Anda di halaman 1dari 25

CRITICAL BOOK REPORT

“PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA”


OLEH :

JONNI HENDIKA HARIANJA


2193321029

KELAS : DIK 2019 A


DOSEN PENGAMPU : Hera Chairunisa,S.Sos.,M.Si.

PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INGGRIS
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................4
A.    LATAR BELAKANG.........................................................................................................4
B.   TUJUAN...............................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU..........................................................................5
B.     RINGKASAN BUKU 1......................................................................................................5
C.     RINGKASAN BUKU 2....................................................................................................13
BAB III..........................................................................................................................................19
PEMBAHASAN............................................................................................................................19
A.    KEUNGGULAN BUKU...................................................................................................19
B.     KELEMAHAN BUKU....................................................................................................19
BAB IV..........................................................................................................................................21
PENUTUP.....................................................................................................................................21
A. KESIMPULAN.....................................................................................................................21
B. SARAN.................................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................22
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada Tuhan yang maha esa atas segala berkat dan
kesempatan yang penulis dapatkan dalam menyelesaikan CBR sebagai salah satu tugas
Bahasa Indonesia Hera sebagai dosen pengampu yang telah memberikan tugas ini kepada
penulis, sebagai pelatihan dan penambahan wawasan, serta berbagai pihak yang telah
membantu penulis menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih atas perhatiannya
terhadap CBR ini. Penulis berharap semoga CBR ini bermanfaat bagi pembaca.

Medan, Februari 2021


BAB I

PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG


Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan salah sastu mata kuliah yang diberikan kepada
mahasiswa sebagai instrumen pengembangan kepribadian mahasiswa menuju terbentuknya
masyrakat terpelajar yang mahir berkomunikasi dalam bahasa Indonesia baik secara tertulis
maupun secara lisan. Mahasiswa perlu ditingkatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia
adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini
mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun
tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta, serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis.

Warga negara Indonesia yang mahir berbahasa Indonesia yang akan dapat menjadi warga
negara yang mampu memenuhi kewajibannya di mana pun mereka berada di wilayah tanah air
dan dengan siapa pun mereka bergaul di wilayah NKRI. Oleh karena itu, bahasa Indonesia
masuk ke dalam kelompok mata kuliah pengembangan kepribadian mahasiswa, yang kelak
sebagai insan terpelajar akan terjun ke dalam kancah kehidupan berbangsa dan bernegara sebagai
pemimpin dalam lingkungannya masing-masing. Pentingnya pendidikan Bahasa Indonesia
memicu penulis untuk mendalami mata kuliah ini dengan cara mengkritisi dua buku yang
memaparkan materi pendidikan Bahasa Indonesia untuk perguruan Tinggi. Untuk mengetahui
kelebihan dan kekurangan buku tersebut dapat di lihat dalam ulasan makalah CBR ini.

B.   TUJUAN
1. Mengetahui ruang lingkup Bahasa Indonesia
2. Mengetahui fungsi pembelajaran Bahasa Indonesia
3. Mengetahui Apa saja isi yang terkandung dalam Bahasa Indonesia
4.Mengetahui Apa saja kelebihan dan kekurangan dari buku pendidikan Bahasa Indonesia n
BAB II

IDENTITAS BUKU DAN RINGKASAN BUKU

A.                IDENTITAS BUKU 


Buku 1                                                               
1. Judul Buku : Pendidikan Bahasa Indonesia
2. No. ISBN :-
3. Penulis : Fitriani Lubis, S.Pd.,M.Pd., dkk
4. Penerbit    : Unimed Press
5. Tahun Terbit : 2021
6. Edisi           : -

Buku 2

1. Judul : Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi

2. Edisi :

3. Penulis : Sukirman Nurjan

4. Penerbit : Aksara Timur

5. Kota terbit : Makassar

6. Tahun terbit : 2016

7. ISBN : 978-602-73433-6
BAB II
RINGKASAN ISI BUKU

2.1. RINGKASAN BUKU UTAMA


BAB 1 SEJARAH DAN KEDUDUKAN BAHASA INDONESIA
A. ASAL-USUL BAHASA INDONESIA DAN SEJARAHNYA
A. Bahasa indonesia
Bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu dan termasuk ke dalam rumpun bahasa
austronesia. Dalam hal ini bahasa melayu itu sudah ada digunakan sebagai lingua franca di
nusantara pada zaman sriwijaya dan majapahit penanaman bahasa indonesia sebagai jati diri
bangsa bermula dari peristiwa ikrar sumpah pemuda pada 28 oktober 1928 dalam rangkaian
kegiatan kongres pemuda kedua di jakarta 
B. Bahasa daerah
 bahasa daerah adalah bahasa bahasa suku bangsa yang ada di indonesia. Bahasa daerah
berfungsi sebagai lambang kebanggaan daerah, identitas daerah, perhubungan di dalam keluarga
dan masyarakat daerah  dan sarana pendukung budaya daerah indonesia.

c. Bahasa asing
  Bahasa asing diartikan sebagai bahasa bahasa selain bahasa indonesia dan bahasa daerah

d.  Kedudukan bahasa indonesia 


1.  Bahasa indonesia sebagai bahasa nasional
2.   Lambang kebanggaan kebangsaan
3.  Lambang identitas nasional
4.  Alat perhubungan antar warga antar daerah dan antar budaya
5.   Alat pemersatu suku bangsa
2.  Bahasa indonesia sebagai bahasa negara
1.  Bahasa resmi kenegaraan
2.  Bahasa pengantar dalam pendidikan
3. Alat perhubungan pada tingkat nasional
4.  alat alat pengembang dan ilmu pengetahuan dan teknologi
3.  Bahasa indonesia baku
 bahasa indonesia baku adalah bangsa yang menjadi pokok dasar  ukuran, kau yang menjadi
standar titik bahasa non baku adalah bahasa yang tidak menjadi pokok dan tidak menjadi
dasar ukuran atau standar fungsi bahasa indonesia baku sebagai pemersatu, sebagai penanda
kepribadian, sebagai penambah wibawa dan sebagai kerangka acuan.

