Anda di halaman 1dari 13

TUGAS KELOMPOK

“ENDOCARDITIS”

MATA KULIAH : PATOFISIOLOGI


Rio Hardiatma, SKep., Ners., MMR.

Disusun Oleh :

1. ADE ARI NUGROHO SULISTYO (22032366)


2. AIDA WARDA WATI (22032368)
3. ANNISA VIRATUL K (22032376)
4. ARGO IMAN TRISTIANTORO (22032379)
5. ASTARI LANGU (22032382)
6. BRIANDO UMBU JANGU ANA (22032385)
7. DELFI ANA OTE (22032390)
8. DHEA ALFIANA ISNAINI (22032394)
9. EMIRENSIANA RANGGA BELA (22032400)
10. FEBRI TRI WULANDARI (22032406)
11. HELENA MARIANTA BELUNG (22032410)
12. JEANY NATALIA NAHAK (22032414)
13. JULIANTO (22032415)
14. YOHANVIUS CHORNEL LOMBO (22032537)

PROGRAM STUDI D3 REKAM MEDIS & INFORMASI KESEHATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA) MALANG
2020/2021
PEMBAHASAN

1. Pengertian Penyakit
Endocarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung
(lapisan yang paling dalam dari otot jantung) akibat infeksi
kuman/mikroorganisme yang masuk. Biasanya secara normal selalu ada
kuman yang komensal di permukaan luarnya. Pada lapisan ini di dapat
adanya lesi spesifik berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran
yang bervariasi, yang berbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel
inflamasi yang berkaitan satu sama lain.

Endocarditis merupakan peradangan pada katup dan permukaan


jantung. Endocarditis bias bersifat endocarditis infeksi dan endocarditis
rematik. Penyebab terjadinya endocarditis infeksi (endocarditis bacterial)
adalah infeksi yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau jenis
organisme lain, sehingga menyebabkan deformitas bilah katup. Sedangkan
endocarditis rematik diakibatkan langsung oleh demam rematik yang
merupakan penyakit sistemik karena infeksi streptococcus.

Endocarditis tidak hanya terjadi pada endokard dan katup yang


telah mengalami kerusakan melainkan juga pada endokard dan katup yang
sehat, misalnya penyalahgunaan narkotik perintravena atau penyakit
kronik.

Endocarditis dapat diklasifikasikan secara klinis menjadi akut dan


subakut. Dalam pembagian ini dapat diketahui rentang keparahan penyakit
dan temponya, dan untuk mengetahui penyebab dari endocarditis penderita
akibat virulensi mikroorganisme penginfeksi atau akibat adanya penyakit
jantung yang mendasari. Endocarditis akut/hiperakut adalah infeksi berat
destruktif, biasa terjadi pada katup yang normal, disebabkan oleh
organisme virulen dan dapat mengakibatkan kematian dalam hitungan hari
sampai minggu pada lebih dari 50% pasien meskipun telah mendapatkan
terapi antibiotic maupun tindakan pembedahan. Sedangkan endocarditis
subakut adalah pathogen yang rendah virulen menginfeksi katup yang
sudah abnormal.

2. Proses Penyakit
Penyebab utama dari endokarditias infeksiosa (sekitar 80%) adalah
jenis mikroorganisme Streptococcus dan Staphylococcus. Proporsinya
berbeda tergantung katup jantung (asli atau buatan), sumber infeksi, usia,
dan kondisi premorbid. Saat ini, Staphylococcus yang paling sering
diidentifikasi sebagai penyebab, mungkin karena peningkatan proporsi
kasus endokarditis infeksiosa yang berhubungan dengan tindakan medis.
Kasus endokarditis infeksiosa yang disebabkan oleh Streptococcus dalam
rongga mulut.

Jenis Endokarditis Infektif yang berbeda memiliki penyebab yang


beragam dan melibatkan patogen yang berbeda pula. Mikroorganisme
yang dapat menimbulkan penyakit ini paling banyak adalah Streptococcus
viridans untuk endokarditis subakut, dan Staphylococcus aureus untuk
endokarditis infektif akut. Etiologi lain adalah Streptococcus faecalis,
streptokok dan stafilokok lain, bakteri Gram negative aerob dan anaerob,
jamur, virus, dan candida. Faktor predisposisi endocarditis infeksiosa
adalah kelainan katup jantung, terutama penyakit jantung reumatik, katup
aorta bikuspid, prolaps katup mitral dengan regurgitasi, katup buatan,
katup yang floppy pada sindrom Marfan, tindakan bedah gigi atau
orofaring yang baru, tindakan atau pembedahan pada saluran urogenital
atau saluran napas, pecandu narkotika intravena, kelainan jantung bawaan,
luka bakar, hemodialisa, penggunaan kateter vena sentral, dan pemberian
nutrisi parenteral yang lama.

Endokarditis adalah infeksi permukaan endocardium jantung,


termasuk katup. Endocarditis infeksi adalah penyakit serius dengan angka
mortalitas 20% - 30%. Angka ini lebih tinggi pada individu yang berusia
lebih dari 60 tahun. Diadnosis yang cepat, mulainya terapi yang tepat,
identifikasi dini komplikasi adalah kunci untuk pasien yang baik. Pada
masa lalu penyakit jantung reumatik menjadi penyebab dari sebagian besar
kasus Endokarditis. Saat ini endocarditis lebih ditemukan pada pasiean
yang memiliki katup prostetik, mereka yang menyalahgunakan obat-
obatan intra vena (IV) atau pasien yang mengalami prolapse katup mitral
atau abnormalitas non reumatik lain.

Oragnisme infeksius umum adalah Streptococcus enterococcus dan


Staphylococcus aureus. Perkembangan endocarditis infektif adalah proses
kompleks yang memerlukan terjadinya beberapa elemen kritis. Pertama
harus ada kerusakan endotel yang memanjakan dasar membrane katub ke
aliran darah turbulence. Endokard yang memiliki permukaan tidak rata
akan mudah terinfeksi oleh bakteri. Sehingga akan mudah terjadi vegetasi
atau penempelan bakteri yang terdiri dari thrombosis dan fibrin. Kedua
bekuan ini atau vegetasi harus terpajan dengan bakteri melalui transport
aliran darah, seperti yang telah terjadi pada manipulasi gigi atau prosedur
urologi.

Vaskularisasi jaringan tersebut biasanya tidak baik, sehingga


memudahkan mikroorganisme berkembang biak dan akibatnya akan
menambah kerusakan katup endokard, kuman yang sangat pathogen dapat
menyebabkan robeknya katup sehingga terjadi kebocoran. Infeksi dengan
mudah meluas ke jaringan sekitarnya, menimbulkan akses miokard atau
aneurisme nekrotik. Bila infeksi mengenai corda tindanae maka dapat
terjadi raptup yang mengakibatkan jantung bocor. Bakteri berpoliferasi
pada vegetasi ini untuk dua alas an yakni aliran darah tubulense yang
melintasi katup membantu mengkonsentrasikan sejumlah bakteri dekat
dengan vegetasi dan vegetasi itu sendiri menutup bakteri dengan lapisan
trombosit dan fibrin yang melindungi koloni bakteri dari mekanisme
pertahanan alami tubuh. Katup yang tidak berfungsi ini pada akhirnya
menyebabkan gagal jantung berat. Partikel dari vegetasi yang terinfeksi
atau katup yang rusak berat dapat terlepas dan dapat menyebabkan emboli
perifer (nodus osler ). (Morton, 2011)

Pembentukan trombus yang mengandung kuman dan kemudian


lepas dari endokard merupakan gambaran yang khas pada endocarditis
infeksi. Besarnya emboli bermacam-macam. Emboli yang disebabkan
jamur biasanya lebih besar, umumnya menyumbat pembuluh darah yang
besar pula. Trombo emboli yang terinfeksi dapat terangkut sampai di otak,
limpa, ginjal, saluran cerna, jantung, anggota gerak, kulit dan paru. Bila
emboli menyangkut di ginjal, akan menyebabkan infark di ginjal,
glomerulonephritis. Bila emboli pada kulit akan menimbulkan rasa sakit
dan nyeri tekan.

a. Faktor rasiko endocarditis:


Endokarditis katup asli
 Prolpas katup mitral
 Lesi degeneratif katup mitral dan katup aortic
 Penyakit jantung kongenital
 Penyakit jantung reumatik
 Penyalahgunaan obat intravena (IV)
 Usia lebih dari 60 tahun (terutama pada individu yang
memiliki katup prostetik atau lesi degeneratif)
 Diabetes (karena aterosklerosis yang dipercepat dan
predisposisi infeksi)
 Kehamilan (jarang), yang berkaitan dengan penyakit
jantung yang mendasarinya, prosedur gigi, kelahiran
premature, pecah ketuban yang lama, kala tiga
persalinan yang memanjang, dan pelepasan plasenta
manual.
b. Endokarditis katup prostetik
 Dini (dalam 60 hari pembedahan)
 Infeksi nosocomial
 Kateter IV sentral
 Kateter arteri
 Kabel pacu jantung
 Slang endotrakeal
 Lambat (setelah 60 hari)
 Manipulasi gigi, geniourinari atau gastrointestinal.

3. Tanda dan Gejala

Endokarditis lebih sering terjadi pada jantung yang memiliki


kecacatan, penyakit timbul mendadak. Tanda-tanda infeksi lebih
menonjol, seperti demam yang tinggi dan menggigil, sering ditemukan jari
tabuh atau elubbing finger dan bercak kemerahan pada telapak tangan dan
kaki atau yang biasa disebut janeway lesion. Terdapat tanda-tanda pada
mata berupa petechiae pada mukosa dan pendarahan retina atau biasa
disebut roth spot. Kemudian diikuti kebutaan, tanda-tanda endoftalmitis,
dan panoflalmitis. Emboli biasanya lebih sering terjadi dan umumnya
meyangkut pada arteri yang lebih besar sehingga menimbulkan infark atau
abses paru dan sebagainya. Bising jantung baru atau perubahan murmur
jantung dapat terjadi.

Gejala timbulnya dapat lebih kurang dari 2 minggu sesudah masa


inkubasi. Keluhan umum yang sering dirasa pada penderita endocarditis
adalah demam tidak terlalu tinggi, letih, lesu, banyak keringat malam,
nafsu makan berkurang, berat badan menurun, sakit kepala dan sakit sendi.
Bila terjadi emboli akan timbul keluhan seperti paralisis, sakit dada,
hematuria, sakit perut, buta mendadak, sakit pada jari tangan, dan sakit
pada kulit.
Demam dapt terjadi terus-menerus, remiten, intermiten, atau sama
sekali tidak teratur, disertai menggigil dengan puncak panas 38-40 ° C dan
terjadi ketika sore atau malam hari. Sering disertai juga menggigil pada
suhu badan yang tinggi, kemudian muncul keringat banyak, anemia,
pembesaran hati dan limpa dapat terjadi. Gejala emboli dan vascular dapat
terjadi berupa petechiae pada mukosa, tenggorokan, mata dan juga pada
semua bagian kulit terutama dada.

Gejala-gejala dari Endocarditis :

 Demam,
 Kelelahan,
 Petechiae (bintik-bintik merah)
 Osler nodes
 Janeway lesion
 Clubbing finger
 Takikardia
 Brakikardia
 Murmur jantung
 Splinter hemorarghies
 Sesak nafas
 Takipnea
 Batuk
 Nafsu makan menurun

Pada endocarditis, pembiakan-pembiakan darah dapat seringkali


mendeteksi bakteri-bakteri yang menyebabkan endocarditis. Gejala-gejala
juga dapat berkembang menjadi anemia, darah dalam urin, jumlah sel
darah putih yang meningkat, dan bunyi desiran jantung yang tidak normal
yang baru.
Diantara berbagai manifestasi klinik dari endocarditis komplikasi
neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan
komplikasi neurologic. Dapat melalui 3 cara :

a. Penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari


vegetasi endokardial.
b. Infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena septik
emboli atau bakterimia.
c. Reaksi immunologis.

Melalui mekanisme tersebut dapat menyebabkan :

 Infark atau infark berdarah


 Pendarahan intra serebral, sab, pendarahan subdural
 Proses desak ruang, seperti abses atau mycotic aneurysma
 Perubahan fungsi otak karena berbagai factor

Bila terjadi emboli akan mengakibatkan :

 Gejala neurologic fokal bila mengenal hanya satu pembuluh darah


 Lebih dari satu pembuluh darah tergantung dari istemianya apakah
dapat membaik sebelum terjadi kerusakan yang permanen maka
gejalanya mirip TIA, atau bila berlanjut menyebabkan kerusakan
jaringan otak dan terjadi proses supurasi.

Hal tersebut mengakibatkan :

 Septik atau septic meningitis


 Abses, mikro abses otak
 Meningoencephalitis

Bila dinding arteri atau vasa vaserum terkena maka akan terjadi
aneurisma, yang akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang
bersangkutan. Berbagai factor yang dapat menimbulkan kelainan
neurologisyaitu : Hipksia, gangguan metabolism, pengaruh obat-obatan,
pengaruh toksis dari infeksi sistemik, reaksi imunitas terhadap pembuluh
darah, proliteratif endarteritis.

4. Pemeriksaan atau Diagnosis


a. Pemeriksaan Laboratorium
Sangatlah penting mengisolasi penyebab organisme dari aliran
darah. Hal ini tidak hanya untuk menegakkan diagnosis tetapi juga
memberi petunjuk jenis antibiotic atau kombinasi obat yang akan
diperlukan untuk menghancurkan mikroorganisme penyebab infeksi.

b. Elektrokardiografi
Pada saat ini merupakan alat penting untuk :
 Melihat vegetasi pada katub aorta terutama vegetasi yang besar (>5
mm)
 Melihat dilatasi atau hipertrofi atrium atau ventrikel yang progresif
 Mencari penyakit yang menjadi predisposisi endocarditis (prolap
mitral, firbrosis, calcifikasi katub mitral)
 Penutupan katub mitral yang lebih dini menunjukkan adanya
destruktif katub aorta dan merupakan indikasi untuk melakukan
penggantian katub

c. Pemeriksaan lain

5. Tindakan atau Treatment

Kesuksesan terapi sangat dipengaruhi oleh diagnosis dini dan


penanganan sesegera mungkin. Tujuan terapi adalah untuk membasmi
mikroorganisme infektif dan menangani seluruh komplikasi sekunder
dengan strategi sebagai berikut menangani bakterimia bila ada
menghilangkan sumber infeksi ekstrakardiak mencegah kerusakan katup
lebih lanjut menangani komplikasi kardiak seperti CHF atau aritmia dan
menangani komplikasi ekstrakardiak.

Terapi dilakukan secara intensif dengan obat-obatan anti mikroba,


dalam waktu panjang, dan lebih baik didasarkan pada hasil uji sensitivitas.
Untuk menangani infeksi bakteri, pada penanganan awal dapat
menggunakan antibiotic parenteral (secara IV) agar konsentrasi antibiotic
yang tinggi di dalam serum dicapai dengan cepat, selama 1-2 minggu.
Pada penanganan awal dapatmenggunakan antibiotic spectrum luas
(ampicillin dan gentamisin atau cefalotin dan gentamisin), kemudian dapat
diganti sesuai dengan hasil uji sensitivitas. Ampisilin atau cefalotin
diberikan pada dosis 20-4-.

Penderita dirawat di rumah sakit dan mendapatkan antibiotika


intravena dosis tinggi. Pemberian antibiotika saja tidak cukup pada infeksi
katup buatan. Mungkin perlu dilakukan pembedahan jantung untuk
memperbaiki atau mengganti katup yang rusak dan membuang vegetasi.
Endocarditis infektif dengan vegetasi ukuran kurang dari 1 cm biasanya
akan sembuh dengan pemberian antibiotika selama4-6 minggu. Sedangkan
untuk vegetasi yang berukuran lebih dari 1 cm dan tidak respon terhadap
pemberian antibiotika selama 3 minggu biasanya memerlukan terapi
pembedahan. Terapi dan prognosis pada endocarditis bergantung pada
keadaan yang mendasarai terjadinya endocarditis dan sensitifitas
organisme terhadap jenis antibiotika tertentu.

Selain beberapa hal diatas terdapat pula penatalaksanaan lainnya


seperti :

a. Pemberian antibiotic sesuai dengan bakteri yang menyerang pada


endocarditis (contoh : penisilin G pada streptococcus)
b. Pemberian obat-obatan apabila terjadi gagal jantung seperti digitalis,
diuretic, dan vasodilator
c. Pembedahan. Tindakan pembedahan dilakukan apabila :
- Terjadi komplikasi gagal jantung kongestif
- Tedapat tanda-tanda disfungsi katup prostetik dari penilaian
ekokardiografi trans-esofageal
- Vegetasi yang besar
- Emboli sistemik yang berulang
- Aneurisma katup mitral
- Abses pada katup atau endokard jantung
- Sepsis yang sulit diatasi
- Terjadi relaps setelah pemberian terapi yang adekuat
d. Sasaran pengobatan adalah eradikasi total organisme penyerang
melalui dosis adekuat agen antimicrobial yang sesuai
- Isolasikan organism penyebab melalui seri kultur darah. Kultur
darah dilakukan untuk memantau perjalanan terapi
- Setelah pemulihan dari proses infeksi, kerusakan katup serius
mungkin membutuhkan penggantian katup
- Suhu tubuh pasien dipantau untuk keefektifan pengobatan (Dianne,
2000)
-
e. Pengobatan suporfit
Pengobatan suporfit perlu diberikan selain pengobatan pokok. Dalam
banyak kasus pengobatan suporfit ini justru sering kali sangat menentukan
keberhasilan pengobatannya. Berikut ini beberapa pengobatab suporfit
yang dapat dilakukan untuk pasien :
- Dit tinggi kalori, protein, vitamin dan mineral
- Perbaikan anemia dan penurunan laju endap darah
- Pada pemberian antibiotic dosis tinggi, perlu diperhatikan kadar
elektrolit dalam darah sehubungan dengan adanya natrium dan
kalium di dalam darah
- Bila ada gagal jantung berikan digitalis dan diuretikum
- Berikan kortikosteroid bila ada tanda hipertensitifitas terhadap
penisilin atau antibiotic lainnya pada komplikasi penyakit jantung
rematik aktif
- Istirahat mutlak dilakukan sampai gejala hilang, mengingat jantung
yang hiperaktif akan memdahkan terjadinya embolus
- Bila suhu meningkat dalam tahap pengobatan maka perlu
diperkirakan kemungkinan terjadinya :
a) Pengobatan yang tidak adekuat
b) Tromboflebitis
c) Embolus
d) Metastatis dupuratis
e) Drug fever dan
f) Infeksi berulang
KESIMPULAN

Jantung adalah salah satu organ yang jarang terkena penyakit


infeksi. Namun, ada kondisi unik yaitu infective endocarditis. Terdapat
kesulitan secara imunologis bagi tubuh untuk mengeradikasi infeksi ini.
Diperlukan pengobatan yang tepat dan jangka panjang agar infeksi tidak
menyebar ke bagian tubuh.

Anda mungkin juga menyukai