Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH DASAR PROMOSI KESEHATAN

PROGRAM PROMOSI KESEHATAN

“GERMAS”

Disusun Oleh:

Adnan Nurpratama L 25000118180001

Dilla Ayu Sabilla 25000119110017

Febiana Tania 25000120140355

Jadidan Hada Syahada 25000119140261

Rafsha Nordika Rafadhil. 25000120140356

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2020
I. PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

Promosi kesehatan pada prinsipnya merupakan upaya dalam meningkatkan


kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama
masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta kegiatan yang sumber
daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung
kebijakan kebijakan public yang berwawasan kesehatan.

Promosi kesehatan merupakan fungsi inti dari kesehatan masyarakat serta


efektif dalam mengurangi beban baik penyakit menular maupun penyakit tidak
menular dan mengurangi dampak sosial maupun ekonomi dari penyakit serupa.
Promosi kesehatan dapat mengurangi dampak dari faktor-faktor resiko yang
berkaitan dengan faktor-faktor penentu kesehatan secara luas yang mengarah pada
penyakit dan meningkatkan kualitas kehidupan individu dan masyarakat

Program pengendalian PTM dan faktor resikonya dilaksanakan mulai dari


pencegahan, deteksi dini, pengobatan, dan rehabilisasi. Kegiatan pencegahan dan
deteksi dini dapat dilaksanakan di Posbindu 5 PTM, sedangkan deteksi dini,
pengobatan, dan rehabilisasi di fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas
,rumah sakit ,dan lain-lain. Mengatasi faktor-faktor penentu kesehatan yang
terindentifikasi, promosi kesehatan membutuhkan arahan strategis dan kebijakan
yang diformulasikan untuk dijadikan sebagai komitmen politis.

Kegiatan promosi kesehatan harus direncanakan, dipantau dan dievaluasi.


Begitu pula luaran dan prosesnya harus didokumentasikan dan disebarkan secara
meluas untuk memandu program dan sumber dayanya. Sehingga suatu strategi
yang baik tetap merupakan prasyarat utama untuk mengimplementasikan intervensi
promosi kesehatan yang baik. Mengatasi masalah kesehatan masih menjadi sebuah
tantangan serius di Indonesia. Kini setidaknya masih ada triple burden atau tiga
masalah kesehatan penting terkait pemberantasan penyakit infeksi, bertambahnya
kasus penyakit tidak menular dan kemunculan kembali jenis penyakit yang
seharusnya telah berhasil diatasi.

Perubahan pola hidup masyarakat yang makin modern menjadi salah satu dasar
GERMAS atau Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dicanangkan oleh Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia. Penyakit menular seperti diare, tuberkulosa hingga
demam berdarah dahulu menjadi kasus kesehatan yang banyak ditemui; kini telah
terjadi perubahan yang ditandai pada banyaknya kasus penyakit tidak menular
seperti diabetes, kanker dan jantung koroner. GERMAS adalah sebuah gerakan
yang bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga
diikuti dengan memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk
program infrastruktur dengan basis masyarakat.

Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk


memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta
pembangunan pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur
dasar yang menjadi pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.

Dari Latar belakang ini maka kami tertarik untuk menyelidiki lebih lanjut
upaya dalam promosi kesehatan yang berhubungan dengan kebijakan atau konsep
GERMAS(Gerakan Masyarakat Hidup Sehat) sebagai bentuk baru untuk
menciptakan perubahan perilaku masyarakat Indonesia yang lebih peduli akan
kesehatannya serta menghindari penularan penyakit antar individu dengan individu
maupun individu dengan lingkungannya di dalam masyarakat pada era modern ini .
TUJUAN

Tujuan Umum
1.Agar mahasiswa/i mampu memahami tentang Program Promosi Kesehatan
Tujuan Khusus
1.Agar mahasiswa/i mampu menjelaskan tentang :
•Definisi Gerakan Masyarakat
•Tujuan Umum Gerakan Masyarakat
•7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat
•Pelaksana Gerakan Masyarakat
II. PEMBAHASAN

2.1 Definisi GERMAS


GERMAS atau Gerakan Masyarakat. Germas adalah sebuah gerakan bertujuan
untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan dan
perilaku masyarakat yang tidak sehat. Germas diikuti dengan memasyarakat
perilaku hidup bersih sehat untuk mendukung keberhasilan dari tujuan germas.
Germas merupakan gerakan nasional yang dipelopori oleh Presiden RI yang
bersifat memajukan dan mencegah tanpa mengabaikan menolong dan mengobati.
Untuk menyukseskan germas, tidak hanya mengandalkan sektor kesehatan saja,
tetapi Kementrian dan Lembaga disektor lainnya juga ikut turun tangan. Semua
masyarakat sebenarnya mempunyai peran yang penting untuk menyukseskan
germas.
Program germas memiliki beberapa fokus seperti membangun akses sumber air
minum, peningkatan kesehatan masyarakat, dan pembangunan pemukinan yang
layak. Semua itu merupakan dasar yang menjadi gerakan masyarakat hidup sehat.
7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat yaitu:
1. Melakukan aktivitas fisik
2. Mengonsumsi buah dan sayur
3. Tidak merokok
4. Tidak mengonsumsi minuman beralkohol
5. Rutin pemeriksaan kesehatan
6. Menggunakan jamban yang baik

2.2 Tujuan Umum


1. Menurunkan beban penyakit
2. Menurunkan beban biaya pelayanan kesehatan;
3. Meningkatkan produktivitas penduduk; dan
4. Menekan peningkatan beban finansial masyarakat untuk pengeluaran
kesehatan.

II.3 Tujuan Khusus


Tujuan khusus Germas adalah untuk menurunkan resiko utama
penyakit menular dan tidak menular terutama melalui:
1. Intervensi gizi 1000 hari pertama kehidupan
2. Memperbaiki pola konsumsi gizi seimbang seluruh keluarga
3. Meningkatkan aktiftas fsik teratur dan terukur
4. Meningkatkan pola hidup sehat
5. Meningkatkan lingkungan sehat
6. Mengurangi konsumsi rokok dan alkohol
Fokus 2016-2017 :
1. Melakukan aktivitas fsik
2. Konsumsi sayur dan buah
3. Memeriksa kesehatan secara rutin
Seluruh lapisan masyarakat harus terlibat dalam kegiatan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat.
1. Pemerintah Pusat dan Daerah membuat kebijakan yang
berwawasan kesehatan, mensosialisasikan ke jajarannya sekaligus
melaksanakannya
2. Di lingkup Akademisis, Dunia Usaha dan Organisasi Masyarakat
harus dilibatkan untuk mensosialisasikan di lingkungannya dan
jaringannya masingmasing serta melaksanakannya.
3. Sedangkan Individu, Keluarga dan Masyarakat, menerapkan
Germas dengan berperilaku hidup sehat

II.4 7 Langkah Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


Terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting
dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai
masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia.
1. Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim melakukan
aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah raga.
Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan
teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan
banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas
fisik merupakan salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan kualitas
kesehatan seseorang.
2. Makan Buah dan Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya waktu untuk makan buah dan sayur yang sebenarnya jauh lebih
sehat dan bermanfaat bagi kesehatan tubuh. Beberapa jenis makanan dan
minuman seperti junk food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau
dihentikan konsumsinya. Menambah jumlah konsumsi makanan dari buah dan
sayur merupakan contoh GERMAS yang dapat dilakukan oleh siapapun.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan buah
dan sayur, untuk hal ini anda dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau makan
buah dan sayur sebagai berikut yaitu salah satunya dengan mengkreasikan
makanan dari buah dan sayur dengan mengubahnya menjadi tampilan yang
menarik, contohnya dari karakter kartun yang disukai anak menggunakan buah
tomat dan sayur ketimun sehingga tadinya anak susah makan buah dan sayur
menjadi mau makan sayur dan buah
Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan sayur
yang memberikan informasi betapa besarnya manfaat dan kenapa harus makan
buah dan sayur setiap hari. Karena anda harus memahami pentingnya kenapa
harus makan buah dan sayur setiap hari, berikut adalah dampak akibat kurang
makan buah dan sayur untuk kesehatan tubuh, contohnya seperti permasalahan
BAB, peningkatan risiko penyakit tidak menular, tekan darah tinggi dan lainnya.
Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur, diharapkan
masyarakat dapat dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye makan buah
dan sayur untuk tingkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat dan
akan berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di
sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti
merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk
tersebut.
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik itu
efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
5. Melakukan Cek Kesehatan Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat adalah
dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Diantaranya adalah dengan
melakukan cek kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke rumah sakit atau
puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini memiliki manfaat untuk dapat
memudahkan mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.

a. Cek Kesehatan Berat Badan (BB) dan Tinggi Badan (TB) Secara Rutin
Melakukan Pengecekan Berat Badan berguna agar anda bisa mendapatkan nilai
Indeks Massa Tubuh (IMT) yang nantinya dapat menentukan apakah berat badan
dan tinggi badan Anda sudah berada dalam kondisi ideal atau berisiko terkena
penyakit tidak menular (PTM)
b. Cek Lingkar Perut Secara Berkala Dengan melakukan Cek Lingkar Perut secara
berkala anda bisa mengontrol lemak perut, jika berlebihan dapat menyebabkan
penyakit seperti stroke, diabetes hingga serangan jantung
c. Cek Tekanan Darah
Pengecekan Tekanan Darah dapat membantu anda mendeteksi adanya risiko
stroke, hipertensi hingga jantung
d. Cek Kadar Gula Darah Berkala
Anda dapat mengetahui kadar glukosa dalam darah dengan jenis pengecekan
kesehatan berkala ini, hasilnya anda dapat mengetahui potensi diabetes
e. Cek Fungsi Mata dan Telinga
f. Cek Kolesterol Tetap
Pengecekan Kolesterol terbagi tiga yaitu LDL (Kolesterol "Buruk"),
HDL (Kolesterol "Baik") dan Trigliserida
g. Cek Arus Puncak Ekspirasi
Pengecekan ini adalah salah satu cek kesehatan dalam pengujian fungsi paru,
pengecekan ini biasa dilakukan pada penderita asma atau penyakit lainnya untuk
menilai kemampuan paru-paru
h. Cek dan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim
Pengecekan ini biasanya dilakukan dengan pemeriksaan berkala seperti
i. Test PAP SMEAR dan Test IVA
j. Cek Sadari Periksa Payudara Sendiri
Lalu berikutnya dalam ragam cek kesehatan berkala yaitu dengan pemeriksaan
payudara sendiri.
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan
kualitas lingkungan; salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan
lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat
rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang
dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan
seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.

7. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat; salah
satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran.
Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan
berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.

II.5 Pelaksanaan Program promosi kesehatan masyarakat

Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat


merupakan sarana kesehatan yang sangat penting dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Untuk itu peranan puskemas hendaknya tidak lagi menjadi
sarana pelayanan pengobatan dan rehabiliatif saja tetapi juga lebih ditingkatkan
pada upaya promotif dan preventif. Oleh karena itu promosi kesehatan (promkes)
menjadi salah satu upaya wajib di puskesmas.

Promosi kesehatan di puskesmas merupakan upaya puskesmas dalam


memberdayakan pengunjung dan masyarakat baik didalam maupun di luar
puskesmas agar berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk mengenali
masalah kesehatan, mencegah dan menanggulanginya. Dengan promosi kesehatan
juga menjadikan lingkungan puskesmas lebih aman, nyaman, bersih dan sehat
dalam mendukung perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

Promosi kesehatan dipuskesmas merupakan tanggung jawab bersama


antara petugas, pengunjung maupun masyarakat. Petugas puskesmas diharapkan
menjadi teladan perilaku sehat dimasyarakat dan melahirkan gerakan
pemberdayaan masyarakat. Sedang para pengunjung puskesmas yaitu para pasien
dan keluarganya dapat menerapkan perilaku sehat juga aktif menjadi penggerak
atau kader kesehatan dimasyarakat.

