Hal tersebut
menyebabkan kecilnya kemungkinan pembagian dividen kepada pemegang saham.

5. cara menganalisa dividen berdasarkan teori lintner

Model Lintner lebih merujuk kepada perilaku perusahaan agar membagikan dividen secara stabil. Dari
komponen model Lintner inilah maka variabel profitabilitas dan dividen tahun sebelumnya akan diangkat
dalam penelitian dan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap kebijakan dividen di Indonesia.

6. pengaruh likuiditas, laverage terhadap dividen tunai

Pengaruh langsung likuiditas terhadap dividen tunai yaitu berpengaruh negatif tidak signifikan. Hal ini
berarti tinggi rendahnya likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tunai pada
perusahaan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Hossain. dkk, (2013) perusahaan yangmenjaga
rasio likuiditas yang tinggi cenderung menghasilkan pendapatan yang lebihditahan bukannya membayar
dividen tunaiuntuk memenuhi biaya investasi baru atau membayar kewajiban.

Pengaruh tidak langsung likuiditas terhadap


dividen tunai melalui profitabilitas mempunyai pengaruh negativ tidak signifikan.Hal ini dibuktikan
dengan uji sobel yang menghasilkan t hitung sebesar -0,49 yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar
1,96.Pengaruh antara likuiditas terhadap profitabilitas sendiri mempunyai pengaruh negatiftidak
signifikan yaitu-0,40. Pengaruh profitabilitas terhadap dividen tunai berpengaruhnegatif signifikan yaitu
-0,027. Hal ini berartiada kecenderungan bahwa perusahaan yangmemiliki likuiditas rendah dan profit
yangtinggi lebih memilih menahan laba danmencari peluang untuk investasi dari pada membagikan
dividen.

Pengaruh langsung leverage terhadap divi

den tunai yaitu berpengaruh negativ tidak signifikan. Hal ini berarti tinggi rendahnya leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tunai sebuah perusahaan. Hasil ini sama dengan apa
yang dikemukakan oleh Satmoko dan Ediningsih (2009) yang menyatakan bahwa kemungkinan
perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan dana yang besar (didanai oleh hutang)

Pengaruh tidak langsung dari leverage ter

hadap dividen tunai melalui profitabilitas mempunyai pengaruh positif tidak signifikan. Hal ini dibuktikan
dengan uji sobel yang menghasilkan t hitung sebesar 0,9617 yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar
1,96. Pengaruh antara leverage terhadap profitabilitas sendiri mempunyai pengaruh negativ signifikan
yaitu -0,021. Sedangkan pengaruh profitabilitas terhadap dividen tunai berpengaruh negativ signifikan
yaitu -0,027. Hal ini berarti tingginya tingkat hutang mengakibatkan menurunnya tingkat keuntungan
yang disebabkan sebagian keuntungan dialokasikan untuk membayar utang. Namun secara tidak langsung
tingkat hutang tidakberpengaruh terhadap kebijakan dividentunai.

7. pengaruh ukuran perusahaan terhadap dividen tunai melalui profitabilitas

Pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap dividen tunai yaitu berpengaruh negativ tidak signifikan.
hal ini berarti besar kecilnya ukuran perusahaan tidak mempengaruhi dividen tunai yang akan dibagikan.
Hal ini bearti besar kecilnya aset perusahaan tidak dapat menjadi tolak ukur pembagian dividen besar atau
kecil. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Moradi dkk. (2010)

 Pengaruh tidak langsung ukuran perusahaan terhadap dividen tunai melalui profitabilitas

yaitu positif tidak signifikan. Hal ini dibuktikan dengan uji sobel yang menghasilkan nilait hitung sebesar
1,08 yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,96. Pengaruh anataraukuran perusahaan terhadap
profitabilitassendiri mempunyai pengaruh negativ signifikan yaitu -0,04. Sedangkan pengaruh
profitabilitas terhadap dividen tunai berpengaruh negativ signifikan yaitu -0,027. Hal ini berarti secara
tidak langsung ukuran perusahaan tidak mempengaruhi dalam pembagian dividen tunai. Hal tersebut
mungkin dikarenakan perusahaan lebih mempertimbangkan ketersediaan kas tunai dalam menentukan
kebijakan dividen tunai. leverage,dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen
tunai. Profitabilitas tidak mampu menjadi variabel intervening untuk menjembatani likuiditas, leverage,
dan ukuran perusahaan dengan kebijakan dividen tunai.

8. Pengelolaan modal kerja


Menurut Atmaja (2003:19), mendefinisikan modal kerja sebagai “Dana yang digunakan untuk membiayai
pengadaan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item – item yang ada di sisi kanan suatu
neraca, yaitu hutang, saham biasa, saham preferen, dan laba ditahan”. Menurut Sawir (2005:129) ”Modal
kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan, atau dapat pula dimaksudkan sebagai
dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”.Pentingnya Modal
Kerja Karena dengan modal kerja yang mencakup akan menguntungkan perusahaan, disampang
memungkinkan bagi perusahaan untuk beroperasi secara efisien, juga perusahaan tidak akan mengalami
kesulitan keuangan.Sumber dan Penggunaan Modal Kerja

Menurut Munawir (2004:120) sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :

1. Hasil operasi perusahaan


2. Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga (investasi jangka pendek),
3. Penjualan aktiva lancar,
4. Penjualan saham atau obligasi

9. kebijakan dividen terhadap struktur modal

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dkk. (2014) bahwa kebijakan
dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan. Kebijakan dividen tidak
berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan kenaikan dividen yang terjadi tidak selalu diikuti
dengan kenaikan utang perusahaan, karena dalam

membuat keputusan yang berhubungan dengan struktur modal (utang) dipengaruhi oleh berbagai faktor
lainnya, yaitu perusahaan memiliki profitabilitas

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Kebijakan dividen merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh perusahaan terkait dengan dividen,
apakah laba akan dibagi kepada pemegang saham atau investor dalam bentuk dividen atau laba akan
ditahan sebagai laba yang ditahan untuk pembiayaan investasi di masa yang akan datang.

Terdapat pengaruh secara parsial dan simultan return on asset, cash ratio, current ratio, debt to equity
ratio, growth, dan firm size terhadap kebijakan dividen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.

DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F dan Houston Joel F. 2010. Dasar-dasar manajemen keuangan. Buku 1. Edisi
Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat. _______. 2014. Dasar-dasar manajemen keuangan

Buku 2, Edisi Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat.

Deni, Febrianto Frans, Aisjah Siti, dan Dzajuli Atim, 2016. Analisis Variabel-Variabel yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar

di Bursa Efek Indonesia). Jurnal aplikasi manajemen (JAM), Vol. 14, No. 2.

Eltya, Sandy, Topowijono, dan Azizah Devi Farah. 2016. Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas,
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan

Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 –2014). Jurnal administrasi bisnis(JAB)
universitas brawijaya semarang Vol. 38, No. 2.

Hanafi, M. dan Halim, A. 2016. Analisis laporan keuangan , Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP. STIM
YKPN.

Kasmir. 2011. Analisis laporan keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Kieso, Donald E., Weygant Jerry J., dan Warfield Terry D. 2010. Intermediate Accounting 13th. New
Jersey: John Wiley and Sons Inc.

Sartono, Agus. 2009. Manajemen keuangan perusahaan teori dan praktek Jakarta: Erlangga.

Ambarwati,N.S; Gede Adi Y. dan Ni Kadek S. (2015). Pengaruh Modal Kerja,Likuiditas, Aktivitas dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. E-Jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. 3(1) Deitiana, Tita. (2009). Faktor – Faktor
yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran

Anda mungkin juga menyukai