Bab 2 PENULISAN TEKS AKADEMIK


  Teks akademik adalah teks ilmiah yang berwujud dalam berbagai jenis misalkan buku,
ulasan buku, proposal penelitian, laporan penelitian, laporan praktikum, dan artikel ilmiah
jenis-jenis tersebut merupakan genre makro yang masing-masing didalamnya terkandung
campuran dari beberapa genre mikro seperti deskripsi laporan prosedur eksplanasi eksposisi
dan diskusi
 Perbedaan teks akademik dan non akademik
1.  Teks akademik dan mempunyai ciri-ciri antara lain sederhana padat objektif dan
logis teks akademik yang dihasilkan harus memperhatikan ada atau tidaknya
penggunaan kalimat minor atau kalimat yang tidak lengkap
 Ciri-ciri teks akademik
1.  Adanya objek yang diteliti
2.  Dibuktikan dengan pengamatan
3.   Bersifat metodis dan sistematis 
4.  Menggunakan bahasa ilmiah
5.  Di temukan istilah-istilah khusus
6.  Formal
7.  Isi merupakan hasil pengamatan atau penelitian

 BAB 3
 PENULIS TEKS ULASAN BUKU
   Teks ulasan adalah suatu tulisan yang isinya untuk menimbang atau menilai karya yang
di oleh orang lain yang sering diistilahkan dengan timbangan, resensi, dan review.  Tujuan
pembuatan teks ulasan adalah:
1.  Menyajikan informasi komprehensif tentang sebuah karya
2.   Mempengaruhi penikmat karya untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan
lebih jauh fenomena atau problem pada suatu karya
3.  Memberikan pertimbangan kepada pembaca apakah sebuah karya layak dinikmati atau
tidak

 Struktur teks ulasan buku:


1.  Identitas
2.  Orientasi
3.  Tafsiran isi
4.  Evaluasi
5.   Rangkuman

  Langkah-langkah operasional penulisan teks ulasan buku


1.  Memilih buku yang diulas
2.  Membaca kritis
3.  Membuat ringkasan
4.  Menentukan kriteria penilaian
5.   Mencari buku pembanding untuk referensi dan rujukan
6.  Menulis

BAB IV

MENULIS TEKS PROPOSAL

A. Hakikat Proposal

Teks proposal secara singkat dapat dimaknai dengan rancangan atau gambaran d suatu kegiatan.
Dengan lebih jeias dapat pula dikatakan bahwa teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan
kegiatan yang dibuat secara formal dan standar serta diajukan kepala pemimpin atau pemangku
kepentingan atau pihak terkait untuk mendapatkan pertimbangan. persetujuan. Pada umumnya
proposal merupakan tulisan informatif dan persuasif yang mengedukasi dan meyakinkan
pembaca.

Hasnun (2004:84) menyatakan bahwa proposal merupakan rencana yang disusun untuk kegiatan
tertentu atau bisa juga dikemukakan rencana yang dituangkan dalam bentuk rancangan kerja.
Keberhasilan suatu proposal perlu ditunjang dengan keahlian seseorang dalam menuliskannya,
bukan saja sekedar dasar pemikiran dan tujuan proyek atau kegiatan yang jelas , namun
kepiawaian dalam menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan tersebut.

BAB V

PENULISAN TEKS LAPORAN

A. Pengertian Teks Laporan

Teks laporan adalah sebuah teks yang mengandung klarifikasi mengenai suatu objek
tertentu yang berdasarkan kriteria tertentu Berteda dengan teks deskripsi, teks laporan bersifat
umum atau universal Sedangkan teks deskipst lebih bersifat khusus dan mendetail. Teks laporan
disebut juga teks klasifik asi karena teks teisebut memuat klasifikasi mengenai jen is-jenis
sesuatu berdasarkan kriteria tertentu . Teks Taporan sering dianggap sama dengan teks deskripsi.
Sebenamya , teks laporan dan teks deskripsi berbeda. Perbedaan yang paling mennjol di antara
keduanya ter1etak pada sifatnya. yaitu bahwa teks laporan bersifrtt global dan universal ,
sedangkan teks deskripsi bersifat unik dan individual. Teks laporan lebih menekankan pada
pengelompokan berbagai hal ke dalam jenis-jenis sesuai dengan ciri-ciri setiap jenis pada
umumnya.

B. Model Teks Laporan Penelitian

Teks laporan penelitian adalah uranan tentang hal-hal yang berkaitan dengan proses
kegiatan penelitian. lni berarti bahwa teks laporan penelitian tidak hanya berisi uraian tentang
langkan-langkah yang telah dilalui oleh peneliti tetapi juga latar belakang permasalahan,
kerangka berpikir, dukungan teori, dan sebagainya yang bersifat memperkuat makna penelitian
yang dilakukan.

Jenls proposal yang berikutnya adalah proposal usaha dan bisnis. Proposal usaha atau bisnis
adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan untuk melakukan suatu usaha untuk
menambah pennodalan usha. atau mengajukan kredit, merger, ataupun kerjasama dalam rangka
mengembangkan bisnis (Nurjamal, 2011: 179). Proposal bisnis biasanya diajukan kepada
penyndang dana seperti bank, pengusaha lain ataupun perorangan. Proposal usaha atau bisnis
d1susun dengan menyajikan kata pengantar, dattar isi, resume, latar belakang perusahaan, aspek
pemasaran, aspek produksi, aspek produksi, aspek personalia, aspek pelaksanaan proyek, aspek
keuangan, aspek dampak sosial dan lingkungan dan aspek lampiran. Sementara proposal
penelitian dan pendidikan adalah proposal yang dibuat dalam rangka melakukan sebuah
penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bemuansa pendidikan seperti pengajuan beasiswa.
Penelitian tersebut bisa berupa penelitian berupa proyek penelitian yang dibiayai oleh sponsor
pemerintah atau peneliti mandiri dalam rangka penulisan karya tulis akademik , misalnya proyek
akhir, skripsi, tugas akhir, KTI dsb.

