Anda di halaman 1dari 5

Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No.

2 (September 2018)

PIROLISIS PELEPAH KELAPA SAWIT UNTUK MENGHASILKAN FENOL


PADA ASAP CAIR
PALM MIDRIB PYROLYSIS TO PRODUCE PHENOL IN LIQUID SMOKE
Seri Maulina, Nurtahara, Fakhradila*
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater Kampus USU, Medan, 20155, Indonesia
*Email: fakhradila@gmail.com

Abstrak
Pelepah kelapa sawit merupakan limbah di perkebunan kelapa sawit yang mengandung senyawa
selulosa, hemiselulosa dan lignin. Pirolisis pelepah kelapa sawit akan menghasilkan fenol yang berasal
dari lignin. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan senyawa fenol sebagai fungsi dari
waktu dan suhu. Proses pirolisis dilakukan pada suhu 200 °C, 300 °C, 400 °C, 500 °C dan 600 °C
dengan variasi waktu pirolisis 30 menit, 60 menit dan 90 menit. Analisa dilakukan dengan
menggunakan Spektrofotometer UV-Visible. Dari penelitian diketahui bahwa kadar senyawa fenol
dalam asap cair meningkat seiring dengaan naiknya suhu dan waktu pirolisis. Kadar total fenol asap
cair tertinggi diperoleh pada suhu pirolisis 600 °C selama 90 menit, yaitu sebesar 17,966%.

Kata Kunci : pelepah kelapa sawit, fenol, asap cair, kandungan fenolik

Abstract
Palm midrib is a waste in oil palm plantations that containing cellulose, hemicellulose and lignin
compounds. Palm midrib pyrolysis will produce phenol derived from lignin. The purpose of this study
was to obtain phenol compounds as a function of time and temperature. The pyrolysis process was
carried out at 200 °C, 300 °C, 400 °C, 500 °C and 600 °C with variation of pyrolysis time of 30 minutes,
60 minutes and 90 minutes. The analysis was performed using UV-Visible Spectrophotometer. The
content of phenol compounds in liquid smoke increases with the rise of temperature and pyrolysis time.
The highest total phenol content in liquid smoke was obtained at 600 °C for 90 minutes pyrolysis, which
was 17.966%.

Keywords : palm midrib, phenol, liquid smoke, phenolic compound

Pendahuluan pembuatan asap cair yang memiliki nilai


Pelepah kelapa sawit merupakan limbah ekonomis lebih tinggi.
padat yang berasal dari perkebunan kelapa sawit. Asap cair dapat diproduksi dengan
Pada saat panen tandan buah segar, 1-2 helai metode pirolisis biomasa dan salah satu senyawa
pelepah kelapa sawit dipotong dengan tujuan yang terkandung di dalamnya adalah senyawa
memperlancar penyerbukan dan mempermudah fenolik dalam asap cairnya. Senyawa fenolik
panen berikutnya. Jumlah pelepah kelapa sawit yang terkandung di dalam asap cair yaitu
yang telah berproduksi dapat mencapai 40-50 senyawa fenol, 2-methoxy fenol, 2,6-dimethoxy
pelepah/pohon/tahun dengan bobot pelepah fenol, 1,2-benzenediol, 4 methyl catechol, dan 3-
sebesar 4,5 kg berat kering per pelepah. Dalam methoxy-1,2-benzenediol [4, 5, 7].
satu hektar perkebunan kelapa sawit
diperkirakan dapat menghasilkan 6,3 ton pelepah Teori
per tahun. Pelepah kelapa sawit termasuk Pirolisis adalah proses dekomposisi
kategori limbah basah (wet by-product) karena termal yang terjadi tanpa kehadiran oksigen
masih mengandung kadar air sekitar 75%, untuk mengkonversi biomassa menjadi arang
sehingga dapat rusak dengan cepat apabila tidak padat, cair (bio-oil) dan gas. Pirolisis dianggap
segera diproses [18]. sebagai proses yang dapat digunakan dalam
Pelepah kelapa sawit terdiri dari industri untuk mengkonversi biomassa [2, 17].
komponen lignoselulosa, seperti selulosa sebesar Setiap komponen dari lignoselulosa (selulosa,
34,89%, hemiselulosa sebesar 27,14% dan lignin hemiselulosa dan lignin) biomassa dipirolisis
sebesar 19,87% serta zat-zat ekstraktif [11, 13]. pada tingkatan yang berbeda dengan mekanisme
Dengan komposisi tersebut dan dengan jumlah yang berbeda. Hasil analisis TGA menunjukkan
pelepah yang dihasilkan cukup banyak, maka pirolisis hemiselulosa dan selulosa berlangsung
limbah pelepah sawit memiliki potensi yang cepat dengan kehilangan berat paling banyak
besar untuk dimanfaatkan sebagai bahan baku terjadi pada suhu 220-315 oC dan 315-400 oC.
Lignin paling sulit terdekomposisi dan

