Anda di halaman 1dari 9

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

A
DENGAN POST SECTIO CESAREA
DI RUANG KENANGA
RSUD BANGLI
TANGGAL 30 JUNI 2020 – 2 JULI 2020

I. PENGKAJIAN
A. IDENTITAS PASIEN PENANGGUNG/ SUAMI
Nama : Ny. A Nama : Tn. B
Umur : 26 th Umur : 29 th
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Sudah Menikah Alamat : Desa Susut, Kintamani
Agama : Hindu
Suku : Bali
Alamat : Desa Susut, Kintamani, Bangli
No. CM : 25252
Tangal MRS : 30 Juni 2020
Tanggal Pengkajian : 30 Juni 2020
Sumber informasi : Pasien

B. ALASAN DIRAWAT
1. Alasan MRS
Pasien mengatakan dirujuk ke RSUD Bangli oleh bidan desa karena akan
melahirkan sectio cesarea dengan diagnose G1P0A0 hamil aterm dengan pre
eklampsia, usia kehamilan 38 minggu 5 hari.
2. Keluhan saat dikaji
Pasien mengatakan nyeri pada area abdomen pada luka oprasi

C. RIWAYAT OBSTETRI DAN GINEKOLOGI


1. Riwayat Menstruarsi :
 Menarche: Umur 12 th. Siklus: 25 hari teratur
 Banyaknya:
 Lama: 5 hari
 Keluhan: tidak ada keluhan
 HPHT: 23 September 2020
3. Riwayat pernikahan
 Menikah: 1 kali Lama: 3 tahun
4. Riwayat kehamilan, persalinan, nifas yang lalu:
Tidak ada keluhan karena saat ini kehamilan pertama
5. Riwayat kehamilan saat ini
 Status Obstetrikus:
G: 1 P: 1 A: 0 H: 1 UK: 38 minggu 5 hari
TP: 30 Juni 2020
 ANC kehamilan sekarang:
Trimester I : pasien mengatakan periksa ke bidan setiap 1 bulan sekali
dengan keluhan mual, dan pusing,
Trimester II : pasien mengayakan periksa ke bidan setiap 1 bulan sekali dan
tidak ada keluhan
Trimester III : pasien periksa ke bidan setiap 1 bulan sekali dengan keluhan
pusing, tekanan darah naik turun sampai dengan umur kehamilan 38 minggu
sehingga pasien disarankan untuk operasi sectio cesarea
6. Riwayat keluarga berencana
 Akseptor KB : pasien mengatakan belum memakai KB
 Jenis:- Lama:-
 Masalah:-