1. Proposal Kegiatan

Proposal kegiatan merupakan rencana kegiatan yang disusun oleh panitia untuk mendapatkan
bantuan dan persetujuan dari pihak ketiga dan pihak terkalt. Proposal kegiatan merupakan
sebuah usulan rencana kegiatan yang dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu. Kegiatan
tersebut seperti pertunjukan seni budaya, olahraga dan sosial. Proposal kegiatan diajukan kepada
sponsor atau pihak yang akan mendukung terlaksananya sebuah acara. Setiap proposal memiliki
isi yang berbeda sesuai dengan tujuannya .

D.RANGKUMAN .

Teks proposal merupakan suatu bentuk rancangan kegiatan yang dibuat secara formal dan
standar serta diajukan kepada pemimpin atau pemangku kepent1ngan atau p1hak terkalt untuk
mendapatkan pertimbangan-persetujuan . Pada umumnya proposal merupakan tulisan infonnatif
dan peiSuasrt yang mengedukasi dan meyakinkan pembaca. Secara umum proposal dapat
dibedakan menjadi beberapa jenis antara lain; (1) proposal kegi3tan, (2) proposal usaha atau
bisnis, (3) proposal penelitian. Sedangkan proposal kegiatan merupakan sebuah usulan atau
rancana kegiatan yang akan dilaksanakan pada waktu dan momen tertentu. Proposal usaha atau
bisnis adalah sebuah proposal yang dibuat dengan tujuan. untuk melakukan suatu usaha untuk
menambah permodalan usaha atau mengajuknn kredit, merger, ataupun kerjasama dalam rangka
mengembangkan bisnis. Sementara proposal penelitian dan pendidikan adalah proposal yang
dibuat dalam rangka melakukan sebuah penelitian ilmiah ataupun kegiatan yang bemuansa
pendidikan seperti pengajuan beasiswa. Penefitian tersebut bisa berupa penelitian berupa proyek
penelitian yang dibiayai oleh sponsor pemerinth atau peneliti mandiri dalam rangka penulisan
karya tulis akademik, misalnya proyek akhir, skripsi, tugas akhir, KTI dsb.

BAB VI

PENULISAN TEKS ARTIKEL ILMIAH

A. Pengertian Teks Artikel llmiah

Kata teks dapat dimaknai dengan naskah yang berupa kata-kata asli dari penulisnyal tulisan yang
dihasilkan oleh penulis atau wacana tufis. Sementara itu, artikel ilmiah merupakan sebuah media
komunikasi yang digunakan oleh dosen, mahasiswa, peneliti dan ilmuwan untuk menyampaikan
hasil kajian ilmu atau penelitian (Suryoputro , dkk., 2003: 5). Artikel ilmiah (research
articles) adalah tulisan yang berisi laporan sistematis mengenai hasil kajian atau hasil peneUtian
yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu yang merupakan audiens khusus dengan tujuan !
llenyampaikan hasil kajian dan konmbusi penu\is artikel kepada mereka untuk dipikirkan, dikaji
kembali, dan didiskusikan, baik secara lisan maupun tertulis (Adnan dan Zifirdaus , 2005).

Kata artikel dapat dimaknai dengan karya tulis lengkap. Hal ini berarti bahwa artikel adalah
tulisan yang iengkap dengan unsur-unsur utamanya. Suriamiharja dkk. (1996/1997) menyatakan
bahwa article atau artiket adalah karya tulis :engkap yang dimuat dalam surat kabar, majalah,
atau penerbitan berkala lainnya. Kemudian, kata ilmiah <.Japat diartikan dengan bersifat ilmu
dan memenuhi syarat ilmu pengetahuan. Jadi, dapat dinyatakan bahwa teks artikel ilmiah adalah
tulisan lengkap yang bersifat ilmu atau mernenuhi syarat ilmu pengetahuan yang digunakan oleh
dosen, mahasiswa, peneliti, dan ilmuwan.

Ada empat prinsip utama tentang pengertian ilmiah. Perlama, teks artikel ilmiah bersifat objektif.
Artinya, penulis Udak boleh memasukkan unsur subjektivitasnya ke dalam karyanya. Kedua,
segala sesuatu yang dikemukakan penulis, harus berdasarkan data. Ketiga, penyimpulan
penemuan di dalamnya berpola induktif dan deduktif . Keempat, pembahasan datanya
berdasarkan rasio. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa teks artikel ilmiah adalah tulisan
lengkap yang pembicaraannya bersifat objektif, berdasarkan data dan penyimpulan---penemuan
di dalamnya berpola induktif dan dPduktif serta pembahasan datanya berdasarkan rasio.

Teknik Penulisan Proposal Kegiatan

Aturan-aturan dalam menyusun proposal antara lain sebagai berikut; (1) menggunakan kata yang
sesuai untuk mengungkapkan maksud dan tujuan proposal dengan jelas , (2) menulis proposal
dengan fonnat penulisan proposal yang dipakai secara umum, (3) menggunakan kalimat yang
padat, jelas, aan benar, (4) menggunakan bahasa sesuai dengan prinsip EYD, (5) menulis
proposal dengan gaya yang menarik, (6) mengaltkan kalimat yang satu dengan kalimat yang lain
agar seluruh isi proposai tetap memiliki pemahaman yang sama, (7) menyunting kembali
proposal yang telah ditulis dengan mengorek si kesalahan-kesalahan penulisan maupun isi
proposal tersebut.