12
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 2 (September 2018)

kehilangan berat terjadi pada rentang suhu yang (berat d). Selanjutnya residu diabukan dan
panjang yaitu 160-900 oC [8]. Lignin terurai pada ditimbang (berat e).
rentang temperatur yang lebih luas dibandingkan
 100%  1
b-c
dengan selulosa dan hemiselulosa yang cepat Kadar hemiselulo sa 
a
terdegradasi dalam rentang suhu yang sempit.
 100%  2 
Karena terdapat kestabilan termal jelas dari c-d
Kadar selulosa 
lignin selama pirolisis [24]. a
Komponen-komponen penyusun asap cair
 100%  3
d-e
terdiri dari asam (2,8 % hingga 9,5 %), karbonil Kadar lignin 
(2,6 % hingga 4,0 %), dan senyawa fenolik (0,2 a
% hingga 2,9 %). Terdapat juga air (11 % hingga
92 %), tar (1 % hingga 7 %) serta senyawa Pembuatan Asap Cair
hidrokarbon polisiklis aromatis (HPA) seperti Pelepah kelapa sawit yang digunakan
benzopiren yang berbahaya bagi kesehatan sebagai bahan baku pada penelitian ini
karena bersifat karsinogen. Komponen asap cair merupakan limbah pelepah kelapa sawit yang
sangat bervariasi tergantung jenis kayu, umur, dipotong sebelum panen dilakukan. Pelepah
iklim dan jenis tanah [16]. tersebut diperkecil ukurannya hingga berbentuk
Kandungan fenol dan turunannya pada cacahan. Pengecilan ukuran partikel bahan baku
asap cair dipengaruhi oleh kandungan lignin dan dapat meningkatkan laju pemanasan, sehingga
temperatur pirolisis. Senyawa fenol dapat waktu yang diperlukan untuk mendapatkan asap
memperpanjang masa simpan produk asapan, cair lebih singkat.Pembuatan asap cair
disamping itu fenol memberikan cita rasa dan dilaksanakan di Laboratorium Mekanik, Fakultas
warna yang khas pada produk olahan [1, 15]. Teknik, Politeknik Negeri Medan. Sedangkan
Fenol merupakan unsur aktif yang memberikan analisis kandungan fenol asap cair dilaksanakan
efek sebagai antibakteri dan antimikroba pada di Laboratorium Ekologi, Fakultas Teknik,
asap cair. Senyawa ini berperan sebagai pemberi Universitas Sumatera Utara.
rasa dan antioksidan. Kandungan fenol yang Alat yang digunakan untuk membuat asap
tinggi memberikan indikasi yang sangat baik cair yaitu rangkaian reaktor pirolisis. Sedangkan
bahwa asap cair dapat digunakan sebagai bahan peralatan yang digunakan untuk analisis
pengawet dan menghambat kerusakan yang diantaranya adalah Spektrofotometer UV-
disebabkan oleh oksidasi lemak. Kualitas fenol Visible, neraca analitik, corong gelas, dan
pada kayu sangat bervariasi yaitu antara 10 – 200 peralatan penunjang analisis lainnya.
mg/kg [19, 25]. Pelepah kelapa sawit terlebih dahulu
diperkecil ukurannya kemudian dikeringkan
Metodologi Penelitian dibawah sinar matahari langsung dan dengan
Analisis Kadar Hemiselulosa, Selulosa dan bantuan pemanasan oven. Bahan baku yang
Lignin Pelepah Kelapa Sawit digunakan untuk setiap proses pirolisis adalah
Satu gram sampel kering (berat a) 500 gram. Bahan baku di pirolisis pada suhu 200
o
ditambahkan 150 mL H2O dan direfluk pada C, 300 oC, 400 oC, 500 oC dan 600 oC dengan
suhu 100 oC dengan water bath selama 1 jam. waktu pirolisis 30 menit, 60 menit, dan 90 menit.
Hasilnya disaring, residu dicuci dengan air panas
300 mL. Residu kemudian dikeringkan dengan Analisis Kuantitatif Kandungan Fenol
oven sampai beratnya konstan dan kemudian Analisa kuantitatif total senyawa fenol
ditimbang (berat b). Residu ditambah 150 mL dilakukan dengan metode folin-ciocalteu.
H2SO4 1 N, kemudian direfluk dengan water bath Sebanyak 30 mg sampel uji dilarutkan dalam 10
selama 1 jam pada suhu 100 oC. Hasilnya ml etanol. Sebanyak 0,5 ml larutan sampel uji
disaring dan dicuci sampai netral (300 mL) dan ditambahkan dengan 5 ml perekasi folin
residunya dikeringkan hingga beratnya konstan. cioceltaeu (1:10) dan 4 ml natrium karbonat 1 M.
Berat ditimbang (berat c). Residu kering Campuran dibiarkan selama 15 menit kemudian
ditambahkan 100 mL H2SO4 72% dan direndam absorbansi diukur menggunakan
pada suhu kamar selama 4 jam. Ditambahkan spektrofotometer UV-Vis pada panjang
150 mL H2SO4 1 N dan direfluk pada suhu 100 gelombang 701 nm. Pengukuran dilakukan
o
C dengan water bath selama 1 jam pada sebanyak tiga kali. Fenol total dihitung dengan
pendingin balik. Residu disaring dan dicuci menggunakan persamaan regresi linear dari
dengan H2O sampai netral (400 mL). Residu kurva kalibrasi asam galat yang telah diukur
kemudian dipanaskan dengan oven dengan suhu sebelumnya
100 oC sampai beratnya konstant dan ditimbang

13
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 2 (September 2018)

Hasil dan Pembahasan dihasilkan bersifat asam. Disamping itu kadar


Hasil Analisis Kadar Hemiselulosa, Selulosa fenol juga mempengaruhi pH [19]. Besarnya
dan Lignin Bahan Baku lignin yang terkonversi akan meningkatkan
Sebelum dilakukan proses pirolisis, kadar fenol asap cair sehingga kualitasnya
terlebih dahulu ditentukan kandungan sebagai pengawet menjadi lebih baik
hemiselulosa, selulosa, dan lignin yang ada
dalam pelepah kelapa sawit. Tujuannya adalah Analisis Kadar Total Fenol Asap Cair
untuk mengetahui seberapa banyak komponen Senyawa fenol berperan sebagai
tersebut di dalam bahan baku sehingga nantinya antioksidan sehingga dapat memperpanjang
dapat diketahui berapa banyak komponen yang masa simpan produk. Analisis kadar fenol asap
terdekomposisi pada proses pirolisis. Hasil cair dari cacahan pelepah kelapa sawit dilakukan
pengujian kandungan hemiselulosa, selulosa, menggunakan Spektrofotometer UV-Visible
dan lignin pada pelepah kelapa sawit dapat pada panjang gelombang 701 nm. Panjang
dilihat pada Tabel 1. gelombang yang dipilih adalah panjang
gelombang dengan absorbansi maksimal.
Tabel 1. Kandungan Hemiselulosa, Selulosa, dan Pengukuran yang dilakukan pada panjang
Lignin pada Pelepah Kelapa Sawit
gelombang yang maksimal akan menguntungkan
Komponen Kadar (%) karena dapat menghasilkan linearitas antara
Hemiselulosa 28,43 konsentrasi dan absorbansi pengukuran,
memberikan sensitivitas pengukuran yang tinggi
Selulosa 26,47 dan mengurangi kesalahan pada saat pengukuran
Lignin 17,65 ulang. Hasil analisis fenol dalam asap cair hasil
pirolisis cacahan pelepah kelapa sawit dapat
dilihat pada Gambar 1.
Tabel 1 menunjukkan bahwa pelepah
kelapa sawit berpotensi sebagai bahan baku
pembuatan asap cair yang memiliki banyak 20 200 o200
Suhu C
manfaat melalui proses pirolisis karena 18 300 o300
Suhu C
400 o400
Suhu C
Kadar Total Fenol (%)

mengandung kadar hemiselulosa, selulosa dan 16


lignin yang cukup tinggi. 14 500 o500
Suhu C
Dari Tabel 1 dapat dilihat adanya Suhu
600 o600
C
12
perbedaan persentase lignin dalam pelepah 10
kelapa sawit. Hal ini dikarenakan lignin tidak 8
tersebar secara merata pada keseluruhan kayu 6
berdasarkan letak ketinggiannya. Kandungan 4
lignin tertinggi terdapat pada bagian pangkal dan 2
terendah terdapat pada bagian ujung kayu [20]. 0
Berdasarkan penelitian sebelumnya 30 60 90
bahwa pelepah kelapa sawit mengandung Waktu (menit)
selulosa 31,7 %, hemiselulosa 33,9 %, dan lignin
17,4 % [22]. Sedangkan kandungan pelepah
kelapa sawit yang di peroleh dari penelitian ini Gambar 1. Pengaruh Waktu dan Suhu Pirolisis
mengandung selulosa 25,36 %, hemiselulosa terhadap Kadar Total Fenol Asap Cair
24,96 % dan lignin 16,96 %. Perbedaan ini dapat Gambar 1 menunjukkan nilai kadar total
disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya fenol asap cair yang dihasilkan dari pirolisis
faktor umur tanam dan tempat tumbuh kelapa pelepah kelapa sawit. Kadar total fenol asap cair
sawit. Proses pirolisis senyawa hemiselulosa, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
selulosa dan lignin akan menghasilkan asap cair suhu dan waktu pirolisis.
yang sangat sesuai untuk proses lanjut. Pada Secara umum kadar total fenol akan
proses pirolisis, komposisi produk akhir sangat meningkat dengan kenaikan suhu pada waktu
bergantung pada kondisi bahan baku dan kondisi pirolisis yang konstan. Demikian juga halnya
proses pirolisis [6]. dengan kenaikan waktu pada suhu pirolisis yang
Pirolisis lignin akan menghasilkan konstan. Penggunaan suhu tinggi pada proses
senyawa fenolik seperti fenol, guaiakol, siringol pirolisis akan meningkatkan kandungan senyawa
bersama dengan homolog dan derivatnya [10]. fenolik dalam asap cair [3]. Selain suhu, waktu
Senyawa asam yang ada didalam asap cair pirolisis juga mempengaruhi kadar total fenol
sebagian besar adalah asam asetat dan asam yang dihasilkan. Hal ini disebabkan semakin
lainnya sehingga menyebabkan asap cair yang lama waktu pirolisis maka kontak antara panas

14
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 2 (September 2018)

dengan komponen penyusun bahan baku yang Pada penelitian ini kadar total fenol asap
akan diuraikan akan lebih lama [7] sehingga cair tertinggi diperoleh pada suhu 600 oC dan
semakin banyak komponen bahan baku, dalam waktu pirolisis selama 90 menit sebesar 17,966
hal ini lignin, yang teruraikan. %. Sedangkan kadar total fenol asap cair
Namun dapat dilihat kurva pada suhu 600 terendah diperoleh pada suhu 200 oC dengan
o
C terjadi peningkatan kadar total fenol yang waktu pirolisis selama 30 menit sebesar 3,349 %.
signifikan. Kadar total fenol dalam asap cair
dipengaruhi oleh kandungan lignin bahan dan Kesimpulan
suhu pirolisis. Lignin sangat stabil dan sukar Pelepah kelapa sawit memiliki kadar
terdekomposisi karena memiliki struktur yang hemiselulosa, selulosa dan lignin sebesar 24,96;
kompleks sehingga baru akan terurai pada suhu 25,36 dan 16,96%. Suhu dan waktu pirolisis
tinggi [21]. Lignin terdekomposisi secara mempengaruhi kadar total fenol dalam asap cair
maksimal membentuk senyawa fenolik dan yang diperoleh, dimana kenaikan suhu dan waktu
turunannya pada suhu 650 oC [9]. Selain itu pada akan meningkatkan kadar total fenol asap cair.
suhu di atas 400 oC, lignin mengalami proses Kadar total fenol tertinggi diperoleh pada suhu
pirolisis sekunder sehingga akan terbentuk pirolisis 600 oC selama 90 menit, yaitu sebesar
senyawa fenol yang semakin banyak [12]. Kadar 17,966 %. Suhu pirolisis yang tinggi
total fenol pada asap cair yang diperoleh dari memberikan energi yang lebih besar untuk
penelitian sebelumnya dengan bahan baku mendegradasi lignin dalam pelepah kelapa sawit
tempurung nyamplung pada kondisi operasi 200- dan waktu pirolisis yang semakin lama
500 oC selama 5-7 jam yaitu berkisar antara 0,66- meningkatkan kontak antara panas dengan lignin
4,19 % [21]. Sedangkan kandungan kadar total sehingga meningkatkan kadar total fenol dalam
fenol yang diperoleh dari penelitian ini berkisar asap cair.
antara 3,34-17,96 %.
Kadar total fenol asap cair yang diperoleh Daftar Pustaka
dari pirolisis pelepah kelapa sawit lebih banyak [1] A. Akbar, R. Paindoman, P. Coniwati,
daripada kadar total fenol yang diperoleh dari Pengaruh Variabel Waktu dan
pirolisis tempurung nyamplung. Hal ini dapat Temperatur terhadap Pembuatan Asap
disebabkan oleh banyak faktor antara lain bahan Cair dari Limbah Kayu Pelawan
baku yang digunakan lebih banyak. Faktor (Cyanometra cauliflora), Jurnal Teknik
lainnya adalah temperatur pirolisis yang Kimia (2013) No.1, Vol. 19.
digunakan pada penelitian ini lebih optimal [2] A. Demirbas. Biomass Resource
sehingga kandungan lignin pada bahan baku Facilities and Biomass Conversion
lebih efektif terurai secara sempurna. Processing for Fuels and Chemicals,
Pirolisis lignin menyebabkan Energy Convers Manage, 42 (2001).
terdegradasinya makromolekul lignin sehingga [3] D. Ardilla, Tamrin, B. Wirjosentono,
terbentuk senyawa fenolik seperti fenol, 4-vinil Eddyanto, dan M. S. Siregar,
fenol, 2-metoksi-4-vinil fenol, dan 2,6- Determination of Phenol Content of
dimetoksi-fenol [14]. Jumlah fenol, Liquid Smoke of Palm Oil Shell:
methoxyphenols, dimethylphenols dan etilfenol Characterization by Using Gas
relatif meningkat terhadap peningkatan suhu Chromatography- Mass Spectra and
pembakaran selama pirolisis kayu. Degradasi Fourier Transformed Infra Red,
termal lignin cukup penting karena Chemistry and Material Research (2015)
menyebabkan pembentukan fenol seperti Vol. 7 No. 4, ISSN 2224-3224 (Print)
guaiakol (2-methoxyphenol) dan syringol (2,6-di ISSN 2225-0956 (Online).
methoxy phenol) dan ester fenolik, bersama [4] D. K. Essumang, D. K. Dodoo dan J. K.
dengan senyawa terkaitnya dari rantai samping Adjei, Polycyclic Aromatic Hydrocarbon
metil, etil, propil, vinil, alil, dan propenil. (PAH) Contamination in Smoke-Cured
Degradasi lignin selama pirolisis menyebabkan Fish Products, Jurnal of Food
pembentukan turunan guaiakol, misalnya asam Composition and Analysis 27 (2012).
ferulic, atau turunan syringol, misalnya asam [5] E. Noor, C. Luditama dan G. Pari, Isolasi
sinapik. Pirolisis awal lignin terjadi dengan dan Pemurnian Asap Cair Berbahan
pembelahan pada cincin furan dan pirena Dasar Tempurung dan Sabut Kelapa
heterosiklik, dan ikatan eter dan kemudian secara Pirolisisdan Distilasi, Prosiding
menghasilkan guaiakol, yang selanjutnya dapat Konferensi Nasional Kelapa VIII, 2009.
terdegradasi membentuk fenol dan kresols. [6] Fachrizal, Studi Pemanfaatan Gelombang
Senyawa ini berfungsi sebagai perasa dan Mikro pada Pengembangan Teknologi
antioksidan pada asap cair [23].

15
Jurnal Teknik Kimia USU, Vol. 7, No. 2 (September 2018)

Pirolisis Biomassa, Jurnal Ilmiah for solid waste - a waste manager’s guide,
Teknologi Energi (2013) Vol. 1 No. 16. Proceeding of the 22nd international
[7] F. Swastawati, T. W. Agustini, Y. conference on solid waste management
Darmanto, dan E. N. Dewi, Liquid Smoke and technology, Philadelphia, USA,
Performance Of Lamtoro Wood And 2007.
Corn Cob. Journal of Coastal [18] R. Widiastuti dan D. K. Syahbana, Serat
Development (2010), Vol. 10, No. 3, Pelepah Kelapa Sawit (SEPAWIT) Untuk
ISSN: 1410-5217. Bahan Baku Produk Kerajinan, Prosiding
[8] H. Yang, R. Yan, H. Chen, D. H. Lee dan Seminar Nasional 4th UNS SME’s
C. Zheng, Characteristic Of Summit & Awards “Sinergitas
Hemicellulose, Cellulose And Lignin Pengembangan UMKM dalam Era
Pyrolisis, Fuel 86 (2007). Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA)’,
[9] H. Zhang, R. Xiao, J. Nie, Catalytic 2015.
Pyrolysis of Black-Liquor Lignin by Co- [19] S. P. A. Anggraini dan S. Yuniningsih,
feeding with Different Plastics in a Utilization Of Various Types Of
Fluidized Bed Reactor, Bioresour Agricultural Waste Became Liquid
Technol 192 (2015) Smoke Using Pyrolisis Process, Chemical
doi:10.1016/j.biortech.2015.05.040. and Process Engineering Research (2014)
[10] J. M. Lingbeck, P. Cordero, C. A. Vol. 28, ISSN : 2224-746.
O’Bryan, M. G. Johnson, S. C. Ricke dan [20] Supartini, Komponen Kimia Kayu
P. G. Crandall, Functionality Of Liquid Meranti Kuning (Shorea macrobalanos),
Smoke As An All-natural Antimicrobial Jurnal Penelitian DIPTEROKARPA
In Food Preservation, Meat Science 97 (2009) Vol.3. No.1.
(2014). [21] S. Wibowo, Karakteristik Asap Cair
[11] L. S. Hong, D. Ibrahim dan I. C. Omar, Tempurung Nyamplung, Jurnal
Oil Palm Frond for the Production of Penelitian Hasil Hutan (2012) Vol. 30,
Bioethanol, International Journal of No. 3, ISSN : 0216-4329 .
Biochemistry and Biotechnology (2012) [22] S. Yuniningsih dan S. P. A. Anggraini,
Vol. 1 (1). Characterization of Liquid Smoke from
[12] T. Nakamura, H. Kawamoto, S. Saka, Coconut Shell to Be Applicated as Safe
Pyrolysis Behavior of Japanese Cedar Food Preservatives for Human Health,
Wood Lignin Studied with Various Journal of Agriculture and Food
Model Dimers, J Anal Appl Pyrolysis 81 Technology (2013) Vol. 3 No. 2, ISSN
(2008). 2090-424X.
[13] Padil dan Yelmida, Produksi [23] W. C. Sung, M. Stone dan F. M. Sun,
Nitroselulosa Sebagai Bahan Baku Analysis of Volatile Constituents of
Propelan Yang Berbasis Limbah Padat Different Temperature Rice Hulls Liquid
Sawit, Laporan Penelitian Hibah Smoke, Chia-nan Annual Bulletin (2007)
Penelitian Stranas Batch II, Universitas Vol. 33.
Riau, 2009. [24] Y. Chhiti dan M. Kemiha, Thermal
[14] P. R. Patwardhan, R. C. Brown, B. H. Conversion of Biomass, Pyrolysis and
Shanks, Understanding the fast Pyrolysis Gasification : A Review, The
of Lignin. Chemsuschem 4 (2011). International Journal of Engineering and
doi:10.1002/cssc.201100133. Science (2013) Vol. 2m Issue 3, ISSN
[15] R. Aiditra, B. Cahyono dan F. 2319 -1813, ISBN 2319 – 1805.
Swastawati, Identifikasi Komponen [25] Z. F. Fachraniah dan Z. Rahmi,
Penyusun Asap Cair dari Ampas Sagu dan Peningkatan Kualitas Asap Cair dengan
Kulit Batang Tanaman Sagu (Metroxylon Distilasi, Journal of Science and
sagu Rottb) serta Penentuan Senyawa Technology (2009) Vol.7 No. 14, ISSN
Fenolat Total dan Aktivitas Antioksidan, 1693-248X.
Chem Info (2013) Vol. 1, No. 1.
[16] Ratnawati dan S. Hartanto, Pengaruh
Suhu Pirolisis Cangkang Sawit terhadap
Kuantitas dan Kualitas Asap Cair, Jurnal
Sains Materi Indonesi (2010) Vol. 12 (1),
ISSN 1411 – 1098.
[17] R. Marsh, S. Hewlett, T. Griffiths and K.
Williams, Advanced thermal treatment

16

Anda mungkin juga menyukai