KEBIJAKAN DEVIDEN
OLEH
KENDARI
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Kebijakan Dividen ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Keuagan Bisnis
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Kebijakan Dividen di Indonesia bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
B.Rumusan Masalah
C. Tujuan pembahasan
BAB II PEMBAHASAN
BAB III
A. Penutup
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebijakan deviden merupakan bagian yang tidak dapat dipisahan dengan keputusan pendanaan
perusahaan. Secara definisi, kebijakan deviden adalah keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan
pada akhir tahun akan dibagi kepada pemegang saham dalam bentuk deviden atau akan ditahan untuk
menambah modal guna pembiayaan investasi dimasa yang akan datang.
Kebijakan deviden merupakan salah satu kebijakan dalam perusahaan yang harus diperhatikan dan
dipertimbangkan secara seksama. Dalam kebijakan deviden ditentukan jumlah alokasi laba yang dapat
dibagikan kepada para pemegang saham (deviden) dan alokasi laba yang dapat ditahan perusahaan.
Semakin besar laba yang ditahan, semakin kecil laba yang akan dibagikan pada para pemegang saham.
Dalam pengalokasian laba tersebut timbul lah berbagai masalah yang dihadapi.
5. menjelaskan pengaruh likuiditas, laverage, ukuran perusahaan terhadap kebijakan dividen kas dengan
profitabilitas sebagai variabel intervening
6. mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap dividen tunai melalui profitabilitas
PEMBAHASAN
1. Kebijakan Dividen
Kebijakan dividen merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh perusahaan terkait dengan dividen,
apakah laba akan dibagi kepada pemegang saham atau investor dalam bentuk dividen atau laba akan
ditahan sebagai laba yang ditahan untuk pembiayaan investasi di masa yang akan datang. Menurut
Sundjaja dan Barlin (2010 : 388) terdapat tiga jenis kebijakan dividen, yaitu :
Variabel ROE memiliki nilai signifikansi sebesar 0, 299 yaitu lebih besar dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis (H1) yang berbunyi ROE berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen ditolak.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ROE berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan dividen.
Hal ini disebabkan karena besar kecilnya profitabilitas perusahaan kurang berpengaruh pada kebijakan
dividen karena bagaimanapun kondisi profit perusahaan, perusahaan akan selalu memiliki kewajiban
untuk membagikan dividen sebagai bentuk tanggung jawab kepada para pemegang saham perusahaan.
Variabel CR memiliki nilai signifikansi sebesar 0, 003 yaitu lebih kecil dari 0,05. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis (H2) yang berbunyi CR berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen diterima. Hasil penelitian menunjukkan bahwa CR berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen. Pengaruh tersebut dikarenakan semakin tinggi nilai CR perusahaan maka semakin baik pula
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Ketika perusahaan memiliki kemampuan
yang baik dalam memenuhi kewajiban jangka pendek, maka perusahaan akan memiliki lebih banyak laba
bersih yang kemudian bisa dijadikan sebagai dana untuk pembagian dividen perusahaan.
Pengaruh DER terhadap kebijakan dividen
Variabel DER memiliki nilai signifikansi sebesar 0,002 yaitu lebih kecil dari 0,005. Hasil tersebut
menunjukkan bahwa hipotesis (H3) yang berbunyi DER berpengaruh signifikan terhadap kebijakan
dividen diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa DER berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Nilai DER
yang semakin rendah menyebabkan perusahaan dianggap lebih suka menggunakan dana internal untuk
membiayai kebutuhanusahanya dibandingkan dengan penggunaan dana eksternal. Semakin rendah nilai
DER juga mampu memberikan peluang tingginya tingkat pembayaran dividen pada pemegang saham.
Variabel FCF memiliki nilai signifikansi 0,026 yaitu lebih kecil dari 0,005. Hasil tersebut menunjukkan
bahwa hipotesis (H6) yang berbunyi FCF berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen diterima.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa FCF berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen. Tingginya
nilai FCF atau arus kas bebas menunjukkan bahwa perusahaan memiliki jumlah laba yang besar pula
sebagai sumber dana untuk pembagian dividen kepada pemegang saham.
kebijakan dividen Variabel pertumbuhan perusahaan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,200 yaitu
lebih besar dari 0,005. Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis (H5) yang berbunyi Pertumbuhan
perusahaan berpengaruh tidak signifikan terhadap kebijakan dividen diterima.
Model Lintner lebih merujuk kepada perilaku perusahaan agar membagikan dividen secara stabil. Dari
komponen model Lintner inilah maka variabel profitabilitas dan dividen tahun sebelumnya akan diangkat
dalam penelitian dan diteliti bagaimana pengaruhnya terhadap kebijakan dividen di Indonesia.