E. Langkah-Langkah Penulisan Teks Artikel llmiah

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa teks artikel ilmiah ada dua, yaitu artikel penelitian dan
artikel konsepstual. Langkah-langkah menulis teks artikel ilmiah penelltian dapat ditulis dengan
mengikuti stuktur teks artikel penelitian yang sudah dijelaskan terdahulu setelah teks laporan
penelitiannya sudah tersedia. Dalam hal ini, penulis harus dapat menulis atau membangun setiap
unsumya secara singkat berdasarkan laporan penelitiannya. Dibandingkan dengan langkah-
langkah penulisan teks artikel penelitian, proses penulisan teks artikel konseptual lebih panjang.
Penulisan teks artikel konseptual dapat dibag: atas tiga tahap, yaitu prapenulisan, penulisan, dan
revisi. Langkah-langkah yang ditempun pada tahap prapenulisan adalah (1) pemilihan topik, .(2)
pembatasan topik, (3) penentuan judul, (4) perumusan tema, (5) pengumpulan bahan, dan (6)
penyusunan kerangka artikel konseptual.
2.2. RINGKASAN BUKU PEMBANDING
BAB I SEJARAH DAN PERKEMBANGAN BAHASA INDONESIA
Bahasa Melayu adalah bahasa kebanggaan Brunei Indonesia Malaysia dan Singapura titik
bahasa Indonesia yang berkedudukan sebagai bahasa kebangsaan dan bahasa resmi Republik
Indonesia merupakan sebuah dialek bahasa Melayu, yang pokoknya dari bahasa Melayu Riau.
Melalui berbagai sejarah  yang panjang sejak abad ke-15 di kerajaan Malaka akhirnya adanya
kerajaan itu sebagai pusat perdagangan dan letaknya strategis menjadikan bahasa Melayu banyak
diketahui oleh orang lain titik perkembangan Malaka sangat cepat Tetapi hanya sebentar karena
pada tahun 1511 Malaka ditaklukan oleh angkatan laut Portugis  dan Portugis pun ditaklukan
oleh Belandayang telah menguasai hampir seluruh wilayah nusantara.
 Belanda pun menguasai Indonesia dan ada timbul masalah yaitu mengenai bahasa pengantar.
Tidak ada pilihan lain kecuali bahasa Melayu yang dapat digunakan sebagai bahasa pengantar
Karena pada saat itu bahasa Melayu secara luas sudah digunakan sebagai lingua franca di seluruh
wilayah nusantara. Dari hari ke hari kerudungan bahasa Melayu sebagai lingua franca semakin
kuat, terutama dengan tumbuhnya rasa persatuan dan kebangsaan di kalangan Pemuda pada awal
abad ke-20 sekalipun mendapat rintangan dari pemerintah dan segolongan orang Belanda yang
berusaha keras menghalangi perkembangan bahasa Melayu dan berusaha menjadikan bahasa
Belanda sebagai bahasa nasional di Indonesia.
 Hingga pada tanggal 28 Oktober yang merupakan hal yang sangat penting di mana
pengangkatan dan pengobatan  bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.
 Ada banyak peristiwa-peristiwa penting berkaitan dengan perkembangan bahasa Indonesia
seperti;
1.  Kelahiran bahasa Indonesia secara politis yaitu melalui Sumpah Pemuda
2.  Kelahiran bahasa Indonesia secara yuridis yaitu pada UUD 1945

 Adapun fungsi dan kedudukan bahasa Indonesia yaitu:


1.  Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional.
a.  Bahasa Indonesia sebagai lambang kebanggaan nasional.
b.  Bahasa Indonesia sebagai lambang identitas nasional .
2.  Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara
a.  Bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi kenegaraan
b.  Bahasa  Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam pendidikan
c.  Bahasa an-nasr bagai alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan
pembangunan dan pemerintahan.
d.  Bahasa Indonesia sebagai alat pengembangan kebudayaan dan ilmu pengetahuan dan
teknologi

BAB 2
   BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH
 Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang digunakan
dalam menulis karya ilmiah bahasa yang digunakan untuk memaparkan fakta konsep
prinsip teori atau gabungan dari keempatnya bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi
media yang efektif untuk berkomunikasi ilmiah. Bahasa Indonesia bersifat Cendekia
menunjukkan bahwa Bahasa Indonesia itu mampu digunakan secara tepat untuk 
mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni mampu membentuk pernyataan yang tepat
dan sesama

 Ragam bahasa yang digunakan dalam suasana akrab biasanya mempunyai kelainan jika
dibandingkan dengan bahasa yang dipakai dalam suasana resmi.  Ada beberapa jenis
ragam bahasa:
1.  Ragam dan  ragam tulisan
2.  Baku dan nonbaku
 Menulis bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti
memanfaatkan potensi bangsa Indonesia untuk memaparkan fakta konsep prinsip teori
atau gabungan dari keempat hal tersebut secara hasil penelitian secara tertulis dan lisan
titik ketika melakukan presentasi ilmiah, presenter dituntut agar bahasa Indonesia lisan
yang digunakan diwarnai oleh sifat-sifat ragam bahasa Indonesia ilmiah sebagaimana
dikemukakan di atas. 

BAB 3
DIKSI ( PILIHAN KATA
1.  Kata yang denotatif dan kata yang konotatif
 Kata denotatif atau biasa disebut makna leksikal adalah makna kata secara lepas
tanpa kaitan dengan kata yang lain dalam sebuah struktur atau kata denotatif
berhubungan dengan konsep denotatif Sedangkan kata konotatif berhubungan
dengan konsep konotasi denotasi adalah konsep dasar yang didukung oleh kata
sedangkan nilai rasa atau gambaran tambahan yang ada di samping denotasi
disebut konotasi.
 Contoh:
a) Toko itu dilayani gadis-gadis cantik.
b) Toko itu dilayani dara-dara cantik.
c) Toko itu dilayani perawan-perawan cantik

2. Kata yang bersinonim dan berhomonim

 Setiap kata biasanya tidak hanya melambangkan secara tepat satu objek atau satu konsep tetapi
juga ada kata yang melambangkan beberapa makna dan sebaliknya ada yang beberapa kata yang
melambangkan satu makna. Beberapa kata yang melambangkan satu makna tergolong kata yang
bersinonim atau kata-kata sinonim. Sinonim adalah kata yang bermakna sama atau mirip dengan
kata lain. Persamaan makna itu tidak berlaku sepenuhnya. Namun, dalam kadar tertentu ada
pertalian makna antara kata-kata yang berbeda itu.

3.  Kata konkret dan kata  abstrak


 Kata-kata yang tergolong kata konkret adalah kata-kata yang berupa objek yang nyata dapat
dilihat didengar diraba dan dirasa. Kata abstrak adalah kata-kata yang berupa konsep titik kata-
kata abstrak dalam bahasa Indonesia pada umumnya adalah kata kata bentukan dengan konfiks
peng-. -an,   ke-/ -an. 

