Anda di halaman 1dari 7

JURNAL PRAKTIKUM KIMIA LINGKUNGAN

KONDUKTOMETRI DAN TURBIDIMETRI

Oleh
Nama : Dylan Mirza Kusumah
NIM : 201910601047
Kelas/Kelompok : Kimia Lingkungan A/4

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


PRODI TEKNIK LINGKUNGAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS JEMBER
2021
BAB 1. TUJUAN
Memahami prosedur konduktometri dan turbidimetri.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 MSDS (Material Safety Data Sheet)


2.1.1 Natrium Klorida (NaCl)
Sifat fisika dan kimia dari natrium klorida adalah berwujud padat;
berwarna putih; berasa asin; titik didihnya 1465℃ dan titik lelehnya
800.7℃; larut dalam air; dan larutannya bersifat korosif terhadap logam
dasar. (PubChem, 2005)
Bila dipanaskan pada suhu tinggi, dapat melepaskan uap yang
dapat mengiritasi mata. Bila tertelan, dapat menyebabkan pusing, mual,
diare, peradangan pada saluran pencernaan, dan dehidrasi. (PubChem,
2005)
Penanganan bila terpapar natrium klorida untuk semua jenis
paparan, segera bawa ke rumah sakit. Pertolongan pertama bila terhirup,
pindahkan korban ke tempat dengan udara segar. Bila terkena kulit,
bilas dengan air yang banyak. Bila terkena mata, bilas dengan air yang
banyak. Bila tertelan, bilas mulut dengan air kemudian beri air yang
banyak untuk diminum. (PubChem, 2005)
2.1.2 Kalium Klorida (KCl)
Sifat fisika dan kimia dari kalium klorida adalah berwujud padat;
berwarna putih; berasa asin; titik sublimnya 1500℃ dan titik lelehnya
770 – 773℃; dan larut dalam air. (PubChem, 2005)
Bila terkonsumsi dalam jumlah besar, dapat menyebabkan mual,
iritasi sistem pencernaan, dan lemas. Penanganan bila terpapar kalium
klorida untuk semua jenis paparan, segera bawa ke rumah sakit.
Pertolongan pertama bila terhirup, pindahkan korban ke tempat dengan
udara segar. Bila terkena kulit, bilas dengan air yang banyak. Bila
terkena mata, bilas dengan air yang banyak. Bila tertelan, bilas mulut
dengan air kemudian beri air yang banyak untuk diminum. (PubChem,
2005)
2.2 Dasar Teori

Turbidimetri adalah metode analisis kuantitatif kimia yang berdasarkan


pada kekeruhan atau turbidan dari suatu larutan. Kekeruhan mengacu pada
konsentrasi ketidaklarutan padatan dalam air, padatan tersebut umumnya
berasal dari tanah liat, buangan industri, dan mikroorganisme. Keberadaan
partikel dalam air diukur dalam satuan Nephelometric Turbidity Units (NTU).
Penting untuk diketahui bahwa kekeruhan adalah ukuran kejernihan sampel,
bukan warna. Alat untuk mengukur kekeruhan dalam air ialah Turbidimeter.
Pengukuran turbidimeter menggunakan larutan standar dan larutan sampel.
Turbidimeter akan memancarkan cahaya pada media atau sample, dan
cahaya tersebut akan diserap, diteruskan, dipantulkan atau menembus media
tersebut. Cahaya yang menembus/diserap media akan diukur dan dikonversi
dalam bentuk angka yang merupakan tingkat kekeruhan dalam satuan NTU.
Semakin banyak cahaya yang diserap maka semakin keruh media tersebut.
Konduktometri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif
berdasarkan daya hantar listrik suatu larutan. Daya hantar listrik di dalam air
merupakan kemampuan untuk menghantarkan arus listrik, dengan satuan
yang digunakan mikro mhos per cm. Pengukuran daya hantar listrik ini
bertujuan mengukur kemampuan ion-ion dalam air untuk menghantarkan
listrik serta memprediksi kandungan mineral dalam air. Berikut ini manfaat
pengukuran daya hantar listrik sebagai parameter kualiatas air:
1. Menetapkan Tingkat Mineralisasi dan derajat ionisasi.

2. Memperkirakan efek total dari konsentrasi ion.

3. Memperkirakan jumlah zat padat terlarut dalam air.


BAB 3. METODOLOGI PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
- Labu takar 250 mL
- Beaker glass
- Conductivity-meter
- Wadah sampel
- turbidimeter
3.1.2 Bahan
- Aquades
- Air sampel
- Air limbah
- Larutan standar
3.2 Skema Kerja
3.2.1 Diagram Alir Konduktometri

Air Sampel

- Dimasukkan ke dalam labu takar


- Ditambahkan aquades dan diencerkan
- Dimasukkan ke dalam beaker glass
- Diukur dengan konduktivitimeter
- Diulangi untuk sampel berikutnya

Hasil Air Sampel

- Alat dikalibrasi.
- Dimasukkan ke dalam botol sampel sesuai garis pada botol.
- Ditekan ON pada alat dan ditekan MODE sampai muncul tulisan
NTU pada display.
- Dimasukkan ke dalam ruang sampel dan ditutup.
- Ditekan READ pada alat dan ditunggu selama 8 detik.
- Nilai kekeruhan dicatat.
- Diulangi sebanyak 3 kali.
- Diulangi pada sampel yang berbeda
3.2.2 Diagram Alir Turbidimetri

Hasil
DAFTAR PUSTAKA

National Library of Medicine. 2005. Sodium Chloride.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5234#section=Taste.

[Diakses pada 25 April 2021]

National Library of Medicine. 2005. Potassium Chloride.

https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/4873. [Diakses pada 25 April

2021].

Aprilion, R., Antaresti, dan A. Adriana Anteng. 2015. Penurunan Kekeruhan Air

oleh Biji Pepaya, Biji Semangka dan Kacang Hijau. Jurnal Ilmiah Widya

Teknik 14(2):32-36.

Rosmania dan F. Yanti. 2020. Perhitungan Jumlah Bakteri di Laboratorium

Mikrobiologi Menggunakan Pengembangan Metode Spektrofotometri.

Jurnal Penelitian Sains 22(2):76-86.

Jeffery, G. H., J. Bassett, J. Mendham, dan R. C. Denney. 1989. Vogel’s Textbook

of Quantitative Chemical Analysis. 5th ed. London: John Wiley and Sons

Ltd.

Wiryawan, A., R. Retnowati, dan A. Sabarudin. 2007. Kimia Analitik. Malang:

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejurusan.

Skoog, D. A., D. M. West, F. J. Holler, dan S. R. Crouch. 2013. Fundamentals of

Analytical Chemistry. 9th ed. England: Cengage Learning.

Anda mungkin juga menyukai