• Beban Gelombang
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1,4 ton dan terdistribusi dengan
bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
b
HWS
Seabed
2a
b=
dimana:
L
a : besar beban hasil perhitungan = 1, 4 ton
L : panjang tiang dari seabed hingga HWS = 5,42 m
b : besar beban distribusi = 0,5 t/m
Gambar 5.84 Pemodelan beban gelombang tiang dan tepi trestle pada SAP 2000
• Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan terdistribusi
dengan bentuk segitiga dari seabed hingga HWS.
Pada potongan melintang ini hanya terdapat gempa dari arah memanjang, sehingga
besar beban gempa yang telah dihitung sebelumnya, yakni 78 ton dibagi dengan
jumlah joint pada arah memanjang (19), sehingga menjadi 4,1 ton.
Beban ini diaplikasikan pada pemodelan sebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan berdasarkan SK SNI 03 – 2847 - 2002,
sebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.4 DL+1.4 G+1.4 A
Combo 2 1.2 DL+1.6 LL
Combo 3 1.2 DL+1.0 LL+1.0 E
Combo 4 1.2 DL+1.6 LL+1.2 G+1.2 A
Combo 5 1.2 DL+1.0 LL+0.3 E
Dimana:
• Gaya Dalam
Pemodelan SAP dengan bentuk distribusi beban hidup dan beban pelat yang
terdistribusi merata juga dilakukan untuk mengetahui gaya aksial pada pilecap dan
tiang pancang serta untuk mengetahui besarnya momen pada pilecap. Berikut ini
adalah gambaran pemodelan distribusi beban hidup dan beban pelat pada
pemodelan SAP2000 untuk kasus ini.
• Beban Hidup
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada trestle adalah beban UDL
maksimum, yakni sebesar 1,4 ton/m2.
Beban ini diaplikasikan pada lantai trestle sebagai berikut:
• Beban Pelat
Untuk beban arus dan gelombang pada tiang, beban balok melintang, beban
gempa, dan beban gelombang tepi dilakukan seperti pemodelan untuk mengetahui
momen pada balok. Dengan pemodelan seperti di atas didapat hasil analisis
struktur sebagai berikut :
• Gaya Dalam
Di dapat nilai daya dukung terbesar dari hasil reaksi perletakan adalah 74,24 ton.
Dari pengecekan UCR dapat diketahui nilainya berada pada range 0,4-0,6
sehingga struktur tiang masih dalam batas aman.
Gambar 5.89 Unity Check Range struktur trestle arah melintang pada SAP
2000
a. Pemodelan
• Beban Hidup
Seperti telah disebutkan sebelumnya, beban hidup pada dermaga adalah beban
UDL maksimum truk 7,8 ton sebesar 1,4 ton/m2.
Distribusi beban hidup mengikuti peraturan SKSNI dengan area distribusi sebagai
berikut:
Diketahui:
a = panjang area
b = lebar area
---- = distribusi beban
Bila a ≠ b, maka:
Bila a = b, maka:
Beban memiliki besar yang telah dihitung sebelumnya, yakni 1,04 ton/m.
Gambar 5.92 Pemodelan Beban Gelombang pada Tiang dan Gelombang Tepi pada
SAP2000
• Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan bekerja dari
seabed hingga HWS.
• Beban Gempa
Gambar 5.95 Pemodelan beban gempa arah y pada tiang dengan SAP2000
Beban berthing yang diaplikasikan pada model tiga dimensi adalah sebesar 32,8
ton. Penempatan beban ini adalah pada satu join struktur dermaga, lokasinya
dipindah-pindah di 10 join struktur dermaga. Dari posisi beban berthing yang
berbeda ditentukan lateral displacement maksimum yang terjadi di struktur
dermaga. Berikut ini merupakan gambar-gambar penempatan beban berthing
pada pemodelan 3 dimensi dermaga.
Posisi 1
Posisi 3
Posisi 5
Posisi 7
Posisi 9
• Beban Mooring
Beban mooring yang diaplikasikan pada model tiga dimensi adalah sebesar 25 ton
yang diaplikasikan pada lokasi seperti beban berthing namun dalam arah yang
berlawanan . Satu dari 10 posisi beban mooring dapat dilihat pada Gambar 5.106
berikut ini.
c. Kombinasi Pembebanan
Kombinasi pembebanan yang digunakan berdasarkan SK SNI 03 – 2847 - 2002,
sebagai berikut:
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.0 DL+1.0 G+1.0 A
Combo 2 1.0 DL+1.0 LL
Combo 3 1.0 DL+1.0 LL+1.0 Ex+1.0Ey
Combo 4 1.0 DL+1.0 LL+1.0 G+1.0 A+1.0 B
Combo 5 1.0 DL+1.0 LL+1.0 G+1.0 A+1.0 M
Combo 6 1.0 DL+1.0 LL+1.0 Ex+1.0 Ey
Dimana:
DL = beban mati
LL = beban hidup
E = beban gempa
A = beban arus
G = beban gelombang
B = beban berthing
M = beban bollard
Ex = beban gempa arah x
• Defleksi Struktur
Posisi 3 1,8 3
Posisi 4 1,8 3
Posisi 5 1,8 3
Posisi 6 1,8 3
Posisi 7 1,8 3
Posisi 8 1,8 3
Posisi 9 1,8 3
Posisi 10 1,8 3
Pada struktur dermaga ini, defleksi izin adalah 4,25 cm, sedangkan hasil analisis 3D,
defleksi maksimum adalah sebesar 1,8 cm. Jadi defleksi yang terjadi masih dalam
batas aman.
• Unity Check
Dari hasil analisis struktur 3 dimensi didapat nilai unity check dalam range 0,1-0,6
artinya struktur tiang masih dalam batas aman.
a. Pemodelan
• Beban Gelombang
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 1,4 ton dan bekerja dari seabed
hingga HWS.
• Beban Arus
Telah dihitung sebelumnya, besar beban ini adalah 0,068 ton/m dan bekerja dari
seabed hingga HWS.
• Beban Gempa
Dari arah memanjang = 4,1 ton
Dari arah melintang = 38,9 ton
Gambar 5.113 Pemodelan beban gempa arah y pada tiang dengan SAP2000
Kombinasi Pembebanan
Combo 1 1.0 DL+1.0 G+1.0 A
Combo 2 1.0 DL+1.0 LL
Combo 3 1.0 DL+1.0 LL+1.0 Ex +1.0Ey
Combo 4 1.0 DL+1.0 LL+1.0 G+1.0 A
Combo 5 1.0 DL+1.0 LL+1.0 Ex+1.0 Ey
Dimana:
DL = beban mati
LL = beban hidup
E = beban gempa
A = beban arus
G = beban gelombang
Ex = beban gempa arah x
Ey = beban gempa arah y
• Defleksi Struktur
Dari hasil analisis struktur 3 dimensi didapat nilai unity check dalam range 0,3-0,71
artinya struktur tiang masih dalam batas aman.