Anda di halaman 1dari 17

ILMU PENYAKIT GIGI DAN MULUT

A.   Pengertian

Ilmu memahami tentang penyakit yang berhubungan dengan cavum oris antara lain jaringan mukosa
mulut dan lidah, penyakit dan kelainan anatomi serta persarafan gigi, penyakit jaringan pendukung
gigi yang terdiri dari gingiva, periodontium, processus alveolaris dan keradangan odontogen, hal-hal
yang berhubungan dengan pencabutan gigi; kista dan tumor di rongga mulut, fraktur tulang maxilla
dan mandibula. 

B.  Oral Diagnosis, Prognosis dan Gejala

Ø  Oral Diagnosis

Metode pemeriksaan dalam menentukan suatu penyakit atau penegakakn


diagnosa.Mengidentifikasi kelainan-kelainan yang berhubungan dengan gigi dan jaringan sekitar gigi
dengan melakukan anamesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan penunjang, analisis data, penegakan
diagnosa penyakit dan terapi serta evaluasi.

Ø  Prognosa

Ramalan suatu penyakit dan berhubungan dengan penatalaksanaan pengobatan.

Ø  Gejala dan Tanda

Kesatuan informasi yang diperlukan untuk mendignosa penyakit serta penatalaksanaan terapi.

v  Gejala atau symtom adalah keluhan yang dirasakan penderita dari keadaan patologis secara
subjektif.

v  Tanda atau sign adalah kondisi fisik yang ditemukan sebagai manifestasi suatu keadaan potologis
secara objektif.

C.  Macam-Macam Diagnosa

      Early Diagnosa
            Diagnosa awal yang ditegakkan sebelum dapat dipastikan kelainan spesifik.

      Clinical Diagnosa

Diagnosis yang berdasarkan tanda, geajala dan pemeriksaan laboratorium.

      Rontenologis Diagnosa

Penegakkan diagnosa berdasarkan hasail pemeriksaan radiolagi.

      Differantial Diagnosa

Penentuan satu dari beberapa penyakit yang dihasilkan oleh beberapa gejala, yang mempunyai
gejala yang serupa.

      Final Diagnosa

Penegakkan diagnosa penyakit secara pasti bedasarkan tanda dan gejala spesifik

dan pemeriksaan penunjang yang mengarah kesuatau penyakit tertentu.

D.   Macam-Macam Pemeriksaan

A.  Pemeriksaan Subjektif

Pemeriksaan yang dilakukan dengan anamesa keluhan yang menjadi alasan penderita mencari
pertolangan pengobatan.

   Ada dua jenis anamnesa berdasarakan cara mendapatakannya :

1.    Autoanamesa yaitu anamesa secara langsung dari keterangan penderita sendiri.

2.    Alloanamesa yaitu anamesa tidak langsung, keterangan didapat dari orang lain yang mengetahui
keluhan penderita.

B. Pemeriksaan Objektif

Pemeriksaan dilakukan dengan pengamatan fisik dan uji klinis

      Ektra Oral

      Intra Oral

II.ANATOMI DAN STRUKTUR GIGI

A.    Definisi Anatomi Gigi

Ilmu yang mempelajari tentang susunan dan struktur gigi, bentuk dan  konfigurasinya, hubungan gigi
satau dengan gigi lainya dan hubungan gigi dengan jaringan disekitarnya.
B. Fungsi Gigi

Fungsi gigi secara umum dirancang untuk mencerna makan saat berada dalam mulut, fungsi tersebut
yaitu :

v  gigi anterior digunakan untuk memotong makanan.

v  gigi posterior bekerja mengiling makanan.

Fungsi tersebut dengan kerja otot rahang bawah yang bekerja bersama-sama mengatupkan gigi
dengan kekuatan 55 pound pada gigi insisivus dan 200 pound pada gigi molar.

v  Fungsi memproduksi dan mempertahankan suara

v  Fungsi estetika.

v  Fungsi melindungi jarinagn penanannya atau jarinngan disekitarnya.

C.   Struktur dan Bagian-Bagian Gigi

A.  Secara Makroskopis

1.    Corona

            Bagian gigi yang tumbuh  di atas gingiva dan dilapisi oleh enamel

2.    Collum

            Bagian antara corona dan radiks gigi yang membatasi enamel dan cementum, yang juga
disebut cemento enamel junction.

