Anda di halaman 1dari 4

INTERAKSI SOSIAL

1. Pengertian Interaksi Sosial


Interaksi sosial adalah berbagai hubungan sosial yang berkaitan dengan hubungan
antar individu, antar individu dengan kelompok serta kelompok dengan kelompok. Jika tidak
ada interaksi sosial, maka di dunia ini tidak ada kehidupan bersama.
Selain itu, proses sosial merupakan interaksi timbal balik atau disebut sebagai hubungan yang
saling mempengaruhi antara manusia yang satu dengan lainnya dan hubungan ini
berlangsung seumur hidup di masyarakat.
2. Syarat-Syarat Interaksi Sosial
Manusia disebut makhluk sosial, karena ia memiliki gregariuosnes yaitu suatu naluri
untuk selalu hidup dengan orang lain. Misalnya saja, nasi yang kita makan sehari-hari
merupakan hasil kerja keras para petani, rumah yang menjadi tempat tinggal kita merupakan
hasil dari kerja sama para pekerja bangunan atau tetangga kita yang sudah membantu untuk
mendirikan rumah.
Proses interaksi sosial akan terjadi apabila di antara pihak yang berinteraksi
melakukan kontak sosial dan komunikasi. Kontak sosial dan komunikasi sosial merupakan
syarat terjadinya interaksi sosial. Tanpa adanya kedua syarat itu, interaksi sosial tidak akan
terjadi. Melalui kontak dan komunikasi seseorang akan memberi tafsiran pada prilaku orang
lain, atau perasaan-perasaan yang ingin disampaikan kepada orang lain.
a. Kontak Sosial
Kontak diambil dari kata Latin yakni con atau cum yang artinya adalah bersama-sama
dan tangere yang artinya menyentuh. Kontak artinya secara harfiah adalah bersama-sama
menyentuh. Kontak adalah gejala sosial jika dipahami dalam ilmu sosiologis. Seseorang
bisa berhubungan dengan orang ain tanpa melakukan sentuhan fisik seperti
berkomunikasi melalui surat dan telepon.
Jadi kontak sosial adalah aksi kelompok atau individu yang diwujudkan dalam
bentuk isyarat dan mempunyai makna untuk penerima dan pelaku. Penerima akan
membalas aksi dengan reaksi. Kontak dapat dibedakan berdasarkan tingkat hubungan,
bentuk, sifat, dan cara.
 Berdasarkan Cara
Kontak dapat dibedakan dari caranya yakni kontak langsung dan tidak
langsung. Kontak langsung terjadi dari sentuhan fisik seperti bahasa isyarat,
tersenyum, dan berbicara. Sedangkan kotak tidak langsung dilakukan dengan media
tertentu seperti surat, telegram, televisi radio, telepon, dan lain sebagainya.
 Berdasarkan Sifat
Ada tiga macam kontak berdasarkan sifatnya yakni kontak kelompok dengan
kelompok, individu dengan kelompok, dan antar individu. Kontak antar individu
dapat dilihat saat seorang anak sedang belajar tentang kebiasaan yang dilakukan
oleh keluarganya.
Kontak kelompok dengan kelompok dapat dilihat saat pertandingan sepak bola
antar siswa. Terakhir kontak antara individu dengan kelompok dapat dilihat saat
guru sedang melatih murid sehingga murid mengikuti gerakan yang sama dengan
guru mereka.
 Berdasarkan Bentuk
Kontak mempunyai dua macam bentuk yakni kontak negatif dan positif.
Kontak positif hanya terjadi pada kerja sama. Hal ini dapat dilihat saat penjual
melayani pembeli dengan baik. Kontak negatif hanya terjadi pada pertentangan dan
dapat memutuskan interaksi seperti perang antara Israel dan Lebanon.
 Berdasarkan Tingkat Hubungan
Dari tingkat hubungan, kontak dibagi menjadi kontak primer dan sekunder.
Kontak primer dapat terjadi saat orang tersebut langsung bertemu. Contohnya
adalah melempar senyum, berjabat tangan, dan lain sebagainya.
Sedangkan kontak sekunder hanya terjadi melalui media atau perantara. Media
tersebut bisa berupa alat atau orang. Kontak ini dapat dilakukan secara langsung dan
tidak langsung. Misalnya saat anda berbicara melalui telepon.
 