4.  Kata umum dan kata khusus.


 Kata-kata yang tergolong kata umum dibedakan dari kata kata yang tergolong kata khusus
berdasarkan ruang lingkupnya. Makin luas ruang lingkup suatu kata Makin umum sifatnya,
sebaliknya makin sempit ruang lingkup suatu kata maka semakin khusus sifatnya. Kata-kata
umum Termasuk kata-kata yang mempunyai hubungan luas sedangkan kata-kata khusus
mempunyai hubungan yang sempit, terbatas bahkan khusus atau unit. Kata umum misalnya
pemimpin,  kata khusus misalnya direktur. 

5.  Kata populer dan kata kajian


 Kata-kata yang tergolong kata populer adalah kata yang populer atau terkenal di kalangan
masyarakat atau kata yang banyak digunakan dalam berkomunikasi pada bagian lapisan
masyarakat sebaliknya kata kajian adalah kata-kata yang digunakan secara terbatas pada
kesempatan tertentu berupa kata atau istilah yang digunakan oleh golongan  ilmuwan.

6.  Kata baku dan tidak baku


  Jujuran dan tulisan resmi harus menggunakan kata-kata baku, yaitu kata-kata yang telah resmi
dan standar Dalam penggunaannya. Kata-kata baku ada yang berasal dari bahasa Indonesia, ada
juga yang berasal dari bahasa daerah dan bahasa asing yang telah disesuaikan dengan ejaan
bahasa Indonesia yang resmi. Sebaiknya kata-kata tidak baku, yaitu kata-kata yang belum
diterima secara mengikuti kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

7.   Kata mubazir
 Kata mubazir adalah kata kata bersinonim atau kata-kata yang sama maknanya dan digunakan
bersama-sama sekaligus sehingga menjadi mubazir, yaitu menjadi berlebih-lebihan.

BAB 4
 PEMBENTUKAN DAN PERLUASAN KALIMAT
a.  Pengertian kalimat
 Kalimat sebagai satuan bahasa lebih besar daripada kata atau frasa umumnya muncul dalam
tulisan atau pembicaraan berupa rangkaian kata yang menyatakan pikiran tertentu yang
secara relatif dapat berdiri sendiri, dan intonasinya menunjukkan batas antara sesamanya.
Itulah yang disebut kalimat. Setiap kalimat yang muncul dalam tulisan atau pembicaraan
masing-masing menyatakan pikiran yang terbatas, tetapi tetap utuh baik secara tersurat
maupun tersirat
b.  Bagian-bagian kalimat
 Bagian inti yang harus terdapat pada kalimat adalah subjek dan predikat.  Setiap kalimat
sebagai bentuk pernyataan pikiran merupakan kan suatu hal yang mempunyai subjek dan
predikat baik yang dinyatakan secara tersurat maupun yang dinyatakan secara tersirat.
Subjek sebagai inti pembicaraan barla menyatakan pikiran jika dijelaskan oleh predikat.
Hubungan antara subjek dan predikat dalam kalimat turut menentukan isi pikiran yang
dimaksud.  Selanjutnya adalah objek dan keterangan, objek dan keterangan adalah 2 bagian
kalimat yang sering muncul dalam kalimat untuk melengkapi predikat titik. 

c.  Kalimat tunggal
 Kalimat tunggal adalah Kalimat yang hanya menyatakan satu pokok pembicaraan yang
dinyatakan pada subjek kalimat
d.  Kalimat majemuk setara
 Kalimat majemuk setara adalah Kalimat majemuk yang terbentuk dari Gabungan beberapa
kalimat tunggal yang kedudukannya dan menyatakan peristiwa yang terjadi secara berturut-
turut atau dalam waktu yang bersamaan. 
e.  Kalimat majemuk bertingkat
 Kalimat majemuk bertingkat adalah Kalimat yang terbentuk dari satu kalimat tunggal yang
salah satu bagiannya mengalami perluasan atau pergantian dengan kalimat lain

f.  Jenis konjungsi
 Konjungsi atau kata penghubung dalam bahasa Indonesia terdiri atas konjungsi
intrakalimat, yaitu konjungsi yang terletak di tengah kalimat dan konjungsi antarkalimat,
yaitu konjungsi yang terletak di akhir kalimat. Jenis konjungsi ini menentukan perlu
tidaknya disisipkan tanda baca, di dalam kalimat titik konjungsi intrakalimat ada yang harus
diikuti  tanda koma,  ada pula yang tidak.

BAB V

PEMBENTUKAN PARAGRAF

B. Pengertian Paragraf

Paragraf adalah satu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih luas daripada kalimat. Ia
merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk
menjelaskan sebuah pikiran utama. Melalui paragraf itu gagasan menjadi jelas oleh uraian
tambahan, yang tujuannya menonjolkan pikiran utama secara lebih jelas. Setiap paragraf hanya
boleh mengandung satu pikiran utama atau gagasan utama secara jelas.

C. Struktur Paragraf

Berdasarkan fungsinya, kalimat yang membangun paragraf pada dasarnya terdiri atas dua
macam, yaitu (1) kalimat topik atau kalimat pokok dan (2) kalimat penjelas atau pendukung.
Kalimat topik adalah kalimat yang berisi ide pokok atau ide utama paragraf, sedangkan kalimat
penjelas atau pendukung adalah kalimat yang berfungsi menjelaskan atau mendukung ide utama
paragraf.

D. Tujuan Pembentukan Paragraf


Apabila kita pernah membaca sebuah tulisan yang tidak tersusun atas kesatuan paragraf, kita
akan sulit memahami isinya. Kita dituntut untuk memeriksa lebih cermat pikiran penulis dari
awal sampai akhir secara menyeluruh tanpa petunjuk yang jelas.