Pengaruh langsung likuiditas terhadap dividen tunai yaitu berpengaruh negatif tidak signifikan. Hal ini
berarti tinggi rendahnya likuiditas tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tunai pada
perusahaan. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Hossain. dkk, (2013) perusahaan yangmenjaga
rasio likuiditas yang tinggi cenderung menghasilkan pendapatan yang lebihditahan bukannya membayar
dividen tunaiuntuk memenuhi biaya investasi baru atau membayar kewajiban.
den tunai yaitu berpengaruh negativ tidak signifikan. Hal ini berarti tinggi rendahnya leverage tidak
berpengaruh signifikan terhadap kebijakan dividen tunai sebuah perusahaan. Hasil ini sama dengan apa
yang dikemukakan oleh Satmoko dan Ediningsih (2009) yang menyatakan bahwa kemungkinan
perusahaan yang sedang tumbuh membutuhkan dana yang besar (didanai oleh hutang)
hadap dividen tunai melalui profitabilitas mempunyai pengaruh positif tidak signifikan. Hal ini dibuktikan
dengan uji sobel yang menghasilkan t hitung sebesar 0,9617 yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar
1,96. Pengaruh antara leverage terhadap profitabilitas sendiri mempunyai pengaruh negativ signifikan
yaitu -0,021. Sedangkan pengaruh profitabilitas terhadap dividen tunai berpengaruh negativ signifikan
yaitu -0,027. Hal ini berarti tingginya tingkat hutang mengakibatkan menurunnya tingkat keuntungan
yang disebabkan sebagian keuntungan dialokasikan untuk membayar utang. Namun secara tidak langsung
tingkat hutang tidakberpengaruh terhadap kebijakan dividentunai.
Pengaruh langsung ukuran perusahaan terhadap dividen tunai yaitu berpengaruh negativ tidak signifikan.
hal ini berarti besar kecilnya ukuran perusahaan tidak mempengaruhi dividen tunai yang akan dibagikan.
Hal ini bearti besar kecilnya aset perusahaan tidak dapat menjadi tolak ukur pembagian dividen besar atau
kecil. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Moradi dkk. (2010)
Pengaruh tidak langsung ukuran perusahaan terhadap dividen tunai melalui profitabilitas
yaitu positif tidak signifikan. Hal ini dibuktikan dengan uji sobel yang menghasilkan nilait hitung sebesar
1,08 yang lebih kecil dari nilai t tabel sebesar 1,96. Pengaruh anataraukuran perusahaan terhadap
profitabilitassendiri mempunyai pengaruh negativ signifikan yaitu -0,04. Sedangkan pengaruh
profitabilitas terhadap dividen tunai berpengaruh negativ signifikan yaitu -0,027. Hal ini berarti secara
tidak langsung ukuran perusahaan tidak mempengaruhi dalam pembagian dividen tunai. Hal tersebut
mungkin dikarenakan perusahaan lebih mempertimbangkan ketersediaan kas tunai dalam menentukan
kebijakan dividen tunai. leverage,dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen
tunai. Profitabilitas tidak mampu menjadi variabel intervening untuk menjembatani likuiditas, leverage,
dan ukuran perusahaan dengan kebijakan dividen tunai.
Menurut Munawir (2004:120) sumber modal kerja suatu perusahaan dapat berasal dari :
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dkk. (2014) bahwa kebijakan
dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal pada perusahaan. Kebijakan dividen tidak
berpengaruh terhadap struktur modal dikarenakan kenaikan dividen yang terjadi tidak selalu diikuti
dengan kenaikan utang perusahaan, karena dalam
membuat keputusan yang berhubungan dengan struktur modal (utang) dipengaruhi oleh berbagai faktor
lainnya, yaitu perusahaan memiliki profitabilitas
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Kebijakan dividen merupakan sebuah keputusan yang diambil oleh perusahaan terkait dengan dividen,
apakah laba akan dibagi kepada pemegang saham atau investor dalam bentuk dividen atau laba akan
ditahan sebagai laba yang ditahan untuk pembiayaan investasi di masa yang akan datang.
Terdapat pengaruh secara parsial dan simultan return on asset, cash ratio, current ratio, debt to equity
ratio, growth, dan firm size terhadap kebijakan dividen. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, Eugene F dan Houston Joel F. 2010. Dasar-dasar manajemen keuangan. Buku 1. Edisi
Kesebelas. Jakarta: Salemba Empat. _______. 2014. Dasar-dasar manajemen keuangan
Deni, Febrianto Frans, Aisjah Siti, dan Dzajuli Atim, 2016. Analisis Variabel-Variabel yang
Mempengaruhi Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar
di Bursa Efek Indonesia). Jurnal aplikasi manajemen (JAM), Vol. 14, No. 2.
Eltya, Sandy, Topowijono, dan Azizah Devi Farah. 2016. Pengaruh Leverage, Likuiditas, Profitabilitas,
dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kebijakan Dividen (Studi pada Perusahaan
Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012 2014). Jurnal administrasi bisnis(JAB)
universitas brawijaya semarang Vol. 38, No. 2.
Hanafi, M. dan Halim, A. 2016. Analisis laporan keuangan , Edisi Kelima. Yogyakarta: UPP. STIM
YKPN.
Kasmir. 2011. Analisis laporan keuangan. Cetakan Ketiga. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Kieso, Donald E., Weygant Jerry J., dan Warfield Terry D. 2010. Intermediate Accounting 13th. New
Jersey: John Wiley and Sons Inc.
Sartono, Agus. 2009. Manajemen keuangan perusahaan teori dan praktek Jakarta: Erlangga.
Ambarwati,N.S; Gede Adi Y. dan Ni Kadek S. (2015). Pengaruh Modal Kerja,Likuiditas, Aktivitas dan
Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek
Indonesia. E-Jurnal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha. 3(1) Deitiana, Tita. (2009). Faktor – Faktor
yang Mempengaruhi Kebijakan Pembayaran