Anda di halaman 1dari 5

Nama : Shinta Dewi Rachmawati

NIM : 1901561006
Mata kuliah : Metode Penelitian

Informan 1
Tanggal wawancara : 19 Oktober 2020
Tempat dan Waktu : Pasar Mayang, Jember

Identitas Informan 1
1. Nama : Agus Susianto
2. Tempat, Tanggal Lahir : Jember, 03 Agustus 1965
3. Jenis Kelamin : Laki-laki
4. Pekerjaan : Penjual Bubur Ayam
5. Alamat : Jl. Ahmad Yani No. 49/81, Kertosari, Kec. Pakusari, Jember
6. No. Telpon : 081234679968

Transkrip Wawancara
“Selamat Siang, Saya Shinta Dewi Rachmawati dari Universitas Udayana, Program Studi Ilmu Sejarah,
Fakultas Ilmu Budaya Angkatan 2019, mohon izin untuk mewawancarai perihal tentang dampak pandemi
covid-19 di daerah pasar Mayang. Sebelumnya, boleh saya tahu nama bapak siapa?”
“saya Agus Susianto, mbak”
“Bapak asep umur berapa?”
“Saya 55”
“Sekarang lagi sibuk apa pak?”
“Sekarang saya beralih untuk berjualan bubur, mbak”
“Awalnya sempat bekerja atau bagaimana pak?”
“Ya, awalnya saya memang kerja disini, itu di loket PO Sinar Jaya, ya dulu saya dibagian penjualan tiket,
cuma karena pandemi ini jadi lagi dirumahkan sementara katanya”
“Kalau boleh saya tahu, bapak bekerja sudah berapa lama?”
“Sudah dari 2010, berarti 10 tahun an”
“Sebelum covid dan sesudah covid, bagaimana kawasan tempat kerja bapak?”
“Sangat berbeda sekali, mbak, awal2 masa lockdown terminal mayang sepi, karena bis kan pada ga jalan
jadi yaudah sepi, dan gaada pemasukkan aja kita nya, sekarang katanya sudah mulai naik, tapi saya mah
gatau karena kan saya masih dirumahkan.”
“Sekarang kan lagi dirumahkan, bapak sedang ada usaha lain atau bagaimana?”
“Ya gitu lah mas, jadi jualan bubur ayam sambal ditemenin istri juga jualan kue”
“Terus yang terakhir nih pak, harapan bapak apa nih buat keadaan sekarang?”
“Semoga pandemi ini cepat berlalu, lah, sama mohon buat Pak Jokowi nih, sumbangan buat rakyat kecil
dan bantuan nih, Pak, jangan sampai salah, kita-kita yang kecil gini harus dapet bantuan gitu lah, Pak,
biar sejahtera”
“Mungkin cukup sih pak, untuk itu, saya sangat berterima kasih untuk waktunya bisa mewawancarai
bapak, sekali lagi terima kasih banyak ya pak”
“Ya, sama-sama dek.”

Hasil Wawancara
Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan menurut informan pertama, dapat disimpulkan bahwa
pandemic COVID-19 sangat berdampak pada kehidupan masyarakat pasar, terutama kepada beliau.
Beliau yang tadinya bekerja sebagai penjual tiket bus harus merelakan pekerjaanya karena diberhentikan,
hal tersebut karena sepinya penumpang yang melakukan perjalanan menggunakan bus ditengah pandemic
COVID-19. Oleh karena itu, untuk mempertahankan hidupnya ia harus berjualan bubur ayam.

