Ilmu Penyakit Gigi Dan Mulut 2
Ilmu Penyakit Gigi Dan Mulut 2
A. Pengertian
Ilmu memahami tentang penyakit yang berhubungan dengan cavum oris antara lain jaringan mukosa
mulut dan lidah, penyakit dan kelainan anatomi serta persarafan gigi, penyakit jaringan pendukung
gigi yang terdiri dari gingiva, periodontium, processus alveolaris dan keradangan odontogen, hal-hal
yang berhubungan dengan pencabutan gigi; kista dan tumor di rongga mulut, fraktur tulang maxilla
dan mandibula.
Ø Oral Diagnosis
Ø Prognosa
Kesatuan informasi yang diperlukan untuk mendignosa penyakit serta penatalaksanaan terapi.
v Gejala atau symtom adalah keluhan yang dirasakan penderita dari keadaan patologis secara
subjektif.
v Tanda atau sign adalah kondisi fisik yang ditemukan sebagai manifestasi suatu keadaan potologis
secara objektif.
C. Macam-Macam Diagnosa
Early Diagnosa
Diagnosa awal yang ditegakkan sebelum dapat dipastikan kelainan spesifik.
Clinical Diagnosa
Rontenologis Diagnosa
Differantial Diagnosa
Penentuan satu dari beberapa penyakit yang dihasilkan oleh beberapa gejala, yang mempunyai
gejala yang serupa.
Final Diagnosa
Penegakkan diagnosa penyakit secara pasti bedasarkan tanda dan gejala spesifik
D. Macam-Macam Pemeriksaan
A. Pemeriksaan Subjektif
Pemeriksaan yang dilakukan dengan anamesa keluhan yang menjadi alasan penderita mencari
pertolangan pengobatan.
2. Alloanamesa yaitu anamesa tidak langsung, keterangan didapat dari orang lain yang mengetahui
keluhan penderita.
B. Pemeriksaan Objektif
Ektra Oral
Intra Oral
Ilmu yang mempelajari tentang susunan dan struktur gigi, bentuk dan konfigurasinya, hubungan gigi
satau dengan gigi lainya dan hubungan gigi dengan jaringan disekitarnya.
B. Fungsi Gigi
Fungsi gigi secara umum dirancang untuk mencerna makan saat berada dalam mulut, fungsi tersebut
yaitu :
Fungsi tersebut dengan kerja otot rahang bawah yang bekerja bersama-sama mengatupkan gigi
dengan kekuatan 55 pound pada gigi insisivus dan 200 pound pada gigi molar.
v Fungsi estetika.
A. Secara Makroskopis
1. Corona
Bagian gigi yang tumbuh di atas gingiva dan dilapisi oleh enamel
2. Collum
Bagian antara corona dan radiks gigi yang membatasi enamel dan cementum, yang juga
disebut cemento enamel junction.
3. Radix
Bagian gigi yang tumbuh kedalam tulang alveolar os mandibula dan maksila dan dilapisi oleh
cementum
4. Apeks
5. Tepi incisal
6. Cups
Tonjolan pada bagain gigi caninus, premolar dan molar yang berfungsi mengunya makan dan
merupakan bagian dari permukaaan oklusal.
Gambar 1: Stuktur Anatomi
Gigi
Fascies Dentis :
Ø Fascies Lingualis
Ø Fascies Buccalis
B. Secara Mikroskopis
Jaringan keras gigi mengandung bahan kapur yang terdiri dari enamel, dentin dan cementum.
a). Enamel
Merupakan Lapisan pada mahkota, dan berfungsi sebagai lapisan proteksi dentin yang sangat kuat
pada bagian mahkota gigi, berasal dari jaringan ektoderm.
b). Dentin
Jaringan seperti tulang yang terdapat dibawah enamel, berfungsi mendukung enamel dan berasal
dari jaringan mesoderm.
c). Cementum
Susunan dan asalnya sama dengan jaringan tulang, mampu melakukan regenerasi dan berasal dari
jaringan mesoderm.
Merupakan jaringan yang terdapat dalam rongga pulpa yang terdiri dari pembuluh darah, saraf dan
limfe yang masuk melalui foramen apikal. Pulpa berasal dari jaringan mesenkim.
Gambar : gigi
permanent
E. Nomenklatur Gigi
Untuk mempermuda penamaan gigi, yang dibagi dalam emapat region yaitu
Gigi permanaen dengan memgunakkan angka 1 samapi 8 (insisivus – molar tiga) dan regio angka 1
samapi 4.
Gigi Decidous dengan mengunkan angka 1 samapi 5 (insisvus – molar dua) dan regio dengan angka 5
sampai 8.
1 2
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7
8
8 7 6 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 6 7 8
4 3
5 6
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
5 4 3 2 1 1 2 3 4 5
8 7
b Sistem Zigmond
Gigi Permanent dengan urutan gigi ditulis dengan angka 1 sampai 8, dan gigi decidous ditulis dengan
Huruf A sampai E.
(INCICIVUS 1 s/d MOLAR 3)
R. I R. II
III. JARINGAN PERIODONTOM DAN KELAINANNYA
A. Pengertian
Jaringan Periodontom merupkan jaringan yang menyongkong gigi, yang terletak antara cementum
dan tulang alveolar
a. Gingiva
Merupakan bagian mukosa oral yang melekakat pada gigi, yang banyak mengandung pembuluh
darah. Tanda-tanda dari gingiva sehat, yaitu
2. interdental papil memgisi inter proksimal sampai titik kontak sudut runcing.
1. margin gingiva
2. attached gingiva
Bagian gingiva yang melelkat pada prosesus alveolaris yang memberikan textur stipled.
3. interdental papil
4. mucogingiva jantion
5. alveolar mukosa
Bagian gingiva yang menutup alveolaris secara lepas dan terus membentuk vestibulum oris.
6. epithelia attachment
7. sulkus gingiva
Ruang antara free gingiva dan gigi yang normalnya tidak lebih dalam dari 2mm.
B. Cementum
Merupakan jarinagan ikat yang mengelilingi dentin dan tempat berinsersinya bundel serabut
kalogen.
C. Periodontal Membran
Merupakan jaringan ikat yang menghubungakan gigi dengan tulang alveolar, sehingga periodotal
membran berfungsi sebagai berikut:
6. memberikan makanan pada jaringan penyangga gigi melalui pembuluh darah dan pembulu
limfe.
D. Aveolar Bene
Merupakan bagain dari tualan maksila dan mandibula sebagai temapat gigi tertanam yang disebut
prosesus alveolaris.
Kelainan berupa inflamasi yaitu gingiviti dan periodontitis, sehingga dikellompikkan menjadi:
Inflamasi
A. Gingivitis
Suatu inflamasi pada jaringan gingiva, merupakan penyakit jaringan penyanggga yang paling ringan.
Faktor penyebab yaitu faktor lokal dan sistemik.
Faktor Lokal yaitu: Plak, kalkulus, impaksi makanan, karies, dan tambalan yang berlebihan. Adanya
faktor sistemik menurunkan daya tahan tubuah sehingga memperparah penyakit.
Gambar
4: Gingivitis
pubertas
pil KB
Pembagian Gingivitis
Penatalaksanaan:
b. Periodontitis
Akibat infeksi plak persisten bakteri di colom gigi bersam dengan rusaknya periodontal dan tulang
alveolar
Manifetasi klinis:
Dimulai dengan peradangan gisi dangan perubahan warna gusi kehitaman dan terdapat plak,
penekanan akan menimbulkan perdarahan.
Penatalaksaaan:
c. Necrotizing periodontal Desease
Yang juga disebut Tranch Mouth adalah suatu keadan gingiva dan jaringan sekitar gigi yang nekrotik,
yang biasanya pada individu yang oral heygene jelek, jaga pada dengan tekan fisik dan emisional.
Suatu infeksi bakteri yang khas mengenai papila dan tepi gingiva, yang sering terjadi pada orang
dewasa dekade ke dua.
Faktor presdiposisi kebersihan mulut yang buruk sehingga penimbunan makanan dan karnag gigi,
merokok, steres fisik-emosional dan penyakit kelainan darah.
Manifestasi yang ditimbulakan bisa berupa rasa nyari pada gingiva, perdarahan gingiva, hilang
pengecap dan bau mulaut, disetai tanda-tanda nekrosis menyeluruh atau fokal, terdapat
pseudomembran, hilang interdental papil, berlanjut terbentuk ukul datar, multipel, teratur sebagai
abkatch ulcera.
a. Vestibulum Oris
Rongga pada satu sisi dibatasi bukal dan sisi alain olah gigi dan gingiva.
a. Labium Oris
Cavun oris bagian luar dibatasi oleh bagian ventral aloh labium dan sisi lateral olah bucalis
Bibir 3 bagian:
1. Pars Marginalis
2. Pars Intermedia
3. Pars Mucosa
b. Bucalis
1. Mucosa
2. M. Buccinatorius
Lidah: - Corpus
- Radix
—
Gambar 7: Baguab-
Bagiab Lingue
1. Muskulus interinsik
2. Muskulus Ekstrensik
d. Papilla
1. Papila Filiformis
2. Papila Fungiformis
— Hanya pd apex
3. Papila Valata
— Untuk pengecap
4. Papila Voliata
e. Glandula Salivari
4. Glandula Parotis.
Letak: Depan telinga & otot Masseter. Merupakan glandula terbesar, salaran glandula ini dari tepi
ventro cranial, ductus Parotideus Stenonianus, menembus Fascia Parotideo Masseterica, (ventral M.
Masseter) Bichat àke medial, menembus M. Bucinatorius, papilla Salivaria Buccinatoria (dalam
Vestibulum) setinggi M2 atas.
Berjalan bersama ductus arteri-vena Transversa Fasei, tepi ventral keluar nervus fasialis. Ujung
cranial keluar A.V. Temporalis Superficialis, Rr. Temporalis nervus fasilais, nervus Auriculo
Temporalis.
Garam-garam
f. Pallatum
Merupakan batas cranial dari cavun oris propium yang terdiri dari dua jenis yaitu:
1. Pallatu molle
Merupakan kelanjutan dari pallatum durum ke posterior, yang berfungsi dalam proses menelan
dengan gerakan keatas menutup nasopharing, bagian ini terdapat otot lurik dan jaringan ikat
Aponeurosis, dengan bagian atas berbatasan dangan nasopharing dan bagian bawah dengan
oropharing.
2. Pallatum Durum
Merupakan batas cranila cavum oris yang keras karena adanya os pallantina, yang berfungsi
sebangai tumpuan linguae dalam proses mengunya, bagian mukosa terdiri epitel gepeng berlapis
dengan lamina propria melekat pada osteum sehingga tidak mudah digerakan dari dasarnya.
1. Cheilitis
Merupakan infeksi pada sudut bibir. Yang disebabkan oleh Candida abicans dan defesiensi nutrisi
tertentu. Penyakit ini ditandai dengan terbentuk fisure bewarna merah pada sudut bibir yang
ditutupi pseudomembran.
Terapi denganmmenghilangkan etiologi dengan pemberian obat anti jamur atau pemberian vitamin.
2. Cheilitis Ekspoliatif
Merupakan kelaina atopik pada bibir akibat konyak dengan agent: mikroorganisme atau efek
samping obat. Penyakit ini ditandai dengan krusta pada bibir (vermilion border), diserta peradangan
ringan dan keluahan nyeri.
Terapi dengan menghilangkan etiologi dan pemberian vitamin, borak gliserin atau vaselin.
3. Labiocheisis
Merupakan kelain pada bibir akibat kelainan fusi prosesus labialis dan prosesus maksilaris,
yang bisa unilateral atau bilateral.