TEGANGAN PERMUKAAN
KELOMPOK : I (SATU)
PRODI SI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pengamatan atau observasi mengenai gejala alam dan interaksinya. Salah satu
atau kecenderungan zat cair untuk selalu menuju ke keadaan yang luas
permukaannya lebih kecil yaitu permukaan datar atau bulat seperti bola atau
naik atau turunnya zat cair di dalam pipa kapiler (pipa sempit). Kapilaritas
dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan adhesi antara zat cair dengan dinding
Gaya ini tegangan permukaan mempunyai satuan dyne/cm dalam satuan cgs.
Hal ini analog dengan keadaan yang terjadi bila suatu objek yang menggantung
dipinggir jurang pada seutas tali ditarik ke atas oleh seseorang memegang tali
pada sebuah pipet (penetes obat cair) akan mengeluarkan fluida setetes demi
setetes dan tidak mengalir, sebatang jarum yang diletakkan dipermukaan air
tidak akan tenggelam dan lalat yang hinggap pada permukaan airpun tidak
tenggelam. Tegangan permukaan zat cair pada pipa kapiler dipengaruhi oleh
adhesi dan kohesi. Adhesi menyebabkan zat cair yang dekat dengan dinding
naik. Sedangkan kohesi menyebabkan zat cair yang ada di tengah ikut naik.
Naiknya zat cair dalam pipa diimbangi oleh berat air itu sendiri (Eko dkk,
2016).
B. Tujuan Percobaan
tegangan permukaan cairan atau larutan secara relatif dengan metode kenaikan
pipa kapiler.
C. Prinsip Percobaan
menarik di dalam rongga cairan yang lebih besar daripada gaya tarik oleh uap
TINJAUAN PUSTAKA
A. Teori Umum
1. Tegangan Permukaan
antara lain, peristiwa jarum, silet, penjepit kertas, atau nyamuk yang dapat
tegang yang dimiliki permukaan cairan tersebut. Gaya tegang ini berasal
dari gaya tarik kohesi (gaya tarik antara molekul sejenis) molekul-molekul
cairan. Gaya kohesi yang bekerja pada molekul P (di dalam cairan dan
di sampingnya saja. Resultan gaya kohesi pada molekul ini ke arah bawah
dkk, 2016).
akan mempengaruhi besar kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa
menarik zat cair dengan gaya. Dinding akan mengadakan reaksi sebagai
balasan atas aksi dan menarik zat cair ke atas dengan gaya yang sama
sebanding dengan berat air yang naik. Permukaan air dan permukaan air
Keterangan :
h : tinggi muka
g : percepatan gravitasi
ρ : berat jenis
r : jari-jari kapiler
Keterangan :
keatas maka :
F’= F
selaput tipis. Hal ini dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi antara
molekul air. Pada zat cair yang adesiv berlaku bahwa besar gaya
kohesinya lebih kecil dari pada gaya adesinya dan pada zat yang
kapiler. Salah satu besaran yang berlaku pada sebuah pipa kapiler
adalah sudut kontak, yaitu sudut yang dibentuk oleh permukaan zat
cair yang dekat dengan dinding. Sudut kontak ini timbul akibat gaya
tarikmenarik antara zat yang sama (gaya kohesi) dan gaya tarik-
yang besarnya nol pada molekul yang berada di bagian dalam caian.
karena adanya gaya total yang arahnya ke bawah, maka cairan yang
gugus polar dan non polar. Bila suatu zat surfaktan didispersikan
Pada saat KMK ini dicapai maka tegangan permukaan zat cair tidak
2016)
1) Suhu
dengan surfaktan.
3) Surfaktan
4) Jenis Cairan
kecil.
2. Kapilaritas
Kapilaritas adalah gejala naik atau turunnya zat cair di dalam pipa
kapiler (pipa sempit). Kapilaritas dipengaruhi oleh adanya gaya kohesi dan
adhesi antara zat cair dengan dinding kapiler. Karena dalam pipa kapiler
gaya adhesi antara partikel air dan kaca lebih besar daripada gaya kohesi
antara partikel-partikel air, maka air akan naik dalam pipa kapiler.
