Anda di halaman 1dari 11

Pendidikan IPS di SD

Modul 7
Kegiatan Belajar 1
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode, Media, dan Sumber Belajar IPS SD Kelas
Tinggi Berdasarkan Pendekatan Kognitif

A. Pengertian Metode, Media, dan Sumber Belajar


1. Metode
Metode mengajar adalah kemampuan yang perlu dimiliki oleh seorang guru dalam
menyampaikan materi pelajaran kepada anak didiknya.
Hal yang perlu diperhatikan dalam memilih metode belajar :
a. Standar kompetensi
b. Kompetensi dasar yang harus dicapai peserta didik
c. Kemampuan guru terhadap materi dan metode yang akan dipilih
d. Jumlah peserta didik yang belajar
e. Situasi atau kondisi saat belajar
f. Fasilitas yang dimiliki
g. Evaluasi yang dipakai
Macam metode belajar
a. Metode ceramah
Metode ceramah adalah pidato yang disampaikan oleh seorang oembicara di
depan kelompok siswa. Metode ini sangat baik digunakan pada jumlah siswa yang
banyak. Namun, kurang baik bila guru kurang menguasai bahan atau materi ajar.
b. Metode diskusi
Metode diskusi adalah ercakapan yang direncakanan atau dipersiapkan di antara 3
atau lebih topik tertentudengan seorang pemimpin. Keunggulan metode ini
memberi kesempatan saling mengemukakan pendapat. Namun, kurang baik jika
digunakan pada kelompok yang besar.
c. Panel
Pembicara yang sudah direncanakan di depan siswa tentang sebuah topik.
Keunggulan metode ini dapat membangkitkan pemikiran bagi para peserta dan
mendorong memberikan analisis. Kelemahan metode ini peserta mudah tersesat ke
masalah lain dan tidak semua peserta dapat mengambil bagian dalam berbicara.
d. Studi kasus (case study)
Studi kasus ialah sekumpulan situasi masalah, termasuk detail-detail yang
memungkinakn kelompok menganalisis masalah itu. Keunggulan metode ini
adalah dapat disajikan secara tertulis, lisan difilmkan, direkam atau diceritakan.
Kelemahan studi kasus adalah membutuhkan ketrampilan menulis masalah dan
memerlukan waktu yang lama.
e. Metode brainstorming
Brainstorming adalah semacam cara memecahkan masalah, dimana anggota
mengusulkan dengan cepat semua kemungkinan pemecahan yang terpikirkan.
Keunggulan metode ini membangkitkan pendapat baru dan merangsang semua
anggota untuk ambil bagian. Kelemahannya mudah lepas dari kontrol dan tidak
semua anggota dapat menerima pendapat yang diajukan.
f. Dikusi formal
Metode ini mencakup :
1) Penyampaian permasalahan
2) Pengumpulan data
3) Mempertimbangkan pemecahan yang mungkin
4) Memilih cara pemecahan yang terbaik
Keunggulan diskusi formal adalah membangkitkan pemikiran yang logis.
Kelemahannya membutuhkan banyak waktu dan sulit jika dipakai kelompok
besar.
g. Metode tanya jawab
Metode ini dipakai dalam hal berikut :
1) Menanyakan kembali pelajaran yang telah diajarkan
2) Menyelingi pembicaraan untuk mendapatkan kerja sama siswa
3) Memimpin pengamatan dan pemikiran siswa
Keunggulan metode tanya jawab sebagai berikut :
1) Siswa lebih aktif karena tidak hanya mendengarkan
2) Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya sehingga guru mengetahui
apa yang belum dimengerti oleh siswa
3) Guru mengetahui pemahaman siswa terhadap apa yang telah diterangkan
Kelemahan metode tanya jawab sebagai berikut :
1) Dengan tanya jawab pembicara kadang menyimpang dari pokok pembicaraan
2) Membutuhkan waktu yang lebih lama
h. Meode kerja kelompok
Kerja kelompok dapat diartikan debagai suatu kegiatan belajar mengajar yang
membagi siswa dalam satu kelas menjadi beberapa kelompok untuk mencapai
tujuan tertentu.
Metode kerja kelompok dapat digunakan untuk hal-hal sebagai ebrikut :
1) Mengatasi kekurangan alat dan sumber belajar.
2) Mengatasi perbedaan kemampuan belajar siswa.
3) Mengatasi adanya perbedaan minat belajar siswa.
4) Mengatasi tugas pekerjaan yang sangat banyak atau sangat luas.
Kelebihan kerja kelompok ialah :
1) Dapat memupuk rasa kerja sama
2) Tugas yang sangat luas dapat diselesaikan dengan cepat
3) Timbul persaingan yang sehat
Kelemahan metode kerja kelompok ialah :
1) Adanya sifat-sifat seseorang yang ingin menonjol atau sebaliknya.
2) Orang yang kurang cakap akan menghambat kelancaran tugas atau didominasi
oleh seseorang.
2. Media
Media mempermudah siswa memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu, media
menjadi sangat penting bagi guru. Penggolongan media pembelajaran :
a. Media visual
Media yang hanya dapat dipandang. Media ini dibagi menjadi 2 yaitu
1) Media visual yang tidak dirpoyeksikan adalah media yang tidak dapat
dipantulkan layer. Beberapa media yang termaasuk jenis ini, antara lain :
a) Gambar mati atau gambar diam
Kelebihan :
(1) Dapat dengan mudah dicari
(2) Harganya murah
(3) Mudah dipakai
(4) Dapat menjelaskan hal yang abstrak ke dalam bentuk yang lebih nyata
(5) Dapat dipakai untuk berbagai jenjang sekolah dan bidang studi
Kelemahan :
(1) Kurang baik untuk kelas besar jika gambarnya terlalu kecil
(2) Sukar menggambarkan isi/ketebalan
(3) Tidak dapat menunjukkan gerakan
(4) Kadang-kadang ada gambar yang sukar diinterpretasikan

b) Ilustrasi
Ilustrasi adalah gambar atau wujud lain yang menyertai teks.
c) Karikatur
Karikatur adalah gambar yang disederhakan bentuknya dan biasanya
berisi sindiran dan digunakan sebagai media komunikasi untuk semua
tingkatan sosial.
d) Poster
Gambar yang dipadukan dengan unsur-unsur visual lain dengan maksud
menarik perhatian dan mengkomunikasikan pesan secara efektif.
e) Bagan
Gambaran sesuatu yang dilukiskan dengan garis, gambar, dan kata-kata.
Bagan bertujuan memperagakan adanya hubungan, perkembangan atau
perbandingan. Contoh bagan : bagan organisasi, lukisan, waktu, skematik,
perbandingan, pandangan tembus, dan petunjuk.
f) Diagram
Suatu gambaran dari suatu objek atau proses.
g) Grafik
Pemakaian lambing-lambang visual tertentu sehingga menarik dan mudah
dipahami. Jenis grafik antara lain : grafik garis atau kurva, batang,
lingkaran, gambar.
h) Peta
Gambaran permukaan bumi jika dilihat dari atas dengan skala tertentu.
Beberapa bentuk peta antara lain : peta umum, khusu, timbul, atlas, bola
bumi atau globe.
2) Media visual yang diproyeksikan
Media ini dapat diproyeksikan (dipantulkan) pada layer karena bahan yang
dipakai tembus cahaya(transparan).
b. Media audio
Media audio merupakan jenis media yang hanya dapat didengar. Media ini
diharapkan mampu mengurangi kejenuhan.
c. Media audiovisual
Media ini selain dapat didengar juga dapat dipandang (dilihat, diamati).
Contohnya slide suara dan televisi.
3. Sumber belajar
Sumber belajar adalah segala bentuk penyajian bahan atau materi yang dapat
dijadikan sumber untuk belajar. Untuk dapat menggunakan sumber belajar kira perlu
membaca atau mendengarkan.