3.    Radix

            Bagian gigi yang tumbuh kedalam tulang alveolar os mandibula dan maksila dan dilapisi oleh
cementum

4.    Apeks

            Bagian berbentuk runcing pada radiks gigi

5.    Tepi incisal

            Tonjolan kecil pada gigi insisivus yang berfungsi memotong makanan.

6.    Cups

            Tonjolan pada bagain gigi caninus, premolar dan molar yang berfungsi mengunya makan dan
merupakan bagian dari permukaaan oklusal.
Gambar 1: Stuktur Anatomi
Gigi

Fascies Dentis :

Ø  Fascies Lingualis

Ø  Fascies Buccalis

Ø  Fascies Mesialis à ke garis tengah

Ø  Fascies Dentalis à menjauhi garis tengah

Ø  Fascies Masticatoria à yg mengunyah

B.   Secara Mikroskopis

1.   Jaringan Keras gigi

Jaringan keras gigi mengandung bahan kapur yang terdiri dari enamel, dentin dan cementum.

a).  Enamel

Merupakan Lapisan pada mahkota, dan berfungsi sebagai lapisan proteksi dentin yang sangat kuat
pada bagian mahkota gigi, berasal dari jaringan ektoderm.

b).  Dentin

Jaringan seperti tulang yang terdapat dibawah enamel, berfungsi mendukung enamel dan berasal
dari jaringan mesoderm.

c).  Cementum

Susunan dan asalnya sama dengan jaringan tulang, mampu melakukan regenerasi dan berasal dari
jaringan mesoderm.

Fungsi Cementum yaitu :


1)   Melekatkan jaringan penyangga pada gigi.

2)   Memperbaiki akar jka terjadi kerusakan memdatar.

3)   Mmempengaruhi pembentukan tulang alveolus.

4)   Memungkinkan erupsi gigi

5)  Bersama dengan tulang alveolus menentukan lebar jaringan pendukung gigi.

2.   Jaringan Lunak Gigi

Merupakan jaringan yang terdapat dalam rongga pulpa yang terdiri dari pembuluh darah, saraf dan
limfe yang masuk melalui foramen apikal. Pulpa berasal dari jaringan mesenkim.

Pulpa mempunyai Fungsi, yaitu:

1).  Formatif: pembentukan Dentin.

2).  Nutrisi: Suplay nutrisi melalui cabang odontoblas.

3).  Defensif dan Reperatif.

4).  Sensoris: Reseptor implus

D.   Morfologi dan Erupsi Gigi

Gigi Geligi ada du jenis, yaitu

a.    Decidous Teeth: gigi susu jumlah normal 20 buah.

b.    Permanent Teeth: gigi permanent jemlah normal 28 sampai 32 buah

Gambar :  gigi
permanent

 
E.    Nomenklatur Gigi

Untuk mempermuda penamaan gigi, yang dibagi dalam emapat region yaitu

a. Regio I  : Gigi pada rahang atas kanan.

b. Regio II : Gigi pada Rahang atas kiri.

c. Regio III: Gigi pada rahang bawah kiri.

d. Regio IV: Gigi pada rahang bawah kanan.

Sitem dalam Nomenklator Gigi

b      Sistem Federation Dentaire International

Gigi permanaen dengan memgunakkan angka 1 samapi 8 (insisivus – molar tiga) dan regio angka 1
samapi 4.

Gigi Decidous dengan mengunkan angka 1 samapi 5 (insisvus – molar dua) dan regio dengan angka 5
sampai 8.

                           1    2

      8 7 6 5 4 3 2 1    1 2 3 4 5 6 7
8

      8 7 6 5 4 3 2 1   1 2 3 4 5 6 7 8

                           4    3

Ø  Gigi Peramnen FDI

 
                                   5    6

Ø  Gigi Decidous FDI

                       5 4 3 2 1   1 2 3 4 5 

  

                        5 4 3 2 1  1 2 3 4 5

                                   8    7

b      Sistem Zigmond

Gigi Permanent dengan urutan gigi ditulis dengan angka 1 sampai 8, dan gigi decidous ditulis dengan
Huruf A sampai E.