Sebaliknya raksa cenderung turun dalam pipa kapiler, jika gaya kohesinya
lebih besar daripada gaya adhesinya. Kenaikan atau penurunan zat cair
bekerja pada keliling persentuhan zat cair dengan pipa (Eko dkk, 2016)
Gambar 2.2 (a) Jika sudut kontak kurang dari 90°, maka permukaan zat cair dalam pipa
kapiler naik. (b) jika sudut kontak lebih besar dari 90°, maka permukaan zat cair dalam
asin
berasap.
api.
mudah menyala
terbakar
METODE KERJA
1. Alat Percobaan
Adapun alat yang digunakan pada percobaan ini yaitu pipa kapiler,
alat berat tetes, botol timbang, labu erlenmeyer, micrometer atau mistar,
2. Bahan Percobaan
B. Prosedur Kerja
A. Hasil Percobaan
Tegangan
Berat Pikno Kenaikan
No. Sampel + Permukaan
Kapiler (h)
Sampel (y)
1. Aquadest 68,94 g 4,2 cm
B. Pembahasan
DAFTAR PUSTAKA
Wahyu Arini, 2019. Tingkat Daya Kapilaritas Jenis Sumbu Pada Hidroponik
Sistem Wick Terhadap Tanaman Cabai Merah (Capsicum Annum L.). Jurnal
Perspektif Pendidikan P-Issn 0216-9991 Vol 13 No 1. Stkip Pgri
Lubuklinggau, Indonesia
Eko Juliyanto dkk, 2016. Menentukan Tegangan Permukaan Zat Cair. Jurnal
Kajian Pendidikan Sains. Universitas Sains AlQuran
LAMPIRAN
A. Skema Kerja
B. Perhitungan
1. Bobot Jenis
(68,94 𝑔) − 23,08 𝑔
BJ Air =
50 𝑚𝑙
45,86 𝑔
= 50 𝑚𝑙
= 0,91 g/ml
b. Alkohol
(59,46 𝑔) − 23,08 𝑔
BJ Alkohol =
50 𝑚𝑙
36,38 𝑔
= 50 𝑚𝑙
= 0,72 g/ml
c. Aseton
(61,20 𝑔) − 23,08 𝑔
BJ Aseton =
50 𝑚𝑙
38,12 𝑔
= 50 𝑚𝑙
= 0,76 g/ml
d. Benzena
(32,39 𝑔) − 23,08 𝑔𝑟
BJ Benzena =
50 𝑚𝑙
9,31 𝑔
= 50 𝑚𝑙
= 0,18 g/ml
e. Toluen
(62,55 𝑔) − 23,08 𝑔𝑟
BJ Toluen =
50 𝑚𝑙
39,47 𝑔
= 50 𝑚𝑙
= 0,78 g/ml
f. NaCl 0,2 N
(69,21 𝑔) − 23,08 𝑔𝑟
BJ NaCl =
50 𝑚𝑙
46,13 𝑔
=
50 𝑚𝑙
= 0,92 g/ml
2. Tegangan Permukaan
y = 1/2 x r x h x d x g
a. Air
= 22.93 dyng/cm2
b. Alkohol
= 011.66 dyng/cm2
c. Aseton
= 15,50 dyng/cm2
d. Benzena
= 2,2 dyng/cm2
e. Toluen
= 12,16 dyng/cm2
f. NaCl 0,2 N
= 20,97 dyng/cm2
g. Foto Pengamatan
piknometer
LABORATORIUM KIMIA FISIKA LABORATORIUM KIMIA FISIKA
PRODI SI FARMASI PRODI SI FARMASI
UNIVERSITAS MEGAREZKY UNIVERSITAS MEGAREZKY
Nurdianti_D1B120126 Rasmi_D1B120048
Aninditya Dwi Lestari_D1B1201