Anda di halaman 1dari 3

TUGAS 1 LOGIKA ISIP4211

NAMA : RIFKA FEBRIZA


NIM : 041726841

PROPOSISI KATEGORIK

Proposisi kategorik adalah merupakan pangkal pikir penalaran kategorik yang


merupakan hubungan dua term yang dapat diungkapkan dalam bentuk diagram himounan.
Diagram himpunan merupakan bentuk formal yang dapat menentukan bagaimana hubungan
antara kedua term dalam suatu proposisi sehingga diagram himpunan dapat juga digunakan
sebagai alat formal pembuktian sah tidaknya suatu penalaran. Proposisi kategoris yang
dijelaskan dengan tiga pemahaman, yaitu:
1. Unsur dasar proposisi
2. Empat macam proposisi
3. Negasi proposisi kategoris

Unsur Dasar Proposisi


Dengan memahami arti proposisi, proposisi kategoris dijelaskan "jika term predikat
diakui atau diingkari tentang term subyek secara mutlak atau tanpa syarat". Sebab itu,
Proposisi kategoris selalu berbentuk kalimat berita atau kalimat deklaratif. Ada 4 unsur
dasar proposisi di dalam Proposisi kategoris:
1. Term sebagai subjek, yaitu hal yang diterangkan dalam pernyataan, yang sering
disimbolkan dengan “S”.
2. Term sebagai predikat, yaitu hal yang menerangkan dalam pernyataan, yang sering
disimbolkan dengan “P”.
3. Kopula, yaitu hal yang mengungkapkan adanya hubungan antara subjek dan predikat,
dapat mengiyakan atau mengingkari, afirmatif atau negatif yang menunjukkan kualitas
pernyataan.
4. Kuantor, yaitu pembilang yang menunjukkan lingkungan yang dimaksudkan oleh
subjek, dapat berbentuk universal atau particular, yang sekaligus juga menunjukka
kuantitas pernyataan.
Misalnya, Seorang (Kuantor singular) Lionel Messi (S) adalah striker Barcelona
(Kopula mengakui) menorehkan (P) gol terbanyak di Liga Spanyol. Proposisi itu sama
dengan “Lionel Messi menorehkan gol terbanyak di Liga Spanyol” atau “Lionel Messi tidak
(Kopula mengingkari) menorehkan gol terbanyak di Liga Spanyol”.
Empat Macam Proposisi
Secara teoritik, ada 6 macam proposisi kategoris, tapi menjadi 4 macam proposisi
kategoris. Sebab, arti sifat proposisi singular lebih memiliki persamaan dengan proposisi
universal dari pada proposisi partikular. Misalnya, "Seorang Agung adalah mahasiswa Tuton
logika"; atau Seorang Agung bukan mahasiswa Tuton logika". Seorang (bukan sebagian)
term subyek yang bersangkutan. Karena itu, disepakati oleh para ahli logika, ada 4 macam
proposisi kategoris dengan lambang A, E, I dan O, yaitu:
1. Proposisi Universal Afirmatif (A)
Adalah pernyataan umum yang mengakui adanya hubungan term subyek dan
term predikat. Misalnya, “Semua rakyat Indonesia berketuhanan Yang Maha Esa,
Semua peserta bimbingan tes Perintis ingin masuk Perguruann Tinggi.”
Proposisi A terbagi menjadi 2, yakni Proposisi "universal afirmatif ekuivalen", yang
mengakui persamaan antara term subyek dan term predikat; dan Proposisi "universal
afirmatif implikatif", yang mengakui semua term subyek adalah bagian dari term
predikat.
2. Proposisi Universal Negatif (E)
Adalah pernyataan umum yang mengingkari adanya hubungan term subyek dan
term predikat. Misalnya, “Rakyat Indonesia tidak boleh mengikuti aliran komunias,
Semua manusia bukan keturunan kera, Manusia bukanlah benda mati. Badan benda
mati tidak ada yang bergerak. Benda hidup bukanlah benda mati.”
Proposisi E hanya terbagi menjadi satu yakni Proposisi "universal negatif
eksklusif", yang mengingkari tidak ada hubungan antara term subyek dan term predikat.
3. Proposisi Partikular Afirmatif (I)
Adalah pernyataan khusus yang mengakui adanya hubungan term subyek dan
term predikat. Misalnya, “Sebagian rakyat Indonesia adalah keturunan asing, Sebagian
Sarjana Hukum ahli politik, Ada peserta bimbingan tes Perintis Yogyakarta yang ingin
masuk ke Institut Teknologi Bandung, Sebagian makhluk adalah manusia, Ada
mahasiswa Indonesia yangbelajar di Amerika.”
Proposisi I terbagi menjadi 2, yakni Proposisi "partikular afirmatif inklusif", yang
mengakui sebagian term subyek adalah bagian dari term predikat; dan Proposisi
"partikular afirmatif implikasi", yang mengakui sebagian term subyek adalah term
predikat.
4. Proposisi Partikular Negatif" (O)
Adalah pernyataan khusus yang mengingkari adanya hubungan term subyek dan
term predikat. Mislanya, “Sebagian Sarjana Hukum bukan ahli politik, Sebagian rakyat
Indonesia bukan keturunan asing, Ada peserta bimbingan tes Perintis Yogyakarta yang
tidak ingin masuk UGM, Sebagian makhluk bukan manusia.”
Proposisi O terbagi menjadi 2, yakni Proposisi "particular negatif inklusif", yang
mengingkari sebagian term subyek bukan adalah bagian dari term predikat; dan
Proposisi "particular negatif implikasi", yang mengingkari sebagian term subyek bukan
adalah term predikat. 4 macam proposisi dapat dijelaskan lewat diagram himpunan.

Negasi Proposisi Kategoris

Anda mungkin juga menyukai