PENGEMBANGAN SILABUS
A. Pengembangan Silabus
Pengertian Silabus
Desentralisasi pendidikan dalam bidang kurikulum menggunakan prinsip
‘kesatuan dalam kebijakan dan keragaman dalam pelaksanaan’. Kesatuan
dalam kebijakan terwujud dalam pedoman pelaksanaannya yang disusun
secara nasional. Keragaman dalam pelaksanaan terwujud dalam silabus yang
disusun daerah (Majid, 2006).
Komponen Silabus
Secara garis besar komponen silabus dapat dikelompokkan menjadi 4
kelompok kepentingan berkaitan dengan tiga pertanyaan mendasar dalam
pembelajaran, yaitu: (1) kompetensi apa yang hendak dikuasai peserta didik,
(2) bagaimana memfasilitasi peserta didik untuk menguasai kompetensi itu,
dan (3) bagaimana mengetahui tingkat pencapaian kompetensi oleh peserta
didik. Dari sini jelas bahwa silabus memuat pokok-pokok kompetensi dan
materi, pokok-pokok strategi pembelajaran dan pokok-pokok penilaian.
Komponen yang berkaitan dengan kompetensi yang hendak dikuasai,
meliputi: SK, KD, Indikator, dan materi pembelajaran.
Komponen yang berkaitan dengan cara menguasai kompetensi,
memuat pokok pokok kegiatan dalam pembelajaran.
Komponen yang berkaitan dengan cara mengetahui pencapaian
kompetensi, mencakup: (1) teknik penilaian yang berisi jenis penilaian
dan bentuk penilaian, dan (2) instrumen penilaian.
Komponen Pendukung, terdiri dari: (1) alokasi waktu, dan (2) sumber
belajar.
Mekanisme Penyusunan
Pada mekanisme penyusunan, yang perlu diperhatikan adalah pembentukan tim
penyusun dan perencanaan kegiatan.
Tim penyusun. Kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan
sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan
dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas
pendidikan atau kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota untuk
pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidik menengah.
Tim penyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan
SMK terdiri atas guru, konselor, kepala sekolah, komite sekolah, dan
narasumber, dengan kepala sekolah sebagai ketua merangkap anggota,
dan disupervisi oleh dinas kabupaten/kota dan provinsi yang bertanggung
jawab di bidang pendidikan. Tim penyusun kurikulum tingkat satuan
pendidikan MI, MTs, MA, dan MAK terdiri atas guru, konselor, kepala
madrasah, komite madrasah, dan narasumber, dengan kepala madrasah
sebagai ketua merangkap anggota, dan disupervisi oleh departemen yang
menangani urusan pemerintahan di bidang agama.
Perencanaan kegiatan. Penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan
merupakan bagian dari kegiatan perencanaan sekolah/madrasah.
Kegiatan ini dapat berbentuk rapat kerja dan/atau lokakarya sekolah/
madrasah dan/atau kelompok sekolah/madrasah yang diselenggarakan
dalam jangka waktu sebelum tahun pelajaran baru. Tahap kegiatan
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan secara garis besar
meliputi penyiapan dan penyusunan draft, reviu dan revisi, serta finalisasi.
Langkah yang lebih rinci dari masing-masing kegiatan diatur dan
diselenggarakan oleh tim penyusun.
Pemberlakuan
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan SD, SMP, SMA, dan SMK
dinyatakan berlaku oleh kepala sekolah serta diketahui oleh komite sekolah
dan dinas kabupaten/kota yang bertanggung jawab di bidang pendidikan.
Dokumen kurikulum tingkat satuan pendidikan MI, MTs, MA, dan MAK
dinyatakan berlaku oleh kepala madrasah serta diketahui oleh komite
madrasah dan oleh departemen yang menangani urusan pemerintahan di
bidang agama.
Perencanaan Pembelajaran
13 - 14
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan Pembelajaran
Rangkuman
1. Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran
dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi
dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan.
2. Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengem-bangan pembelajaran lebih
lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan
pembelajaran, dan pengembangan sistem penilaian.
3. Prinsip pengembangan silabus adalah ilmiah, relevan, sistematis,
konsisten, memadai, aktual dan kontekstual, fleksibel, dan menyeluruh.
4. Komponen silabus meliputi: SK, KD, Indikator, materi pembelajaran, pokok
pokok kegiatan dalam pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber
belajar.
5. Langkah-langkah penyusunan silabus:
1. Mengkaji standar kompetensi dan kompetensi dasar
2. Mengidentifikasi materi pokok
3. Mengembangkan pengalaman belajar
4. Merumuskan indikator keberhasilan belajar
5. Penentuan jenis penilaian
6. Menentukan alokasi waktu
7. Menentukan sumber belajjar
Perencanaan Pembelajaran
Daftar Pustaka