B. Pengertian Pendekatan Kognitif


Pendekatan kognitif menekankan pada bagimana individu merespon rangsangan yang
datang dengan menggunakan kemampuan intelektual yaitu melalui
mengorganisasikan data, merumuskan masalah, dan membangun konsep untuk
memecahkan masalah dengan simbol-simbol verbal dan nonverbal. Aspek-aspek yang
termasuk kognitif adalah pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan
evaluasi.

C. Merancang Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan


Kognitif
Salah satu metode pembelajarn yang berlandaskan pendekatan kognitif adalah Latihan
inkuiri (Inquiry training). Dalam penerapannya menitik beratkan pada penyelidikan
yang bersifat bebas, tetapi terarah dan sistematis.
Tahap-tahap penerapan metode latihan inkuiri adalah sebagai berikut :
1. Menyajikan masalah
2. Mengumpulkan data dan verifikasi data
3. Mengumpulkan unsur baru
4. Merumuskan penjelasan
5. Menganalisis terhadap proses inkuiri
Hal yang perlu diperhatikan dalam menerapkan metode Latihan inkuiri:
1. Rencanakan wkatu yang akan digunakan
2. Siswa dapat melakukan secara kelompok
3. Lanjutkan Latihan inkuiri dengan jalan diskusi
4. Gunakan sumber-sumber yang sesuai masalah sebanyak-banyaknya.

D. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD yang Berlandaskan Pendekatan


Kognitif
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum SD Kelas 6 semester II sebagai berikut.
1. Kompetensi dasar
Kemampuan memahami gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara
tetangga.
2. Meteri pokok
Gejala alam dan sosial negara Indonesia dan negara tetangga.
3. Hasil belajar
a. Membandingkan gejala alam negara Indonesia dengan negara-negara tetangga.
b. Mendiskripsikan gejala sosial Indonesia dan negara-negara tetangga.
4. Indikator
a. Menunjukkan pada peta letak dan nama negara tetangga Indonesia.
b. Membandingkan ciri-ciri gejala alam Indonesia dengan negara-negara
tetangga.
c. Membandingkan ciri-ciri gejala sosial Indonesia dengan negara-negara
tetangga.
d. Memberi contoh sikap waspada terhadap gejala sosial di Indonesia.
Setelah kita pahami hal-hal di atas maka Langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1. Menyajikan Masalah
Guru mengajukan masalah dengan pertanyaan, sebagai berikut ini.
Bagaimana gejala alam dan sosial di Indonesia jika dibandingkan dengan negara
tetangganya?
2. Mengumpulkan Data dan Verifikasi Data
Siswa mengumpulkan data melalui buku-buku sumber yang berkaitan dengan
masalah yang dirumuskan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji situasi peristiwa
Pemberontakan G30S/PKI sehingga siswa memahami situasi secara objektif. Pada
tahap verifikasi data ditanyakan situasi, kondisi dan objek secara sistematis.
3. Mengumpulkan Unsur Baru
Guru dan siswa mencocokkan secara langsung antara informasi dengan rumusan
masalah yang dirumuskan dan menentukan unsur-unsur baru yang dapat
digunakan untuk menjawab masalah.
4. Merumuskan Penjelasan
Guru membantu siswa dalam merumuskan pejelasan untuk menjawab atas
masalah secara mendetail, rapi, dan sistematis.
5. Menganalisis Proses Inkuiri
Siswa menganalisis pola-pola penemuannya dan siswa menilai efektivitas proses
inkuiri yang dilakukan. Kemudian, memperbaiki kekurangan yang ada. Penerapan
penggunaan metode pembelajaran yang berlandaskan pendekatan kognitif ini pada
dasarnyadimulai dengan konfrontasi intelektual dan diakhiridengan penemuan
jawaban atas masalah secara ilmiah melalui metode-metode ilmiah. Kegiatan ini
menekankan pada kemampuan intelektual melalui mengorganisasikan data,
merumuskan masalah, membangun konsep dan merumuskan pernyataan atas
masalah yang ada.
Melalui metode Latihan inkuiri diharapkan :
1. Siswa memiliki ketrampilan dalam proses ilmiah
2. Siswa menguasai strategi penelitian secara kreatif.
Kegiatan Belajar 2
Merancang dan Menerapkan Penggunaan Metode Belajar IPS SD Berdasarkan Pendekatan
Sosial

