Anda di halaman 1dari 3

C.

Syarat Umum
Pembayaran Premi
Mengenai kewajiban tertanggung untuk menyelesaikan pembayaran premi
asuransi kepada penanggung berlaku ketentuan sebagai berikut :
 Menyimpang dari pasal 257 KUHD (“Perjanjian pertanggung ada seketika setelah hal
itu ditiadakan, hak dan kewajiban kedua belah pihak dari penanggung dan dari
tertanggung berjalan mulai saat itu, malahan sebelum polis ditanda tangani”) tanpa
mengurangi ketentuan yang diatur dalam titik 2 dibawah, maka adalah merupakan
prasyarat dari tanggung jawab Penanggung atas risiko yang diasuransikan, yaitu
bahwa premi yang terhutang harus dibayar lunas dan secara nyata telah diterima
seluruhnya oleh pihak penanggung.
 Apabila jumlah premi yang sudah dtentukan tidak dibayar sesuai dengan cara dan
jangka waktu yang ditentukan pada titik 1 diatas, maka polis menjadi batal dengan
sendirinya.

2. Pertanggungan Lain
Bila harta benda dan atau kepentingan yang diasuransikan sudah atau akan
disuransikan pada jenis atau lembaga asuransi yang lain, maka berlaku ketentuan
sebagai berikut: Pada waktu perjanjian pertanggungan dibuat Tertanggung harus
memberitahukan kepada penanggung segala pertanggungan lain atas harta benda dan
atau kepentingan yang sama. Sebaliknya jika kemudian Tertanggung juga menutup
pertanggungan lain atas harta benda dan atau kepentingan yang sama, hal itupun
wajib diberitahukan kepada Penanggung.
1. Perubahan Risiko
- Ada perubahan atau perombakan fisik atas harta benda yang dipertanggungkan
- Ada perubahan tempat dimana harta benda yang dipertanggungkan disimpan
- Sebagian atau seluruhnya harta benda yang dipertanggungkan dipergunakan untuk
keperluan lain
- Jika ada barang lain juga disimpan ditempat yang sama dengan tempat
penyimpanan harta benda yang dipertanggungkan.
2. Pindah Tempat dan Pindah Tangan
Apabila yang dipertanggungkan adalah perabot rumah tangga atau barangbarang lain,
maka jika barang-barang tersbut dipindahkan keruangan lain atau kelantai lain atau ke
tempat atau bangunan lain, selain yang disebutkan dalam polis pertanggungan ini menjadi
tidak berlaku, kecuali bila penanggung sebelumnya sudah menyetujui hal tersebut dan
mencantumkan persetujuan tersebut dalam lampiran polis.
3. Kewajiban Tertanggung dalam Hal terjadi Kerugian atau Kerusakan
Tertanggung sesudah mengetahui atau pada waktu ia dianggap seharusnya sudah
mengetahui adanya kerugian atau kerusakan atas harta benda dan kepentingan yang
dipertanggungkan , maka ia harus :
 Segera memberitahukan hal itu kepada Penanggung
 Selambat-lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari kalender memberikan keterangan
tertulis yang memuat hal-hal ikhwal yang diktahuinya tentang kerugian atau
kerusakan itu dan jika keadaan memungkinkan hendaknya surat keterangan tersebut
disertai dengan pemberitahuan tentang segala sesuatu yang terbakar, musnah, hilang
atau rusak dan terselamatkan serta sebab-sebab kerugian atau kerusakan sepanjang
yang diketahuinya atau menurut dugaannya.
Disamping itu pada waktu terjadi kerugian atau kerusakan (peril) tertanggung
wajib:
a. Berusaha sedapat mungkin menyelamatkan diri dan menjaga harta benda dan atau
kepentingan yang dipertanggungkan serta mengijinkan orang lain menyelamatkan dan
menjaga harta benda dan atau kepentingan yang bersangkutan.
b. Memberikan bantuan sepenuhnya kepada Penanggung atau wakilnya atau pihak lain
yang ditujuknya untuk melakukan penelitian atas kerugian atau kerusakan yang terjadi.
c. Menjaga keselamatan harta benda atau kepentingan yang dipertanggungkan yang masih
bernilai. Apabila ketentuan-ketentuan tersebut diatas tidak dipenuhi oleh tertanggung,
maka segala hak atas ganti rugi menjadi hilang.

6. Laporan Kerugian
Dalam menuntut ganti rugi berdasarkan pertanggungan ini, maka Tertanggung
harus melakukan pada hal-hal sebagai berikut :
a. Mengisi formulir laporan klaim yang disediakan oleh Penanggung dan setelah diisi
lengkap diserahkan kembali kepada Penanggung.
b. Menyerahkan Polis beserta berita acara laporan kerugian atau surat keterangan
mengenai peristiwa tersebut dari Kepala Desa atau Kepala Kelurahan atau Kepala
Kepolisian Sektor Setempat
c. Menyerahkan laporan rinci dan selengkap mungkin tentang hal ihwal yang menurut
pengetahuannya menyebabkan kerugian atau kerusakan tersebut.
d. Memberikan segala keterangan dan bukti lain yang wajar dan patut , yang diminta
oleh Penanggung.

7. Perhitungan ganti Rugi


Cara menghitung besarnya kerugian dilakukan dengan jalan membandingkan harga
sesaat sebelum dengan sesaat setelah terjadinya kerugian atau kerusakan, yang kemudian
diambil rata-ratanya. Jika dari barang harta benda/barang yang rusak masih ada sisa,
maka harga barang sisa (tidak ikut rusak) diperhitungkan pada jumlah ganti rugi.Dengan
demikian besarnya nilai ganti yang dapat diterima oleh Tertanggung hanya sebesa jumlah
nilai kerugian yang sebenarnya (prinsip indemnitas).

8. Kerugian atas Barang


Apabila yang terkena kerugian atau kerusakan tersebut adalah barang bergerak, Tertanggung
wajib dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya kerugian atau kerusakan
tersebut memberikan :
 Dalam hal yang menderita kerugian/kerusakan perabot rumah tangga; daftar
pemberitahuan nama barang dan taksiran harga barang yang diuraikan secara rinci satu
demi satu, sesuai dengan harganya pada saat sebelum terjadinya kerugian atau kerusakan
dan daftar pemberitahuan khusus tentang sisa barang tersebut
(yang tidak ikut rusak).

 Dalam hal yang menderita kerugian / kerusakan bahan-bahan dan barang-barang


dagangan; daftar khusus yang berisi penilaian tentang segala sesuatu yang ada pada saat
sebelum terjadinya peristiwa terjadinya kerugian atau kerusakan dan daftar khusus
tentang sisanya.
 Buku-buku, catatan administrasi dan surat terkait jika dikehendaki oleh Penanggung;
kalau semuanya itu tidak ada dapat diganti dengan faktur-faktur , catatan atau daftar yang
dapat membuktikan adanya harta benda yang terkena kerugian tersebut.
9. Ganti Rugi Pertanggungan Rangkap
Menyimpang dari ketentuan Pasal 277 ayat 1 KUHD (Bila berbagai pertanggungan
diadakan dengan itikad baik terhadap satu orang saja, dan dengan yang pertama ditanggung
nilai yang penuh, hanya inilah yang berlaku dan penanggung berikut dibebaskan) dalam hal
terjadi kerugian atau kerusakan atas harta benda dan atau keentingan yang sudah dijaminkan
pula oleh satu atau lebih pertanggungan yang lain dan julah itu lebih dari harga harta benda
atau kepntingan yang dimaksud, maka jumlah nilai yang telah dipertanggungkan dengan
polis yang dimaksud dianggap berkurang menurut perbandingan antara jumlah segala
pertanggungan dengan harga yang dipertanggungkan, tetapi premi tidak dikurangi atau
dikembalikan
10. Pertanggungan di Bawah Harga
Jika pada saat terjadinya kerugian atau kerusakan oleh bahaya yang dijamin dengan
pertanggungan ini, ternyata harga keseluruhan harta benda yang dipertanggungkan lebih
besar dari jumlah nilai pertanggungan , maka tertanggung dianggap sebagai penanggungny
sendiri (Co-Insuler) atas selisihnya dan menanggung kerugian secara proporsional.

Anda mungkin juga menyukai