D. POLA FUNGSIONAL KESEHATAN


1. Pemeliharaan dan persepsi terhadap kesehatan
Pasien mengatakan selama hamil tidak mengalami sakit yang sampai harus dirawat
di RS dan selalu menjaga kesehatannya dengan baik, selama hamil pasien
memeriksakan kehamilannya di bidan desa karena terkendala jarak yang jauh
untuk pergi ke dokter kandungan
2. Nutrisi
Sebelum sakit: Pasien mengatakan sebelum melahirkan makan secara normal 3-4
kali sehari dengan porsi nasi lauk dan sayur, selama hamil pasien tidak
mengkonsumsi suplemen tambahan
Saat saat: pasien mengatakan makan dan minum diet yang diberikan rumah sakit
3. Pola eliminasi
Sebelum sakit: pasien mengatakan sebelum melahirkan BAB normal 2 kali sehari
tidak ada gangguan BAB, dan BAK normal tidak ada gangguan BAK
Saat sakit: pasien mengatakan BAB sedikit susah karena jahitan operasi belum
sembuh, dan BAK tidak ada gangguan atau masalah BAK
4. Pola aktivitas dan latihan
Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4
Makan/ minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi ditempat tidur 
Berpindah 
Ambulasi ROM 
0: mandiri, 1: alat bantu, 2: dibantu orang lain, 3: dibantu orang lain dan alat, 4: tergantung total.
5. Oksigenasi
Pasien mengatakan tidak ada masalah pada pernafasan
6. Pola Tidur dan istrahat
Sebelum sakit: pasien mengatakan selama kehamilan tidur tertatur ±8 jam tidur
malam, pasien mengatakan kadang istirahat tidur siang hari, dan tidak mengalami
gangguan pola tidur
Saat sakit: pasien mengatakan setelah melahirkan terkadang tidur terganggu karena
harus menyusui bayinya.
7. Pola perseptual
Pasien mengatakan paham tentang hal yang terjadi pada dirinya, tidak ada
gangguan pada ingatannya dan pasien dapat memberikan respon terhadap rasa
nyeri yang dirasakan
8. Pola persepsi diri
Pasien mengatakan bangga bisa melahirkan bayinya dan menjadi ibu dari bayinya,
tapi pasien merasa khawatir gagal merawat bayinya,
9. Pola seksual dan reproduksi
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam hal seksual pada dirinya maupun
dengan suaminya
10. Pola peran-hubungan
Pasien mengatakan memiliki hubungan yang baik pada keluarganya dan kadang
bingung untuk menjadi ibu karena baru pertama melahirkan
11. Pola manajemen koping stress
Pasien mengatakan ketika merasa stress akan lebih banyak bercerita kepada
suaminya terkait masalah yang dihadapinya
12. Sistem nilai dan keyakinan
Pasien mengatakan tidak ada pantangan dalam kepercayaannya

E. PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
 GCS : E: 4 V: 5 M: 6
 Tingkat kesadaran : composmentis
 Tanda-tanda Vital : TD: 120/80 mmHg N: 83x/mnt RR: 20x/mnt T: 36oC
 BB: 65 kg TB: 165 cm LILA: 24,5 cm
Head to toe
 Kepala Wajah
I: bentuk kepala normochepal, persebaran rambut merata, tidak ada jejas pada area
wajah, mata kanan-kiri simetris, tidak ada sianosis, tidak ada pernafasan cuping
hidung, mukosa bibir lembab.
P: tidak ada nyeri tekan pada area kepala dan wajah
 Leher
I: tidak ada pembesaran vena jugularis, tidak ada jejas
P: tidak ada nyeri tekan, tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
 Dada
I: payudara kanan-kiri simetris, tidak ada retraksi dada, tidak ada prngunaan otot
bantu pernafasan
P: tidak ada nyeri tekan pada area dada
P: suara sonor pada paru-paru, redup pada jantung
A: suara nafas vesikuler, tidak ada suara nafas tambahan
 Abdomen :
Linea : terdapat linea nigra luka bekas operasi Satriae : tidak ada
TFU : 2 jari dibawah pusat
Kontraksi : (+)
Diastasi rectus abdominis : (-)
Bising usus : 16x/menit
 Genetalia
Kebersihan :
Lokhea: terdapat lokhea rubra Karakteristik : berwarna merah gelap, jumlah
sedang
 Perineum dan anus
Perineum : tidak ada tanda-tanda REEDA
Hemoroid : (-)
 Ekstremitas
Atas
Oedema : tidak ada oedema di tangan kanan-kiri
Varises : tidak ada varises di tangan kanan-kiri
CRT : kurang dari 2 detik
Bawah
Oedema : terdapat oedema pada area kaki
Varises : tidak ada varises pada area kaki
CRT : kurang dari 2 detik
Tanda homan : (-)
Pemeriksaan Reflek : tidak ada gangguan pada pemeriksaan reflek

