Anda di halaman 1dari 2

RESUME STUDENT PROJECT 2

CIRCULATION MANAGEMENT IN POISONING

Nama : Putu Anggia Dimitri Pramesti

NIM : 1770121078
SGD :3

Agrikultur sampai saat ini masih menjadi sumber mata pencaharian utama bagi
sebagian besar negara Asia. Agrikultur identic dengan penggunaan pestisida/ insektisida
untuk melindungi hasil panen. Salah satu jenis pestisida yang sampai saat ini masih
banyak digunakan adalah aluminum phosphide/ aluminium fosfida.
Aluminum phosphide adalah sejenis fumigant, yang dapat berubah menjadi gas saat
kontak dengan kelembapan atau berada pada suhu/ tekanan tertentu. Gas yang dihasilkan
ini sangat berbahaya bila terhirup oleh manusia. Intoksikasi yang disebabkan oleh gas
yang dihasilkan aluminum phosphide dapat menyebabkan gangguan respirasi dan
sirkulasi. Sampai saat ini, manajemen untuk intoksikasi aluminum phosphide hanya
berupa terapi suportif dengan memberikan vasopressor dan ventilasi mekanis. Karena itu,
intoksikasi aluminum phosphide memiliki case fatality rate yang sangat tinggi.
Aluminum phosphide menghambat cytochrome C oxidase yang menyebabkan
hipoksia seluler. Gejala yang ditemukan pada intoksikasi aluminum phosphide berupa
gejala non-spesifik seperti pusing, mual muntah, letih, dan diare. Gejala khas dari
intoksikasi aluminum phosphide adalah bau mulut seperti bawang putih. Aluminum
phosphide dapat menyebabkan ARDS, aritmia, penurunan tekanan darah (circulatory
shock), hingga kegagalan organ dan koma.
Terapi menggunakan infus (GIK) glukosa-insulin-kalium/ potassium awalnya
dilakukan karena terapi ini mampu memperbaiki kontraktilitas otot jantung pada kasus
intoksikasi Ca channel blocker dan beta blocker. Berdasarkan hasil dari penelitian yang
dilakukan, pemberian terapi GIK pada pasien intoksikasi aluminum phosphide
menunjukkan hasil yang baik. Pasien menunjukkan perbaikan dalam tekanan darah dan
GCS. Serta, CFR pada kelompok intervensi yang mendapatkan GIK memiliki CFR yang
rendah sebesar 46,7% dibandingkan dengan kelompok tanpa intervensi GIK dengan CFR
sebesar 73,3%.
Secara umum, terapi GIK menunjukkan manfaat dalam meningkatkan survival rate
pasien, tetapi perlu dilakukan lebih banyak penelitian mengenai penggunaan terapi GIK
pada kasus intoksikasi aluminum phosphide kedepannya.
Referensi :

A. K. Pannu, A. Bhalla, J. Gantala, N. Sharma, S. Kumar & D. P. Dhibar (2020): Glucose-


insulin-potassium infusion for the treatment of acute aluminum phosphide poisoning: an
open-label pilot study, Clinical Toxicology, DOI: 10.1080/15563650.2020.1719131

Anda mungkin juga menyukai