Coronavirus Vs UMKM v8
Coronavirus Vs UMKM v8
CORONAVIRUS
VS.
UMKM
JACKY MUSSRY
President, ICSB Indonesia
ARDHI RIDWANSYAH
Vice Secretary General, ICSB Indonesia
RIFELDO MEIZA
Senior Business Analyst, MarkPlus Institute
STORM
DECLINING
(Surviving)
WINDFALL
GROWING
SHORT-TERM LONG-TERM
Cepat
dalam mengeksekusi skema-skema tersebut di lapangan. Terkait hal
ini maka kelima skema yang telah dipersiapkan tampaknya telah
cukup sesuai, namun kecepatan eksekusi diperkirakan masih akan
merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah. Oleh karena itu
kecepatan eksekusi yang disertai pengawasan ketat dan koordinasi
yang baik di lapangan perlu mendapat perhatian Pemerintah karena
Kecepatan Eksekusi
hal inilah yang masih berada dalam rentang kendalinya (Gambar 2).
Sedangkan pada sisi pengusaha MKM terdapat dua hal yang bisa
membuat mereka mengatasi tekanan krisis saat ini, yaitu tingkat
kewirausahaan dan profesionalisme. Dua hal ini tidak dapat dikontrol
oleh Pemerintah sehingga sangat tergantung dari para pengusaha
itu sendiri. Sayang sekali saat ini sebagian UMKM diperkirakan
pola pikir kewirausahaannya masih belum begitu kuat dan aspek
profesionalisme yang dimiliki juga masih belum terlalu tinggi. Hal
ini sekaligus menyarankan bahwa penyelamatan sektor UMKM
Indonesia di saat krisis seperti sekarang ini memang haruslah
government-led atau didorong oleh Pemerintah (Gambar 3).
Semangat kewirusahaan (entrepreneurship) merupakan aspek
yang esensial bagi para pelaku usaha. Semangat kewirausahaan inilah
yang menjadi salah satu modal bagi para pengusaha MKM untuk Lambat
dapat bertahan pada masa krisis (surviving/servicing), setelah itu
mempersiapkan strategi untuk menghadapi era baru setelah krisis Tidak Kesesuaian Sangat
berlalu (preparing), dan akhirnya bisa kembali beraksi saat kondisi sesuai Skema sesuai
telah pulih kembali (actualizing). Dalam tulisan ini, pembasahan
selanjutnya akan difokuskan pada aspek kewirausahaan ini.
Gambar 2:
Kesesuaian Skema dan Kecepatan Eksekusi Pemerintah
Rendah
Gambar 3:
Kewirausahaan dan Profesionalisme UMKM PRODUKTIVITAS KREATIVITAS
(PRODUCTIVITY) (CREATIVITY)
Gambar 4:
KEWIRAUSAHAAN DALAM
MENGHADAPI KRISIS
Semangat kewirausahaan merupakan aspek terpenting. Dengan
memiliki semangat ini, pengusaha MKM akan mempunyai
kecenderungan yang lebih besar untuk memicu bergeraknya
Dalam kondisi apa pun, penting bagi para pengusaha MKM untuk dua aspek penting lainnya, yaitu: kreativitas dan produktivitas.
memperkuat 3 elemen utama berikut ini: kewirausahaan, kreativitas, Sementara itu, harus ada keseimbangan yang jelas antara kreativitas
dan produktivitas (Gambar 4). dan produktivitas. Kreativitas harus dapat dieksekusi dan
menghasilkan suatu produktivitas dan pada sisi lain sebagian hasil
Kewirausahaan sebagai Pendorong Utama produktivitas juga harus diinvestasikan kembali kedalam kreativitas.