F. DATA PENUNJANG
 Pemeriksaan Laboratorium: 30 Juni 2020
Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai normal
DL
Hemoglobin 13,6 g/dL 11,7 - 15,5
Leukosit 7970 U/L 3600 – 11000
Hematokrit 36,7 % 35 – 47
Eritrosit 4,1 10^6/uL 3,8 – 5,2
Trombosit 307.000 /uL 150.000 - 450.00
MCV 76,5 fL 80 – 100
MCH 29,2 Pg/cell 26 – 34
MCHC 34,2 % 32 – 36
RDW 13,3 % 11,5 – 14,5
MPV 9,4 fL 9,4 – 12,3
GDS 110 mg/dL <140
 Pemeriksaan USG
G. DIAGNOSA MEDIS
G1P0A0 hamil aterm dengan pre eklampsia, usia kehamilan 38 minggu 5 hari.
H. PENGOBATAN
Tanggal Awal
Nama Obat Dosis Rute Indikasi
diberikan
30 Juni 2020 IVFD RL 20 TPM Parenteral Untuk pengganti
cairan dalam tubuh
30 Juni 2020 Ranitidine 2 x 50 gr Intravena Untuk menurunkan
sekresi asam
lambung
30 Juni 2020 Ceftriaxone 2 x 1 gr Intravena Untuk antibiotik
30 Juni 2020 Ketorolac 3 x 30 mg intravena Untuk antiinflamasi
II. ANALISA DATA
DATA ETIOLOGI MASALAH
DS : pasien mengatakan nyeri Tindakan sectio cesarea Nyeri akut
pada area abdomen pada luka
oprasi, nyeri seperti ditusuk- Post sectio cearea
tusuk, nyeri sering dan
bertambah saat bergerak, Kerusakan jaringan/Luka
skala nyeri 5 insisi
DO : pasien tampak meringis,
TD:120/80mmHg N: Nyeri akut
83x/mnt RR: 20x/mnt T:
36oC
DS: pasien mengatakan Post sectio cesarea Ansietas
bingung dan khawatir dengan
peran baru menjadis seorang Kehadiran anggota
ibu keluarga baru (bayi)
DO: pasien tampak tegang
dan sulit tidur Khawatir akan gagal
merawat bayi

ansietas
DS: pasien mengatakan lemas Tindakan sectio cesarea Risiko infeksi
DO: pasien terdapat luka post
operasi sectio cesarea pada Post sectio cearea
abdomen
Kerusakan jaringan/Luka
insisi

Risiko infeksi
Diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas:
1. Nyeri akut berhubungan dengan prosedur operasi ditandai dengan pasien
mengatakan nyeri pada area abdomen pada luka oprasi, nyeri seperti ditusuk-tusuk, nyeri
sering dan bertambah saat bergerak, skala nyeri 5, pasien tampak meringis,
TD:120/80mmHg N: 83x/mnt RR: 20x/mnt T: 36oC
2. Ansietas berhubungan dengan kekhawatiran mengalami kegagalan ditandai
dengan pasien mengatakan bingung dan khawatir dengan peran baru menjadis seorang
ibu, pasien tampak tegang dan sulit tidur
3. Risiko infeksi berhubungan dengan efek prosedur invasive
III. RENCANA KEPERAWATAN
No Rencana Keperawatan
No
Dx Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Rasional
1 1 Setelah dilakukan tindakan 3 x 1. Kaji nyeri pasien (lokasi, 1. U
24 jam diharapkan nyeri karakteristik, skala, durasi, ntuk mengetahui nyeri yang
pasien teratasi dengan kriteria intensitas nyeri) dirasakan pasien.
hasil: 2. Kaji faktor yang memperberat 2. U
 Pasien tidak mengeluh nyeri dan memperingan nyeri ntuk membantu pasien cara
 Tanda vital normal 3. Berikan teknik nonfarmakologis meringankan nyeri yang
 Pasien tidak meringis untuk mengurangi rasa nyeri dirasakan
(mis. TENS, hypnosis, akupresur, 3. U
terapi musik, biofeedback, terapi ntuk mengurangi rasa nyeri
pijat, aroma terapi, teknik yang pasien rasakan.
imajinasi terbimbing, kompres 4. U
hangat/dingin, terapi bermain) ntuk mengurangi rasa nyeri
4. Ajarkan teknik nonfarmakologis yang pasien rasakan.
untuk mengurangi rasa nyeri 5. U
5. Kolaborasi pemberian ntuk meringankan rasa nyeri
analgetik, jika perlu pasien

2 2 Setelah diberikan tindakan 3 x 1. Identifikasi saat tingkat anxietas 1. Untuk mengetahui situasi yang
24 jam diharapkan ansietas berubah (mis. Kondisi, waktu, mengurangi ansietas
pasien dapat teratasi dengan stressor) 2. Untuk mengetahui tingkat
2. Identifikasi kemampuan
kriteria hasil: kepercayaan diri pasien
mengambil keputusan
 Pasien tidak merasa khawatir 3. Monitor tanda anxietas (verbal 3. Untuk mengetahui tanda ansietas
akan kegagalan dan nonverbal) pasien
 Pasien tidak bingung 4. Motivasi mengidentifikasi situasi 4. Untuk mengurangi tingkat
 Tidak ada gangguan pola yang memicu kecemasan ansietas pasien
tidur 5. Diskusikan perencanaan  realistis 5. Untuk mengetahui situasi yang
tentang peristiwa yang akan mengurangi ansietas
 Pasien tidak tegang datang
6. Untuk mengurangi tingkat
6. Jelaskan prosedur, termasuk
sensasi yang mungkin dialami ansietas pasien
7. Informasikan secara factual 7. Untuk mengurangi tingkat
mengenai diagnosis, pengobatan, ansietas pasien
dan prognosis 8. Untuk mengurangi tingkat
8. Anjurkan keluarga untuk tetap ansietas pasien
bersama pasien, jika perlu 9. Untuk mengetahui situasi yang
9. Anjurkan mengungkapkan
mengurangi ansietas
perasaan dan persepsi

3 3 Setelah diberikan tindakan 3 x 1. Bersihkan lingkungan setelah 1. Meminimalkan risiko


24 jam diharapkan risiko dipakai klien lain. infeksi.
infeksi dapat teratasi dengan 2. Instruksikan pengunjung untuk 2. Meminimalkan patogen
mencuci tangan saat berkunjung yang ada di sekeliling pasien.
kriteria hasil:
dan setelah berkunjung. 3. Mengurangi mikroba
 Klien bebas dari tanda dan 3. Cuci tangan sebelum dan sesudah bakteri yang dapat
gejala infeksi (Nyeri, tindakan keperawatan. menyebabkan infeksi.
kemerahan, panas, bengkak) 4. Observasi dan laporkan tanda dan 4. Untuk mencegah
 Menunjukkan kemampuan gejala infeksi seperti kemerahan, terjadinya infeksi.
untuk mencegah timbulnya panas, nyeri, tumor. 5. Untuk mengetahui tanda
5. Catat dan laporkan hasil dan gejala infeksi.
infeksi.
laboratorium, WBC. 6. Hasil laboratorium WBC
6. Kaji warna kulit, turgor dan menetukan apakah klien
tekstur, cuci kulit dengan hati- mengalami suatu infeksi.
hati. 7. Untuk mencegah
7. Ajarkan keluarga bagaimana terjadinya infeksi.
mencegah infeksi. 8. Agar tidak terjadi infeksi
8. Rawat luka dengan konsep steril. dan terpapar oleh kuman atau
9. Ajarkan klien dan keluarga untuk bakteri.
melakukan perawatan luka. 9. Memandirikan klien dan
10. Berikan penjelasan kepada klien keluarga.
dan keluarga mengenai tanda dan 10. Agar keluarga pasien
gejala dari infeksi. mengetahui tanda dan gejala
11. Kolaborasi pemberian antibiotic dari infeksi.
11. Pemberian antibiotik untuk
mencegah timbulnya infeksi