Lampiran Informan
https://drive.google.com/file/d/1JWxp_DFFSHyj4cD9dAzJTUMyWkbUr9Xb/view?usp=sharing
Informan 2
Tanggal wawancara : 16 November 2020
Tempat dan Waktu : Via Whatsapp / Daring

Identitas Informan 1
1. Nama : Untung Sumiati
2. Tempat, Tanggal Lahir : Pekalongan, 14 November 1973
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pekerjaan : Pedagang Sayuran
5. Alamat : Jl. Jawa no. 24, Jember
6. No. Telpon : 0812 1736 9546

Transkrip
“Selamat Siang, Bu, perkenalkan saya Shinta Dewi Rachmawati mahasiswa jurusan Ilmu Sejarah,
Fakultas Ilmu Budaya, Udayana. Saya ingin mewawancarai Ibu tentang dampak pandemi COVID-19 di
Daerah pasar lembang, apakah ibu berkenan?”
“Siang mbak, boleh”
“sebelum lebih lanjut ke wawancara, saya ingin menanyakan data diri yaitu nama, umur, daerah tinggal
dan pekerjaan”
“Saya biasa dipanggil bu untung asal saya dari pekalongan, tahun ini saya 47 tahun mas , pekerjaan
sehari-hari dagang sayuran di pasar”
“baikk apakah sudah bisa dimulai wawancara nya ibu?”
‘ya silahkan”
“Kan sekarang kita lagi menghadapi pandemi ya bu, kira-kira apa yang Bu Untung ketahui tentang
pandemi covid-19 ini bu?”
“saya tau berita dari TV sih mbak, virus yang bahaya banget katanya, tapi alhamdulilah saya belum
ngalamin di lingkungan saya”
“okee ibu, apakah ibu tahu kalau pemerintah membuat kebijakan psbb dan ada anjuran untuk tetap
dirumah saja?”
“Ya tau mbak , sempet heboh juga di berita kan, saya juga sempet berhenti jualan sekitar 2 bulan saat itu
terus apakah ibu setuju dengan kebijakan psbb yang dibuat oleh pemerintah?”
“dibilang setuju sih ya mau gimana mbak, cuman pas pandemi awal itu saya sempet sedih pedagang kecil
kaya kami gaboleh jualan, ya orang kantoran mah bisa kerja dimana aja , lah wong kecil kaya kita bisa
apa mbak gaptek sama hp”
“baikk Ibu, kalo boleh tau, Bu Untung sendiri berjualan sayur di Pasar Lembang dari tahun brp ya bu?”
“saya baru 13 tahun mbak, orang baru di daerah sini , kalah jauh lah sama pedagang pedagang yang disini
lebih lama”
“kira-kira sebelum dan sesudah adanya pandemi COVID-19 ini, suasana Pasar Lembang apakah ada
perbedaan?”
“ya ada mbak,sebelumnya biasanya rame tapi akhir akhir ini sepi dan penghasilan menurun”
“Untuk Bu Untung sendiri, selain berjualan sayur di pasar, apakah ada usaha lain?”
“ga ada mbak,ini aja”
“ohh berarti adanya pandemi covid ini sangat berdampak ya Bu, terhadap Bu Untung”
“iya mbak”
“Baik, Bu ini pertanyaan terakhir dari Saya, harapan Bu Untung apasih terhadap pemerintah untuk
keadaan yang sekarang? terhadap pemerintah untuk keadaan yang sekarang?”
“lebih memperhatikan rakyat rakyat kecil dan bantuan merata sampai tangan kami”
“Baikk Bu Untung, terima kasih banyak atas waktunya”
“Semoga kedepannya pandemi ini terus berkurang sehingga kita dapat melakukan aktivitas seperti
biasanya”
“amiin,terimakasih juga mbak”

Hasil Wawancara

Dari hasil wawancara yang dilakukan oleh informan 2 pada dasar nya sama dengan informan pertama,
yaitu mereka sama-sama terdampak dari pandemic COVID-19, karena pada saat pandemic ini di terbitkan
nya peraturan PSBB yang melarang melakukan kegiatan di luar ruangan, yang berarti para pedagang
seperti bu Untung ini tidak dapat berjualan dan tidak mendapat pemasukan. Informan juga seperti nya
PSBB ini sangat memberatkan untuk rakyat kecil seperti bu Untung karena, ketidak mampuan mereka
untuk menggunakan teknologi seperti smarphone dan internet.

Lampiran Wawancara

Anda mungkin juga menyukai