A. Pengertian Pendekatan Sosial


Pendekatan sosial menekankan kecakapan indovidu berhubungan dengan orang lain
(masyarakat), dan memusatkan perhatian pada gejala-gejala sosial yang muncul.
Metode inkuiri sosial tepat untuk mengkaji gejala-gejala sosial. Metode inkuiri sosial
memungkinkan peserta didik berpikir dan mencari fakta-fakta, informasi atau data
yang mendukung pembuktian hipotesis dalam situasi beban dan terarah.
Terdapat tiga ciri pokok metode inkuiri sosial sebagai berikut :
1. Adanyan aspek-aspek sosial dalam kelas yang dapat menumbuhkan terciptanya
suasana diskusi.
2. Adanya penetpatan hipotesis sebagai arah dalam pemecahan masalah.
3. Adanya fakta-fakta sebagai bahan pembuktian hipotesis.
Ketika proses inkuiri sosial berlangsung guru harus berperan sebagai pembimbing.
Kegiatan yang harus dilakukan guru sebagai pembimbing adalah sebagai berikut :
1. Meberikan bantuan kepada peserta didik dalam menjelaskan kedudukan peserta
didik dalam kegiatan belajar mengajar.
2. Meberikan penjelasakan tentang cara-cara belajar yang harus dilakukan peserta
didik.
3. Memberikan penjelasan tentang cara-cara menyusun rencana kegiatan yang
dilakukan
4. Membantu peserta didik dalam merumuskan setiap istilah yang ada pada
hipotesis.
5. Membantu peserta didik dalam memilih dan menyusun asumsi-asumsi yang akan
digunakan serta cara diskusi dam berpikir efektif dan inovatif.

B. Cara Merancang Penggunaan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan


Pendekatan Sosial
Tahap penerapan metode inkuiri sosial:
1. Tahap Orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah sosial
yang idjadikan pokok pembahasan. Kemudian, peserta didik dengan bantuan guru
merumuskan masalah sosial dan membatasi ruang lingkup permasalahannya.
2. Tahap Hipotesis
Hipotesis sebagai acuan dalam usaha pemecahan masalah. Hipotesis yang baik
harus memenuhi syarat berikut :
a. Valid (shahih), yaitu menguji apa yang harus diuji.
b. Kompabilitas yaitu adanya kesesuaian antara hipotesis dengan generalisasi
pengalaman siswa/guru yang telah diperoleh sebelumnya.
c. Mempunyai hubungan dengan peristiwa yang telah terjadi agar dapat diadakan
pembuktian.
3. Tahap Definisi
Peserta didik mnegadakan pembahasan mengenai pengertian istilah yang terdapat
pada hipotesis
4. Tahap Eksplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dengan
mengembangkan hipotesis dengan implikasi dan asumsi-asumsinya.
5. Tahap Pembuktian Hipotesis
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data
melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang
dibahas. Setelah data memenuhi syarat kemudian dianalisis dan dihubungkan
dengan hipotesis yang telah dirumuskan.
6. Tahap Generalisasi
7. Peserta didik dengan bantuan guru Menyusun pernyataan yag benar-benar terbaik
untuk pemecahan masalah.