E. Jenis-Jenis Paragraf

Berdasarkan fungsinya dan wujudnya dalam karangan paragraf dapat dibagi menjadi tiga jenis,
yaitu (1) paragraf pembuka, (2) paragraf pengembang, dan (3) paragraf penutup. Ketiga jenis
paragraf itu memiliki fungsi tersendiri yang membedakannya satu sama lain.

F. Syarat Pembentukan Paragraf

(1) Kesatuan pikiran

(2) Koherensi dan Kepaduan

G. Teknik Pengembangan Paragraf

Sebuah paragraf dibangun oleh beberapa kalimat yang saling berhubungan. Kalimat-kalimat
tersebut diikat oleh satu pikiran utama dan dijelaskan secara terinci oleh beberapa pikiran
penjelas. Pikiran utama dan pikiran penjelas masingmasing tertuang dalam kalimat utama dan
kalimat penjelas. Jadi, dalam sebuah paragraf terdapat satu kalimat utama dan beberapa kalimat
penjelas.

H. Cara Penempatan Pikiran Utama

(1) Pikiran utama pada posisi awal paragraf

Paragraf dimulai dengan mengemukakan pikiran utama yang tertuang dalam satu kalimat.
Penjelasan terhadap pikiran utama tersebut diberikan melalui sejumlah kalimat penjelas.

(2) Pikiran utama pada akhir paragraf

Pikiran utama sebuah paragraf dapat juga ditempatkan pada akhir paragraf.

(3) Pikiran utama pada awal dan akhir paragraf

Kalimat utama dapat diletakkan pada awal paragraf dan diulang pada akhir paragraf.

I. Pola Pengembangan Paragraf

1. Pola Pengembangan dengan Cara Umum-Khusus

2. Pengembangan dengan Cara Alasan-Alasan


Dalam pengembangan menurut pola ini, fakta yang menjadi sebab terjadinya sesuatu itu
dikemukakan lebih dahulu, kemudian disusul rincian-rincian sebagai akibatnya.

3. Pengembangan dengan Cara Perbandingan

Pada pola pengembangan paragraf ini, penulis memaparkan persamaan dan perbedaan dua
objek/ gagasan atau lebih. Perbandingan tersebut dapat dilakukan karena objek yang berbeda itu
mempunyai persamaan tertentu dan juga perbedaan tertentu.

4. Pengembangan dengan Cara Contoh-Contoh

Dalam pola pengembangan seperti ini terlebih dahulu dikemukakan suatu pernyataan, kemudian
disebutkan rincianrincian berupa contoh-contoh konkret. Dalam karangan ilmiah contoh dan
ilustrasi selalu ditampilkan.

5. Pengembangan dengan Cara Definisi Luas

Definisi luas ini dapat dipakai untuk mengembangkan pikiran utama. Semua penjelas atau uraian
menuju pada perumusan definisi tersebut.

6. Pengembangan dengan Cara Campuran

Pada pola pengembangan ini rincian terhadap kalimat utama terdiri atas campuran dari dua atau
lebih cara pengembangan paragraf.

7. Pengembangan dengan Cara Proses

Sebuah paragraf dikatakan memakai metode proses apabila isi paragraf menguraikan suatu
proses. Proses merupakan suatu urutan tindakan atau perbuatan untuk menciptakan atau
menghasilkan sesuatu..

8. Pengembangan dengan Cara Klasifikasi

Pengembangan dengan cara mengklasifikasi atau mengkelompok-kelompokkan masalah yang


dikemukakan

9. Pengembangan dengan Cara Fakta Pengembangan dengan fakta merupakan suatu bentuk
pengembangan paragraf yang dilakukan dengan menyertakan sejumlah fakta atau bukti-bukti
untuk memperkuat pendapat yang dikemukakan.

10. Pengembangan dengan Cara Pertanyaan

Mengembangkan paragraf dengan cara ini berarti menyusun kalimat topik dalam bentuk kalimat
tanya. Dengan menggunakan pertanyaan dalam paragraf berarti penulis mencoba untuk
menghidupkan kesan dari pesan yang ingin disampaikannya,
BAB VI

KETERAMPILAN MEMBACA

A. Teknik Membaca SQ3R

Soedarso (1989: 59-78) sistem membaca SQ3R dikemukakan Francis P. Robinson tahun 1941
merupakan sistem membaca yang semakin populer digunakan masyarakat. SQ3R adalah proses
membaca yang terdiri atas lima langkah: survey, question, read, recite (recall), dan review.

Kegiatan jenis membaca ditinjau dari segi terdengar atau tidaknya suara dalam membaca maka
prosesnya dapat dibedakan menjadi dua bagian yaitu:

1. Membaca Nyaring .

2. Membaca dalam Hati

Pada

B. Teknik Membaca Skimming dan Scanning

Banyak orang melakukan kegiatan membaca tidak melalui bimbingan khusus membaca cepat
sehingga sehingga memunyai kecepatan yang sama dalam membaca. Pembaca yang efisien
memunyai kecepatan bermacam-macam. Membaca ibarat berkendaraan adakalanya lambat dan
ada waktunya cepat sangat bergantung pada bahan bacaan dan tujuan membaca.

BAB VII

KETERAMPILAN MENULIS

A. Menulis Surat

Surat merupakan salah satu produk komunikasi tulis yang penting. Pesan-pesan praktis berupa
kabar atau berita tertulis umumnya disampaikan orang melalui surat. Kiranya keunggulan surat
yang tak dimiliki oleh alat komunikasi lisan, yaitu bukti berupa tulisan ”hitam di atas putih”
mengakibatkan orang harus memakai surat sebagai alat komunikasi.

1. Langkah-Langkah Penyusunan Surat

a. Sebelum mulai menulis surat, perlu ditetapkan dan dirumuskan terlebih dahulu
permasalahan yang akan disampaikan di dalam surat itu.

