ABSTRAK
ABSTRACT
1
with statistical tests using one way ANOVA and probit regression to know ED50.
ANOVA test showed that there is a significant difference in protection percentage
within the group with p=0.005 (p<0.05). Probit regression test showed that ethyl-
acetate extract of red betel leaf had the activity in lowering total blood cholesterol
levels in male white rats (Rattus norvegicus) Wistar strain which
hypercholesterolemia with ED50 1.100 g/KgBB. The result of this study showed
that ethyl-acetate extract of red betel leaf had the activity in lowering total blood
cholesterol levels in white rats.
2
Eropa, Amerika 48%, Afrika 22,6%, hasil penelitian Rachmawati
(8)
dan Asia Tenggara 29,0%. menunjukkan bahwa ekstrak etil
Salah satu upaya untuk asetat daun sirih merah lebih tinggi
menurunkan kadar kolesterol dalam potensinya sebagai antioksidan
darah yaitu melalui pengobatan dibandingkan dengan fraksi ekstrak
alternatif dengan menggunakan obat etanol dan n-heksan.(10)
dari bahan alami yang diperkirakan Berdasarkan latar belakang di
dapat menurunkan kadar kolesterol atas, peneliti ingin melakukan kajian
dalam darah. Daun sirih merah dengan menggunakan ekstrak etil
(Piper crocatum Ruiz & Pav.) asetat daun sirih merah melalui
mengandung senyawa aktif berupa pemberian oral yang diharapkan
flavonoid, glikosida, alkaloid, dapat menurunkan kadar kolesterol
triterpenoid, minyak atsiri, tanin, dan total darah tikus putih (Rattus
saponin. Senyawa ini diduga norvegicus).
berperan dalam menurunkan kadar METODOLOGI PENELITIAN
kolesterol, asam urat, antimikroba, Jenis dan Rancangan Penelitian
antihiperglikemik, dan analgetik. Penelitian ini merupakan
(9,10,11)
penelitian eksperimen laboratorik
Suatu penelitian yang menggunakan rancangan pretest
dilakukan oleh Rachmawati posttest dengan kelompok kontrol
menyatakan bahwa daun sirih merah (pretest posttest control group
berkhasiat sebagai antioksidan design). Pengelompokan dilakukan
dengan nilai IC50 94,6 ppm pada berdasarkan rancangan acak
fraksi ekstrak etanol, 12,74 ppm etil sederhana (simple random
asetat, dan 134,29 ppm n-heksan. sampling). Penelitian ini
Inhibition concentration (IC50) menggunakan hewan uji tikus putih
merupakan konsentrasi suatu zat (Rattus norvegicus) jantan galur
antioksidan yang memberikan Wistar. Tikus dibagi secara acak
penghambatan oksidasi 50%. sederhana menjadi 5 kelompok yaitu
Semakin rendah nilai IC50 maka kelompok kontrol negatif (KN),
semakin tinggi potensi kontrol positif (KP), ekstrak etil
antioksidannya. Dengan demikian, asetat daun sirih merah (E2ADSM)
3
0,5 g/KgBB (K1), E2ADSM 1 sonde oral, batang pengaduk dan alat
g/KgBB (K2), dan E2ADSM 2 pemeriksa kolesterol.
g/KgBB (K3). Bahan yang digunakan
yaitu,tikus putih jantan strain Wistar,
Tempat dan Waktu Penelitian
daun sirih merah, etil asetat, darah
Uji herbarium dilakukan di
tikus, pelet, air minum, dan inducer
Laboratorium Jurusan Biologi
hiperkolesterolemia yang terdiri dari
Fakultas Matematika dan Ilmu
: hati ayam dan kuning telur ayam.
Pengetahuan Alam (FMIPA)
Universitas Syiah Kuala (Unsyiah). Prosedur Penelitian
Penelitian dimulai bulan September Pembuatan ekstrak etil asetat daun
sampai November tahun 2015 di sirih merah
Fakultas Kedokteran Hewan Serbuk daun sirih merah kering
Unsyiah. sebanyak 1 kg direndam di dalam 2
liter etil asetat selama 3x24 jam
Subyek Penelitian
dengan mengganti pelarut setiap 24
Subyek pada penelitian ini
jam, lalu disaring dengan
adalah tikus putih jantan galur
menggunakan kertas saring. Filtrat
Wistar, umur 3-4 bulan dengan berat
yang didapatkan kemudian
badan 150-250 gram dan bergerak
dikumpulkan, diuapkan dengan
aktif. Jumlah hewan coba yang
menggunakan vakum evaporasi
digunakan adalah 25 ekor yang
berputar pada suhu 40ºC sehingga
dibagi menjadi 5 kelompok dan tiap
diperoleh ekstrak kental dan
kelompoknya terdiri atas 5 ekor.
ditimbang. Penyimpanan ekstrak
Alat dan Bahan Penelitian
daun sirih merah di dalam botol
Alat yang diperlukan pada
bermulut lebar, berwarna gelap dan
penelitian ini, yaitu kandang untuk
tertutup rapat. Sebelum dilakukan
pemeliharaan, tempat makan dan
pengujian, ekstrak daun sirih merah
minum hewan coba, timbangan
disimpan di kulkas.
hewan coba, alas kandang, rak
Preparasi dosis ekstrak etil asetat
tabung reaksi, alat-alat gelas, spuit 1-
daun sirih merah
3 mL, pipet tetes, rotator evaporator,
Dosis ekstrak yang dibutuhkan
untuk hewan coba disesuaikan
4
dengan berat badan masing-masing :
1000 gr (14)
5
kolesterol total darah hewan coba Cholesterol, Uric acid (GCU
pasca perlakuan dengan obat uji. portable).
Pengukuran awal maupun akhir Cara pemeriksaan kadar kolesterol
kolesterol total dilakukan dengan total
cara memotong ujung ekor Pemeriksaan kolesterol total
menggunakan gunting yang telah dilakukan menggunakan alat GCU
disterilkan dan pemeriksaan kadar portable dengan menggunakan strip
kolesterol total dengan alat Glucose, sekali pakai. Kadar kolesterol
dinyatakan dalam mg/dL.
Analisa data
Parameter yang diukur dari 5
kelompok perlakuan adalah kadar
kolesterol total darah tikus.
Selanjutnya dari data yang diperoleh
dihitung persentase proteksi
penurunan kadar kolesterol total
darah dengan rumus berikut :
( )
6
HASIL PENELITIAN
Data rerata hasil pengukuran menunjukkan bahwa terdapat
kadar kolesterol total hewan coba perbedaan yang signifikan pada
sebelum dan sesudah perlakuan persen proteksi antar kelompok
dapat dilihat pada Tabel 1 : hewan coba.
Tabel 1 Rerata Kadar Kolesterol Total Hewan Coba Hasil tersebut dapat dilihat dalam
Sebelum dan Sesudah Pemberian E2ADSM
(mg/dL) Tabel 2 di bawah ini :
Kelompok Pretest Posttest
KN 142,60 ± 9,78 134,40 ± 5,98 Tabel 2 Analisa Rerata Persentase Proteksi
Penurunan Kadar Kolesterol Total
KP 257,20 ± 83,04 186,40 ± 64,75 Hewan Coba Dengan Uji One Way ANOVA
(%)
K1 155,80 ± 18,47 138,60 ± 16,66 Kelompok Persen P-Value
Proteksi
K2 183,40 ± 58,10 151,40 ± 45,44
KN 5,62 ± 2,97
K3 162,20 ± 18,86 135,20 ± 10,03
KP 27,44 ± 14,23
27.4%
kelompok kontrol positif, E2ADSM
30.0%
25.0% 1 g/kgBB, dan E2ADSM 2 g/kgBB
20.0% 16.8% 16.2%
15.0% 10.9% memiliki perbedaan yang bermakna
Penurunan
10.0% 5.6%
5.0% terhadap kontrol negatif yaitu
0.0%
KN KP K1 K2 K3 berturut-turut p=0.00, p=0.037,
Kelompok Perlakuan p=0.048 (p<0.05), sementara
kelompok E2ADSM 0,5 g/kgBB
Analisis varians satu jalan (one
tidak memiliki perbedaan bermakna
way ANOVA) dilakukan untuk
terhadap kontrol negatif yaitu
menentukan adanya perbedaan yang
p=0.304 (p>0.05) yang berarti dosis
bermakna atau tidak antar kelompok
ini kurang efektif dalam menurunkan
hewan coba. Hasil yang diperoleh
adalah p=0,005 (p<0,05) yang
7
kadar kolesterol total darah hewan kelompok kontrol positif, kelompok
coba. perlakuan dengan dosis ekstrak etil
Tabel 3 Analisa Post Hoc Persentase Proteksi asetat daun sirih merah1 g/kgBB,
Penurunan Kadar Kolesterol Total
Hewan Coba (P-Value)
Kelompok KN KP K1 K2 K3 dan kelompok perlakuan dengan
KN - 0.000 0.304 0.03 0.048 dosis ekstrak etil asetat 2 g/kgBB
7
KP 0.000 - 0.004 0.04 0.037 memiliki perbedaan bermakna
8
K1 0.304 0.004 - 0.25 0.308 terhadap kontrol negatif yaitu
3
K2 0.037 0.048 0.253 - 0.897
berturut-turut p=0.00, p=0.037,
K3 0.048 0.037 0.308 0.89 -
7 p=0.048 (p<0.05), sementara
merupakan salah satu uji yang ekstrak etil asetat daun sirih merah
daun sirih merah dalam menurunkan kontrol negatif yaitu p=0.304. Hal ini
