Anda di halaman 1dari 9

SKILLS LAB III

ELEKTROKARDIOGRAM (EKG)
Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Joseph Partogi Sibarani, Yudi Andre Marpaung, Lenni Sihotang, Risma Doloksaribu

I. PENDAHULUAN
Dalam kurikulum berbasis kompetensi FK UHN, kegiatan Skills Lab akan dilaksanakan pada
sistem kardiovaskuler. Salah satu ketrampilan klinik yang menjadi kompetensi seorang dokter
adalah ketrampilan klinik yang akan diajarkan pada blok sistem kardiovaskuler ini, yaitu: cara
menggunakan alat EKG dan memahami gambaran EKG normal dari pasien.

II. TUJUAN
A. UMUM
Setelah mengikuti kegiatan skills lab EKG diharapkan mahasiswa/i menjadi terampil dalam
menggunakan alat EKG dan memahami gambaran EKG normal.
B. KHUSUS
1. Mahasiswa/i mampu memahami alat EKG, mekanisme kerja dan kegunaannya.
2. Mahasiswa/i mampu menentukan lokasi dan menempatkan elektroda-elektroda EKG pada
tubuh pasien
3. Mahasiswa/i mengetahui hal-hal yang dibaca pada gambaran EKG normal
4. Mahasiswa/i memahami bahwa EKG bukan alat untuk menegakkan diagnosis tetapi alat
yang dapat membantu untuk menegakkan diagnosis.

1. MEMAHAMI ALAT EKG


EKG adalah alat yang menghasilkan rekaman grafik dari arah, durasi, dan potensial listrik
yang dihasilkan oleh depolarisasi dan repolarisasi sistem konduksi ataupun miokardium.
Jantung merupakan otot tubuh yang mempunyai keistimewaan karena mempunyai sifat
membentuk impuls secara otomatis dan berkontraksi ritmis. Pembentukan impuls listrik terjadi di
dalam sistem konduksi jantung dan perangsangan serabut serabut otot sepanjang miokardium
mengakibatkan kontraksi jantung. Pembentukan dan penghantaran impuls listrik ini menimbulkan
arus listrik yang lemah yang menyebar melalui tubuh.
Impuls dari nodus SA merangsang sel-sel miokardium yang dalam keadaan relaksasi, dan
sebagai akibatnya terjadi gelombang depolarisasi yang menyebar ke seluruh sel. Di dalam sel
sekarang terjadi muatan listrik positif dan di luarnya bermuatan negatif. Gelombang depolarisasi
menyebar ke seluruh sel-sel otot jantung yang menyebabkan kontraksi pada kedua atrium dan
kedua ventrikel

2. Lead EKG
Lead EKG yang sering disebut dalam bahasa Indonesia sebagai ”sadapan” EKG dapat
diumpamakan sebagai 12 kamera yang melihat jantung dari 12 sudut pandang. Sudut pandang ini
terbagi pada garis horizontal dan vertikal terhadap jantung sehingga hampir menghasilkan
gambaran 3 dimensi pada jantung. Sudut pandang horizontal terhadap jantung sering disebut
sebagai precordial leads (V1 – V6), dan sudut pandang vertikal terhadap jantung sering disebut
sebagai limb leads (I-III, aVR, aVL, dan AVF)
Joseph Partogi Sibarani, 2012
Limb leads yang merupakan ”kamera” yang melihat jantung pada bidang vertikal dapat
kita lihat dengan besar sudut sebagai berikut ini.

2
Joseph Partogi Sibarani, 2012
Lead Angle Picture
Inferior Leads

Lead II +60o

Lead aVF +90o

Lead III +120o

Left Lateral Leads

Lead I +0o

Lead aVL -30o

Right-sided Leads

Lead aVR -150o

Table 1. The 6 Limb Leads

Precordial leads merupakan ”kamera” yang melihat jantung dari sisi horizontal, yang
terdiri atas lead V1 hingga V6

Table 2. Horizontal & Vertical View of the Heart

Lead View
Lead V2
Anterior side of the heart (mainly the anterior side of left
Lead V3
ventricle)
Lead V4
Lead I
Lead aVL
Left lateral side of the left ventricle
Lead V5
Lead V6
Lead II
Lead III Inferior side of the left ventricle
Lead aVF
Lead V1
The right ventricle
Lead aVR

3
Joseph Partogi Sibarani, 2012
Lokasi pemasangan elektroda:
Precordial Leads
1. Lead V1 : ICS 4 LSB
2. Lead V2 : ICS 4 RSB
3. Lead V3 : pertengahan garis yang menghubungkan V 2 dan V4.
4. Lead V4 : ICS 5 MCL
5. Lead V5 : ICS 5 linea aksilaris anterior sinistra.
6. Lead V6 : ICS 5 linea midaksilaris sinistra.

