Susunlah catatan perkembangan pada kasus diabetes mellitus dengan
komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri
DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI
Ketidakstabilan kadar 1. Mengidentifikasi S: glukosa darah b.d tanda dan gejala Keluarga klien penggunaan insulin / hipoglikemi mengatakan klien obat glikemik oral 2. Mengidentifikasi didiagnosa menderita kemungkinan DM sejak 1 bulan (Glibenklamid) d.d penyebab hipoglikemi yang lalu kadar glukosa dalam 3. Memberikan Keluarga klien darah rendah (50 mg/dl) karbohidrat mengatakan sederhana mendaptkan obat 4. Memberikan glucagon glibenklamid 5. Mempertahankan Keluarga klien kepatenan jalan napas mengatakan klien taat 6. Menganjurkan minum obat tetapi membawa mkan jumlahnya karbohidrat sedikit sederhana setiap saat O: 7. Menganjurkan Tampak lemas monitor kadar glukosa Kadar gula darah = 50 darah mg/dl 8. Mengajarkan Mengkonsumsi perawatan mandiri glibenklamid untuk mencegah A : Masalah ketidakstabilan hipoglikemi kadar glukosa darah belum 9. Berkolaborasi teratasi pemberian P : Lanjutkan intervensi dextrose/glucagon, 1. Mengidentifikasi jika perlu kemungkinan penyebab hipoglikemi 2. Memberikan karbohidrat sederhana 3. Memberikan glucagon 4. Mempertahankan kepatenan jalan napas 5. Menganjurkan membawa karbohidrat sederhana setiap saat 6. Menganjurkan monitor kadar glukosa darah 7. Mengajarkan perawatan mandiri untuk mencegah hipoglikemi 8. Berkolaborasi pemberian dextrose/glucagon, jika perlu Defisit pengetahuan 1. Mengidentifikasi S: tentang manajemen kesiapan dan Klien mengatakan glukosa darah b.d kemampuan tidak mengerti kurang terpapar menerima informasi tentang penyakit yang 2. Mengidentifikasi dideritanya informasi d.d faktor-faktor yang Klien mengatakan menunjukkan persepsi dapat meningkatkan tidak tau mengontrol yang keliru terhadap dan menurunkan kadar gula darahnya masalah motivasi PHBS padahal dia rajin 3. Menyediakan materi minum obat dan media pendkes O: 4. Menjadwalkan Klien tampak lemas pendkes sesuia Taat minum obat kesepakatan glibenklamid 5. Memberikan A : Masalah deficit kesempatan untuk pengetahuan belum teratasi bertanya P : Lanjutkan intervensi 6. Mengajarkan strategi 1. Mengidentifikasi yang dapat kesiapan dan digunakan untuk kemampuan meningkatkan menerima informasi perilaku hidup bersih 2. Mengidentifikasi dan sehat faktor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi PHBS 3. Menyediakan materi dan media pendkes 4. Menjadwalkan pendkes sesuia kesepakatan 5. Memberikan kesempatan untuk bertanya 6. Mengajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat Risiko defisit nutrisi 1. Mengidentifikasi S: d.d faktor psikologis status nutrisi Klien mengatakan 2. Mengidentifikasi takut makan banyak makanan disukai karena takut gula 3. Mengidentifikasi darahnya naik kebutuhan kalori dan Klien mengatakan jenis nutrient suka makan makanan 4. Memonitor asupan yang manis makanan Klien mengatakan 5. Memonitor BB mau mengikuti 6. Memonitor hasil program diet pemeriksaan lab O: 7. Memfasilitasi Klien tampak antusias menentukan saat diajarkan pedoman diet program diet 8. Memberikan makanan Klien tampak masih tinggi serat untuk takut makan banyak mencegah konstipasi karena khawatir gula 9. Memberikan makanan darahnya naik tinggi kalori dan Kadar gula darah = 50 protein mg/dl 10. Memberikan A : Masalah risiko deficit suplemen makanan nutrisi belum teratasi 11. Mengajarkan diet P : Lanjutkan intervensi yang diprogramkan 1. Mengidentifikasi status nutrisi 12. Berkolaborasi dengan 2. Mengidentifikasi ahli gizi untuk kebutuhan kalori dan menentukan jumlah jenis nutrient kalori yang 3. Memonitor asupan makanan dibutuhkan 4. Memonitor BB 5. Memonitor hasil pemeriksaan lab 6. Memfasilitasi menentukan pedoman diet 7. Memberikan makanan tinggi serat untuk mencegah konstipasi 8. Memberikan makanan tinggi kalori dan protein 9. Memberikan suplemen makanan 10. Mengajarkan diet yang diprogramkan
11. Berkolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan
Risiko Hipovolemia d.d 1. Memeriksa tanda dan S:
kekurangan intake gejala hipovolemia Keluarga klien cairan 2. Memonitor intake dan mengatakan klien output cairan tiba-tiba lemas 3. Menghitung Keluarga klien kebutuhan cairan mengatakan makan 4. Memberikan asupan sedikit karena takut cairan oral kadar gula darahnya 5. Menganjurkan naik memperbanyak O: asupan cairan oral Klien tampak lemas 6. Berkolaborasi Kadar gula darah = 50 pemberian cairan mg/dl hipotonis (mis. A : Masalah risiko Glukosa 2,5% , NaCl hipovolemia belum teratasi 0,4%) P : Lanjutkan intervensi 1. Memeriksa tanda dan gejala hipovolemia 2. Memonitor intake dan output cairan 3. Menghitung kebutuhan cairan 4. Memberikan asupan cairan oral 5. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral 6. Berkolaborasi pemberian cairan hipotonis (mis. Glukosa 2,5% , NaCl 0,4%)