100
b. Permasalahan itu disusun menurut urutan yang telah ditetapkan, kemudian diuraikan
secara sistematis melalui kalimat demi kalimat.

c. Kalau diperlukan, uraian itu dapat dilengkapi dengan sejumlah data yang relevan d. Setiap
pokok persoalan hendaknya disusun dalam sebuah paragraf yang jelas.

e. Setelah selesai ditulis, surat itu hendaknya diperiksa kembali untuk mengetahui apakah
masalah yang akan disampaikan sudah tuntas atau belum.

f. Jika masih ada masalah yang terlupakan, hendaknya masalah itu segera disisipkan. Demikian
pula jika ada penggunaan kalimat atau kata yang kurang baik atau penggunaan tanda baca
kurang tepat segera diperbaiki.

g. Jika semuanya telah lengkap dan dianggap memadai, barulah konsep itu diketik dengan
rapi.

h. Sebelum ditandatangani, surat yang telah diketik rapi perlu diperiksa secara teliti sekali lagi.

3. Isi Surat

a. Paragraf pembuka Paragraf pembuka pada sebuah surat berfungsi sebagai pengantar bagi
pembaca untuk segera mengetahui masalah pokok surat.

b. Paragraf Transisi Paragraf transisi adalah seluruh paragraf yang terdapat antara paragraf
pembuka dan paragraf penutup.

c. Paragraf Penutup Paragraf penutup berfungsi memberikan isyarat bahwa uraian masalah
pokok surat sudah selesai.

B. Menulis Makalah

Makalah lazimnya, dibuat melalui kedua cara berpikir, tetapi tidak menjadi soal jika
menggunakan satu dari dua cara berpikir tersebut. Apakah hanya menggunakan sajian berpikir
berbasis deduktif, atau memilih sajian berpikir induktif saja. Hal yang terpenting adalah
makalah tidak ditulis berdasarkan opini belaka. Penulisan makalah dalam tradisi akademik
adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling “soft” dari jenis karya ilmiah
lainnya. Namun, sering bobot akademik atau bahasan keilmuannya lebih tinggi. Misalnya,
makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah yang dibuat oleh
mahasiswa diperuntukkan memenuhi tugas perkuliahan.

1. Pengertian makalah

Karya ilmiah yang memuat pemikiran tertentu tentang suatu masalah atau topik disebut makalah.
Makalah berisikan analisis yang logis, runtut, sistematis, dan objektif.
Biasanya makalah dibuat oleh mahasiswa untuk memenuhi tugas dari dosen. Selain itu, makalah
ditulis oleh penulis untuk kegiatan ilmiah, seperti seminar, lokakarya, dan sebagainya. Menurut
Arifin (2003: 3) kertas kerja, seperti halnya makalah adalah karya tulis ilmiah yang menyajikan
sesuatu berdasarkan data di lapangan yang bersifat empiris-objektif.

2. Jenis makalah

Secara umum, baik dalam kegiatan akademik maupun nonakademik, dikenal dua jenis makalah,
yaitu makalah biasa (common paper) dan makalah posisi (position paper) (UPI, dalam Tang
dkk., 2008: 103).

3. Sistematika makalah

Makalah biasanya disusun dengan sistematika sebagai berikut: (1) judul, (2) abstrak, (3)
pendahuluan, (4) isi dan pembahasan, (5) simpulan, dan (6) daftar pustaka. Makalah ilmiah yang
sering disusun mahasiswa disebut dengan istilah tern paper, biasanya disingkat paper. Paper ini
merupakan tugas tertulis dalam suatu permasalahan yang sedang aktual di masyarakat.

1. Ringkasan

Ringksan adalah cara yang efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam bentuk
singkat. Karena ringkasan bertolak dari penyajian karya asli secara singkat maka ia merupakan
keterampilan untuk mengadakan reproduksi. Dalam melakukan kegiatan ringkasan ibarat
memotong atau memangkas sebatang pohon sehingga tinggal batang, cabang, dan ranting yang
terpenting beserta daundaun yang diperlukan sehingga tampak bahwa esensi pohon masih
dipertahankan.

3. Resensi

Resensi adalah tulisan atau ulasan mengenai nilai sebuah hasil karya atau buku. Tujuan resensi
adalah menyampaikan kepada para pembaca apakah sebuah buku atau hasil karya itu patut
mendapat sambutan dari masyarakat atau tidak.

BAB VIII

KETERAMPILAN BERBICARA

A. Presentasi

Presentasi adalah suatu kegiatan berbicara dihadapan banyak hadirin. Presentasi merupakan
kegiatan yang lazim dilakukan untuk menyebarkan informasi, baik informasi konseptual
maupun informasi procedural. Kemahiran presentasi merupakan kebutuhan, maka
mahasiswa dilibatkan dalam melakukan presentasi, mulai dari menyusun bahan, membuat
alat peraga dengan bantuan teknologi informasi, menyajikannya dan merevisi berdasarkan
umpan balik dari hadirin. 1. Presentasi ilmiah Presentasi ilmiah merupakan kegiatan yang
lazim dilakukan dalam dunia ilmiah. Kegiatan itu berfungsi untuk menyebarkan informasi
ilmiah. Karena mahasiswa merupakan intelektual yang berkewajiban menyebarkan ilmu yang
dimilikinya, kemahiran untuk melakukan presentasi ilmiah merupakan suatu kebutuhan. Agar
presentasi ilmiah dapat berjalan dengan efektif, ada kiatkiat yang perlu diterapkan, yakni (1)
menarik minat dan perhatian peserta, (2) menjaga agar presentasi tetap fokus pada masalah yang
dibahas, dan (3) menjaga etika ketika tampil di depan forum ilmiah.

2. Tata Cara dan Etika Presentasi Ilmiah

Presentasi ilmiah akan berhasil jika penyaji menaati tata cara yang lazim. Pertama, penyaji perlu
memberi informasi kepada peserta secara memadai. Informasi tersebut akan dipahami dengan
baik jika peserta memperoleh bahan tertulis, baik bahan lengkap maupun bahasan presentasi
powerpoint.

3. Menyiapkan Bahan Presentasi Ilmiah dengan Multimedia

Dalam era teknologi informasi, presentasi ilmiah dengan memakai multimedia sudah menjadi
kebutuhan karena beberapa alasan. Pertama, presentasi akan menjadi menarik karena penyaji
dapat membuat manuver dalam memvariasi teknik penyajian bahan, termasuk melalui animasi.
Kedua, penyaji dapat menghemat waktu karena dapat mengoreksi bahan sewaktu-waktu
diperlukan.

