Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PKN PERTEMUAN KE-13 KELAS B TEKNIK PERKAPALAN

NAMA : GOVINDA D.P TAMBUNAN

NIM : 21090120130066

WAWASAN NUSANTARA

1. Pengertian wawasan nusantara


Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia terhadap rakyat, bangsa,
dan wilayah Negara Indonesia sebagai satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya,
dan pertahanan keamanan. Menurut Tap MPR 1993 dan 1998 tentang garis besar
haluan negara, wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa indonesia
terhadap diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan
bangsa serta kesatuan wilayah dalam pelaksanaan penyelenggaraan kehidupan
masyarakat, berbangsa dan bernegara, untuk mencapai tujuan nasional.

2. Kedudukan wawasan nusantara


Kedudukan wawasan nusantara bagi warga Negara Indonesia adalah sebagai ajaran
yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat Indonesia agar tidak menyipang dari
cita-cita dan tujuan nasional bangsa Indonesia. Wawasan nusantara diharapkan
mampu menjadi landasan visional dalam mewujudkan kehidupan berbangsa dan
bernegara yang adil dan makmur. Dalam paradigma nasional, terdapat beberapa
kedudukan wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, yaitu :
 Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan
sebagai landasan idiil
 Undang Undang Dasar 1945 (UUD) sebagai landasan konstitusi negara
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
 Wawasan nusantara sebagai visi nasional berkedudukan sebagai landasan
visional.
 Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
 GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau kebijakan dasar nasional
berkedudukan sebagai landasan operasional

3. Fungsi wawasan nusantara


Ada beberapa fungsi wawasan nusantara, yaitu :
 Sebagai pedoman bangsa Indonesia dalam bertindak
 Sebagai dorongan atau moivasi bagi bangsa Indonesia untuk mewujudkan
Indonesia yang maju, adil dan makmur
 Sebagai rambu-rambu dalam penentuan segala kebijaksanaan (kebijakan),
tindakan, perbuatan dan keputusan bagi penyelenggara negara di tingkat pusat
dan daerah maupun bagi seluruh rakyat Indonesia.

4. Tujuan wawasan nusantara


Terdapat 2 tujuan wawasan nusantara, yaitu :
 Tujuan ke dalam
Tujuan kedalam wawasan nusantara adalah untuk mewujudkan kehidupan
bermasyarakat yang sejahtera, tentram dan aman.
 Tujuan ke luar
Untuk mewujudkan kesejahteraan dan perdamaian di dunia

5. Asas wawasan nusantara


Asas Wawasan Nusantara merupakan ketentuan-ketentuan atau kaidah-kaidah dasar
yang harus dipatuhi, ditaati, dipelihara, dan diciptakan demi tetap taat dan setianya
komponen pembentuk bangsa Indonesia(suku bangsa atau golongan) terhadap
kesepakatan bersama. Terdapat beberapa asas wawasan nusantara, yaitu :
 Kepentingan yang sama
Maksudnya adalah, kita harus memiliki satu visi dan satu orientasi dalam
memahami wawasan nusantara ini. Pada masa penjajahan, kita memiliki visi
yang sama yaitu kemerdekaan Indonesia dari jajahan negara asing. Sekarang,
kita juga harus menyepakati bersama, apa yang sebenarnya menjadi tujuan
kita bersama. Salah satunya tentu saja mewujudkan nilai-nilai yang ada pada
pancasila.
 Keadilan
Maksudnya adalah, distribusi kekayaan dan hasil yang proporsional. Disini,
termasuk kedalam pembangunan infrastruktur, penyediaan lapangan kerja, dan
pengelolaan sumber daya milik negara untuk kepentingan kesejahteraan
rakyat.
 Kejujuran
Maksudnya adalah, terdapat kesesuaian antara kata dengan tindakan. Disini,
harusnya tidak boleh ada tipu-menipu dan saling memanfaatkan yang
merugikan. Ini berlaku bagi masyarakat yang tidak boleh saling menipu, dan
juga kepada pemerintah yang tidak boleh ingkar kepada rakyatnya.
 Solidaritas
Maksudnya adalah bagaiamana seluruh elemen negara dapat saling berempati
dan bersimpati dalam rangka menjaga kesatuan dan persatuan negara
Indonesia. Solidaritas ini dapat diwujudkan dalam bentuk rela berkorban demi
negara, rela membantu teman-teman yang terkena musibah, dan peduli dengan
sesama.
 Kerjasama
Maksudnya adalah berkerjasama secara strategis maupun taktis untuk
mencapai tujuan bersama yaitu tujuan nasional. Kerjasama ini melibatkan
semua golongan dan harusnya meleburkan semua kelompok, baik mayoritas
maupun minoritas. Asas kerjasama ini berkaitan erat dengan asas kepentingan
dan solidaritas.
 Kesetiaan
Maksudnya adalah loyalitas dari warga negara dan unsur-unsur negara
terhadap kesepakatan-kesepakatan nasional yang dibuat semenjak bangsa
Indonesia berdiri. Kesetiaan disini juga bisa diartikan sebagai loyalitas
terhadap nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi pancasila.

6. Ajaran wawasan nasional Indonesia


a. Paham kekuasaan bangsa Indonesia
Bangsa Indonesia yang berfalsafah dan berideologi Pancasila menganut paham
tentang perang dan damai berdasarkan : “Bangsa Indonesia cinta damai, akan
tetapi lebih cinta kemerdekaan”. Dengan demikian wawasan nasional bangsa
Indonesia tidak mengembangkan ajaran kekuasaan dan adu kekuatan karena hal
tersebut mengandung persengketaan dan ekspansionisme.
b. Geopolitik indonesia
Geopolitik Bangsa Indonesia didasarkan atas nilai KeTuhanan dan kemanusiaan
yang luhur sesuai pembukaan UUD’45. Yang pada intinya :
 Bangsa Indonesia cinta damai tapi lebih cinta kemerdekaan
 Bangsa Indonesia menolak segala bentuk penjajahan dan menolak
ekspansionisme
Dalam menjalin hubungan internasional Bangsa Indonesia berpijak pada paham
kebangsaan (nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan
menolah chauvinisme. Bangsa Indonesia terbuka dalam menjalin hubungan
kerjasama antar bangsa yang saling menolong dan saling menguntungkan.

7. Dasar pemikiran yuridis dan historis formal


Dasar pemikiran yuridis dan historis formal berarti dasar pemikiran brdasarkan
sejarah (historis) dan hukum atau perundang-undangan yang berlaku di indonesia
(yuridis). Setelah Indonesia merdeka, tidak ada hukum yang mengatur tentang batas
wilayah republik Indonesia. Oleh karena itu, otomatis organisasi internasional
menganggap Indonesia mengikuti aturan yang ditetapkan Belanda sebelumya. Hal ini
tentu sangat merugikan bangsa Indonesia. Cotohnya batas laut yang hanya 3 mil
jaraknya dari daratan Indonesia. Oleh karena itu, pada tanggal 13 desember 1957
pemerintah RI mengeluarkan peraturan pemerintah yang dikenal dengan deklarasi
Djuanda 1957 yang menerapkan asas nusantara.
a. Deklarasi Djuanda
Deklarasi Djuanda menegaskan bahwa batas wilayah RI adalah 12 mil (laut) dari
garis dasar yang menghubungkan titik-titik ujung terluar dari pulau-pulau
Indonesia terluar (pulau yg terletak paling pinggir). Berdasarkan aturan ini, maka
laut bebas diantara pulau-pulau sebagai akibat dari penggunaan Ordonansi 1939
dengan sendirinya batal.
b. Deklarasi landas kontinen
Deklarasi Landas Kontinen menegaskan bahwa dasar laut dan tanah di bawahnya
di luar perairan RI seperti dengan kedalaman 200 meter adalah hak milik ekslusif
negara RI. Tuntutan melalui pengumuman tentang Landas Kontinen ini di
samping merupakan pelaksanaan dari pasal 31 ayat (3) UUD 1945 juga
merupakan respon terhadap perkembangan kemajuan tekonologi saat itu, terutama
teknologi eksplorasi minyak lepas pantai.
c. Zona ekonomi eksklusif Indonesia
Selanjutnya, pada tahun 1980, pemerintah RI kembali mengeluarkan peraturan
tentang batas wilayah RI yang dikenal dengan Peraturan tentang Zona Ekonomi
Ekslusif Indonesia. ZEEI yang isinya menegaskan bahwa wilayah laut selebar 200
mil dari garis garis dasar merupakan hak milik Indonesia ekslusif (khusus) secara
ekonomi. Berdasarkan aturan ZEE ini, maka luas wilayah laut Indonesia terutama
ke arah laut bebas bertambah secara signifikan.

8. Implementasi wawasan nusantara


a. Kehidupan politik
 Pelaksanaan politik diatur dalam UU partai politik, pemilihan umum,
pemilihan presiden dimana pelaksanaannya sesuai hukum dan
mementingkan persatuan bangsa. Misalnya dalam pemilihan presiden,
DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan
keadilan, agar tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa
indonesia.
 Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara harus sesuai dengan
hukum yang berlaku di Indonesia tanpa pengecualian.
 Mengembangkan sikap HAM dan pluralisme dalam mempersatukan dan
mempertahankan berbagai suku, agama, dan bahasa, sehingga terciptanya
dan menumbuhkan rasa toleransi.
 Memperkuat komitmen politik dalam partai politik dan pada lembaga
pemerintahan untuk meningkatkan kebangsaan, persatuan dan kesatuan.
 Meningkatkan peran indonesia dalam dunia internasional dan memperkuat
korps diplomatik dalam upaya penjagaan wilayah Indonesia khususnya
pulau terluar dan pulau kosong.
b. Kehidupan ekonomi
 Harus sesuai berorientasi pada sektor pemerintahan, perindustrian, dan
pertanian
 Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan
antara daerah, sehingga dari adanya otonomi daerah dapat menciptakan
upaya dalam keadilan ekonomi.
c. Kehidupan sosial
 Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang
berbeda, dari segi budaya, status sosial, maupun daerah.
 Pengembangan budaya Indonesia untuk melestarikan kekayaan Indonesia,
serta dapat dijadikan kegiatan pariwisata yang memberikan sumber
pendapatan nasional maupun daerah.
d. Kehidupan pertahanan dan keamanan
 Memberikan kesempatan kepada setiap warga negara untuk beperan aktif
karena merupakan kewajiban setiap warga negara seperti meningkatkan
kemampuan disiplin, memelihara lingkungan, dan melaporkan hal-hal
yang mengganggu kepada aparat dan belajar kemiliteran.
 Membangun rasa persatuan dengan membangun rasa solidaritas dan
hubungan erat antara warga negara berbeda daerah dengan kekuatan
keamanan agar ancaman suatu daerah atau pulau menjadi ancaman bagi
daerah lain untuk membantu daerah yang diancam tersebut.
 Membangun TNI profesional dan menyediakan sarana dan prasarana bagi
kegiatan pengamanan wilayah indonesia, khususnya pulau dan wilayah
terluar Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai