a) Menurut saudara/i apa yang diharapkan dari mahasiswa manajemen sehingga diwajibkan
mempelajari filsafat.
Jawab : karena dengan mempelajari filsafat mahasiswa semakin kritis dalam sikap
ilmiahnya dan dalam mengambil keputusan serta setelah mahasiswa lulus dan bekerja
menganalisis berbagai hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi dan dapat berpikir secara
logis dan objektif.
“bijaksana” identik atau sama dengan “pintar”. Jawaban disertai dengan penjelasan yang
Jawab :
Menurut saya tidak identik. Mengapa? karena wilayah serta dimensi berfikirnya sudah
kecerdasan adalah kemampuan berfikir yang mulai melibatkan hati.itu sebab untuk
menjadi bijaksana seseorang perlu melibatkan hati dalam berfikir karena hati memiliki
scope-dimensi-cara pandang yang jauh lebih luas ketimbang otak,dan karena bijak itu
Jawab : Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat sesuatu yang ada
dalam hal ini ditentukan oleh metodis, sistematis (saling berkaitan), dan
ditinjau dari kefilsafatan. Inti aksiologi ada dua yaitu Etika (bersumber dari al
Qur'an dan Hadis) dan Estetika (doktrinnya dari agama). Contohnya, Apa
Jawab :
Ontologi membahas apa yang ingin diketahui mengenai teori tentang “ ada
dengan kegunaan dari pengetahuan yang diperoleh. Dengan membahas ketiga unsur
ini manusia akan mengerti apa hakikat ilmu itu. Tanpa hakikat ilmu yang sebenarnya,
Di dalam epistemology falsifikasi Karl Popper dikenal istilah metode induksi dan
Jawab :
1. Deduktif adalah bentuk penalaran logis yang berawal dari kasus yang
umum (universal) untuk menarik kesimpulan yang khusus (spesifik). Contoh: Alam ini
tidak abadi, bumi adalah alam. Jadi bumi tidak abadi. Kesimpulan bahwa bumi tidak abadi merupakan
hal yang khusus yang diambil dari pernyataan yang umum yaitu
“Alam ini tidak abadi” karena bumi merupakan bagian dari alam. Penalaran ini telah
membentuk silogisme karena adanya pertauatan dua buah pernyataan yang mendukung
untuk mencapai kesimpulan. Dua buah pernyataan itu disebut premis; yang pertama
disebut premis mayor dan yang ke dua disebut premis minor. Dan konklusi dari kedua
yang khusus untuk menarik kesimpulan yang umum. Contoh: kita punya fakta bahwa
manusia punya mata, kucing punya mata, kerbau punya mata. Dari fakta itu kita
mengujinya dan juga satu-satunya cara yang menungkinkan ilmu pengetahuan bisa
berkembang terus menerus. Dan dengan adanya kemungkinan untuk menguji teori
a. Apa yang dimaksud dengan teori kebenaran performatif dan berikan contoh.
Jawab :
Teori ini menyatakan bahwa kebenaran diputuskan atau dikemukakan oleh pemegang
otoritas tertentu.
fatwa atau keputusan MUI atau pemerintah, sedangkan sebagian yang lain mengikuti
b. Berikan penjelasan apa yang dimaksud dengan teori kebenaran konsensus dan berikan
contoh.
Jawab : Teori yang mengajarkan bahwa suatu teori ilmiah dianggap benar kalau
dapat disetujui oleh komunitas ilmuwan bidang yang bersangkutan sebagai benar.
Konsesus para ahli bidang yang bersangkutan de facto dalam praktik menjadi penentu
Jawab :
Pada fase normal science, paradigma yang mapan sudah tidak dilihat secara kritis.
Paradigma tersebut sudah dianggap benar begitu saja, taken for granted. Sampai
akhirnya, paradigma yang mapan ini digugat karena ada anomali dimana muncul masalah
atau pertanyaan-pertanyaan yang tidak sanggup lagi dijawab oleh paradigma lama.
Pada fase krisis, paradigma lama bertarung dengan paradigma baru. Jika paradigma baru
menang dan masyarakat ilmiah menyepakati kebenaran paradigma baru tersebut maka
lahirlah apa yang disebut sebagai revolusi saintifik dimana paradigma lama tergeser oleh
paradigma baru. Thomas Kuhn tidak melihat klaim objektivitas pengetahuan dari sisi
perkembangan pengetahuan itu sendiri. Kuhn melihat objektivitas pengetahuan dan keilmuan itu sendiri
di dalam perkembangan pengetahuan di dalam pertemuan
antarmanusia di dalam masyarakat. Sumber pertumbuhan dan pemekaran bukan saja dari
masalah-masalah internal pengetahuan, tetapi dari faktor-faktor sosial yang majemuk dan
dinamis. Akibatnya, tidak ada klaim objektivitas yang bersifat tunggal (kumulatif) di
Oleh karena itu, semestinya tidak ada ilmu normal yang bertahan terus apalagi menjadi
abadi karena pengetahuan atau ilmu selalu berada pada tuntutan dinamika sosial
kemanusiaan yang dinamis dan majemuk. Fase normal science cepat atau lambat, akan
mengalami anomali, krisis, dan akhirnya terjadilah revolusi dimana paradigma lama