Upaya dimaksud juga menjadi tangung jawab pemerintah kabupaten/kota


beserta jajaran sektor terkait untuk memfasilitasi puskesmas agar dapat
melaksanakan promosi kesehatan di puskesmas. 

Oleh karena itu promosi kesehatan yang paling efektif adalah berupa konseling
dengan didukung oleh semua media dan alat peraga diatas sesuai kebutuhan
masing-masing pasien/klien seperti; lembar balik, leaflet, poster, banner, buku
saku, CD, pantoom, TV dan lain sebagainya.
A. Di Halaman Puskesmas Jenis informasi yang disediakan antara lain adalah:
1. Di tempat parkir Karena tempat ini biasanya berupa lapangan parkir,
sebaiknya promosi kesehatan bersifat umum seperti himbauan ber-PHBS,
larangan merokok, larangan menyalahgunakan Narkoba, bahaya napza
dan lain sebagainya dengan menggunakan media baliho/bilboard, spanduk
dan media serupa lainya.
2. Di taman puskesmas Taman puskesmas disamping diperlukan sebagai
media memperindah halaman dapat dijadikan sebagai model promosi
kesehatan dengan memberikan contoh-contoh Tanaman Obat Keluarga
(TOGA) dan contoh tanaman bergizi seperti sayuran dan buah-buahan
(warung hidup) sekaligus diberikan penjelasan kandungan gizi maupun
manfaatnya.
3. Di dinding puskesmas Dinding puskesmas dapat dimanfaatkan untuk
promosi kesehatan dengan menggunakan poster dan media serupa lainnya
yang ditata seindah dan serapi mungkin (jangan terlalu banyak) yang
berisi pesan-pesan umum tentang kesehatan dan PHBS.
4. Di pagar puskesmas Pada waktu-waktu tertentu, misalnya pada waktu
peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN), hari tembakau, hari gizi dan
lain sebagainya, pagar dapat dimanfaatkan sebagai media promosi melalui
pemasangan spanduk, rontek, umbul-umbul atau bahkan murral,
semuanya harus dipertimbangkan agar tidak merusak keindahan.
5. Di kantin/warung kawasan puskesmas Di tempat ini sebaiknya pesan
yang disampaikan berisikan tentang makanan sehat, pesan gizi seimbang,
keluarga sadar gizi dan PHBS dengan menggunakan poster, neon box,
leaflet, selebaran dan lain sebagainya.
6. Di tempat ibadah Di tempat ibadah (seperti musholla) akan lebih tepat
digunakan untuk menyampaikan informasi seputar kesehatan rokhani
(jiwa) dikaitkan dengan perintah-perintah agama dengan menggunakan
poster, neon box, leaflet, selebaran buku saku, bahan bacaan dan lain
sebagainya yang bersifat gratis.
B. Kegiatan Promosi Kesehatan Di Luar Gedung Puskesmas
Kegiatan ini berupa promosi kesehatan yang dilakukan dengan sasaran
masyarakat yang berada di wilayah kerja puskesmas yang bersangkutan
sebagai upaya untuk meningkatkan PHBS dengan pengorganisaian
masyarakat. Pelaksanaan promkes diluar gedung dilaksanakan puskesmas
bekerjasama dengan berbagai fihak potensial melalui metode advokasi,
binasuasana, gerakan pemberdayaan yang dijiwai semangat kemitraan
dengan kegiatan sebagai berikut:
A. Promosi kesehatan melalui pendekatan individu
B. Promosi kesehatan melalui pendekatan kelompok (TP PKK, karang
taruna, posyandu, SBH, majlis taklim dan lain sebagainya)
C. Promosi kesehatan melalui pendekatan organisasi masyarakat (ormas)
seperti kelompok kesenian tradisional dan lain sebagainya
D. Penggerakan dan pengorganisaian masyarakat melalui:
1. Kunjungan rumah
2. Pemberdayaan berjenjang
3. Pengorganisasian masyarakat melalui Survei Mawas Diri (SMD) dan
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
C. Pemantauan Dan Evaluasi
A. Pemantauan Kegiatan ini berfungsi untuk mengetahui sejauhmana
pencapaian pelaksanaan promkes dengan mekanisme; petugas membuat
catatan secara berkala yang dilaporkan kepada kepala puskesmas dan
kunjungan lapangan dibeberapa lokasi terpilih.

B. Evaluasi Evaluasi sebaiknya dilaksanakan pada setiap tahap


menejerial mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan hasil sekurang-
kurang pada tiap pertengahan tahun dan akhir tahun dengan menggunakan
indikator pada setiap tahapan.

A. Indikator Keberhasilan

a. Indikator masukan
1. Adanya komitmen Kepala Puskesmas yang mencerminkan
dalam Rencana Umum Pengembangan promkes Puskesmas.

2. Adanya komitmen seluruh jajaran yang tercermin dalam


Rencana Operasional Promkes Puskesmas

3. Adanya tenaga PKM sesuai dengan acuan dalam standar


SDM promkes puskesmas
4. Adanya tenaga PKM dan tenaga kesehatan lain dipuskesmas
yang sudah dilatih

5. Adanya sarana dan peralatan promkes puskesmas sesuai


acuan dalam standar sarana promkes puskesmas

6. Adanya dana di puskesmas yang mencukupi untuk


penyelenggaraan promkes puskesmas.

b. Indikator proses

1. Dilaksanakannya kegiatan promkes didalam gedung (setiap


tenaga kesehatan melakukan promosi atau diselenggarakan
klinik khusus, pemasangan poster dan lain-lain) dan atau
frekuensinya2.
2. Kondisi media komunikasi yang digunakan (poster, leaflet,
spanduk dan lain-lain) masih bagus dan relevan.
3. Dilaksanakannya kegiatan promkes di masyrakat (kunjungan
rumah & pengorganisasian masyarakat).
c. Indikator keluaran

1. Semua tenaga kesehatan puskesmas telah melaksanakan


promkes

2. Berapa banyak pasien/klien yang sudah terlayani oleh


berbagai kegiatan promkes dalam gedung (konseling,
bibliografi dan lain-lain)

3. Berapa banyak keluarga yang telah mendapat kunjungan


rumah oleh puskesmas

4. Berapa banyak kelompok masyarakat yang sudah digarap


puskesmas dengan pengorganisasian masyarakat

5. Puskesmas sebagai model institusi kesehatan yang ber-


PHBS, yaitu dengan puskesmas bebas rokok, lingkungan
bersih, bebas jentik dan jamban sehat.

d. Indikator dampak Indikator ini mengacu pada tujuan


dilaksanakannya promkes dipuskesmas yaitu terciptanya PHBS di
masyarakat untuk semua tatanan. Tatanan yang dianggap mewakili
untuk dievaluasi adalah tatanan rumah tangga (dalam Kebijakan
Nasional Promkes tahun 2010).

Adapun indikator PHBS untuk 5 tatanan adalah sebagai berikut:

1. Tatanan Rumah Tangga


1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2) Memberi bayi ASI ekslusif
3) Menimbang balita
4) Menggunakan air bersih
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan memakai sabun
6) Menggunakan jamban sehat
7) Memberantas jentik
8) Makan sayur buah
9) Melakukan aktifitas fisik
10) Tidak merokok didalam rumah

2. Tatanan Institusi Kesehatan


1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di Institusi Kesehatan
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk
7) Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun

3. Tatanan Institusi Pendidikan


1) Mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun
2) Mengkonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
3) Menggunakan jamban yang bersih dan sehat
4) Olahraga yang teratur dan terukur
5) Memberantas jentik nyamuk
6) Tidak merokok di sekolah
7) Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap bulan
8) Membuang sampah pada tempatnya

4. Tatanan Institusi Tempat Kerja


1) Tidak merokok di tempat kerja
2) Membeli dan mengkonsumsi makanan dari tempat kerja
3) Melakukan olahraga secara teratur / aktivitas fisik
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebelum makan dan
sesudah buang air besar dan buang air kecil
5) Memberantas jentik nyamuk di tempat kerja
6) Menggunakan air bersih
7) Menggunakan jamban saat buang air kecil dan air besar
8) Membuang sampah pada tempatnya
9) Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai jenis pekerjaan

5. Tatanan Institusi Pasar


1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di pasar
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk

6. Tatanan Institusi Tempat Ibadah


1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di tempat ibadah
5) Tidak meludah sembarangan
6) Memberantas jentik nyamuk

7. Tempat Makan (Rumah Makan)


1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
5) Tidak merokok di tempat makan
6) Menutup makanan dan minuman
7) Tidak meludah sembarangan
8) Memberantas jentik nyamuk

8. Transportasi Umum
1) Menggunakan air bersih
2) Menggunakan jamban
3) Membuang sampah pada tempatnya
4) Tidak merokok di angkutan umum
5) Tidak meludah sembarangan
III. PENUTUP
KESIMPULAN

Perubahan pola penyakit terkait dengan perilaku manusia menjadi salah satu
penyebab masalah kesehatan. Perilaku-perilaku tersebut adalah kurangnya
aktivitas fisik, kurang konsumsi buah dan sayur, minuman beralkohol, merokok
dan masuknya zat pencemaran hasil luaran industry yang dibuang ke lingkungan.
Gerakan masyarakat hidup sehat merupakan program yang diharapkan dapat
mencegah penyakit tidak menular yang dilakukan secara sistematis dan terencana
yang dilakukan oleh seluruh bangsa dengan kesadaran, kemauan dan kemampuan
berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup (website: Dinkes Prop.
Aceh, 2017)
Tujuan germas adalah agar masyarakat berperilaku sehat sehingga berdampak
terhadap kesehatan terjaga, produktif, lingkungan bersih dan biaya berobat dapat
berkurang. Seluruh lapisan masyarakat diharapkan berperan aktif dalam Germas
pada pola-pola hidup sehat sehari-hari. Institusi diharapkan mendukung Germas
melalui kesediaan kurikulum Pendidikan, fasilitas olahraga, fasilitas kesehatan,
transportasi iklan layanan masyarakat dan sebagainya.
Ada tujuh bentuk kegiatan Program Gerakan Masyarakat Sehat (Germas). Germas
diluncurkan Bersama instruksi presiden nomor 1 tahun 2017 dengan tema
aktivitas fisik, makan sayur dan buah serta deteksi dini penyakit tidak menular.
Semua sektor bertanggung jawab mensukseskan Germas dengan harapan dapat
meningkatkan kualitas hidup dan derajat kesehatan pada masyarakat

SARAN

Beberapa saran yang dapat direkomendasikan dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut:

1. Diharapkan kepada Dinas Kesehatan dan institusi terkait agar dapat


meningkatkan kompetensinya dalam meningkatkan peran petugas
kesehatan pada aktivitas program GERMAS di setiap puskesmas.
2. Diharapkan agar puskesmas dapat meningkatkan aktivitas petugas
puskesmas dalam memberikan penyuluhan dan pemahaman tentang
program GERMAS sehingga masyarakat dapat melakukan kegiatan-
kegiatan GERMAS dalam kehidupan sehari- hari.
3. Diupayakan agar pihak puskesmas dapat meningkatkan aktivitas fisik
masyarakat melalui program GERMAS dan mengajak masyarakat untuk
melakukan kegiatan- kegiatan GERMAS seperti : Jalan santai, Senam,
Olah raga, dll.
4. Diharapkan kepada pihak puskesmas agar dapat meningkatkan penyuluhan
tentang bahaya rokok pada masyarakat.

IV. DAFTAR PUSTAKA

Pusat Promosi Kesehatan, 2013, Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di


Puskesmas,
Kemenkes, Jakarta

Dinas, Kesehatan. (2017). "Tujuan khusus germas", Gerakan


masyarakat hidup sehat, Aceh, dilihat 28 september 2020,
https://dinkes.acehprov.go.id/news/read/2017/05/24/119/germas-
gerakan-masyarakat-hidup-sehat.html

DIREKTORAT PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN


MASYARAKAT KEMENTERIAN
KESEHATAN RI. 2017. “GERMAS - Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”.
Tersedia di http://promkes.kemkes.go.id/germas

Anda mungkin juga menyukai