Limb Leads
1. Left arm: pergelangan tangan kiri
2. Right arm: pergelangan tangan kanan
3. Left foot: pergelangan kaki kiri
4. Right foot: pergelangan kaki kanan

3. Pembacaan Hasil Pemeriksaan EKG


Kertas EKG merupakan kertas grafik dengan garis horizontal dan vertikal yang jaraknya
1 mm (kotak kecil). Garis yang lebih tebal terdapat pada setiap 5 mm. Waktu yang diukur sepanjang
garis horizontal yaitu 1 mm = 0,04 detik sehingga 5 mm = 0,2 detik. Voltase diukur sepanjang garis
vertikal dan dinyatakan sebagai mV (10 mm = 1 mV).
Voltase defleksi ke atas di ukur dari bagian atas garis dasar (isoelektrik) sampai puncak
gelombang. Voltase defleksi negatif diukur dari garis dasar sampai titik terendah gelombang.

GAMBAR 5. KERTAS EKG

Metode ”10 Langkah Membaca EKG”


1. Standarisasi
2. Heart rate
3. Interval
4. Aksis QRS
5. Irama Jantung
6. AV block
7. Bundle branch block (hemiblock)
8. Preexcitation
9. Enlargement & hypertrophy
10. Coronary artery disease

4
Joseph Partogi Sibarani, 2012
Untuk skills lab mahasiswa maka yang harus dilatih dan dikuasai adalah langkah 1-5,
dimana langkah 6-10 merupakan gambaran patologis yang dapat dilihat melalui EKG.
1. Standarisasi
• 1mV = 10 mm (voltase pengukuran)
• 0.04 sec = 1 mm (kecepatan kertas)
2. Heart rate
Kecepatan denyut jantung/menit = 1500
Jarak R-R (kotak kecil)
Jika jarak R-R pada semua gambaran EKG sama maka iramanya teratur dan jika tidak sama
maka iramanya tidak teratur.
3. Interval & Segmen
• Interval QRS
• Interval P-R
• Interval Q-T
• Segmen S-T
4. Aksis QRS
Aksis jantung merupakan vektor arah konduksi depolarisasi yang terjadi pada sistem
konduksi otot jantung. Penilaian aksis jantung dilakukan terhadap depolarisasi ventrikel
karena ventrikel merupakan bagian yang paling besar dari jantung. Perubahan aksis jantung
dapat merupakan gambaran patologis yang terjadi pada jantung seperti pada left ventricle
hypertrophy.
Aksis Lead I Lead aVF
Normo-axis + +
Left axis deviation (LAD) + -
Right axis deviation (RAD) - +
Extreme right axis deviation (”no man’s land) - -

5. Irama Jantung
Irama sinus (normal):
• Setiap 1 gelombang QRS didahului 1 gelombang P
• PR interval normal dan konstan
• Jarak yang sama antara puncak gelombang R dengan gelombang R berikutnya
• Durasi QRS normal, Heart Rate = 60 – 100 x/menit

5
Joseph Partogi Sibarani, 2012

Normal Duration
No. Assesment Definitions Normal Axis Amplitude
Sec Small Boxes
1. Gelombang P Depolarisasi atrium. 0o – 90o < 3 mm < 0.11 < 3 mm
2. Gelombang QRS Depolarisasi ventrikel 0o – 90o Not less than 0.06 – 0.10 2 – 3 mm
• Gelombang Q 5 mm in Lead
merupakan gambaran II, and 9 mm
depolarisasi septal in Lead V3
dengan arah dari kiri ke and V4
kanan, dan amplitudo <
1 mm defleksi negatif
3. Gelombang T Repolarisasi ventrikel Positive < 5 mm in ---- ----
waves in all Limb leads,
leads with and <
positive R 10 mm in
waves precordial
leads
4. Interval P-R Durasi sejak dimulainya --- 0.12 – 0.20 3 – 5 mm
depolarisasi atrium sampai
dimulainya depolarisasi
ventrikel dan delay oleh
AV node
5. Segmen S-T Durasi sejak berakhirnya ---- Not elevated --- ---
depolarisasi ventrikel > 1 mm
hingga dimulainya Not
repolarisasi ventrikel depressed >
0.5 mm
6.. Interval Q-T Durasi sejak dimulainya ---- --- 0.32 – 0.40 8 - 10
depolarisasi ventrikel
hingga repolarisasi
ventrikel selesai

III.RANCANGAN ACARA PEMBELAJARAN


Waktu Aktivitas Belajar Mengajar Keterangan
20Introduksi
menit p Introduksi pada kelas besar : Nara sumber
Fianamnesis 1. Penjelasan tentang lokasi lead (sadapan), kertas,
dan gambaran EKG (10 menit).
2. Tanya jawab singkat hal yang belum jelas dari
EKG (10 menit).

10 menit Demonstrasi pada kelas besar oleh nara sumber de - Nara sumber
ngan simulasi pasien (mahasiswa).
Narasumber memperlihatkan cara pemasangan EKG
yang benar pada pasien.
1.Menanyakan identitas pasien.
2.Menanyakan keluhan utama dan keluhan tambahan
3.Menjelaskan alat EKG : kecepatan EKG, waktu,
voltase, kalibrasi.
4.Mendemonstrasikan cara pemasangan sadapan
EKG.
5.Membuat rekaman EKG.
6.Membaca dan memahami rekaman EKG (kecepatan
ventrikel, aksis, gelombang, interval, segmen).

20-30 menit Coaching : Mahasiswa/i dibagi menjadi kelompok Instruktur


kecil (1 kelompok terdiri dari 9 orang), melakukan Mahasiswa.
simulasi secara bergantian (2-3 orang) dengan
dibimbing oleh instruktur. Kepada mahasiswa/i
diberikan 1 kasus untuk dibuat dan dibaca EKG.
10 menit tiap Self Practice : Mahasiswa/i melakukan pembacaan Instruktur
mahasiswa/i EKG secara bergantian dari kasus simulasi yang Mahasiswa.
(+ 90 menit) diberikan dan diamati serta dinilai oleh instruktur
dengan menggunakan lembar pengamatan yang ada.

6
Joseph Partogi Sibarani, 2012
Pada akhir diskusi, instruktur memberikan
kesimpulan dari kasus tersebut.

IV. PEDOMAN INSTRUKTUR


1. Instruktur harus mengetahui dan menguasai EKG dari pasien yang ditampilkan.
2. Instruktur harus dapat membimbing dan mengarahkan mahasiswa/i.melakukan EKG yang
benar sesuai dengan kasus yang diberikan.
3. Instruktur harus dapat memberikan penilaian kepada mahasiswa/i.yang dibimbingnya
berdasarkan yang tercantum dalam lembar pengamatan.
4. Instruktur harus dapat menjelaskan kesimpulan akhir dari EKG pasien.

V. PELAKSANAAN
1. Setiap kegiatan ketrampilan klinis dilaksanakan dalam waktu + 150 menit.
2. Jadwal kegiatan disesuaikan dengan jadwal yang ditentukan untuk ketrampilan kli-
nis blok sistem kardiovaskuler.
3. Tempat pelaksanaan ruang skills lab.
4. Sarana yang diperlukan :
a. Alat audiovisual.
b. Materi audiovisual.
c. Pensil/pulpen.
d. Alat EKG dan perangkatnya.
e. Kertas EKG

VI. KEPUSTAKAAN
1. Khan, M. G. (2008). Rapid ECG Interpretation, 3rd Edition. Totowa, New Jersey:
Humana Press.
2. Thaler, M. S. (2010). Only EKG Book You'll Ever Need, 6th Edition. Lippincot Williams
& Wilkins.

VII. KASUS SIMULASI


Seorang pria C, usia 22 tahun, mahasiswa, datang ke suatu rumah sakit untuk pemeriksaan EKG
sebagai salah satu syarat untuk diterima menjadi karyawan suatu perusahaan.
Tugas.
Lakukanlah pemeriksaan, pembacaan dan kesimpulan hasil EKG.

7
Joseph Partogi Sibarani, 2012
VIII. LEMBAR PENGAMATAN
Pengamatan Keterangan
No Langkah Tugas
0 1 2
1. Menyapa dan memperkenalkan diri dengan
pasien/keluarganya
2. Meminta persetujuan pasien untuk dilakukan
pemeriksaan EKG
3. Memeriksa alat EKG dalam keadaan baik dan
berisi kertas EKG
4. Mengoleskan jelly ke lokasi-lokasi pemasangan
Elektroda.
5. Memasang elektroda-elektroda pada keempat
ekstremitas (4 elektroda) dan dinding dada (6
elektroda)
6. Menghubungkan elektroda-elektroda tersebut
dengan alat EKG.
7. Menghidupkan alat EKG dan membuat rekaman.
8. Mematikan alat EKG, membuka perangkat-
perangkatnya dan menyimpannya ke tempatnya
9. Membaca rekaman EKG

1. Standarisasi
1 mV = 10 mm
0.04 sec = 1 mm

2. Heart Rate (Lead II)


1500
Jarak antara 2 gelombang R-R (mm)

3. Interval & Segmen (Lead II)


• Interval QRS (durasi)
• Interval P-R (durasi)
• Interval Q-T (durasi)
• Segmen S-T (elevasi/depresi)

4. Aksis QRS
• Lead I : (+)/(-)
• Lead aVF : (+)/(-)
Tentukan aksis: ………

5. Irama jantung
• Setiap 1 gelombang QRS didahului 1
gelombang P
• PR interval normal dan konstan
• Jarak yang sama antara puncak
gelombang R dengan gelombang R
berikutnya
• Durasi QRS normal, Heart Rate = 60 –
100 x/menit

10. Membuat kesimpulan dari hasil rekaman EKG.

8
Joseph Partogi Sibarani, 2012
Catatan : 0 = mahasiswa tidak melakukan.
1 = mahasiswa melakukan, tetapi tidak/kurang sempurna.
2 = mahasiswa melakukan dengan sempurna

Score: ......... X 100% = Medan,.........................2012


Instruktor

(...........................................)

Anda mungkin juga menyukai