C. Menerapkan Metode Pembelajaran IPS di SD Berdasarkan Pendekatan Sosial


Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 semester I, sebagai
berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami keadaan penduduk dan pemerintahan di Indonesia.
2. Pokok BAhasan
Penduduk dan system pemerintahan di Indonesia.
3. Hasil Belajar
a. Mengidentifikasi keadaan penduduk di Indonesia
b. Mendiskripsikan oeran dan tanggung jawan pemerintah.
4. Indicator
a. Menjelaskan perkembangan jumlah penduduk, penggolongan, persebaran dan
kepadatan penduduk di Indonesia.
b. Menginterpretasikan berbagai grafik penduduk.
c. Menjelaskan permasalahan penduduk di Indonesia.
d. Mengidentifikasi bentuk, sebab, dan akibat perpindahan penduduk yang terjadi
di Indonesia.
e. Menguraikan pengertian pemerintahan, pemerintahan daerah dan oemerintah
pusat.
f. Menjelaskan system pemerintahan demokrasi.
g. Memberi contoh tugas dan tanggunag jawab pemerintah terhadap masyarakat.
Setalah kita memahami hal di atas, maka langkahs elanjutnya adalah sebagai beriku.
1. Tahap Orientasi
Peserta didik dengan bantuan guru mengambil dan menetapkan masalah yang
berkaitan dengan jumlah penduduk yang meledak, golongan penduduk muda,
persebaran tidak merata dan kepadatan yang tinggi. Salah satu akibatnya adalah
munculnya masalah sosial yaitu kemiskinan masih ditambah penodongan,
pencurian, tuna susila, dan tuna wisma. Rumusan masalahnya adalah “Faktor-
faktor apa yang menyebabkan kemiskinan di suatu daerah?” kadi, masalah
pokoknya adalah terjadinya kemiskinan.
2. Tahap Hipotesis
Peserta didik dengan bantuan guru Menyusun hipotesis, yaitu sebagai berikut.
a. Kondisi fisis suatu daerah yaitu lahan pertanian yang sempit, mempunyai
hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
b. Kualitas sumber daya manusia yaitu tingkat Pendidikan yang rendah,
mempunyai hubungan dengan terjadinya kemiskinan.
3. Tahap Definisi
Peserta didik membahas pengertian dari istilah-istilah yang ada dalam hipotesis.
a. Kondisi fisis adalah keadaan lingkungan alam yang mempunyai pengaruh
terhadap peri kehidupan manusia, misalnya keadaan sumber daya alam pada
suatu daerah.
b. Kualitas sumber daya manusia adalah derajat kemampuan manusia untuk
mengolah sumber daya alam yang ada dengan teknologi yang dimiliki.
c. Kemiskinan dibedakan menjadi dua, yaitu kemiskinan alamiah dan
kemiskinan structural/buatan. Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang
ditimbulkan sebagai akibat terbatasnya sumber daya alam atau daya dukung
sumber daya alam terhadap kehidupan manusia rendah. Kemiskinan
structural/buatan adalah kemiskinan yang ditimbulkan sebagai akibat
perubahan ekonomi, teknologi dan oembangunan itu sendiri atau karena
kelembagaan yang sama untuk menguasai sumber daya sehingga menjadi
kemiskinan.
d. Pada golongan oenduduk muda bengtuk grafik penduduknya seperti pyramid,
yaitu golongan penduduk usia muda jauh lebih besar daripada usia dewasa dan
tua.
Materi/indikator : d, e, f dan g belum dibahas. Perlu pembahasan tersendiri.
4. Tahap Ekplorasi
Peserta didik mengadakan pengujian hipotesis dengan logika deduksi dan
mengembangkan hipotesis dengan implikasinya serta asumsi-asumsi yang
mendasarinya.
5. Tahap Pembuktian
Peserta didik melakukan pembuktian dengan jalan melakukan pengumpulan data
melalui metode-metode pengumpulan data yang sesuai dengan masalah yang
dibahas. Setelah data lengkap, kemudian diadakan analisis data dan dihubungkan
dengan hipotesisnya untuk dipastikan apakah hipotesis itu diterima atau tidak.
6. Tahap generalisasi
Peserta didik dengan bantuan guru menyusun pernyataan terbaik sebagai jawaban
atas masalah yang dibahas, yaitu sebagi berikut.
a. Kondisi fisik yang jelek akan mendukung terjadinya kemiskinan di suatu
daerah.
b. Kualitas sumber daya manusia yang rendah mendukung terjadinya kemiskinan
di suatu daerah.
Kegiatan Belajar 3
Merancang dan Menerapkan Metode Pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Personal

