Anda di halaman 1dari 6

Determinisme, Inderteminisme, dan Vitalisme

Faiz Nur Afif

20/461365/FI/04853

A. Determinisme

Determinisme sendiri memiliki arti dalam filsafat, yaitu teori yang mengatakan bahwa
semua peristiwa, termasuk pilihan moral, sepenuhnya ditentukan oleh sebab-sebab yang ada
sebelumnya. Determinisme sendiri biasanya dipahami untuk menghalangi teori kehendak
bebas karena itu mensyaratkan bahwa manusia tidak dapat bertindak selain yang mereka
lakukan. Teori tersebut berpendapat bahwa alam semesta sepenuhnya rasional karena
pengetahuan lengkap tentang situasi tertentu memastikan bahwa pengetahuan yang tepat
tentang masa depannya juga mungkin. Pierre-Simon, Marquis de Laplace, pada abad ke-18
membingkai rumusan klasik tesis ini. Menurutnya, keadaan alam semesta saat ini adalah
akibat dari keadaan sebelumnya dan penyebab keadaan yang mengikutinya. Jika suatu
pikiran, pada saat tertentu, dapat mengetahui semua gaya yang bekerja di alam dan posisi
masing-masing dari semua komponennya, dengan demikian ia akan mengetahui dengan pasti
masa depan dan masa lalu setiap entitas, besar atau kecil. Penyair Persia Omar Khayyam
mengungkapkan pandangan deterministik serupa tentang dunia di bagian penutup salah satu
syairnya: "Dan Pagi Penciptaan pertama menulis / Apa yang akan dibaca oleh Dawn of
Reckoning Terakhir."[ CITATION Aug20 \l 1033 ]

1. Sejarah dan perkembangan


a) Didalam ajaran Determinisme ini terdapat beberapa tokoh yang
membahas mengenai ajaran ini. Beberapa tokoh tersebut antara lain adalah
Charles Darwin, Friederich Ratzel, Karl Ritter, dan Ellsworth Huntington
Ellsworth.
2. Inti ajaran
a) Charles Darwin (1809 – 1882)
Charles Darwin adalah seorang naturalis dari Inggris dimana dia
memiliki teori-teori yang sangat kontroversial di bidang ilmu pengetahuan.
Salah satu teori yang fenomenal dengan Teori Evolusi Darwin-nya. Teorinya
ini mengatakan bahwa semua makhluk hidup darai waktu ke waktu secara
berkesinambungan akan mengalami perkembangan. Setiap perubahan yang
terjadi pada mofologi, fisiologi, dan perilaku makhluk hidup sebagai respon
dari perubahan alam lingkungannya. Perjuangan hidup (struggle for life) pada
makhluk hidup merupakan bagian yang penting juga dalam menanggapi
perubahan alam lingkungannya. Hanya individu yang kuatlah yang mampu
bertahan hidup dari keganasan alam lingkungan. Dominasi lingkungan pada
makhluk hidup terlihat sangat jelas dan sepertinya makhluk hidup tidak bisa
lepas dari pengarauh alam tersebut.
b) Ellsworth Huntington Ellsworth
Huntington merupakan geograf dari Amerika Serikat dan merupakan
salah seorang dari determinisme iklim. Dalam bukunya principle of Human
Geography, dia mengatakan bahwa iklim sangat mempengaruhi pola
kebudayaan masyarakat. Iklim di dunia ini memiliki variasi yang banyak,
sehingga variasi kebudayaan yang didukung oleh manusia juga sangat
beraneka ragam. Bentuk bangunan, seni, agama, pemerintahan sangat
ditentukan oleh iklim. Sebagai contoh orang Eskimo akan membangun iglo
yang terbuat dari es yang dikeraskan. Atap rumah yang dibangun oleh orang
gurun pasir akan cenderung dibuat rata, dan ini berbeda dengan atap rumah
yang dibangun oleh orang-orang Eropa dibuat seruncing mungkin.
c) Friederich Ratzel (1844 – 1904)
Friederich Ratzel merupakan geograf Jerman dengan teori
Anthropogeographie-nya. Dalam teorinya disebutkan bahwa meskipun
manusia merupakan makhluk yang dinamis, namun pola-pola pergerakan dan
mobilitasnya tetap dibatasi oleh alam. Manusia sebagai pendukung
kebudayaan berkecenderungan membentuk unsur-unsurnya sebagai respon
dari apa yang telah diberikan oleh alam lingkungannya
d) Karl Ritter (1779-1859)
Memberikan deskripsi tentang geografi regional. Dalam tulisannya
yang berjudul De Erdkumde ia melihat bumi sebagai tempat tinggal manusia,
yang membagi dunia atas wilayah-wilayah yang biasanya didasarkan atas
morfologinya.
3. Opini Saya
A. Kelebihan dan Kekurangan
Jika menurut saya pribadi mengenai aliran Determinisme ini
memiliki beberapa kelebihan salah satu contohnya adalah dalam
ajaran ini dalam melihat sesuatu memandang bahwa sesuatu terjadi
itu akibat dari suatu sebab sehingga sesuatu yang terjadi tidak
langsung terjadi. Namun dalam aliran ini juga memiliki kelemahan.
Kelemahanya adalah
B. Penerapan aliran determinisme dalam kehidupan
Didalam menerapkan aliran ini dalam kehidupan adalah dengan
cara pengaplikasian dalam melihat tentang apa yang terjadi itu
memiliki sebab akibat bukan terjadi begitu saja. Seperti contohnya
bahwa apa yang terjadi sekarang itu terjadi dari akibat dari kejadian
sebelumnya.

B. Indeterminisme

Indeterminisme memiliki arti sebagai pandangan bahwa setidaknya beberapa


peristiwa di alam semesta tidak memiliki penyebab deterministik tetapi terjadi secara acak,
atau kebetulan. Para pendukung determinisme berusaha untuk mempertahankan teori mereka
agar sesuai dengan tanggung jawab moral dengan mengatakan, misalnya, bahwa akibat buruk
dari tindakan tertentu dapat diramalkan, dan ini dengan sendirinya membebankan tanggung
jawab moral dan menciptakan penyebab eksternal yang dapat mempengaruhi tindakan. Atau
dengan kata lain Indeterminisme adalah sebuah konsep pemikiran bahwa sebuah peristiwa
(tertentu) tidak terikat hubungan sebab-akibat dengan peristiwa lain sebelumnya.

1. Sejarah dan perkembangan

Sejarah perkembangan dari aliran Indeterminisme ini yaitu, inti aliran ini sebenarnya
adalah kehendak bebas. Dimana aliran ini sudah ada sejak zaman Plato dengan konsep
jiwanya. Bahkan mungkin aliran ini sudah ada pada sejak zaman Heraklitos. Jika kita melihat
pada dunia modern tokoh yang identik humanisme adalah seperti Satre

2. Inti ajaran

A. Plato
Inti dari ajaran Plato ini adalah Plato memandang manusia sebagai mahluk
terpenting dari segala mahluk yang ada di dunia. Plato pun menganggap bahwa
jiwa adalah pusat dari kepribadian manusia. Didalam ajaran Plato ini juga mausia
memiliki tiga elemen dalam jiwa: Pertama adalah kemampuan menggunakan
bahasa dan berfikir. Kedua Elemen raga tubuh dalam bentuk nafsu
badaniah,hasrat dan kebutuhan. Ketiga Elemen rohaniah/kehendak bisa dilihat
dengan adanya emosiseperti kemarahan,sindiran,ambisi,kebanggaan dan
kehormatan. Dan yang terakhir Elemen paling tinggi menurut Plato adalah
berikir(akal) dan terendah nafsu badaniah (Lavine.2003;73-74)

B. Heraklitos
Pemikiran Herakleitos yang paling terkenal adalah mengenai perubahan-
perubahan di alam semesta. Menurut Herakleitos, tidak ada satu pun hal di alam
semesta yang bersifat tetap atau permanen. Tidak ada sesuatu yang betul-betul
ada, semuanya berada di dalam proses menjadi. Ia terkenal dengan ucapannya
panta rhei kai uden menei yang berarti, "semuanya mengalir dan tidak ada
sesuatupun yang tinggal tetap."

C. Jean Paul Sartre


Inti dari ajaran Jean Paul Satre adalah bahwa manusia sebenarnya adalah
legislator terhadap nasib dirinya sendiri. Padangannya atas nasib tersebut dapat
diartikan sebagai suatu harapan bahwa manusia itu hakikatnya bebas, bebas dari
dan bebas untuk. Yang dimaksud manusia bebas adalah manusia bebas dari dari
segala belenggu konsepsi bahwa hidupnya sudah diatur dan digariskan oleh being
yang kedudukanya lebih tinggi dari manusia, dan manusia bebas untuk
menentukan nasib atas dirinya sendiri.

3. Opini Saya

A. Kelebihan dan Kekurangan


Ketika saya melihat paham Indeterminisme ini saya melihat kelibihannya
adalah kita dapat melihat kebenaran secara praktis dimana kita tidak dipusingkan
dengan sesuatu yang tidak kita ketahui. Kelemahan dari aliran ini adalah kita
menjadi tidak tahu mengapa semua itu terjadi padahal apa yang terjadi di dunia ini
dihasilkan dari hubungan sebab akibat.

B. Penerapan aliran indeterminisme dalam kehidupan


Didalam penerapan aliran Indeterminisme ini dalam kehidupan adalah dengan cara
pandang secara pragmatis atau bisa dikatakan melihat segala sesuatu yang terjadi secara
praktis dimana hal yang terjadi diantara kita itu muncul secara acak bisa dibilang muncul
secara tiba-tiba. Contohnya dalam penerapannya adalah melihat pembentukan bumi muncul
dengan sudah begitu mestinya.

C. Vitalisme

Vitalisme ini mememiliki arti sebagai aliran pemikiran ilmiah — yang benihnya
berasal dari Aristoteles — yang mencoba (berlawanan dengan mekanisme dan organikisme)
untuk menjelaskan sifat kehidupan sebagai hasil dari kekuatan vital yang khas bagi
organisme hidup dan berbeda dari semua kekuatan lain yang ditemukan di luar kehidupan
sesuatu. Kekuatan ini diadakan untuk mengontrol bentuk dan perkembangan dan untuk
mengarahkan aktivitas organisme. Vitalisme telah kehilangan prestise karena sifat kimiawi
dan fisik dari fenomena yang semakin penting telah ditunjukkan.

1. Sejarah dan perkembangan

Sejarah perkembangan dari Vitalisme sendiri adalah Vitalisme merupakan doktrin


kuno yang dapat ditemui pada banyak kebudayaan kuno. Vitalisme merupakan doktrin kuno
yang dapat ditemui pada banyak kebudayaan kuno. Doktrin vitalistik murni dapat ditemukan
pada Galen dari abad ke dua, seorang psikiater yang menjadi tabib bagi gladiator pada
Pergamum. Ketika mempelajari tentang anatomi dari tubuh manusia, dia tidak percaya bahwa
mahluk hidup dapat dijelaskan secara mekanis. Seperti Erasitratus, yang mempercayai bahwa
kekuatan vital diserap dariudara melalui pernafasan.

Kedua bentuk ini disebut dengan organik dan anorganik. Bahan anorganik apat dilelehkan,
dapat juga dikembalikan ke bentuk semula dengan dihilangkan panasnya.

Bahan organik «masak» ketika dipanaskan, berubah menjadi bentuk baru yang tidak dapat
diubah ke bentuk semula. Ketika fisiologi mulai dimengerti yang berkaitan dengan
mekanisme fisik. Penemuan terakhir yang ditemukan adalah tentang ginjal, tetapi penemuan
ini gagal diakui setelah percobaan mengesankan oleh Homer Smith pada tahun 1930 yang
memperagakan dengan jelas mekanisme filtrasi dan sekresi pada ginjal.
2. Inti ajaran

A. Nietzsche
Inti dari ajaran Nietzsche adalah Filsafat Nietzsche merupakan filsafat yang
menyuburkan ajaran independent yang selalu bersifat apatis dan skeptis dalam
menelaah kehidupan sehingga dengan begitu manusia tidak akan pernah puas
dengan hasil yang sudah didapatkan untuk dunia dan dirinya.

3. Opini Saya

A. Kelebihan dan Kekurangan


Dalam ajaran ini saya melihat beberapa kelebihan dan kekurangan
didalamnya. Kelebihan dalam aliran ini adalah kita sebagai manusia menjadi bisa
mengeksplorasi potensi dirinya. Namun aliran inin memiliki kelemahan yaitu terlalu
subjektif sehingga bisa terjebak dalam pseudo-science
B. Penerapan aliran vitalisme dalam kehidupan
Didalam penerapanya aliran ini dalam kehidupan adalah dapat mengetahuai
sifa-sifat benda yang ada mulsi dari benda mati ataupun benda hidup.

References
Augustyn, Adam. 2020. Determinism. Januari 31. Accessed Oktober 18, 2020.
https://www.britannica.com/topic/determinism.

2016. Vitalism. April 25. Accessed Oktober 18, 2020. https://www.britania.com/topic/vitalism.

Nicolaus Driyarkara, SJ (2006). Karya Lengkap Driyarkara. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. hlm.
1299-1318. ISBN 979-22-2329-0.

Iris Murdoch (1976). Sartre. Great Britain: William Collins Sons & Co. hlm. 7-10.

Anda mungkin juga menyukai