coba. Hasil uji ini didapatkan nilai asetat daun sirih merah dengan dosis
8
dan 2 g/kgBB terbukti mempunyai pengujian, ternyata dosis yang
perbedaan yang bermakna terhadap digunakan dalam penelitian tersebut
kelompok kontrol negatif dan masih terlalu kecil untuk
kelompok kontrol positif yang berarti menurunkan kadar kolesterol total
bahwa ekstrak etil asetat daun sirih darah hewan coba.(15)
mempunyai aktivitas terhadap Adapun cara untuk
penurunan kadar kolesterol total mendapatkan nilai ED50 harus
darah hewan coba. diketahui lebih dahulu persentase
Adanya aktivitas ekstrak etil proteksi obat uji terhadap penurunan
asetat daun sirih merah ini didukung kadar kolesterol total darah hewan
oleh salah satu penelitian tentang uji coba. Selanjutnya data persentase
antioksidan dengan metode DPPH tersebut dianalisa secara regresi
yang secara kuantitatif menyatakan probit untuk mendapatkan ED50 yang
bahwa setiap esktrak etil asetat daun menyatakan bahwa pada dosis
sirih merah mempunyai kemampuan tersebut senyawa uji memiliki
menghambat radikal bebas DPPH. kemampuan untuk menurunkan
(10)
Hal ini disebabkan oleh kadar kolesterol total pada 50%
kandungan daun sirih merah yaitu hewan coba.(16) Hasil penelitian ini
senyawa fenolik, flavonoid, alkaloid, menunjukkan bahwa ekstrak etil
tanin, dan saponin yang dinyatakan asetat daun sirih merah memiliki
memiliki aktivitas antioksidan aktivitas dalam menurunkan kadar
sehingga dapat menurunkan kadar kolesterol total darah dengan nilai
kolesterol total darah.(12,13) ED50 1,100 g/kgBB.
Bukti ilmiah sirih merah
KESIMPULAN
mempunyai aktivitas dalam
Beradasarkan hasil penelitian
menurunkan kolesterol sudah pernah
dan pembahasan, dapat disimpulkan
dilakukan oleh Setyani yang
bahwa ekstrak etil asetat daun sirih
menyatakan bahwa infus daun sirih
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav)
merah diduga memiliki efek
memiliki aktivitas penurunan kadar
hipokolesterolemia pada dosis 0,378
kolesterol total darah tikus putih
g/kg BB, 0,630 g/kg BB, 1,008 g/kg
(Rattus Norvegicus) jantan strain
BB. Namun setelah dilakukan
Wistar yang hiperkolesterolemia
9
dengan dosis efektif 50% (ED50) Journal of Medical Research & Health
Sciences. 2013; 2(1): 47-5.
adalah 1,100 g/KgBB. 7. Anonim. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar
(Riskesdas) Indonesia Tahun 2007. Jakarta:
SARAN Badan Penelitian dan Pengembangan
Departemen Kesehatan RI; 2008.
Adapun saran yang diberikan
8. Mega Cristy Wongkar BJK, Rivelino S Hamel.
oleh peneliti adalah perlu dilakukan Hubungan Status Gizi dengan Kadar
Kolesterol Total pada Masyarakat di
penelitian lebih lanjut menggunakan
Kelurahan Bahu Kecamatan Malalayang
dosis ekstrak etil asetat daun sirih Manado2013. 2013; 1(1): 1-7.
9. Adeneyea AaO, JA. Preliminary
merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.)
Hypoglycemic and Hypolipidemic Activities
yang lebih bervariasi sehingga dapat of The Aqueous Seed Extract of carica papaya
Linn. in Wistar Rats. Biology and Medicine.
diketahui dosis terapi untuk
2009; 1(1): 1-10.
mengatasi hiperkolesterolemia. 10. Ciptati ISRd. Isolasi Senyawa Antioksidan dari
Daun Sirih Merah (Piper crocatum). Bandung,
Selain itu, perlu dilakukan penelitian
Indonesia: Institut Teknologi Bandung; 2011.
lebih lanjut terkait lama pemberian 11. Ria S. Skrining Fitokimia dan Isolasi Senyawa
Flavonoid dari Daun Sirih Merah (Piper
ekstrak etil asetat daun sirih merah
porphyrophyllum N.E.Br.) [Skripsi][Medan]:
yang lebih bervariasi. Fakultas Farmasi; 2011.
12. Irawan C. Studi Komponen Bioaktif Daun
10