A. Pengertian Pendekatan Personal


Pendekatan personal adalah suatu pendekatan yang menekankan pada usaha
membantu peserta didik untuk mengembangkan dirinya dan pembentukan sikap.
Setiap individu mempunyai karakteristik yang berbeda. Oleh karena itu, menuntut
pendekatan yang berbeda pula. Salah satu contoh pendekatan personal adalah metode
pertemuan kelas.

B. Cara Merancang Metode Pembelajaran Berdasarkan Pendekatan Personal


Metode pertemuan kelas, dilihat dari fokus pembicaraan dalam diskusi menurut
Glasser dibedakan menjadi 3 tipe sebagai berikut:
1. Tipe pertemuan pemecahan masalah sosial
Peserta didik berusaha mengembangkan tanggung jawab untuk belajar dan
berperilaku dengan jalan memecahkan masalahnya di dalam kelas.
2. Tipe pertemuan terbuka
Peserta didik diberi kebebasan dalam memikirkan dan menjawan pertanyaan dari
guru. Peserta didik berinisiatif untuk berdiskusi dengan memunculkan suatu topik
yang menarik berdasarkan pengalamannya.
3. Tipe pertemuan terarah dan terbuka
Beberapa pedoman guru dalam menerapkan metode pertemuan kelas, antara lain :
a. Guru mengarahkan interaksi dalam kegaiatan belajar mengajar.
b. Kepemimpinan guru sebagai penengah.
c. Dalam tahapan tertentu guru harus mendorong peserta didik untuk berinisiatif.
d. Guru mengembangkan hubungan yang sangat menarik dan sensitif.
e. Guru mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab mendiagnosis
perilaku sendiri dan menolak perilaku yang tidak dapat dipertanggung
jawabkan.
f. Guru secara keseluruhan mengidentifikasi memilih dan menaati alternatif
perilaku.
g. Guru harus mampu menciptakan iklim terbuka dan mengendalikan kelompok
untuk menilai perilaku, mengambil kesepakatan dan menilai tindak lanjut.
Langkah-langkah penerapan metode pertemuan kelas adalah berikut ini:
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Iklim yang mengundang keterlibatan adalah iklim yang hangat, bersifat pribadi
dan hubungan guru dan peserta didik dan peserta didik dengan peserta didik baik.
Tugas guru berikut ini :
a. Mendorong setiap peserta didik untuk berperan serta dalam kegiatan belajar
mengajar.
b. Menyeleksi pendapat peserta didik tanpa disertai dengan celaan dan penilaian.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Tugas peserta didik dibantu guru adalah berikut ini :
a. Mengajukan masalah.
b. Mengemukakan masalah.
c. Mendeskripsikan masalah.
d. Mengidentifikasi konsekuensi.
e. Mengidentifikasi norma sosial.
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Agar peserta didik mampu membuat pertimbangan pribadi terhadap perilakunya
maka peserta didik harus :
a. Mengidentifikasi nilai dari masalah perilaku dan norma sosial.
b. Membuat pertimbangan pribadi terhadap norma-norma sosial yang dapat
mengarah kepada pemilihan perilaku dan nilai-nilai perilaku yang ditemukan.
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Siswa mengidetifikasi alternatif perilaku khusus dan siswa sepakat untuk
menaatinya.
5. Merumuskan kesepakatan
Peserta didik secara bersama merumuskan kesepakatan. Apa yang sudah
ditentukan dan dirumuskan Bersama harus dipenuhi dan ditaatinya.
6. Perilaku tindak lanjut
Mengukur efektivitas kesepakatan dan perilaku baru.