Ø  Gigi permanent: angka 1 2 3 4 5 6 7 8 

            (INCICIVUS 1 s/d  MOLAR 3)

Ø  Gigi deciduos: Huruf A B C D E

(INCICIVUS 1 s/d MOLAR 2)

                  R.  I         R. II

     

                 R. IV         R. III

 
III. JARINGAN PERIODONTOM DAN KELAINANNYA

A.  Pengertian

Jaringan Periodontom merupkan jaringan yang menyongkong gigi, yang terletak antara cementum
dan tulang alveolar

B.  Bagian-Bagian Jaringan Penyangga

     a.   Gingiva

Merupakan bagian mukosa oral yang melekakat pada gigi, yang banyak mengandung pembuluh
darah. Tanda-tanda dari gingiva sehat, yaitu

1.    bewarna merah jambu.

2.    interdental papil memgisi inter proksimal sampai titik kontak sudut runcing.

3.    bagian margin tipis dan tidak bengkak.

4.    lekat sekali dengan tulang alveolaris.

5.    sulkus gingiva tidak lebih dari 2mm.

6.    tidak ada eksudat dan tidak mudah berdarah.

           Gingiva secara anatomis, terdiri dari bagain-bagian:

1.    margin gingiva

            Free gingiva yang terletak di bagian labial, bukla dan lingual.

2.    attached gingiva

Bagian gingiva yang melelkat pada prosesus alveolaris yang memberikan textur stipled.
3.    interdental papil

Bagian gingiva yang mengisi interdental space.

4.    mucogingiva jantion

Garis pemisa antra atteched gingiva dan alveolar mukosa.

5.    alveolar mukosa

      Bagian gingiva yang menutup alveolaris secara lepas dan terus membentuk vestibulum oris.

6.    epithelia attachment

Bagian sulkus gingiva yang melekat pada gigi

7.    sulkus gingiva

Ruang antara free gingiva dan gigi yang normalnya tidak lebih dalam dari 2mm.

B.    Cementum

Merupakan jarinagan ikat yang mengelilingi dentin dan tempat berinsersinya bundel serabut
kalogen.

Cementum mempunyai fungsi  secara umum yaitu:

1.    melindungi permukaan akar gigi

2.    tempat melekat serat-serat periodontal pada gigi.

C.   Periodontal Membran

Merupakan jaringan ikat yang menghubungakan gigi dengan tulang alveolar, sehingga periodotal
membran berfungsi sebagai berikut:

1.    meneruskan daya kunya ke tulang alveolar.

2.    melekatkan gigi pada tulang alveolar.

3.    mempertahankan jaringan gingiva pada tempatnya.

4.    mereabsobsi dan memparbaiki cementum dan tulang alveolar.

5.    mengganti periodantal ligamen jika terjadi kerusakan.

6.    memberikan makanan pada jaringan penyangga gigi melalui pembuluh darah dan pembulu
limfe.
D.   Aveolar Bene

Merupakan bagain dari tualan maksila dan mandibula sebagai temapat gigi tertanam yang disebut
prosesus alveolaris.

C.  Kelainan-Kelainan Jarinagn Penyangga

Kelainan berupa inflamasi yaitu gingiviti dan periodontitis, sehingga dikellompikkan menjadi:

      Inflamasi

1. Gingivitis: gingivitis akut dan kronok

2.  Periodontitis: Periodontitis akut, kronik dan juvenil.

      Kelainan periodontal: Hepeplasi gingiva dan atropi gingiva

A.  Gingivitis

Suatu inflamasi pada jaringan gingiva, merupakan penyakit jaringan penyanggga yang paling ringan.
Faktor penyebab yaitu faktor lokal dan sistemik.

Faktor Lokal yaitu: Plak, kalkulus, impaksi makanan, karies, dan tambalan yang berlebihan. Adanya
faktor sistemik menurunkan daya tahan tubuah sehingga memperparah penyakit.

Plak merupakan penyebab utama dari gingivitis

Gambar
4: Gingivitis

Faktor lain yang juga memperberat peradangan pada gingiva yaitu:


      kehamilan

      pubertas

      pil KB

Pembagian Gingivitis

Ø  Lokal : Mengenai satu gigi/ satu regio

Ø  General : Mengenai seluruh gigi

Ø  Marginanal : Mengenai tepi-tepi gusi

Penatalaksanaan:

1.    Hilangkan plak dan faktor yang memperberat

2.    Intruksi oral hygene

3.    Intruksi kontrol priodik

b.   Periodontitis

Akibat infeksi plak persisten bakteri di colom gigi bersam dengan rusaknya periodontal dan tulang
alveolar

Manifetasi klinis:

Dimulai dengan peradangan gisi dangan perubahan warna gusi kehitaman dan terdapat plak,
penekanan akan menimbulkan perdarahan.

Penatalaksaaan:

Sama dengan penatalsanaan gingivitis.

Gambar 5: Periodontitis Tahap


Awal

 
c.    Necrotizing periodontal Desease

Yang juga disebut Tranch Mouth adalah suatu keadan gingiva dan jaringan sekitar gigi yang nekrotik,
yang biasanya pada individu yang oral heygene jelek, jaga pada dengan tekan fisik dan emisional.

Suatu infeksi bakteri yang khas mengenai papila dan tepi gingiva, yang sering terjadi pada orang
dewasa dekade ke dua.

Faktor presdiposisi kebersihan mulut yang buruk sehingga penimbunan makanan dan karnag gigi,
merokok, steres fisik-emosional dan penyakit kelainan darah.

Manifestasi yang ditimbulakan bisa berupa rasa nyari pada gingiva, perdarahan gingiva, hilang
pengecap dan bau mulaut, disetai tanda-tanda nekrosis menyeluruh atau fokal, terdapat
pseudomembran, hilang interdental papil, berlanjut terbentuk ukul datar, multipel, teratur sebagai
abkatch ulcera.

IV. JARINGAN LUNAK MULUT DAN KELAINANYA

A.   Jarinagan Lunak Mulut

  Cavum oris terdiri dari dua bagian yaitu:

a.    Vestibulum Oris

          Rongga pada satu sisi dibatasi bukal dan sisi alain olah gigi dan gingiva.

b.    Cavum Oris Proprium

         Rongga dengan batas-batas sebagai berikut:

Cavum Oris Propium

o Ventral & Lateral : Arcus Dentalis & Proc. Alveolaris

o Dorsal                    : Isthmus Facium

o Cranial                    : Palatum Durum & Molle

o Caudal                     : Dasar Rongga Mulut

Gambar 6: Bagian Jaringan Lunak Cavum


Oris
  Batas antara Cavum oris propium dan vestibulum oris.

1.    Arcus Dentalis Maxillaris dg Proc. Alveolaris Maxillaris

2.    Arcus Dentalis Mandibularis dg Proc. Alveolaris Mandibularis

3.    Plica Pterygo Mandibulare

4.    Labium dan Bucalis

B.    Bagian-Bagian Yang Termasuk Rongga Mulut

a.    Labium Oris

Cavun oris bagian luar dibatasi oleh bagian ventral aloh labium dan sisi lateral olah bucalis

1.        Labium Oris Superius (Maxillare)

2.        Labium Oris Inferius (Mandibulae)

         Bibir 3 bagian:

1.        Pars Marginalis

2.        Pars Intermedia

3.        Pars Mucosa

         Antara P. intermedia & P. Mucosa: A. Labialis Superior & Inferior.

b.   Bucalis

Bucca terdiri dari lapis-lapis:

1.    Mucosa

2.    M. Buccinatorius

3.    Bagian Ventral M. Masseter

4.    Corpu Adiposum BICHAT

§  Setinggi M2 atas M. Buccinatorius ditembus ductus Parotidicus Stenonianus

§  Denyutan A. Fascialis (A. Maxillaris Eksterna) à dapat diraba 5 cm Lateral Angulus Oris.


c. Linguae

 Lidah:    - Corpus

               -  Apex                     2/3 ventral lidah

               - Radix

Sulcus Terminalis (bentuk huruf V)

—  Batas Corpus, Apex dg Radix

—  Pd ujungnya: For. Caecum = Ductus Lingualis

Pada ventrocaudal apex lidah:

—  Gld. Apicis lingua (BLANDIN - NUHN)

