Anda di halaman 1dari 6

Nama : Novita

NPM : 180810024
Mata Kuliah : Audit Sektor Publik
Dosen Pengampu : Dr. Syahril Effendi, S.E., M.Ak.
Hari/Tanggal/Kelas : Rabu/28 April 2021/Malam
Latihan : Pertemuan 6

Jawablah pertanyaan berikut ini dengan ringkas!


1. Apakah tanggung jawab auditor atas pengendalian intern? Apakah juga tanggung jawab
manajemen entitas atas pengendalian intern?
Jawab:
Tanggung jawab atas pengendalian internal berbeda antara manajemen dan auditor.
Menejemen bertangung jawab dalam menetapkan dan menyelenggarakan pengendalian
internal entitas. Sedangkan auditor bertanggung jawab untuk memahami dan menguji
pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

2. Apakah tujuan auditor melakukan pemahaman dan penilaian atas pengendalian intern?
Jawab:
Adapun tujuan auditor melakukan pemahaman dan penilaian atas pengendalian secara
untuk:
a. Menilai risiko pengendalian,
b. Menentukan sifat, saat dan ruang lingkup pengujian-pengujian yang dilakukan atas
pengendalian, ketaatan dan substantif.
c. Menyatakan pendapat atau membuat laporan atas pengendalian intern berkenaan
dengan laporan keuangan dan ketaatan

3. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis pengendalian yang perlu dipahami oleh auditor
Jawab:
a. Pengendalian Pelaporan Keuangan
Pengendalian-pengendalian pelaporan keuangan adalah pengendalian pengendalian
yang dirancang dan diselenggarakan dengan tujuan mencegah atau menemukan
salah saji agregat dalam laporan keuangan dan laporan anggaran.
b. Pengendalian pengamanan
Pengendalian-pengendalian pengamanan adalah pengendalian-pengendalian yang
bertujuan mengamankan aset/harta dari perolehan, penggunaan dan pelepasan yang
tidak sah. Pengendalian ini sangat penting terutama dalam mengamankan aset-aset
yang likuid, seperti kas, persediaan, atau properti yang sangat rawan terhadap
pencurian, kehilangan atau penggunaan yang tidak sah.
c. Pengendalian anggaran
Tujuan dari pengendalian anggaran adalah untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa entitas telah:
a. Mencatat, memproses, dan meringkas transaksi-transaksi dengan benar yang
memungkinkan penyajian laporan realisasi anggaran sesuai dengan peraturan
pelaporan anggaran yang berlaku;
b. Melaksanakan transaksi-transaksi sesuai dengan otorisasi dalam anggaran
d. Pengendalian ketaatan
Pengendalian ketaatan adalah pengendalian-pengendalian dengan tujuan untuk
menyediakan keyakinan yang memadai bahwa entitas telah menaati semua peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
e. Pengendalian operasional
Pengendalian operasional adalah pengendalian-pengendalian yang dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai bahwa entitas telah mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien.
f. Aktivitas aktivitas pengendalian tipikal
Jenis- jenis aktivitas pengendalian yang spesifik dalam berbagai pengendalian
adalah:
• Otorisasi. Pengendalian-pengendalian otorisasi dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai bahwa transaksi, kejadian yang menyebabkan
munculnya transaksi, dan prosedur pemrosesan transaksi diotorisasi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
• Persetujuan. Pengendalian-pengendalian persetujuan dirancang untuk
memberikan keyakinan yang memadai bahwa pegawai/pejabat yang berwenang
menyetujui transaksi-transaksi sesuai dengan kriteria umum dan khusus dari
manajemen.
• Pemisahan tugas. Pengendalian-pengendalian pemisahan tugas dirancang untuk
mengurangi kesempatan-kesempatan bagi seseorang untuk menyusup dan
menutupi kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaan tugas-tugas normalnya.
• Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan. Tujuan dari pengendalian
ini adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi-
transaksi dan kejadian-kejadian dicatat dengan benar.
• Pengecekan secara independen. Pengendalian ini dirancang untuk memberikan
pengecekan terpisah atas keabsahan, akurasi dan kelengkapan data yang
diproses
• Penilaian atas jumlah yang dicatat . Pengendalian ini dirancang dengan tujuan
agar aset dilaporkan pada nilai yang benar.
• Peringkasan data. Pengendalian ini dirancang dengan tujuan agar data-data
dalam laporan merupakan hasil peringkasan yang sah atas data-data transaksi.
• Hak dan kewajiban. Pengendalian ini dirancang untuk memberikan keyakinan
yang memadai bahwa
entitas memiliki aset/kekayaan yang dicatatnya, dengan dukungan dokumen
kepemilikan yang lengkap,
entitas memiliki hak atas aset pada tanggal pelaporan,
hutang entitas yang dicatat merupakan kewajiban-kewajiban yang sah
terhadap entitas.
• Penyajian dan pengungkapan. Pengendalian ini dirancang dengan tujuan untuk
memberikan keyakinan bahwa klasifikasi dan pengungkapan dalam laporan
telah disajikan sesuai dengan standar/peraturan.
.

4. Sebutkan aktivitas-aktivitas pengendalian tipikal dalam berbagai jenis pengendalian!


Jawab:
Jenis- jenis aktivitas pengendalian yang spesifik dalam berbagai pengendalian adalah:
• Otorisasi. Pengendalian-pengendalian otorisasi dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai bahwa transaksi, kejadian yang menyebabkan munculnya
transaksi, dan prosedur pemrosesan transaksi diotorisasi sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
• Persetujuan. Pengendalian-pengendalian persetujuan dirancang untuk memberikan
keyakinan yang memadai bahwa pegawai/pejabat yang berwenang menyetujui
transaksi-transaksi sesuai dengan kriteria umum dan khusus dari manajemen.
• Pemisahan tugas. Pengendalian-pengendalian pemisahan tugas dirancang untuk
mengurangi kesempatan-kesempatan bagi seseorang untuk menyusup dan menutupi
kesalahan atau kecurangan dalam pelaksanaan tugas-tugas normalnya.
• Perancangan dan penggunaan dokumen dan catatan. Tujuan dari pengendalian ini
adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa transaksi-transaksi dan
kejadian-kejadian dicatat dengan benar.
• Pengecekan secara independen. Pengendalian ini dirancang untuk memberikan
pengecekan terpisah atas keabsahan, akurasi dan kelengkapan data yang diproses
• Penilaian atas jumlah yang dicatat . Pengendalian ini dirancang dengan tujuan agar
aset dilaporkan pada nilai yang benar.
• Peringkasan data. Pengendalian ini dirancang dengan tujuan agar data-data dalam
laporan merupakan hasil peringkasan yang sah atas data-data transaksi.
• Hak dan kewajiban. Pengendalian ini dirancang untuk memberikan keyakinan yang
memadai bahwa
 entitas memiliki aset/kekayaan yang dicatatnya, dengan dukungan dokumen
kepemilikan yang lengkap,
 entitas memiliki hak atas aset pada tanggal pelaporan,
 hutang entitas yang dicatat merupakan kewajiban-kewajiban yang sah terhadap
entitas.
• Penyajian dan pengungkapan. Pengendalian ini dirancang dengan tujuan untuk
memberikan keyakinan bahwa klasifikasi dan pengungkapan dalam laporan telah
disajikan sesuai dengan standar/peraturan..

5. Jelaskan prosedur-prosedur apa saja yang dapat digunakan untuk memperoleh


pemahaman atas pengendalian intern
Jawab:
Prosedur-prosedur yang digunakan terdiri dari:
1) Menelaah pengalaman sebelumnya dengan entitas;
2) Menanyai pimpinan, manajemen, dan staf yang sesuai;
3) Menginspeksi dokumen-dokumen dan catatan-catatan;
4) Mengamati kegiatan-kegiatan dan aktivitas-aktivitas instansi pemerintah tersebut

6. Sebutkan alat-alat dokumentasi pemahaman pengendalian intern yang digunakan auditor.


Apakah kelebihan dan kelemahan masing-masing.
Jawab:
Kuesioner. Sebagai alat untuk mendokumentasikan pemahaman, kuesioner memiliki
sejumlah keunggulan. Kuesioner biasanya dikembangkan oleh auditor yang profesional
dan berpengalaman dan menjadi alat bimbingan yang sangat baik staf yang belum
berpengalaman yang mungkin dipekerjakan untuk memperoleh pemahaman pada
auditaudit tertentu. Kuesioner relatif mudah digunakan dan bila digunakan dapat
mengurangi kemungkinan terlewat mendata masalah-masalah pengendalian intern yang
penting. Kelemahan kuesioner adalah dapat menjadi sangat panjang bila digunakan
untuk memperoleh pemahaman atas pengendalian intern dari berbagai sistem informasi
yang berbeda.

7. Apakah tujuan penilaian awal atas pengendalian intern?


Jawab
Penilaian atas risiko pengendalian dilakukan dalam dua tahapan. Tahap penilaian awal
ditujukan untuk membantu merancang prosedur audit rinci. Dalam memetakan program
audit rinci, cara yang paling efektif dan efisien adalah menggabungkan pengujian atas
pengendalian dan pengujian substantif (dengan menggunakan bukti sumber yang sama).
Penilaian awal dilakukan untuk mendapatkan ekspektasi yang layak atas efektivitas
pengendalian yang memungkinkan pengembangan program audit rinci sesuai dengan
strategi audit yang dipilih. Tahap kedua terjadi setelah penyelesaian semua pengujian atas
pengendalian. Jika pengujian-pengujian ini tidak mendukung hasil penilaian awal atas
risiko pengendalian, maka auditor harus melakukan prosedur-prosedur substantif
tambahan, yang tentu saja menambah biaya audit. Pada umumnya, penilaian awal cukup
dapat diandalkan, terutama pada penugasan yang berulang, sehingga prosedur-prosedur
substantif tambahan yang diperlukan setelah penyelesaian pengujian-pengujian
pengendalian jarang terjadi.

8. Bagaimana proses penilaian awal atas pengendalian intern dilakukan?


Jawab
Penilaian risiko pengendalian adalah proses mengevaluasi efektivitas rancangan dan
pelaksanaan pengendalian intern entitas dalam mencegah atau menemukan kesalahan
material dalam laporan, ketaatan terhadap peraturan dan ketentuan, dan pelaksanaan
kegiatan operasional entitas yang efektif dan efisien.
Langkah pertama adalah menilai lingkungan pengendalian. Suatu lingkungan
pengendalian yang buruk dapat melemahkan struktur pengendalian intern.
Prosedurprosedur pengendalian intern yang kuat tidak akan bekerja dengan efektif pada
lingkungan pengendalian yang buruk. Penilaian atas lingkungan pengendalian ini sangat
melibatkan pertimbangan profesional auditor dan umumnya sama untuk semua tujuan
audit.
Langkah kedua adalah menilai efektivitas rancangan dari prosedur pengendalian dan
kemampuannya untuk mencegah atau mengoreksi kesalahan. Efektivitas ini tentu saja
pada akhirnya dibatasi oleh rancangannya. Risiko pengendalian dinilai untuk setiap asersi
atau tujuan-tujuan khusus audit. Karena sistem informasi terpusat pada pemrosesan
transaksi dan juga pemrosesan setiap jenis transaksi tertentu terdapat banyak prosedur
pengendalian, maka merupakan hal umum untuk memulai penilaian risiko pengendalian
untuk setiap asersi transaksi, seperti kejadian, kelengkapan, pengukuran pembayaran kas.
Hal yang perlu diperhatikan oleh auditor adalah bahwa penilaian atas risiko pengendalian
dilakukan untuk setiap asersi, bukan atas keseluruhan sistem informasi/akuntansi.
Langkah terakhir adalah menilai apakah pengendalian-pengendalian tersebut telah
diterapkan secara efektif selama periode yang diaudit. Pengujian atas pengendalian yang
dapat dimasukkan pada langkah ini umumnya ditunda sampai penilaian awal selesai dan
hanya dilakukan pada langkah ini bila strategi risiko yang dipilih adalah yang didasarkan
pada penilaian tingkat risiko yang rendah
9. Mengapa auditor melakukan pengujian atas pengendalian?
Jawab
Agar dapat mengetahui suatu penilaian awal atas pengendalian intern dilakukan pada
tahap perencanaan bersama-sama dengan perolehan atas pemahaman. Jika penilaian awal
atas risiko pengendalian ini kurang dari tinggi, dan auditor memutuskan untuk mengurangi
prosedur-prosedur substantif, pengujian-pengujian pengendalian lebih lanjut akan
dilakukan pada pekerjaan audit interim
10. Pengujian-pengujian apa saja yang dilakukan atas pengendalian?
Jawab:
a. Pengujian-pengujian atas Pengendalian
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pengujian-pengujian atas pengendalian
adalah prosedur-prosedur audit yang diselenggarakan untuk menentukan efektivitas
rancangan dan/atau pelaksanaan pengendalian intern.
b. Pengujian atas Efektivitas Pengendalian
Pengujian-pengujian atas efektivitas pengendalian biasanya dilakukan pada saat
memperoleh pemahaman, dengan hasilnya digunakan dalam membuat penilaian awal
atas risiko pengendalian. Pelaksanaan pengujian-pengujian ini telah dijelaskan pada
bagian sebelumnya.
c. Pengujian atasɩ Efektivitas Pelaksanaan Pengendalian
Pengujian-pengujian pengendalian jenis ini dimasukkan dalam program audit yang
ditulis setelah strategi audit yang tepat telah ditentukan. Pengujian-pengujian ini
terutama dilakukan selama pekerjaan audit interim, tetapi pengujian-pengujian lebih
lanjut dapat dilakukan pada audit akhir tahun untuk pengendalian-pengendalian yang
penting selama periode setelah audit interim. Pengujian-pengujian ini memberikan
bukti atas penerapan suatu pengendalian dengan benar dan konsisten sepanjang periode
yang diaudit, dan mendukung penilaian awal atas risiko pada tingkatan menengah atau
rendah dan juga tingkat prosedur substantif terkait yang direncanakan.
d. Perancangan Pengujian
Auditor memiliki beberapa pilihan dalam merancang pengujian-pengujian. Pilihan-
pilihan ini berkaitan dengan sifat prosedur audit yang digunakan untuk melakukan
pengujian-pengujian, dan jangka waktu serta luasnya pengujian

Anda mungkin juga menyukai