b. Komunikasi
Anda juga harus berkomunikasi saat melakukan interaksi. Komunikasi adalah
pembacaan perasaan atau gerak-gerik fisik. Kemudian akan muncul ungkapan perasaan
dan sikap seperti menolak, takut, ragu, senang, dan lain sebagainya.
Ini adalah reaksi untuk pesan yang disampaikan melalui komunikasi tersebut. Jika ada
aksi dan reaksi, maka hal tersebut disebut sebagai komunikasi.
Komunikasi merupakan tindakan yang dilakukan seseorang untuk menyampaikan pesan
kepada orang lain dan orang tersebut akan memberikan sinyal atau tafsiran dari pesan
tersebut dengan menunjukkan perasan atau perilaku.
Mungkin anda melihat bahwa komunikasi mirip dengan kontak namun meskipun ada
kontak, anda tidak dapat menjamin bahwa sudah terjadi komunikasi karena kegiatan ini
menuntut orang untuk memahami pesan yang disampaikan tersebut.
3. Faktor-Faktor Berlangsungnya Interaksi Sosial
Berlangsungnya suatu proses interaksi sosial didasarkan pada beberapa faktor, antara lain
sebagai berikut.
a. Faktor imitasi merupakan proses seseorang mencontoh orang lain atau kelompok lain.
Contohnya, seorang anak perempuan bermain masak-masakan karena melihat ibunya
pada sat memasak didapur.
b. Faktor sugesti, merupakan pengaruh yang dapat menggerakan hati orang. Contohnya,
seorang pasien yang akan berobat keseorang dokter, pasien tersebut akan cepat
mengalami penyembuhan salah satunya disebabkan adanya rasa sugesti pada dokter
tersebut.
c. Faktor identifikasi merupakan kecenderungan-kecenderungan atau keinginan dalam
diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Contohnya, seorang anak yang
mengidolakan pemain sepak bola, sehingga semua tingkah laku idolannya akan
dilakukan.
d. Faktor simpati merupakan kemampuan untuk merasakan diri seolah-olah dalam
keadaan orang lain dan ikut merasakan apa yang dialakukan, dialami, atau diderita
orang lain. Contohnya, pada saat ada tetangga kita yang tertimpa musibah, maka kita
ikut merasakan kesediahannya dan berusaha membantunya.
Tidak semua tindakan manusia merupakan interaksi sosial. Tindakan yang bagaimana
yang dapat dikatakan sebagai interaksi sosial? Suatu tindakan manusia dikatakan sebagai
interaksi sosial apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Jumlah prilakunya lebih dari seorang, biasanya dua atau lebih.
2. Berlangsungnya secara timbal balik
3. Adanya komunikasi antar prilaku dengan menggunakan symbol-simbol yang
disepakati.
4. Adanya suatu tujuan tertentu.
Berlangsungnya interaksi sosial didalam masyarakat terdapat aturan yang mengatur
prilaku manusia dalam berinteraksi. Ada tiga jenis aturan, yaitu aturan mengenai ruang,
mengenai waktu dan mengenai gerak dan sikap tubuh.
Aturan mengenai ruang, dimana terjadinya interaksi sosial tersebut. Misalnya,
interaksi yang terjadi dirumah antara orang tua dengan anak, anak dengan anak. Interaksi
sosial antara teman dengan teman, siswa dengan kepala sekolah, guru dan karyawa. Interaksi
di masyarakat antara teman sebaya dengan dengan orang lain yang lebih tua.
Aturan mengenai waktu, aturan mengenai kapan interaksi sosial interaksi sosial itu
terjadi. Misalnya, interaksi sosial dulu dengan sekarang.
Aturan mengenai gerak dan sikap tubuh, dalam interaksi sosial, dalam interaksi sosial
orang lain membaca prilaku kita, selain kata-kata kita, karena dalam interaksi tidak hanya
memperhatiakan apa yang dikatakan orang lain tetapi juga apa yang dilakukan. Dengan
menggunakan gerak dan sikap tubuh seperti, memicingkan mata, mengangkat bahu,
menganggukan kepala, mengacungkan ibu jari dan sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai