Kimia Analitik
(Analisis Gravimetri)
Fakultas Teknik
Universitas Tadulako
Palu
2020
BAB I
PENDAHULUAN
Analisis gravimetri adalah proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur
atau senyawa tertentu. Bagian terbesar dari penentuan senyawa gravimetri
meliputi transformasi unsur atau radikal senyawa murni stabil yang dapat segera
diubah menjadi bentuk yang dapat ditimbang dengan teliti. Berat unsur dapat
dihitung berdasarkan rumus senyawa dan berat atom unsur – unsur atau senyawa
yang dikandung, yang dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti : metode
pengendapan; metode penguapan; metode elektroanalisis; atau berbagai macam
cara lainya. Pada prakteknya 2 metode pertama adalah yang terpenting, metode
gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen
dapat diuji dan bila perlu faktor – faktor pengoreksi dapat digunakan
(Khopkar,1999).
aA+pP→AaPp
“a” adalah koefisien reaksi setara dari reaktan analit (A), “p” adalah koefisien
reaksi setara dari reaktan pengendap (P) dan AaPp adalah rumus molekul dari zat
kimia hasil reaksi yang tergolong sulit larut (mengendap) yang dapat ditentukan
beratnya dengan tepat setelah proses pencucian dan pengeringan. Penambahan
reaktan pengandap P umumnya dilakukan secara berlebih agar dicapai
pengendapan yang sempurna (Ibnu, 2004: 135).
1.3 Tujuan
1. Untuk laporan Praktikum Kimia analitik
2. Untuk mengetahui pengertian dari Gravimetri
3. Untuk mengetahui macam-macam metode Gravimetri
BAB II
METODOLOGI
2.1 Metodologi
Pemaparan Materi
Praktikum Online via zoom
Pembuatan Laporan
Pengiriman Laporan
Pemaparan Materi
Adapun alat dan bahan yang dibutuhkan pada saat praktikum ini yaitu
adalah:
ATK
HP/Leptop
Kertas HVS
BAB III
PEMBAHASAN
Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu zat atau
komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam
keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri adalah
proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsure atau senyawa tertentu. Bagian
terbesar dari penetuan secara analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau
radikal kesenyawaan murni stabil yang dapat segera diubah menjadi bentuk yang
dapat ditimbang dengan teliti. Metode gravimetrik memakan waktu yang cukup
lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor
koreksi dapat digunakan.
1. Na2So4
2. BaCl2
3. Aquades
4. HCL
5. Erlenmayer
6. Gelas ukur
7. Trus porselen
8. Spatula logam
9. Corong
10. Filer
11. Gelas arloji
12. Pipet volum
13. Pipet tetes
14. Kertas saring
Tahap Pengendapan :
Tahap Penyaringan :
1. Lipat kertas saring menjadi dua bagian. Kemudian lipat kembali, dan
letakkan diatas corong. Setelah itu kita ke proses penyaringan,
penyaringan dilakukan dengan tujuan untuk memisahkan filtrat dan
endapan. Jika masih timbul keruh lakukan kembali proses penyaringan.
(agar kita dapat mengetahui filtrat sudah terbebas dari ion Cl -, terbebas
dengan pereaksi). Jika tidak ada endapan putih berarti telah terbebas.
Lanjutkan sampai larutan habis tersaring.
2. Setelah semua larutan telah tersaring, bilah gelas ukur dan batang
pengaduk menggunakan air hangat, kemudian disaring lagi untuk
menghilangkan sisa-sisa sampel yang masih ada di gelas ukur.
1. Siapkan krus porselin, fleksibel ton, kaki tiga kemudian v angel. Letakkan
krus porselin di atas nyala busen kmudian nyalakan busen, pijar selama
10-15 menit, angkat kemudian biarkan di suhu ruang agar dingin.
2. Setelah hangat kemudian letakkan di dalam desikator dengan di lapisi tisu
3. Letakkan di desikator tunggu beberapa saat hingga dingin
Tahap penimbangan
3.4 Hasil
Pada tahap 1 sampel Na2So4 dan BaCl2 di letakkan diatas hotplane hingga
hangat, untuk melihat proses pengendapan kita teteskan sampel BaCl 2 kedalam
sampel Na2So4 hingga warna keruh pada sampel hilang. Jika sudah mendapatkan
hasil. Lakukan pemanasan terhadap Na2So4 selama 1 jam. Untuk mengetahui hasil
yang di inginkan kita teteskan larutan sampel BaCl 2 kedalam sampel Na2So4, jika
sampel tidak berubah warna atau keruh maka percobaan kali ini dinyatakan
sukses.
Pada tahap 2, sampel Na2So4 dan BaCl2 di atas hotplane hingga hangat, untuk
melihat proses pengendapan kita teteskan sampel BaCl2 kedalam sampel Na2So4
hingga warna keruh pada sampel hilang. Jika sudah mendaatkan hasil kita akan
memanaskan sampel Na2So4 selama 1 jam. Ulangi proses pemijaran hingga di
desikator hingga constant, constant di tunjukkan apabila penimbangan pertama
dan kedua itu selisihnya 0,2 ml gram atau 0,0002 gram setelah constant kemudian
penimbangan di hentikan,kemudian ditentukan kadar gravimetri menggunakan
metode dan rumus yang di tentukan
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
1. Gravimetri merupakan salah satu metode analisis kuantitatif suatu
zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur
berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses
pemisahan.
2. Metode gravimetri adalah suatu metoda analisis secara kuantitatif
yang berdasarkan pada prinsip penimbangan.
3. Keuntungan dari Gravimetri yaitu : lebih mudah, hasil analisisnya
lebih spesifik dan akurat.
4.2. Saran
Dengan adanya laporan ini, saya mengharapkan agar para pembaca dapat
memahami materi Kimia Analitik ini dengan mudah. Saran dari saya agar para
pembaca dapat menguasai materi singkat dalam laporan ini dengan baik,
kemudian pada praktikum semester depan saya berharap agar praktikum bisa
berjalan normal.
DAFTAR PUSTAKA
http://guruanaliskimia.blogspot.com/2011/04/pengertian-gravimetri.html