Nim: 20014104012
TAHUN 2021
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Definisi
Kenyamanan /rasa nyaman adalah suatu keadaan telah terpenuhinya kebutuhan dasar
manusia yaitu kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman (suatu
kepuasaan yang meningkatkan penampilan sehari -hari). Ketidaknyamanan adalah
keadaan ketika individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon
terhadap suatu rangsangan.
Aman adalah keadaan bebas dari cedera fisik dan psikologis. Pemenuhan kebutuhan
keamanan di lakukan untuk menjaga tubuh bebas dari kecelakaan baik pasien, perawat
atau petugas lainnya yang bekerja untuk pemenuhan tersebut. Perubahan kenyamanan
adalah keadaan dimana individu mengalami sensasi yang tidak menyenangkan dan
berespon terhadap suatu rangsangan yang berbahaya. (Potter & Perry. 2006).
B. Fisiologi sistem/ normal sistem rasa dan aman dan nyaman
Pada saat impuls ketidaknyamanan naik ke medula spinalis menuju kebatang otak dan
thalamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari respon stress.
Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom menghasilkan respon
fisiologis
C. Faktor -Faktor yang mempengaruhi keamanan dan kenyamanan
a. Emosi
Kecemasan, depresi dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi keamanan
dan kenyamanan
b. Status mobilisasi
Keterbatasan aktivitas paralisis, kelemahan otot dan kesadaran menurun
memudahkan terjadinya resiko injury
c. Gangguan persepsi sensori
Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahaya seperti gangguan
penciuman dan penglihatan
d. Keadaan imunitas
Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah
terserang penyakit
e. Tingkat kesadaran
Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan
f. Gangguan tingkat pengetahuan
Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat di predeksi
sebelumnya
D. Macam -macam gangguan yang mungkin terjadi pada rasa aman dan nyaman
a. Jatuh
Jatuh merupakan 90% jenis kecelakaan di laporakan dari seluruh kecelakaan yang
terjadi di rumah sakit. Resiko jatuh lebih besar dialami pasien lansia
b. Oksigen
Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap oksigen akan
mempengaruhi keamanan pasien
c. Pencahayaan
Rumah sakit merupakan sarana pelayanan publik yang penting. Tata pencahayaan
dalam ruang rawat inap dapat mempengaruhi kenyamanan pasien rawat inap
E. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan diagnostik sangat penting di lakukan agar dapat mengetahui apakah ada
perubahan bentuk atau fungsi dari bagian tubuh pasien dapat menyebabkan timbulnya
rasa aman dan nyaman seperti:
a. Melakukan pemeriksaan laboratorium dan radiologi
b. Menggunakan skala nyeri
1. Ringan: skala nyeri 1-3 : secara objektif pasien masih dapat berkomunikasi
dengan baik
2. Sedang : skala nyeri 4-6: secara objektif pasien dapat menunjukkan lokasi nyeri,
masih merespon dan dapat dapat mengikuti intruksi yang di berikan
3. Berat : skala nyeri 7-9 : secara objektif pasien masih bisa merespon ,namun
terkadang klien tidak mengikuti intruksi yang di berikan
4. Nyeri sangat berat: skala 10: secara objektif pasien tidak mampu berkomunikasi
dan klien merespon dengan cara memukul
F. Pemeriksaan Fisik
a. Inspeksi: di temukan kulit tampak pucat ,menggigil, gelisah dan lemah
b. Palpasi : pada permukaan ini di temukan kulit teraba dingin , nadi lambat
c. Auskultasi : tekanan darah menurun
G. Penatalaksanaan Medis
a. Relaksasi
b. Teknik Imajinasi
c. Teknik Distraksi
d. Terapi dengan pemberian analgesic
e. Immobilisasi
DAFTAR PUSTAKA
Medication
Post Covid -19
Penyimpangan KDM
SEPSIS
Penurunan Kesadaran
Indikasi Pemasangan
NGT Gangguan Rasa Nyaman
RESUME KEPERAWATAN
A. Pengkajian
Tanggal Pengkajian : Selasa, 13 April 2021
Ruangan : IMC-C
1. Biodata
a. Identittas Pasien
Nama : Ny.V.R
Umur : 79 Tahun 8 bulan 4 hari
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat : Kaima Kauditan
Agama : Kristen Katholik
Pekerjaan : IRT
Diagnosa Medis : Sepsis
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn.R.P
Umur :-
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Kaima Kauditan
Agama : Kristen Katholik
Pekerjaan :-
Hubungan Dengan Klien : Anak Klien
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kelemahan Tubuh
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien datang di ruangan IMC dengan keluhan Sepsis ec Pnemonia. Saat ini klien
mengalami penurunan kesadaran sejak 1 hari yang lalu. Saat dirawat di rumah sakit
klien mendapatkan terapi oksigen 3 L dalam pemenuhan oksigenasi, tanda – tanda
vital terpantau lewat monitor. Pada saat pengkajian di dapatkan vital sign TD :
150/60 mmHg, RR : 27 x/menit, N : 94 x/menit, SB : 36.6oC, SPo2 : 97%. Saat ini
klien terbarin di tempat tidur dengan keadaan lemah serta perawatan total, klien
mengalami kekakuan sendi , IMT : 17.5 (kurang), klien mempunyai luka di
belakang bagian tubuh bawah dengan panjang luka 10 CM dan Lebar luka 5 CM.
c. Riwayat Kesehatan Dahulu
Klien pernah mengidap Covid-19 dan dirawat di ruangan palma kemudian di
pindahkan di ruangan IMC pada tanggal 12 April 2021 terkonfirmasi negative
covid-19, klien sudah tirah baring dari ruangan palma.
d. Riwayat Kesehatan Keluarga
Sebelumnya keluarga mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit yang sama
seperti yang di alami klien di dalam keluarga
5. Pemeriksaan Penunjang
Jenis Pemeriksaan Hasil Rujukan Satuan
HEMATOLOGI
Leukosit 17.2 4.0 – 10.0 10^3/uL
Eritrosit 4.02 4.70 – 6.10 10^6/uL
Hemoglobin 11.8 12.0 – 16.0 g/dL
Hematokrit 33.7 37.0 – 47.0 %
Trombosit 229 150 – 450 10^3/uL
MCH 29.4 27.0 – 35.0 Pg
MCHC 35.1 30.0 – 40.0 g/dL
001 Eosinofil 0 1–5 %
002 Basofil 0 0–1 %
003 Ntrofil Batang 8 2–8 %
004 Netrofil Segmen 68 50 – 70 %
005 Limfosit 15 20 – 40 %
006 Monosit 9 2–8 %
MCV 83.8 80.0 – 100.0 fL
KIMIA KLINIK
SGOT 24 <33 U/L
SGPT 33 <43 U/L
Ureum Darah 38 10 – 40 Mg/dL
Creatinin Darah 0.9 0.5 – 1.5 Mg/dL
Gula Darah Sewaktu 198 70 – 140 Mg/dL
HbA1C 6.8 4.5 – 6.3 %
Fosfor 2.2 2.7 – 4.5 Mg/dL
Magnesium 1.88 1.70 – 2.50 Mg/dL
Albumin 2.85 3.50 – 5.70 g/dL
Chlorida Darah 95.4 98.0 – 109.0 mEq/L
Kalium Darah 3.33 3.50 – 5.30 mEq/L
Natrium Darah 139 135 – 153 mEq/L
Calsium 7.86 8.10 – 10.40 mEq/L
HEMOSTASIS -
-
@Detik
14.0 12.0 – 16.0 Detik
- Pasien 14.5 12.5 – 17.0 Detik
- Kontrol -
- @INR 1.10 0.80 – 1.30 Detik
- Pasien 1.07 0.80 – 1.30 Detik
- Kontrol -
APPT
6. Program Terapi
Nama Obat/Terapi Cara Pemberian Dosis
Nacl 0.9% (Line 1) IV 500ml/8jam
Levofloxacin IV 750mg/24jam
Bfluid (Line 2) IV 500ml/24jam
N-Asetilsistein IV 5gr/24jam
Gentamicin Salep Topikal 10gr/24jam
Vit B Oral 1tab/8jam
Vit C Oral 250mg/8jam
Novorapid Subkutan 4u/8jam
Levemir Subkutan 10u/24jam
Aspilet Oral 80mg/24jam
Simvastatin Oral 20mg/24jam
Amlodipin Oral 10mg/24jam
KSR (Kalium Klorida) Oral 600g/12jam
B. KLASIFIKASI DATA
DATA SUBJEKTIF DATA OBJEKTIF
(D.0074) Gangguan rasa nyaman b.d efek Setelah di lakukan tindakan keperawatan Pengaturan Posisi (I.01019)
samping terapi (medikasi) selama 1x 8 jam di harapkan status
kenyamanan pasien meningkat dengan kriteria Observasi
Ditandai dengan: hasil: - Monitor status oksigenasi sebelum dan
DS: sesudah mengubah posisi
Status Kenyamanan (L. 08064)
DO: Teraupetik
- Perawatan sesuai kebutuhan
- Saat dirawat di rumah sakit, tanda – tanda - Suhu ruangan membaik - Atur posisi untuk mengurangi sesak
vital terpantau lewat monitor, pada saat - Gelisah menurun (mis.semi flower)
pengkajian di dapatkan vital sign TD : - Iriitabilitas menurun - Berikan topangan pada area luka
150/60 mmHg, RR : 27 x/menit, N : 94 (mis.bantal di bawah lengan dan
o
x/menit, SB : 36.6 C, SPo2 : 97%. skrotum)
- Saat ini klien terbaring di tempat tidur - Hindari posisi yang menimbulkan
dengan keadaan lemah serta perawatan ketegangan pada luka
total - Ubah posisi setiap 2 jam
- Klien mempunyai luka di belakang bagian
tubuh bawah dengan panjang luka 10 CM Kolaborasi
dan Lebar luka 5 CM.
- Terpasang O2 3lpm dan selang NGT - Kolaborasi pemberian premedikasi
- Terdapat penggunaan otot bantu napas sebelum mengubah posisi, jika perlu
- Terpasang kateter urine.s
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI