Anda di halaman 1dari 15

AKUNTANSI UNTUK INVESTASI PADA ASOSIASI

DAN VENTURE BERSAMA

Disusun Oleh :

Ni Nyoman Ari Wedriyani

(1833121399)

UNIVERSITAS WARMADEWA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
TAHUN 2020
1.1. Pendahuluan
Entitas bisnis, terutama yang memiliki kelebihan dana, harus
mempertimbangkan untuk melakukan investasi untuk dapat
meningkatkan aset perusahaan. Apabila dana yang tersedia tidak
diinvestasikan dengan baik, maka dana tersebut dapat berkurang
nilainya karena tergerus dengan inflasi. Terdapat berbagai alasan
yang mendasari seseorang atau suatu perusahaan untuk memiliki
suatu investasi seperti memiliki kelebihan dana, mengharapkan
return yang signifikan atas investee, atau ingin memengaruhi
aktivitas investee.Perusahaan dapat melakukan berbagai macam
investasi misalnya dengan membeli properti investasi dan logam
mulia, membeli obligasi perusahaan lain, atau dana perusahaan
diinvestasikan dalam portofolio reksadana.

2.1. Investasi Pada Instrumen Ekuitas

Ketika perusahaan akan melakukan ekspansi dan ingin


memiliki suatu pengendalian atas entitas lain, salah satu cara yang
dapat dilakukan adalah dengan berinvestasi. Salah satu bentuk
investasi yang dapat dilakukan adalah investasi dalam bentuk
saham. Investasi dalam bentuk saham merepresentasikan
kepemilikan suatu perusahaan dalam bentuk persentase
kepemilikan saham. Namun investasi pun dapat dilakukan tanpa
menggunakan saham, seperti pada pengaturan bersama. Ketika
terdapat suatu perjanjian kontraktual antara suatu investor dengan
investor lain untuk mengelola suatu investee, maka hal tersebut pun
dikatakan suatu investasi.Perbedaan tingkat pengaruh investor atas
investee mempengaruhi pencatatan akuntansinya.

2.1.1. Definisi Penting


Berikut ini adalah daftar definisi penting yang akan
digunakan dalam bab ini:

• Investor adalah pihak yang memberikan investasi atas suatu


entitas.
• Investee adalah pihak yang menerima investasi atas suatu entitas.
• Entitas Asosiasi adalah entitas yang mana investor memiliki
pengaruh signifikan.
• Pengaruh Signifikan adalah kekuasaan untuk berpartisipasi dalam
keputusan kebijakan keuangan dan operasional investee, tetapi
tidak mengendalikan atau mengendalikan bersama atas kebijakan
tersebut.
• Pengendalian Bersama.
• Pengaturan Bersama adalah pengaturan yang dua atau lebih
pihaknya memiliki pengendalian bersama.
• Ventura Bersama adalah pengaturan bersama yang para pihaknya
memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak
atas aset neto dari pengaturan.
• Venturer bersama adalah pihak dalam ventura bersama yang
memiliki pengendalian bersama atas ventura bersama tersebut.
• Kendaraan Terpisah (Separate Vehicle)
• Operasi Bersama (Joint Operation)
• Operator Bersama (Joint Operator) adalah pihak dalam operasi
bersama yang memiliki pengendalian bersama atas operasi
bersama tersebut.
• Pihak dalam pengaturan bersama (party to a joint arrangement)
• Entitas Induk adalah entitas yang mengendalikan satu atau lebih
entitas
• Entitas anak adalah entitas yang dikendalikan oleh entitas lain
• Pengendalian atas investee adalah kondisi dimana investor
mengendalikan investee ketika investor terekspos atau memiliki
hak atas imbal hasil variabel dari

2.1.2. Investasi pada Entitas Asosiasi

Entitas asosiasi merupakan suatu entitas, termasuk


nonkorporasi seperti persekutuan, dimana investor mempunyai
pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun
bagian partisipasi dalam ventura bersama. Investasi pada entitas
asosiasi merupakan investasi dimana investor memiliki
pengaruh yang signifikan. Pengaruh signifikan merupakan
kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan
keuangan dan operasional investee, tetapi tidak mengendalikan
atau mengendalikan bersama atas kebijakan tersebut.

Dalam menentukan suatu entitas akan memiliki


pengaruh signifikan atau tidak, juga harus
mempertimbangkan bukti-bukti lainnya selain kepemilikan.
Beberapa bukti adanya pengaruh signifikan adalah:

a. Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris


atau organ setara di investee;
b. Pertisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk
partisipasi dalam pengambilan keputusan tentang dividen
atau distribusi lain;
c. Adanya transaksi material antara entitas dan investee;
d. Pertukaran personil manajerial; atau
e. Penyediaan informasi teknis pokok.

 Metode Ekuitas
Metode ekuitas merupakan penilaian investasi yang pada
awalnya diakui sebesar biaya perolehan dan selanjutnya
disesuaikan untuk perubahan pascaperolehan dalam bagian
investor atas aset neto investee. Nilai investasi pada asosiasi akan
bertambah atau berkurang sesuai dengan bagian investor atas
laba/rugi investee. Apabila ada pembagian dividen oleh investee
maka penerimaan dividen tersebut mengurangi nilai investasi.

Dalam menerapkan metode ekuitas, terdapat beberapa hal


yang harus diperhatikan:

• Menilai investasi awal pada entitas asosiasi sesuai dengan biaya


yang dikeluarkan.
• Mengakui perubahan nilai tercatat investasi (dapat meningkat atau
menurun) yang disebabkan oleh perolehan keuntungan atau
kerugian atas investee.
• Mengurangi sejumlah nilai tercatat investasi yang disebabkan
oleh pembagian dividen oleh investee.
 Pencatatan Akuntansi Investasi pada Asosiasi
1. Pengakuan awal investasi pada asosiasi
2. Pengukuran investasi di tahun kedua
 Pencatatan Nilai Investasi pada Asosiasi Apabila Mengalami
Kerugian

Apabila perusahaan investee mengalami kerugian maka nilai


investasi akan turun sesuai dengan persentasi kepemilikan saham
investor atas investee. Namun pengakuan bagian rugi tersebut
tidak dapat menyebabkan saldo investasi menjadi negatif. Jika
bagian entitas terhadap rugi entitas asosiasi melebihi nilai
tercatatnya, maka entitas menghentikan pengakuan bagian atas
rugi lebih lanjut.

 Perolehan Investasi Asosiasi secara Bertahap Setelah Tanggal


Perolehan
Dalam contoh kasus seperti di atas, metode ekuitas harus
digunakan sejak pengaruh signifikan diperoleh, dan melakukan
beberapa hal sebagai berikut:

• Menghilangkan penyesuaian nilai wajar yang terdapat pada nilai


tercatat investasi.
• Mengukur nilai wajar aset, kewajiban, dan kewajiban kontigensi
yang dimiliki oleh investee.
• Mengakui sejumlah goodwill atau kelebihan (excess) apabila
terdapat perbedaan antara nilai biaya perolehan investasi dengan
nilai wajar aset, kewajiban, dan kewajiban kontigensi yang
dimiliki oleh investee.
 Penghentian Metode Ekuitas
Dalam suatu kondisi, perusahaan dapat menghentikan
penerapan metode ekuitas untuk investasi yang tercatat.
Penghentian metode ekuitas dilakukan apabila investasi tidak
lagi dikategorikan sebagai investasi pada entitas asosiasi.
Seperti yang dijelaskan sebagai berikut:
a) Jika investasi menjadi investasi entitas anak, maka investasi
dicatat sesuai dengan PSAK 22 Kombinasi Bisnis dan PSAK 65
Laporan Keuangan Konsolidasian.
b) Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi merupakan aset
keuangan, maka entitas mengukur sisa kepentingan tersebut pada
nilai wajar.

 Pengecualian Penerapan Metode Ekuitas


Perusahaan yang tergolong dalam perusahaan investasi dapat
memilih untuk mengukur investasi pada asosiasi dengan metode
nilai wajar. Perusahaan investasi adalah perusahaan yang model
bisnis utamanya adalah mengembangkan dana investasi misalnya
perusahaan modal ventura, perusahaan reksa dana, unit perwalian
dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi.

2.1.3. Investasi pada Pengaturan Bersama.

Investasi pada pengaturan bersama merupakan suatu investasi


yang dilakukan dimana entitas investor memiliki pengendalian
bersama dengan investor lain. Pengaturan bersama memiliki
karakteristik suatu pengaturan kontraktual serta memiliki
pengendalian bersama kepada dua atau lebih pihak dalam
pengaturan tersebut.

Pengaturan kontraktual menetapkan persyaratan untuk para


pihak yang berpartisipasi dalam pengaturan bersama. Biasanya hal-
hal berikut akan ditentukan dalam pengaturan kontraktual:

• Tujuan, aktivitas dan durasi pengaturan bersama


• Bagaimana anggota dewan komisaris serta organ pengatur lainnya
• Proses pengambilan keputusan
• Modal atau kontribusi lain yang disyaratkan para pihak
• Pembagian aset, liabilitas, pendapatan, beban, laba dan rugi
terkait dengan pengaturan bersama
1. Jenis Pengaturan Bersama
Suatu Pengaturan bersama dibedakan menjadi dua jenis yaitu
operasi bersama dan ventura bersama. Operasi bersama adalah
pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang
memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak
atas aset, dan kewajiban terhadap liabilitas, terkait dengan
pengaturan tersebut, para pihak tersebut disebut operator bersama.
Sedangkan ventura bersama adalah pengaturan bersama yang
mengatur bahwa para pihak yang memiliki pengendalian bersama
atas pengaturan memiliki hak atas aset serta pengaturan tersebut.

2. Operasi Bersama
Venturer mengakui hal berikut terkait dengan
kepentingannya dalam operasi bersama:

1. Aset, mencakup bagiannya atas setiap aset yang dimiliki bersama


2. Liabilitas, mencakup bagiannya atas setiap liabilitas yang terjadi
bersama
3. Pendapatan dari penjualan bagiannya atas output oleh operasi
bersama
4. Beban, mencakup bagiannya atas setiap beban yang terjadi secara
bersama
Operator bersama mencatat aset, liabilitas, pendapatan dan beban
terkait dengankepentingannya dalam operasi bersama sesuai
dengan SAK yang dapat diterapkan untuk aset, liabilitas,
pendapatan, dan beban tertentu.

3. Ventura Bersama
Berdasarkan pada PSAK 66, ventura bersama adalah
pengaturan bersama yang mengatur bahwa para pihak yang
memiliki pengendalian bersama atas pengaturan memiliki hak atas
aset neto pengaturan tersebut. Para pihak tersebut disebut venture
bersama. Venturer bersama mengakui kepentingannya dalam
ventura bersama sebagai investasi dan mencatat investasi tersebut
dengan menggunakan metode ekuitas sesuai dengan PSAK 15:
Investasi pada Entitas Asosiasi, kecuali entitas dikecualikan dari
penerapan metode ekuitas.

2.1.4. Investasi pada Entitas Anak

Ketika suatu entitas memiliki pengendalian atas entitas lain, maka


investasi tersebut dikatakan sebagai investasi pada entitas anak. Dalam
hal ini, investor dikatakan sebagai entitas induk dan investee dikatakan
sebagai entitas anak. Ketika investor akan membuat laporan keuangan,
maka laporan keuangan tersebut akan berupa laporan keuangan
konsolidasian karena menyertakan investee dalam laporan tersebut.

Pertimbangan dari faktor-faktor sebagai berikut dapat membantu dalam


penentuan apakah investor mengendalikan investee:

• Tujuan dan desain investee.


• Aktivitas apa yang merupakan aktivitas relevan investee dan
bagaimana keputusan mengenai aktivitas tersebut dibuat.
• Apakah hak investor memberikannya kemampuan kini untuk
mengarahkan aktivitas relevan.
• Apakah investor terekspos atau memiliki hak atas imbal hasil
variabel dari keterlibatannya dengan investee.
• Apakah investor memiliki kemampuan untuk menggunakan
kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal
hasil investor.
1. Pengecualian dalam Menerapkan Investasi pada Entitas Anak
Berdasarkan gambaran umum pada awal materi bab ini,
dijelaskan bahwa secara kuantitatif, pengaruh kontrol muncul
ketika kepemilikan saham telah lebih dari 50%. Namun dalam hal
ini perlu ditekankan kembali bahwa tingkat pengaruh signifikansi
tidak hanya didasarkan pada kuantitatif, namun kualitatif juga harus
menjadi bahan pertimbangan seperti digambarkan dalam contoh
laporan keuangan PT Semen Indonesia tahun 2015 sebagai berikut:
2. Penurunan Nilai Investasi Neto
Nilai investasi kita pada entitas asosiasi, pengaturan bersama
maupun entitas anak dapat saja mengalami penurunan nilai.
Misalnya entitas investee (dimana perusahaan telah menanamkan
modalnya) berada dalam industri yang mengalami kemunduran
akibat perubahan regulasi atau perubahan teknologi. Perusahaan
yang memiliki investasi pada perusahaan penghasil kaset atau CD
misalnya mungkin harus memikirkan dampak dari pesatnya industri
musik digital pada nilai investasinya.
Pada akhir tahun perusahaan yang memiliki investasi neto
pada perusahaan asosiasi dapat melakukan analisa apakah
investasinya mengalami penurunan. Langkah-langkah yang harus
dilakukan adalah:

• Melakukan analisa mengunakan PSAK 55 Instrumen Keuangan:


Pengakuan dan Pengukuran untuk mengindentifikasi apakah ada
indikasi penurunan nilai.
• Mempertimbangkan apakah ada bukti yang objektif bahwa
penurunan nilai memang terbukti ada. Misalnya beberapa indikasi
yang terjadi adalah:
• ada perubahan teknologi yang besar sehingga barang atau jasa
yang dihasilkan oleh perusahaan asosiasi tidak lagi laku di
pasaran;
• perubahan iklim ekonomi, pasar, perubahan regulasi yang
membuat perusahaan asosiasi menjadi tidak lagi kompetitif;
• ada perubahan selera konsumen sehingga permintaan pasar atas
barang/jasa yang dihasilkan oleh perusahaan asosiasi menurun;
• Perubahan politik dan hukum tempat di mana perusahaan asosiasi
tersebut beroperasi. Misalnya tiba-tiba saja negara tempat
beroperasi terlibat perang; dan
2.1.5. Pengungkapan Investasi dalam Bentuk Saham
1. Entitas Asosiasi dan Pengaturan Bersama

Berdasarkan PSAK 67, hal-hal yang perlu diungkapkan dalam


laporan keuangan perusahaan yang memiliki investasi atas entitas
asosiasi ataupun pengaturan bersama adalah sebagai berikut:

• Nama pengaturan bersama atau entitas asosiasi.


• Sifat hubungan eneitas dengan pengaturan bersama atau eneitas
asosiasi.
• Lokasi utama kegiatan usaha pengaturan bersama atau entitas
asosiasi.
• Proporsi bagian kepentingan atau penyertaan modal yang dimiliki
oleh entitas lain.
• Apakah investasi dalam ventura bersama atau entitas asosiasi
diukur dengan menggunakan metode ekuitas atau pada nilai
wajar?
• Ringkasan informasi keuangan mengenai ventura bersama atau
entitas asosiasi.
• Nilai wajar atas investasi diungkapkan (jika terdapat harga pasar
kuotasian).
• Sifat dan luas pembatasan signifikansi yang diperoleh.
• Mengungkapkan kewajiban kontijensi jika ada.
2. .Entitas Anak
Berdasarkan PSAK 67, hal-hal yang perlu diungkapkan dalam
laporan keuangan perusahaan yang memiliki investasi atas entitas anak
sebagai berikut:

• Komposisi kelompok usaha.


• Kepentingan yang dimiliki oleh kepentingan nonpengendali
dalam aktivitas dan arus kas kelompok usaha.
• Sifat dan luas pembatasan signifikan atas kemampuan entitas
untuk mengakses atau menggunakan aset dan menyelesaikan
liabilitas kelompok usaha tersebut
• Sifat dan perubahan risiko yang terkait dengan kepentingannya
dalam eneitas terstruktur yang dikonsolidasi.
• Konsekuensi perubahan bagian kepemilikan dalam entitas
anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian.
• Konsekuensi hilangnya pengendalian atas entitas anak selama
periode pelaporan.

1.3. Perbandingan IFRS dan PSAK

 Entitas Asosiasi

Untuk investasi pada entitas asosiasi, terdapat beberapa


perbedaan sebagai berikut antara PSAK 15 Investasi pada
Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama dengan IAS 28
Investment in Associates and Joint Ventures:

• Organ pengatur yang diatur dalam PSAK menggunakan sistem


hukum untuk perseroan terbatas di Indonesia yaitu dewan direksi
dan dewan komisaris
• Dalam IAS 28, terdapat pengecualian bagi investor untuk tidak
menerapkan metode ekuitas atas investasinya pada entitas
asosiasi dan ventura bersama jika investor merupakan entitas
induk yang dikecualikan untuk tidak membuat laporan keuangan
konsolidasian. PSAK 15 tidak mengadopsi hal tersebut.
 Pengaturan Bersama

Untuk pengaturan bersama, terdapat beberapa perbedaan


sebagai berikut antara PSAK 66 Pengaturan Bersama dengan
IFRS 11 Joint Arrangements:
• Dalam IFRS 11 terdapat pembahasan pengaturan bersama tentang
referensi terhadap IFRS 9 Financial Instruments tidak diadopsi
karena Indonesia belum mengadopsi IFRS 9.
 Entitas Anak

Untuk investasi pada entitas anak, terdapat beberapa


perbedaan sebagai berikut antara PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian dengan IFRS 10 Consolidated Financial
Statements:

 Dalam IFRS 10 terdapat pengecualian bagi entitas induk


untuk tidak menyajikan laporan keuangan konsolidasian.
PSAK 65 tidak mengadopsi hal tersebut.
 Dalam IFRS 10 terdapat pembahasan laporan keuangan
konsolidasian tentang referensi terhadap IFRS 9
Financial Instruments tidak diadopsi karena Indonesia
belum mengadopsi IFRS 9.

Anda mungkin juga menyukai