—            

Gambar 7: Baguab-
Bagiab Lingue

Terdapat berbagai otot yaitu

1. Muskulus interinsik

2. Muskulus Ekstrensik

a)    M. Transversus     Kontraksi à M. Longitudinalis relaksasi

                  M. Verticalis                         à Lidah: kurus & panjang

b)    M. Longitudinalis   Kontraksi  à M. Verticalis relaksasi

                  M. Transversus                      à Lidah: pandek & tebal

c)    M. Longitudinalis   Kontraksi à M. Transversus relaksasi

                  M. Verticalis                          à Lidah: pendek, pipih, & lebar.


Gambar 8: Muskulus
Linguae

d. Papilla

            Pada dorsum lidah terdapat:

1.    Papila Filiformis

— Peka terhadap rabaan

2.    Papila Fungiformis

—  Hanya pd apex

—  Peka terhadap pengecap, kelenjar pengecap - (Gustatorik)

3.    Papila Valata

— Untuk pengecap

— Kel. Gustatorik + à menghancurkan bau-bauan

4.    Papila Voliata

— Tepi postor lidah

— Peka untuk pengecap, kel. Gustatorik .

e. Glandula Salivari

1.      Glandula Sublingualis minor

—  Muara: pada Plica Sublingualis melalui ductus

                                          Sublingualis minoris Rivini.

2.      Glandula. Sublingualis major

—  Muara: Caruncula Sublingualis melalui ductus

                                           Sublingualis majoris Bartholini.

3.      Glandula Submandibularis dan Submaksilaris


Terletak di bagian mandibula, dengan salrutan kelenjar melalui duktus Warton dengan panjang 5 cm
yang bermuara pada dasar mulut pada papilla salivary sublingulis dilateral frenulum linguae, sifat
kelenjar campuran dengan banyak mukosa dan sedikit serosa.

4.      Glandula Parotis.

Letak: Depan telinga & otot Masseter. Merupakan glandula terbesar, salaran glandula ini dari tepi
ventro cranial, ductus Parotideus Stenonianus, menembus Fascia Parotideo Masseterica, (ventral M.
Masseter) Bichat àke medial, menembus M. Bucinatorius, papilla Salivaria Buccinatoria (dalam
Vestibulum) setinggi M2 atas.

Berjalan bersama ductus arteri-vena Transversa Fasei, tepi ventral keluar nervus fasialis. Ujung
cranial  keluar A.V. Temporalis Superficialis, Rr. Temporalis nervus fasilais, nervus Auriculo
Temporalis.

      Saliva terdiri dari: -     Air

      Garam-garam

      Enzim ptialin dan maltose

f.     Pallatum

Merupakan batas cranial dari cavun oris propium yang terdiri dari dua jenis yaitu:

1. Pallatu molle

Merupakan kelanjutan dari pallatum durum ke posterior, yang berfungsi dalam proses menelan
dengan gerakan keatas menutup nasopharing, bagian ini terdapat otot lurik dan jaringan ikat
Aponeurosis, dengan bagian atas berbatasan dangan nasopharing dan bagian bawah dengan
oropharing.

2. Pallatum Durum

Merupakan batas cranila cavum oris yang keras karena adanya os pallantina, yang berfungsi
sebangai tumpuan linguae dalam proses mengunya, bagian mukosa terdiri epitel gepeng berlapis
dengan lamina propria melekat pada osteum sehingga tidak mudah digerakan dari dasarnya.

C.   Penyakit Dan Kelainan Jaringan Lunak Mulut

a)    Penyakit dan Kelainan Labium Oris

1.    Cheilitis

Merupakan infeksi pada sudut bibir. Yang disebabkan oleh Candida abicans dan defesiensi nutrisi
tertentu. Penyakit ini ditandai dengan terbentuk fisure bewarna merah pada sudut bibir yang
ditutupi pseudomembran.

Terapi denganmmenghilangkan etiologi dengan pemberian obat anti jamur atau pemberian vitamin.
2.    Cheilitis Ekspoliatif

Merupakan kelaina atopik pada bibir akibat konyak dengan agent: mikroorganisme atau efek
samping obat. Penyakit ini ditandai dengan krusta pada bibir (vermilion border), diserta peradangan
ringan dan keluahan nyeri.

      Terapi dengan menghilangkan etiologi dan pemberian vitamin, borak gliserin atau vaselin.

3.    Labiocheisis

            Merupakan kelain pada bibir akibat kelainan fusi prosesus labialis dan prosesus maksilaris,
yang bisa unilateral atau bilateral.

Anda mungkin juga menyukai