Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KLIPING TENTANG SUNGAI


REKAYASA SUNGAI B

DOSEN PENGAJAR :
Ir. HENDRO SUYANTO.,
M.T.
NIP. 19590831 198903 1 002

OLEH :
NOVRINDO GABRIEL PANARA TARUNG
NIM. DAB 118 119

JURUSAN TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PALANGKARAYA
2020

A. Pengertian Sungai
Sungai adalah air tawar yang mengalir
dari sumbernya didaratan menuju dan
bermuara di laut, danau atau sungai lain
yang lebih besar Aliran sungai merupakan
aliran yang bersumber dari 3 jenis
limpasan, yaitu limpasan yang berasal dari
hujan, limpasan dari anak anak sungai, dan
limpasan dari air tanah.

Sungai merupakan salah satu bagian


dari siklus hidrologi. Air dalam sungai
umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti hujan, embun, mata air, limpasan
bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu juga berasal dari lelehan es/salju.
Selain air, sungai juga mengalirkan sedimen dan polutan.

B. Karakteristik Sungai

Karakteristik sungai memberikan gambaran atas profil sungai, pola aliran sungai
dan genetis sungai, yang secara rinci diuraikan sebagai berikut;

1. Profil Sungai

Berdasarkan perkembangan profil sungai (Lobeck, 1939; Pannekoek, 1957


dan Sandy, 1985), dalam proses pengembangnnya mengalami tiga taraf
yaitu: Periode muda, terdapat di daerah hulu sungai, yang mempunyai
ketinggian relief yang cukup besar. Ciri spesifiknya terdapatnya sayatan
sungai yang dalam, disebabkan oleh penorehan air yang kuat dari air yang
mengalir cepat dan daya angku yang besar. Erosi tegak sering dijumpai,
sehingga lebah curam berbentuk huruf (V) sering juga ditemukan. Contoh
yang jelas di hulu Sungai Cipeles sekitar Cadas Pangeran.

Periode dewasa, dijumpai di bagian tengah sungai, yang dicirikan dengan


pengurangan kecepatan aliran air, karena ketinggian relief yang berkurang.
Daya angkut berkurang, dan mulai timbul pengendapan di beberapa tempat
yang relatif datar. Keseimbangan antara kikisan dan pengendapat mulai
tampak, sehingga di beberapa tempat mulai terjadi akumulasi material, arus
akan berbelok-belok, karena endapan yang mengeras, dan di tempat endapan
inilah yang sering terjadi meander.

Periode tua, di daerah hilir dengan ketinggian rendah, yang dicirikan tidak
terjadi erosi tegak, dan daya angkut semakin berkurang, sehingga merupakan
pusat-pusat pengendapan. Tekanan air laut di bagian muara sungai sering
menyebabkan delta.
2. Pola Aliran

Cotton (1949), menyatakan bahwa letak, bentuk dan arah aliran sungai,
dipengaruhi ntara lain oleh lereng dan ketinggian, perbedaan erosi, struktur jenis
batuan, patahan dan ipatan, merupakan faktor-faktor yang menyebabkan
perbedaan bentuk genetik dan pola ungai. ola sungai adalah kumpulan dari sungai
yang mempunyai bentuk yang sama, yang apat menggambarkan keadaan profil
dan genetik sungainya (Lobeck, 1939; Katili (1950), an Sandy, 1985). Lebih jauh
dikemukakan bahwa ada empat pola aliran sungai yaitu:

 Pola denditrik, bentuknya menyerupai garis-garis pada penampang daun,


terdapat di truktur batuan beku, pada pengunungan dewasa.
  Pola retangular, umumnya terdapat di struktur batuan beku, biasanya lurus
mengikuti truktur patahan, dimana sungainya saling tegak lurus
 Pola trellis, pola ini berbentuk kuat mengikuti lipatan batuan sedimen.
Pada pola ini erpadapt perpaduan sungai konsekwen dan subsekwen.
 Pola radial, pola ini berbentuk mengikuti suatu bentukan muka bumi yang
cembung, yang merupakan asal mula sungai konsekwen. Pola radial dibagi
dua yaitu :
 Sentri pugal adalah pola aliran yang menyebar meninggalkan
pusatnya. Pola aliran ini terdapat didaerah gunung yang berbentuk kerucut
 Sentri petal adalah pola aliran yang mengumpul menuju pusat. Pola ini
terdapat didaerah basin (cekungan)
 Pola anular adalah pola aliran sungai yang membentuk sungai
 Pola pinate adalah pola aliran dengan muara-muara anak sungainya
membentuk sudut lancip

3. Genetik Sungai

Menurut Lobeck (1939), klasifikasi genetik sungai dibedakan menjadi empat


yaitu:

 Sungai konsekwen, yaitu sungai yang bagian tubuhnya mengalir


mengikuti kemiringan lapisan batuan yang dilaluinya. Atau sungai yang
alirannya searah dengan lereng. Contoh S. Cipanas, Sungai Cacaban.
 Sungai Subsekwen, yaitu sungai yang mengalir pada lapisan batuan yang
lunak, dan biasanya merupakan sungai yang tegak lurus terhadap sungai
konsekwen.
 Sungai Obsekwen, adalah sungai yang mengalir berlawanan dengan
kemiringan lapisan batuan, atau sungai yang mengalir dan berlawanan
dengan sungai konsekwen.
 Sungai antiseden, sungai yang mengalir melalui patahan, dengan adanya
teras,
 Sungai inkonsekuen,  sungai yang arah alirannya tidak teratur.
 Sungai resekuen, yaitu anak sungai subsekuen yang arah alirannya sejajar
dengan sungai konsekuen.
4.  Tata Nama Sungai

Sandy (1985), membedakan nama bagian sungai menjadi empat yaitu :

  induk sungai, yang merupakan tumbuh sungai terpajang dan lebar mulai
dari hulu sungai sampai ke hilir sungai
 anak sungai adalah cabang-cabang sungai yang menyatu dengan induk
sungai,
 alur anak cabang sungai, adalah cabang-cabang sungai yang menyatu
dengan anak sungai, dan
 alur mati (creek), adalah alur-alur di bagian teratas yang kadang kala
berair apabila hujan, dan pada waktu tidak ada hujan maka akan kering.

5. Berdasarkan Jumlah Air

a. Sungai permanen – yaitu sungai yang debit airnya sepanjang tahun


relatif tetap. Contoh sungai jenis ini adalah sungai Kapuas, Kahayan,
Barito, dan Mahakam di Kalimantan, Sungai Musi dan Sungai Indragiri di
Sumatra.
b. Sungai periodik – yaitu sungai yang pada waktu musim hujan airnya
banyak, sedangkan pada musim kemarau airnya sedikit. Contoh sungai
jenis ini banyak terdapat di Pulau Jawa, misalnya Bengawan Solo dan
Sungai Opak di Jawa Tengah, Sungai Progo dan Sungai Code di Daerah
Istimewa Yogyakarta, serta Sungai Brantas di Jawa Timur.

c. Sungai intermittent atau sungai episodik – yaitu sungai yang


mengalirkan airnya pada musim penghujan, sedangkan pada musim
kemarau airnya kering. Contoh sungai jenis ini adalah Sungai Kalada di
Pulau Sumba dan Sungai Batanghari di Sumatra.

d. Sungai ephemeral – yaitu sungai yang ada airnya hanya pada saat
musim hujan. Pada hakekatnya, sungai jenis ini hampir sama dengan jenis
episodik, hanya saja pada musim hujan sungai jenis ini airnya belum tentu
banyak.

6. Berdasarkan Sumber air

Suatu sistem sungai pasti memiliki sumber air yang bermacam-macam.


Sumber air yang dimaksud adalah darimana air yang terkalkulasi di sungai itu
berasal.  Berdasarkan sumber airnya sungai dibedakan menjadi tiga macam yaitu:
sungai hujan, sungai gletser dan sungai campuran.
a) Sungai Hujan, adalah sungai yang airnya berasal dari air hujan atau
sumber mata air. Air hujan yang turun pada suatu system DAS akan
terakumulasi dan mengalir pada sungai yang bersangkutan. Sungai jenis
ini sebagian besar  terdapat di daerah tropis dan wilayah di sekitar lintang
nol derajat dengan ketinggian di bawah 4000 mdpl.  Contohnya adalah
sungai-sungai di Kalimantan, Jawa, Sumatra.
b) Sungai Gletser, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es.
Sungai jenis ini banyak terdapat di wilayah lintang tingi dan di wilayah
pegunungan yang memiliki ketinggian lebih dari 4000 mdpl.Contoh
sungai yang airnya benar-benar murni berasal dari pencairan es saja
(ansich) bisa dikatakan tidak ada, akan tetapi pada bagian hulu sungai
Gangga di India di Pegunungan Himalaya dan hulu sungai Phein di
Jerman di Pegunungan Alpen dapat dikatakan sebagai contoh jenis sungai
ini.
c) Sungai Campuran, adalah sungai yang airnya berasal dari pencairan es
atau gletser, dari hujan, dan dari sumber mata air. Sungai ini bayak
terdapat di wilayah tropis yang memiliki ketinggian lebih dari 4000 mdpl
Contoh sungai jenis ini adalah sungai Digul dan sungai Mamberamo di
Papua Irian Jaya.

7. Berdasarkan Struktur Geologinya

Berdasarkan struktur geologinya sungai dibedakan menjadi dua yaitu:

 Sungai Anteseden adalah sungai yang tetap mempertahankan arah aliran


airnya walau pun ada struktur geologi (batuan) yang melintang.Hal ini
terjadi karena kekuatan arusnya, sehingga mampu menembus batuan yang
merintanginya.
 Sungai Superposed, adalah sungai yang melintang, struktur dan prosesnya
dibimbing oleh lapisan batuan yang menutupinya.

Anda mungkin juga menyukai