Anda di halaman 1dari 9

Analisis Dampak Covid-19 Terhadap Pendapatan UMKM (Usaha Mikro

Kecil Menengah) Desa Blado, Kabupaten Batang

Alvia Pratiwi Putri1, Devi Novita Sari2, Henry Ananta3 , Izzatul Marifah4, Khamami5, Lalang
Hadi Husodo6
1,5
Pendidikan Guru Pendidikan Jasmani Sekolah Dasar, 3Universitas Negeri Semarang
2 4
Pendidikan Guru Sekolah Dasar Pendidikan IPA 6Pendidikan Bahasa Jepang
1
alvia.pratiwi.putri@gmail.com ; devinovita7@students.unnes.ac.id2;
khamami300@gmail.com5; izzamarifah1@gmail.com 4; lalanghh@students.unnes.ac.id6

ABSTRAK
Penelitian ini mengkaji tentang dampak adanya covid-19 terhadap pendapatan bisnis
UMKM di Desa Blado, Kabupaten Batang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dampak
yang ditimbulkan akibat adanya pandemi covid-19 terhadap keadaan ekonomi di masyarakat
terutama pada usaha kecil dan menengah ( UMKM ) di Desa Blado. Proses pengumpulan data
dilakukan dengan cara melakukan wawancara kepada beberapa pedagang yang berjualan di
sekitar Desa Blado, seperti pedagang sayur, pedagang buah, pedagang bahan pokok dan
lainnya yang berjumlah 20 responden. Pendekatan peneletian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dampak yang ditimbulkan dari
adanya pandemi covid-19 ini adalah tingkat daya beli masyarakat menurun dan keadaan pasar
menjadi sepi.
Kata Kunci : covid-19, UMKM, pedagang
ABSTRACT
This study examines the impact of covid-19 on the income of MSME businesses in Blado
Village, Batang Regency. This study aims to determine the impact caused by the covid-19
pandemic on the economic situation in the community, especially in the small and medium –
sized ( UMKM ) in Blado Village. The data collection process was carried out by conducting
interviews with several traders selling around Blado Village, such as vegetable traders, fruit
traders, staple food traders and others, totaling 20 respondents. This research approach uses a
qualitative descriptive method. The results showed that the impact of the Covid-19 pandemic
was that the level of people's purchasing power decreased and the market situation became
quiet.
Keywords : covid-19, UMKM, traders

.
1
kegiatan berkerumun, untuk
PENDAHULUAN
mengurangi penyebaran Covid-19 di
Dalam kondisi seperti ini, virus Indonesia. Niat baik pemerintah untuk
corona merupakan suatu wabah yang melakukan PSBB sangat merugikan
tidak bisa dianggap biasa saja. Jika warga Indonesia khususnya dampak
dilihat dari gejala orang yang terinfeksi, ekonomi yang menurun dan banyak
orang yang belum pahan virus ini akan tenaga kerja yang kehilangan
mengiranya hanya sebatas influenza pekerjaaan.
biasa, tetapi bagi analisis kedokteran Virus Corona yang semakin
virus ini cukup berbahaya dan menyebar di Indonesia, beberapa
mematikan. Saat ini di tahun 2020, kebijakan yang ditetapkan oleh
perkembangan penularan virus ini Pemerintah di Indonesia memberikan
cukup signifikan karena penyebarannya dampak pada beberapa sektor di
sudah mendunia dan seluruh negara Indonesia, salah satunya yaitu pada
merasakan dampaknya termasuk sektor ekonomi. Hal ini tidak terlepas
Indonesia (Yunus, 2020). Hingga saat dari adanya Covid-19 yang berdampak
ini belum ada terapi tepat untuk pada sektor perdagangan, usaha mikro,
mengobati virus ini. Penyebaran yang kecil dan menengah (UMKM). Di sisi
sangat cepat di dunia dan khususnya di lain, ekonomi merupakan salah satu
Negara Indonesia. Dilihat dari peta faktor penting dalam kehidupan,
pesebaran Covid-19 di Indonesia, kasus sebagaimana diketahui bahwa
posistif telah tersebar di 34 provinsi seseorang akan bersinggungan secara
(Withworth, 2020 dalam Harirah, langsung dengan kebutuhan ekonomi
2020). dalam menjalankan kehidupan
Penyebaran covid yang begitu (Hanoatubun, 2020). Secara umum,
cepat sehingga mengakibatkan Covid-19 juga berdampak pada
Pemerintah memberlakukan sistem pertumbuhan ekonomi di Indonesia, di
jaga jarak social yang disebut PSBB mana yang semula sebesar 5,3%, oleh
(Pembatasan Social Berskala Besar). sebagian kalangan memprediksi
Menurut Nismawati pada tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Indonesia
Pemerintah juga menganjurkan jaga kini mencapai 2% (Hadiwardoyo,
jarak secara fisik dan mengurangi 2020).
2
Di Pasar Blado, para pedagang mengetahui dampak covid-19 terhadap
menjerit akibat pandemi Covid-19 yang ekonomi UMKM di Desa Blado. Dari
melanda masyarakat. Covid-19 Penelitian tersebut diharapkan dapat
merupakan penyakit yang mudah memberikan informasi kepada pembaca
menyebar kapan dan dimanapun tentang dampak yang dialami oleh
melalui kontak fisik maupun non fisik. pedagang UMKM di pasar blado dan
Penyebaran covid-19 tidak memandang dapat memberikan solusi berupa
baik itu dari kalangan elit maupun tindakan untuk mengatasi masalah
kalangan menengah ke bawah. Salah tersebut.
satu tempat penyebaran covid-19 METODE PELAKSANAAN
adalah pasar, karena pasar merupakan
Penelitian ini menggunakan
tempat berkumpulnya banyak orang
metode deskriptif kualitatif, digunakan
dan terjadi transaksi jual-beli yang
untuk menghasilkan data deskripsi
melibatkan kontak fisik didalamnya.
dampak Covid-19 terhadap Pendapatan
Pemerintah sudah melakukan
UMKM (Usaha Mikro Kecil
Pembatasan Sosial Berskala Besar atau
Menengah) Desa Blado, Kabupaten
PSBB dimana ada pembatasan kegiatan
Batang. Sumber data dari penelitian ini
di tempat-tempat yang menyebabkan
yaitu berasal dari beberapa pedagang di
kerumunan seperti pasar, tempat
Desa Blado, Kabupaten Batang seperti
ibadah, dan kegiatan-kegiatan yang
pedagang kelontong, pedagang
mengundang banyak orang.
sayuran, pedagang buah-buahan,
Dampak yang paling dirasakan
pedagang ikan, pedagang baju,
oleh para pedagang di Pasar Blado
pedagang daging, pedagang bumbu,
adalah penurunan pendapatan akibat
pedagang ATK dan mainan, pedagang
PSBB. Para pedangang kebingungan
sandal dan sepatu, toko seluler,
untuk menjual barang dagangannya
pedagang makanan jadi, pedagang
karena sulitnya mendapatkan pembeli
online, pedagang jajanan dan pedagang
dimasa pandemi, sehingga pendapatan
asongan.
mereka turun drastis.
Analisis data dilakukan dengan
Adanya masalah tersebut
model interaktif yang dilakukan dengan
mendorong kami melakukan sebuah
tiga tahap yaitu: reduksi data, sajian
penelitian yang bertujuan untuk
3
data, kemudian penarikan kesimpulan
No. Jenis Dagangan Pendapatan Pendapatan
(Purbawati, 2020). Tahap reduksi data Saat Covid-19 Saat New
dilakukan dengan cara menyeleksi data Normal
dengan berfokus pada dampak Covid- 1. Sembako 75% 100%
19 terhadap pendapatan pedagang di 2. Sayuran 50% 50%
Desa Blado. Selanjutnya yaitu tahap 3. Buah-buahan 50% 50%
sajian data yang berupa hasil deskripsi 4. Baju 50% 75%
dampak Covid-19 terhadap UMKM di 5. Daging 50% 70%
Desa Blado, serta cara mengatasi 6. Bumbu 50% 80%
permasalahan yang ditimbulkan. 7. ATK 60% 90%
Selanjutnya yaitu tahap penarikan 8. Sandal 50% 50%
kesimpulan. Apabila pada tahap
9. Toko seluler 90% 96%
penarikan terdapat data yang kurang
10. Makanan berat 50% 100%
signifikan, maka akan dilakukan
11. Ikan 60% 90%
verifikasi ulang.
12. Makanan 50% 60%
(Online)
HASIL DAN PEMBAHASAN 13. Pedagang 50% 65%
asongan
Hasil dan pembahasan
penelitian ini terfokus pada dampak
yang ditimbulkan akibat adanya Covid- Dari tabel tersebut dapat dilihat
19 terhadap pendapatan UMKM di bahwa rata-rata pedagang mengalami
Desa Blado. Berikut tabel yang penurunan pendapatan yang cukup
menunjukkan pengaruh Covid-19 signifikan akibat adanya wabah Covid-
terhadap pendapatan pedagang di Desa 19. Adapun pembahasan dari masing-
Blado. masing sajian data tersebut yaitu:

Pada tabel terlihat bahwa pada


hasil wawancara pada pedagang
sembako mengalami penurunan
pendapatan hingga 75% saat adanya
wabah Covid-19, menurut pedagang

4
hal ini terjadi akibat berkurangnya penurunan sekitar 50%, namun
orang yang datang ke pasar, pedagang beranggapan hal tersebut
sehingga penjualan semakin sepi. tidak begitu memberatkan karena pada
Selain itu, pedagang mengungkapkan masa tersebut tidak ada undangan
bahwa kebutuhan saat di rumah saja untuk datang ke acara pernikahan,
semakin meningkat sehingga merasa namun berbeda dengan setelah
bahwa wabah Covid-19 yang telah diterapkannya New Normal, justru
melumpuhkan sektor pasar ini sangat semakin banyak undangan untuk
mengganggu keuangan dari pedagang. datang ke pernikahan. Akibat hal
Namun, dengan adanya New Normal tersebutlah pedagang beranggapan
ini ternyata dapat menaikan bahwa New Normal ini tidak serta
pendapatan hingga menjadi stabil dan merta membantu perekonomian,
mencapai 100%. karena ketika pendapatan belum stabil
Pedagang sayuran mengalami ternyata sudah ada kebutuhan lainnya
penurunan yang cukup drastis hingga yang sebelumnya ditekan akibat wabah
mencapai 50%, pedagang Covid-19, justru sekarang semakin
mengungkapkan bahwa hal ini terjadi meledak.
karena kondisi pasar yang sangat sepi, Pedagang baju mengalami
akibat semakin sedikit orang yang penurunan hingga 50%, hal ini terjadi
datang ke pasar, justru pedagang akibat semakin sepinya kondisi pasar.
berpendapat bahwa dengan adanya Pedagang menyebutkan kondisi ini
wabah ini justru pedagang sayuran dapat dibantu dengan berjualan di
asongan semakin ramai, sehingga ibu- rumah dan melakukan promosi melalui
ibu di rumah tidak perlu repot untuk whatsapp grup sehingga pembeli dapat
datang ke pasar. Berbeda dengan langsung datang ke rumah penjual.
pedagang sembako sebelumnya, Meskipun pada kenyataannya hal
pedagang sayuran ini justru masih tersebut belum bisa mengembalikan
belum merasakan dampak adanya New pendapatan seperti semula. Kemudian
Normal terhadap pendapatannya. pedagang mengungkapkan dengan
Pedagang buah-buahan adanya New Normal ini pendapatan
mengalami kejadian yang sama dengan mengalami sedikit peningkatan
pedagang lainnya yaitu mengalami mencapai 75%.
5
Pedagang daging mengembalikan pendapatan hingga
mengungkapkan bahwa penjualannya mencapai persentase 80%.
menurun drastis hingga mencapai Pedagang sandal dan sepatu
50%, hal tersebut menyebabkan juga mengalami penurunan pendapatan
pedagang mengalami kesulitan hingga menjadi 50%, menurut
ekonomi pada masa pandemi Covid-19 pedagang hal ini terjadi karena jenis
sedang ramai diperbincangkan, barang yang dijual bukan kebutuhan
terlebih pedagang mengungkap pokok, sehingga cenderung
pengeluaran yang mesti dikeluarkan dikesampingkan di masa pandemi
justru semakin naik. Namun setelah Covid-19, selain itu ternyata dengan
diterapkannya New Normal sedikit diterapkannya New Normal belum
membantu sehingga pendapatan naik dapat membantu memulihkan hasil
menjadi 70%. pendapatan.
Pedagang bumbu Pedagang di toko seluler
mengungkapkan bahwa akibat adanya juga mengalami hal yang sama dengan
wabah Covid-19, pendapatan menurun penjual lainnya, hanya saja pendapatan
hingga mencapai 50%. Menurut saat pandemi Covid-19 mencapai 90%,
pedagang hal ini sangat menganggu hal ini terbilang cukup jauh dari
siklus keuangan yang menuntut pedagang lainnya. Menurut pedagang,
pedagang harus mampu memutar hal ini terjadi akibat sekolah dirumah
keuangan sehingga tidak rugi. Namun juga masih membutuhkan kuota
menurut pedagang dengan adanya internet. Hanya saja penurunan
penerapan era New Normal telah pendapatan terjadi ada beberapa
mempu mengembalikan pendapatan pelanggan anak-anak yang tidak
menjadi sekitar 80%. biasanya membeli kuota internet,
Pedagang ATK dan mainan namun di masa pandemi tidak
mengalami penurunan pendapatan membeli kuota internet. Menurut
hingga menjadi 60%, menurut pedagang, era New Normal sedikit
pedagang hal ini terjadi karena mengembalikan pendapatan sehingga
pendapatan orang tua yang semakin mencapai persentase 96%, karena
menurun. Sedangkan setelah menurut pedagang pendapatan belum
diterapkannya era New Normal dapat kembali seperti sebelum adanya
6
Covid-19, namun lebih baik dari mengembalikan pendapatan hingga
sebelumnya. mencapai 60%.
Pedagang makanan berat siap Pedagang asongan yang
saji mengalami penurunan hingga berjualan makanan ringan seperti:
mencapai 50%, hal ini terjadi akibat cilung dan siomay yang biasanya
semakin sedikit orang yang membeli berjualan di sekitar lingkungan sekolah
makanan di luar karena ibu-ibu yang dasar dan sekolah menengah pertama
biasanya bekerja harus bekerja di di desa blado juga mengalami
rumah. Pedagang mengaku sempat penurunan pendapatan hingga
mengalami kerugian di awal-awal mencapai 50%, menurut pedagang hal
adanya wabah ini, namun setelah satu ini terjadi akibat saat pandemi covid-
bulan berlalu pedagang sudah 19 sekolah diliburkan dan otomatis
mengurangi porsi jual. Kemudian di pendapatan menurun dan hanya
era New Normal ini ternyata sudah berkeliling ke desa-desa. Namun,
mampu mengembalikan pendapatan setelah adanya kebijakan New Normal
hingga mencapai 100%. dan sekolah mulai diaktifkan kegiatan
Pedagang ikan juga belajar mengajarnya kembali walau
mengalami penurunan hingga masih terbatas pendapatan bisa naik
mencapai persentase 60%, hal ini walau hanya mencapai 65%.
terjadi akibat semakin sedikit Dari hasil tersebut maka
masyarakat yang datang ke pasar. diketahui bahwa wabah Covid-19
Namun setelah diterapkan New mengakibatkan pendapatan pedagang
Normal pendapatan semakin membaik UMKM di desa Blado menurun.
hingga mencapai 90%. Namun ternyata dengan adanya
Pedagang online yang kebijakan New Normal yang sekarang
berjualan makanan ringan juga telah diganti dengan istilah Adaptasi
mengalami penurunan pendapatan Kebiasaan Baru (AKB) ini telah
hingga mencapai 50%, menurut mampu menaikkan pendapatan para
pedagang hal ini terjadi akibat semakin pedagang, hanya saja ada beberapa
banyak ibu-ibu rumah tangga yang pedagang yang merasa tidak ada
tetap berada di rumah. Namun setelah perubahan dengan diterapkannya era
adanya kebijakan New Normal, dapat New Normal.
7
di Indonesia. Jurnal Ekonomi dan
SIMPULAN Kebijakan Publik Indonesia, 7(1).

Dari hasil penelitian diketahui Purbawati, C., Hidayah, L. N., dan


Markhamah. 2020. Dampak Sosial
bahwa wabah Covid-19 menyebabkan
Distancing terhadap Kesejahteraan
pendapatan pendapatan UMKM di
Pedagang di Pasar Tradisional
Desa Blado mengalami penurunan.
Kartasura pada Era Pandemi Corona.
Jurnal Ilmiah Muqoddimah: Jurnal
DAFTAR PUSTAKA Ilmu Sosial, Politik, dan Humaniora,
Hadiwardoyo, Wibowo. (2020). Kerugian 4(2), 156-164.

Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Yunus, N. R., & Rezki, A. (2020).


Kebijakan Pemberlakuan Lock
Covid-19. BASKARA: Journal of
Down Sebagai Antisipasi
Business & Entrepreneurship, 2(2), 83-
Penyebaran Corona Virus Covid-19.
92.
Salam: Jurnal Sosial dan Budaya
Hanoatubun, S. (2020). Dampak Covid-19 Syar-i, 7(3), 227- 238.
terhadap Perekonomian Indonesia. Nismawati, N., & Nugroho, C. (2020).
EduPhyCouns: Journal of Perekonomian Masyarakat
Education, Physchology and Kelurahan Tounsaru Pasca
Counseling, 2(1), 146-153. Merebaknya Wabah Covid-19.
Harirah, Z., & Rizaldi, A. (2020). Indonesian Journal of Economics,
Merespon Nalar Kebijakan Negara Entrepreneurship, and Innovation,
dalam Menangani Pandemi Covid 19 1(1), 54-61.

8
9

Anda mungkin juga menyukai