Anda di halaman 1dari 4

Beberapa auditor menggunakan alat perekam secara langsung saat wawancara.

Namun, orang yang


ditanya bisa tidak nyaman dengan itu dan dalam kondisi tertentu , alat tersebut bisa menghambat
keterbukaan dan pengungkapan penuh. Salah satu cara lain yang tidak terlalu mengganggu orang yang
diwawancara adalah dengan menyusun pertanyaan pada halaman terpisah. Kemudian begitu informasi
dikumpulkan ,tulis kembali dengan catatan ringkas , segera mungkin setelah wawancara. Kita bisa
memberikan bukti kepada manajer yang tidak merasa memberikan pernyataan, dengan mengatakan:
“jika Anda ingat, pada tanggal 13 April saat kita membahas masalah ini, Anda sudah setuju dengan
kenyataan atau kesimpulan kami. Saya menyatat tanggapan Anda di sini, bisa Anda ingat –ingat lagi?”

Kita mememang tidak dilahirkan dengan langsung memiliki kemampuan wawancara. Tetapi kita dapat
mengembangkannya. Tanya jawab bisa jadi sama pentingnya dengan penyusunan kertas kerja yang
professional bagi seorang auditor yang berorientasi manajemen.

Mengumpulkan Bahan Bukti

 Perencanaan
 Tentukan tujuan aktifitas organisasi, baik jangka panjang ataupun jangka pendek
 Dapatkan salinan kebijakan ,arahan dan prosedur
 Dapatkan salinan anggaran
 Tentukan proyek atau studi kasus yang tengah berlangsung
 Tentukan apakah rencana untuk masa depan telah dibuat
 Tanyakan jika ada ide-ide, perhatikan yang belum direalisasikan
 Tentukan cara menetapkan sasaran dan siapa yang menetapkan atau yang membantu
menetapkannya
 Pengorganisasian
 Dapatkan salinan bagan organisasi
 Dapatkan salinan deskripsi jabatan
 Tanyakan hubungan dengan organisasi lain
 Telaah tata letak fisik, catatan peralatan, serta lokasi dan kondisi aktiva
 Tentukan perubahan-perubahan organisasional apa yang dilakukan akhir-akhir ini atau
sejak audit terakhir
 Dapatkan informasi mengenai otoritas yang didelgasikan dan tanggung jawab yang
diemban
 Dapatkan informasi menganai lokaso, sifat, dan ukuran kantor cabang
 Pengarahan
 Dapatkan salinan instruksi bagi karyawan
 Tanyakan kepada karyawan apakah instruksi sudah cukup jelas dan bisa dipahami
 Tentukan apakah rentang manajemen dan pengawasan memungkinkan arah kerja yang
memadai
 Tentukan apakah kewenangan sama dengan tanggung jawab
 Pada badan-bada pemerintah, tentukan masalah-masalah penting yang akan menarik
minat legislatif atau publik
 Identifikasi hambatan-hambatan bagi kemapuan organisasi untuk melaksanakan tugas-
tugas yang diembannya
 Kontrol
 Dapatkan salinan kerja standard dan pedoman tertulis
 Telaah sistem dan alur kerja. Waspada dengan penghambur-hamburan pesanan
penjualan, peralatan atau bahan baku yang berlebih, karyawan yang mengangkut,
perbaikan dan perkerjaan ulang yang ekstensif, bahan sisa yang berlebih, dan kondisi
kerja yang buruk
 Telaah data financial historis, kenali trennya
 Telaah laporan oprasi finansial: 1). Aggaran dibandingkan dengan pendapatan dan
pengeluaran, 2). Kemajuan dalam hal waktu dan target biaya, 3). Peningkatan atau
pengurangan produktifitas unit yang diproduksi dibandingkan dengan jumlah karyawan,
4). Penerimaan dan pengeluaran yang mengindikasikan tern
 Identifikasi aktivitas atau prosedur khusus yang akan digambarkan dengan bagan alir,
seperti penyusunan kontrak, pemeriksaan aplikasi pinjaman, menyetujui atau tidak
menyetujuinya pinjaman, penjualan aktiva, melakukan sewa guna usaha,periklanan,
menetapkan harga, merekrut karyawan, meminjam dana, dan memili pemasok.
Tindakan-tindakan ini harus mencerminkan aktivitas yang diperiksa. Cerminan aktivitas
lebih penting disbanding volume

Hal-Hal Umum

Auditor internal umumnya mencari apakah terdapat:

 Duplikasi tugas dan dokumen


 Pembelian yang tidak dianggrkan
 Ketiadaan dan tanggung jawab untuk tugas yang diberikan
 Ketiadaan wewenang untuk melakukan pekerjaan
 Tidak adanya kontrol atas aktivitas-aktivitas
 Pemborosan yang dilakukan
 Karyawan yang tidak memiliki latar belakang, pendidikan atau pelatihan yang memadai untuk
melakukan pekerjaannya
 Pemanfaatan karyawan atau sumber daya yang tidak efektif
 Catatan atau laporan yang jarang dikonsultasikan atau memiliki manfaat , tidak diperlukan atau
salinan laporan yang berlebih
 Pesanan penjualan yang berlebihan atau malah tidak ada pesanan sama sekali padahal
diharapkan ada. Kemungkinan penggunaan alat pemerosesan data dan bukan metode manual
 Standar,anggaran dan sasaran yang diterapkan sebagai pendoman kerja
 Instruksi-instruksi yang tidak jelas
 Keluhan-keluhan pelanggan, rasio persediaan yang kurang bagus, kualitas yang selalu buruk dari
pemasok, jeda waktu antara penerimaan bahan baku yang kurang berkualitas dan pengeluaran
nota debit
 Peningkatan volume retur. Laporan penting kantor cabang
 Biaya pengerjaan ulang yang berlebihan

Jika bebrapa masalah ini memang ada, maka akan dimasukan kedalam program audit untuk
dikembangkan. Bila pengembangan tersebut dilakukan pada saat survei, maka tidak sesuai dengan
tujuannya. Tetapi jika manajemen setuju dengan saran-saran yang diberikan dan bersedia melakukan
timdakan perbaikan, maka tidak ada gunanya menahan informasi tersebut.

Pengamatan

Auditor internal diharapkan mampu untuk:

 Menentukan tujuna,sasaran dan standar


 Menilai kontrol untuk mencapai tujuan-tujuan ini
 Mengevaluasi resiko
 Menentukan kontrol untuk meminimalkan resiko
 Membuat penentuan resiko secara statistic
 Menilai gaya manajemen

Tujuan, Sasaran, dan Standar

Selama survei pendahuluan auditor internal harus menentukan tujuan aktivitas yang diaudit (bukan
tujuan audit), melainkan tujuan aktivitas itu sendiri. Mendapatkan gambaran aktivitas yang tepat dan
kesesuaian misinya dengan sasaran strategis perusahaan merupakan cerminan profesionalisme auditor
internal.

Auditor internal harus bisa membedakan tujuan, sasaran dan standar. Tujuan secara harfiah berti
sesuatu yang dilontarkan sebelum (pemikiran). Sasaran adalah tonggak, sasaran memiliki makna
kuantitatif. Standar bersifat otoriatis, standar memiliki tingkat pencapaian,target yang telah ditetapkan
sebelumnya. Standar biasanya memiliki 2 peran, sebagai sasaran yang dicapai atau sebagai ukuran
keberhasilan.

Untuk hasil-hasil program, sasaran biasanya mencerminkan apa yang ingin dicapai pihak berwenang
seperti legislatif, dewan komisaris, direktur utama. Informasi mengenai sasaran ini bisa jadi penting.
Audit internal yang tidak melaporkan pencapaian tujuan dan sasaran tidak layak disebut Audit
berorientasi manajemen yang efektif (effective management oriented audit). Berikut ini beberapa
penyebab tujusn tidak dinyatakan secara jelas:

 Sengaja agar kebijakan dan prosedur manajemen tidak dapat mengidentifikasikan tujuan
proram dengan jelas
 Sasaran dan standar bisa jadi belum dipahami oleh orang-orang yang bertanggung jawab untuk
memenuhinya
 Faktor-faktor seperti factor sosiologi, ekonomi, dan manusia tidak dipertimbangkan secara
menyeluruh ketika menetapkan sasran dan standar
 Tujuan dan sasaran awal bisa jadi berubah , namun pernyataan formal tentang perubahan
tersebut belum pernah dilakukan

Auditor internal harus ingat bahwa mereka adalah staf, tidak memiliki wewenang ataupun
tanggungjawab untuk menetapkan tujuan,sasaran atau standar untuk karyawan operasional. Tanpa
pemahaman yang jelas dan kesepakatan tentang aspek manajerial, sebuah auditbisa jadi sia-sia.
Saat melakukan survei auditor internal harus senantiasa mengingat dengan tepat tujuan dan sasaran
yang sedang atau seharusnya diupayakan untuk dimiliki organisasi klien. Auditor harus mencoba
menentukan apakah:

 Pernyataan formal tentang tujuan sudah disiapkan untuk klien


 Tujuan tersebut sesuai dengan rencana strategis dari organisasi (suatu rancangan besar bagi
perusahaan)
 Orang-orang yang akan dibatasi dengan tujuan,sasaran dan standar berpartisipasi dalam
penetapannya
 Tujuan diketahui oleh semua orang yang akan berpartisipasi dalam pencapaianya
 Tujuan tersebut secara realistis mempertimbangkan sumber daya yang tersedia bagi aktifitas
 Tujuan tersebut menuntun aktivitas dalam menghadapi kendala dan kendali internal
 Sasaran dan standar yang ditetapkan akan memotivasi orang untuk mencapai lebih dari apa
yang bisa mereka capai
 Laporan formal dan periodic disiapkan untuk menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan
terpenuhinya sasaran serta standar
 Tujuan, sasaran, standar secara periodic dievaluasi ulang dan didefinisikan ulang

Anda mungkin juga menyukai