4. Melaksanakan Presentasi Ilmiah

Presentasi ilmiah pada dasarnya adalah mengomunikasikan bahan ilmiah kepada peserta forum
ilmiah. Oleh karena itu, dalam presentasi ilmiah berlaku prinsipprinsip komunikasi. Beberapa
prinsip komunikasi berikut dapat dipertimbangkan.

C. Berpidato dalam situasi formal

Berpidato merupakan salah satu wujud kegiatan berbahasa lisan. Sebagai wujud berbahasa lisan,
berpidato mementingkan ekspresi gagasan dan penalaran dengan menggunakan bahasa lisan
yang didukung oleh aspek-aspek nonkebahasaan (ekspresi wajah, gesture, kontak pandang,dll.)..

D. Faktor penunjang keefektifan berpidato

Ada empat hal yang perlu diperhatikan agar pidatonya sukses yaitu:

a. Pembicara dituntut seseorang yang bermoral. Jika pembicara bermoral tidak baik dan
diketahui oleh pendengar, maka pendengar akan mencemooh.

b. Pembicara hendaknya sehat jasmani dan rohani sehingga penampilannya dapat bersemangat,
gagah, dan simpatik. Jangan sekali-kali menunjukkan fisik yang lemah dihadapan khalayak. c.
Sarana yang diperlukan hendaknya cukup menunjang, misalnya publikasi; jika pidato
disampaikan di hadapan massa, pengeras suara yang memadai, waktu, dan tempat harus sesuai.
d. Jika berpidato di hadapan massa, harus diperhatikan; volume suara, tingkat pengetahuan
massa, keadaan sosial, kebiasaan, adat istiadat, dan agama, waktu berbicara tidak begitu lama,
pembicara harus sabar dan menyesuaikan gaya dengan massa.

BAB III

PEMBAHASAN

A.    KEUNGGULAN BUKU

Materi yang dibahas dalam kedua buku cenderung sudah baik dan sama, hanya saja buku
pembanding memiliki cakupan materi yang lebih luas dan disertai banyak contoh. Kedua buku
memaparkan alasan dan tujuan serta latar belakang mempelajari Bahasa Indonesia di Universitas.
Selain itu kedua buku memiliki kelebihan seperti:
1. Dalam buku tersebut struktur bukunya sudah baik dan tersusun dengan rapi.
2. Didalam buku ini juga diberikan beberapa contoh ketika menjelaskan beberapa materi agar
lebih jelas atau agar membuat si pembaca cepat menalar.
3. Terdapat pendahuluan didalam bab ini yang mempermudah pembaca menganalisis tentang
materi yang akan dipaparkan dibab ini
4. Secara keseluruhan bab ini sudah dikatakan cukup baik dari segi pemamahan materi, hanya
saja lebih spesifik lagi dalam mendalami isi dari materi nya.
5. Terdapat rangkuman dan latihan soal.
Selain itu, penulis menemukan beberapa kelebihan buku utama yaitu penjababaran materi
pada setiap topic yang dibahas buku. Poin tersebut akan dijelaskan. Diantaranya adalah ;
penjabaran materi dikemas secara sederhana, atau dalam kata lain pemaparan sangat bersentuhan
dengan judul yang ada dan tidak terlalu meluas atau di luar dari topic. Bukti nyata yang dapat
dipaparkan adalah beberapa hal yang akan disusun secara sistematis. Materi dalam buku utama
juga terkesan mudah dimengerti dan membahas banyak hal khusunya medode menulis secara
ilmiah.
Kemudian pada buku pembanding, penjelasan materi sudah dijelaskan dengan sangat
rinci, dimana telah dipaparkan dengan jelas materi disertai dengan disertakannya pendapat ahli
dan contoh penggunaan aspek bahasa Indonesia itu sendiri secara nyata yang terkait dengan
pembelajaran yang dapat meningkatkan daya pikir pembaca. Buku pembanding juga
memaparkan materi yang luas dimana aspek pembahasan kemampuan membaca, menulis
dibahas lebih dalam dalam bab. Point-point yang dibagi menjadi beberapa bagian juga
mempermudah pembaca dalam memahami pelajaran dimana topic akan menjadi lebih focus.

B.     KELEMAHAN BUKU


Penulis merasa bahwa baik dalam dalam buku utama dan buku pembanding tidak terlalu
banyak kekurangan. Hanya saja, terdapat beberapa kasus materi yang tidak dipaparkan secara
luas. Misalkan, pada buku utama, keterampilan membaca, menulis tidak dijelaskan secara detail
sedangkan di buku pembanding, materi mengenai keterampilan membaca dan menulis dijelaskan
secara rinci, bahkan dipaparkan beberapa strategi. Sedangkan pada buku pembanding, secara
umum materi yang dijelaskan sudah luas dan mudah dipahami.
BAB IV

PENUTUP
A. KESIMPULAN

Mata kuliah Bahasa Indonesia merupakan salah sastu mata kuliah yang diberikan kepada
mahasiswa sebagai instrumen pengembangan kepribadian mahasiswa menuju terbentuknya
masyrakat terpelajar yang mahir berkomunikasi dalam bahasa Indonesia baik secara tertulis
maupun secara lisan. Mahasiswa perlu ditingkatkan kesadarannya bahwa bahasa Indonesia
adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh bangsa Indonesia. Hal ini
mengingat bahasa Indonesia merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun
tertulis, dari segi rasa, karsa, dan cipta, serta pikir, baik secara etis, estetis, maupun secara logis

B. SARAN 

Mungkin akan jauh lebih baik apabila mengunakan kata-kata yang sesederhana mungkin
guna mencapai pemahaman yang lebih. 
DAFTAR PUSTAKA

Lubis ,Fitriani. 2021. Pendidikan Bahasa Indonesia .Medan: Unimed Press


Nurjan, Sukirman. 2016. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Makassar: Aksara Timur.

Anda mungkin juga menyukai