IV. IMPLEMENTASI
No. Paraf/
Tgl/Jam Implementasi Evaluasi
Dx Nama
30-6- 1, 2, 1. Mengkaji nyeri dan faktor pemberat nyeri DS: pasien mengatakan nyeri pada area
2020 3 pasien abdomen pada luka oprasi, nyeri
17.00 2. Mengkaji ansietas pasien seperti ditusuk-tusuk, nyeri sering dan
3. Mengkaji tanda-tanda infeksi bertambah saat bergerak, skala nyeri 5,
pasien mengatakan khawatir akan
gagal merawat bayinya dan mejalani
peran barunya
DO: pasien tampak meringis,
TD:120/80mmHg N: 83x/mnt RR:
20x/mnt T: 36oC, pasien tampak
tegang, tidak ada tanda-tanda infeksi
pada daerah luka pasien

17.30 1, 2 DS: pasien mengatakan sudah mulai


1. Melatih teknik relaksasi nafas dalam paham akan keadaannya dan lebih
2. Memberikan informasi tentang situasi yang tenang
dihadapi terkait peran baru pasien DO: pasien tampak tenang
3. menjelaskan prosedur, termasuk sensasi yang
mungkin dialami
4. menginformasikan secara factual mengenai
diagnosis, pengobatan, dan prognosis
1-7-2020 1, 2, 1. Memberi obat anti nyeri dan obat antibiotic DS: pasien mengatakan sudah lebih
08.00 3 pada pasien nyaman
2. Menganjurkan keluarga untuk mendapingi DO: pasien tampak tenang
pasien
10.00
1, 2, 1. Mengkaji nyeri pasien DS: pasien mengatakan masih
3 2. mengkaji ansietas pasien merasakan nyeri pada abdomen namun
3. Mengkaji tanda-tanda infeksi sudah berkurang, nyeri seperti tersayat,
skala nyeri 3, nyeri hilang timbul saat
bergerak, pasien mengatakan sudah
mulai paham terhadap situasinya dan
tidak begitu khawatir
DO: pasien tampak tenang, tidak ada
tanda-tanda infeksi pada luka post op
pasien.
16.00 1, 2, 1. Memberi obat anti nyeri dan obat antibiotic DS: pasien mengatakan sudah lebih
3 pada pasien nyaman
2. Menganjurkan keluarga untuk mendapingi DO: pasien tampak tenang
pasien
2-7-2020 1, 2, 1. Mengkaji nyeri pasien DS: pasien mengatakan nyeri yang
08.00 3 2. mengkaji ansietas pasien dirasakan berkurang, skala nyeri 1,
3. Mengkaji tanda-tanda infeksi nyeri pada abdomen akibat luka
operasi, nyeri hilang timbul, pasien
mengatakan sudah tidak khawatir lagi
terhadap peran barunya
DO: pasien tampak tenang, tidak ada
tanda-tanda infeksi
TD: 120/70mmHg, N: 80x/mnt, RR:
20x/mnt, Suhu: 36,5oC

V. EVALUASI
Tgl/Jam No Dx Evaluasi Hasil
2-7-2020/08.00 1 S: pasien mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang, skala nyeri 1, nyeri pada
abdomen akibat luka operasi, nyeri hilang timbul,
O: pasien tampak tenang, TD: 120/70mmHg, N: 80x/mnt, RR: 20x/mnt, Suhu: 36,5oC
A: masalah teratasi sebagian
P: lanjutkan intervensi
2-7-2020/08.00 2 S: pasien mengatakan sudah tidak khawatir lagi terhadap peran barunya
O: pasien tampak tenang
A: masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien
2-7-2020/08.00 3 S: pasien mengatakan tidak ada nyeri pada luka operasi
O: pasien tampak tenang, tidak ada tanda-tanda infeksi
A: masalah teratasi
P: pertahankan kondisi pasien

Anda mungkin juga menyukai