C. Menerapkan metode pembelajaran IPS SD Berdasarkan Pendekatan Modifikasi


Personal
Sebagai contoh, kita ambil kurikulum Sekolah Dasar Kelas 5 semester II sebagai
berikut.
1. Kompetensi Dasar
Kemampuan memahami perjuangan para tokoh dalam melawan penjajah dan
tokoh-tokoh Pergerakan Nasional.
2. Pokok Bahasan (materi pokok)
Perjuangan melawan penjajah dan Pergerakan Nasional Indonesia.
3. Hasil Belajar
a. Mengidentifikasi tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional dan tokoh-tokoh
pejuang setempat.
b. Mengidentifikasi peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam
mempersatukan Indonesia.
4. Indikator
a. Membuat ringkasan Riwayat hidup tokoh-tokoh penting Pergerakan Nasional
(missal R. A Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantoro, Douwes Dekker).
b. Membuat laporan tentang tokohnya pejuang yang ada provisinya.
c. Menceritakan peristiwa Sumpah Pemuda.
d. Menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa Sumpah Pemuda
28 Oktober 1928.
e. Menceritakan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam
mempersatukan Indonesia.
Setelah guru memahami hal -hal di atas maka langkah selanjutnya adalah berikut ini.
1. Menciptakan iklim yang mengundang keterlibatan
Guru dalam iklim tahap ini berusaha mendorong peserta didik berperan serta dan
berbicara mengenai sumpah pemuda. Guru menyeleksi pendapat-pendapat peserta
didik mengenai sumpah pemuda tanpa celaan dan penilaian. Peserta didik diberi
kebebasan dan mengemukakan pendapatnya.
2. Menyajikan masalah untuk diskusi
Penyajian masalah dapat berasal dari guru dan peserta didik dalam bentuk
pertentangan sederhana mengenai sumpah pemuda. Tindakan-tindakan yangd apat
dilakukan guru adalah :
a. Memberikan pembenaran perilaku peserta didik;
b. Turut campur tangan jika peserta didik cenderung kea rah mencela dan
mengkritik;
c. Menugasi kelompok untuk menjelaskan sumpah pemuda.
Kemudain, guru dan peserta didik mengidentifikasi norma-norma sosial dari
peristiwa sumpah pemuda yang dapat dijadikan contoh yang baikbagi
pembentukan sikap peserta didik dalam menghadapi masalah-masalah sosial.
3. Mengembangkan pertimbangan nilai pribadi
Untuk membuat pertimbangan nilai pribadi, peserta didik harus mengidentifikasi
nilai-nilai yang terkandung dalam peristiwa sumpah pemuda. Nilai-nilai tersebut
berikut ini.
a. Nilai kebersamaan untuk mencapai tujuan luhur.
b. Nilai persatuan dan kesatuan bangsa.
c. Nilai kebulatan tekad untuk mencapai kemerdekaan.
d. Nilai menghargai pendapat dan karya orang lain.
4. Mengidentifikasi alternatif tindakan
Peserta didik menunjukkan nilai-nilai dari peristiwa sumpah pemuda. Kemudian,
peserta dididk menyeleksi untuk dijadikan alternatif tindakan memecahkan
masalah sosial sehari-hari. Nilai-nilai yang ditemukan itu merupakan suatu hasil
penggalian dari sumpah pemuda yang dapat digunakan untuk menyikapi masalah-
masalah sosial.
5. Merumuskan kesepakatan
Peserta didik merumuskan dan menyepakati sikap perilaku serta menaatinya.
6. Perilaku tindak lanjut
Peserta didik menilai efektivitas perilaku baru yang diperoleh dan memperkuatnya
untuk tindakan-tindakan mendatang.
Penggunaan metode pembelajaran IPS yang berlandaskan pendekatan personal
dititikberatkan pada usaha penggalian nilai-nilai peristiwa yang terjadi, kemudain peserta
didik menyeleksi dan mencoba untuk menerapkannya dalam menyikap masalah sosial yang
ada.

Anda mungkin juga menyukai