Anda di halaman 1dari 4

Tugas Biologi

Gabriel Jason Pinasang

XI IPA I

1.

A. Faktor-faktor yang menyebabkan menurunnya kekebalan tubuh

1.kekurangan Gizi

Tubuh membutuhkan mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Kekurangan gizi bisa berakibat fatal
dalam jangka pendek atau panjang.

2. Paparan zat berbahaya

Paparan zat berbahaya seperti pestisida, insektisida, bahan pembersih kimia biasanya sering ditemukan
di rumah, tempat kerja atau industri. Selain itu, merokok dan alkohol juga mengandung zat-zat
menurunkan imunitas.

3. Racun tubuh

Tubuh memproduksi racun sendiri selama metabolisme. Jika racun ini tidak berhasil keluar dari tubuh,
mereka dapat berdampak buruk pada sistem kekebalan tubuh.

4. Stres

Stres dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh karena melepas hormon seperti neuro-endokrin,
glukokortikoid dan katekolamin. Stres bahkan bisa berdampak buruk pada produksi antibodi.

5. Penyalahgunaan antibiotik

Penggunaan antibiotik yang berlebihan atau teratur bisa menurunkan tingkat kekebalan tubuh. Jadi,
ketika bakteri menyerang lagi, sistem kekebalan tubuh akan gagal melawannya

6. Kurang tidur

Studi yang dilakukan oleh Michael Irwin dari Universitas California menunjukkan bahwa kurang tidur
menyebabkan perubahan dalam jaringan sitokin. Sitokin dikenal sebagai sinyal molekul imunologi.
Perubahan dalam jaringan sitokin menyebabkan imunitas seluler menurun, sehingga sistem kekebalan
tubuh pun melemah.

7. Olahraga berlebihan

Seperti kata pepatah, terlalu banyak sama buruknya dengan terlalu sedikit. Olahraga berlebihan bisa
membakar lebih banyak oksigen dalam tubuh. Pembakaran yang berlebihan menghasilkan radikal bebas
yang menyerang sel sistem kekebalan tubuh dan menurunkan jumlahnya.
8. Makanan berkolesterol tinggi

Tingginya kadar kolesterol memperlambat proses sel pembunuh alami atau makrofag dalam
menghancurkan bakteri yang menular.

B. Faktor-faktor yang menyebabkan naiknnya kekebalan tubuh

1 Perbanyak makan sayur dan buah

Untuk menjaga dan meningkatkan imunitas tubuh, Anda disarankan untuk memperbanyak konsumsi
sayur dan buah. Penelitian menunjukkan, orang yang banyak mengonsumsi kedua jenis makanan
tersebut, cenderung tidak mudah sakit. Hal ini karena vitamin dan mineral yang terkandung dalam sayur
dan buah mampu memperkuat sistem kekebalan tubuh dalam melawan virus dan bakteri penyebab
penyakit. Jenis buah yang baik untuk menjaga daya tahan tubuh adalah buah yang kaya akan vitamin
dan mineral, misalnya guava.

2. Cukupi istirahat

Kurang tidur dapat menurunkan imunitas tubuh. Penting untuk mencukupi kebutuhan tidur sesuai
dengan usia Anda. Umumnya, orang dewasa membutuhkan waktu tidur sekitar 7-8 jam, dan remaja
membutuhkan waktu tidur sekitar 9-10 jam.

3. Hindari stres

Stres yang tidak terkendali bisa meningkatkan produksi hormon kortisol. Dalam jangka panjang,
peningkatan hormon kortisol dapat mengakibatkan penurunan fungsi kekebalan tubuh. Anda perlu
mengelola stres dengan baik untuk menghindari penurunan fungsi kekebalan tubuh.

4. Rutin berolahraga

Disarankan untuk rutin berolahraga selama 30 menit setiap hari, untuk meningkatkan sistem kekebalan
tubuh dalam melawan infeksi. Salah satu olahraga yang murah dan mudah untuk dilakukan adalah
berjalan kaki. Tak hanya di luar rumah, olahraga atau aktivitas fisik juga bisa dilakukan di dalam rumah.

5. Hindari rokok dan alkohol

Paparan asap rokok dan alkohol secara berlebih dapat merusak sistem kekebalan tubuh. Perokok
memiliki risiko tinggi untuk mengalami infeksi paru, seperti bronkitis dan pneumonia. Sementara untuk
perokok yang juga pecandu alkohol, risiko untuk terkena infeksi paru akan semakin besar.

2. 1. Pertahanan nonspesifik eksternal


Pertahanan pertama tubuh yang paling luar dan tugasnya melindungi agar antigen tidak masuk ke dalam
tubuh. Contohnya, tuh, kulit dan membran mukosa atau selaput lendir. Seperti yang kamu tahu,
membran mukosa adalah kelenjar yang menghasilkan sekresi berupa lendir. Membran mukosa melapisi
beberapa organ dalam seperti paru-paru, saluran pencernaan, serta beberapa bagian tubuh yang
terpapar lingkungan luar seperti telinga, kelopak mata, dan lubang hidung. Nah, air mata juga termasuk
kedalam pertahanan nonspesifik eksternal karena air mata membuang segala macam partikel asing yang
masuk ke mata.

2. Pertahanan nonspesifik internal

Pertahanan kedua tubuh. Maksudnya, sistem ini akan bekerja jika ada antigen yang berhasil masuk ke
dalam tubuh. Pertahanan ini berupa sel darah putih, sel pembunuh alami, dan peradangan. Sel darah
putih di sini terdiri dari neutrofil, monosit, dan eosinofil. Sel pembunuh alami bertugas untuk
membunuh sel-sel yang terinfeksi. Eh, tapi kenapa diberi nama sel pembunuh alami ya? Karena sel-sel
ini bisa langsung bereaksi untuk membunuh sel yang terinfeksi tanpa harus melakukan aktivasi,
makanya disebut sel pembunuh alami atau sel NK (natural killer). Sedangkan peradangan merupakan
tanggapan atau respon tubuh terhadap antigen yang masuk ke dalam tubuh. Peradangan dapat dicirikan
dengan adanya pembengkakan, demam, bisul maupun gatal-gatal.

Pertahanan tubuh spesifik merupakan pertahanan ketiga tubuh, dan bekerja jika antigen berhasil masuk
ke dalam tubuh dan telah melewati sistem pertahanan tubuh nonspesifik internal. Sistem pertahanan
tubuh spesifik yaitu limfosit. Limfosit terdiri dari dua macam yaitu limfosit B dan limfosit T.

Contoh

1. Limfosit B

Limfosit B dibentuk dan dimatangkan di sumsum tulang belakang, dan ketika sudah matang atau siap
digunakan, akan menyebar ke seluruh tubuh. Limfosit B memiliki reseptor yang bisa ditempeli oleh
antigen. Apabila ada antigen yang menempel di reseptor, hal tersebut akan merangsang limfosit B untuk
berubah menjadi sel plasma. Sel plasma inilah yang menghasilkan antibodi. Tapi, antibodi yang
dihasilkan khusus untuk antigen yang merangsang produksi mereka ya. Jadi, satu jenis antibodi hanya
bisa menyerang satu jenis antigen saja yaa.

2. Limfosit T

Limfosit T dibentuk di sumsum tulang belakang namun pematangannya terjadi di kelenjar timus.
Kelenjar timus merupakan bagian dari sistem limfatik yang bertugas untuk memproduksi dan
menyimpan sel-sel yang melindungi tubuh dari infeksi dan penyakit. Ketika sudah matang, maka limfosit
T juga akan menyebar ke seluruh tubuh. Ada tiga jenis limfosit T lho, apa aja tuh

Anda mungkin juga menyukai