Pada dasarnya, seorang pengusaha MKM adalah wirausahawan. Kewirausahaan dan Kreativitas untuk
Oleh sebab itu terdapat tiga prinsip yang harus dipahami dan dimiliki Bertahan di Saat Krisis
oleh seorang wirausahawan sejati, terutama dalam menghadapi krisis
sebagai berikut: Di masa krisis, kreativitas dalam menjalankan bisnis merupakan
keharusan bagi setiap pengusaha MKM. Terutama saat menghadapi
• Melihat peluang di balik ancaman keterbatasan ruang gerak, mulai dari sisi operasional hingga
Alih-alih hanya merasa pesimis dan disibukkan dengan ancaman pemasaran. Dengan dorongan semangat kewirausahaan, seorang
yang mungkin terjadi, seorang pengusaha MKM perlu mencari pengusaha MKM dapat mempergunakan kreativitasnya untuk
peluang yang dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan bisnis di mengidentifikasi sasaran pasar baru, peluang produk baru, cara
masa krisis. menjual baru, maupun cara berpromosi baru yang relevan dengan
kondisi krisis saat ini.
• Berani mengambil risiko Contoh suatu kreativitas dapat kita lihat dari sebuah UMKM
Seorang pengusaha MKM perlu mengkalkulasi berbagai opsi yang restoran di Bandung, “Si Jagur” milik Eka Sopian yang biasanya
ada, memilihnya, serta berani mengambil risiko yang terkalkulasi menjual ayam penyet. Karena adanya kebijakan pembatasan sosial,
(bukan berspekulasi) untuk mengambil langkah baru dalam bisnis. Eka beralih menjual produknya dalam bentuk makanan beku (frozen
Dalam menghadapi ketidakpastian saat ini, pengusaha MKM perlu food). Ia mengubah bisnisnya dari restoran/kuliner (culinary)
tetap berani mengambil keputusan. menjadi bisnis pemrosesan makanan (food processing). Selain itu,
ia juga membuat produknya dapat dibeli secara daring. Beberapa
• Menginisiasi kolaborasi UMKM makanan dan minuman lain seperti “Ayam Geprek Crisbar”
Untuk mampu mendapatkan akses sumber daya, peluang baru, hingga rumah makan Padang “Pagi Sore” juga mulai menghadirkan
dan mengambil langkah baru, seorang pengusaha MKM perlu paket “Traktir Driver”, yakni paket khusus yang dapat dibeli oleh
berkolaborasi dengan pihak yang mampu memberi nilai tambah. konsumen untuk diberikan kepada pengemudi ojek daring sebagai
Krisis ini tidak bisa dihadapi seorang diri. bentuk rasa kepedulian sosial.
TINGGI
• Fokus pada sumber daya merek
yang dimiliki (resource- • Fokus yang seimbang
Kewirausahaan dan Produktivitas untuk based view) pada sumber daya dan
KAPABILITAS PRODUKSI
Bertahan di Saat Krisis • Mengandalkan skala kondisi pasar
ekonomis (economies of • Kombinasi dari skala dan
scale) lingkup ekonomis
Pengusaha MKM sesungguhnya mengelola sebuah organisasi
bisnis, bukan lembaga nirlaba. Oleh sebab itu, produktivitas perlu
diukur dan dimaksimalkan. Seluruh sumber daya yang dikeluarkan
baik berupa uang, tenaga, maupun waktu perlu dipertimbangkan
PERINTIS PEDAGANG
hasilnya bagi bisnis. Di masa krisis, produktivitas ini semakin penting (BEGINNER) (TRADER)
untuk diperhatikan.
Seluruh sumber daya yang dimiliki perlu dioptimalkan • Unggul dalam manajemen
• Tidak memiliki fokus yang pelanggan
RENDAH
pemanfaatannya selama krisis, tentu dengan tetap memperhatikan jelas • Fokus pada kebutuhan
aspek kesehatan dan keselamatan. Contohnya, sebuah klinik • Masih bersifat coba-coba pasar (market-based view)
kecantikan di Semarang mengalihkan fungsi tenaga ahlinya untuk • Skala dan lingkup • Mengandalkan lingkup
melayani konsultasi pelanggan secara daring menggunakan media ekonomis kecil ekonomis (economies of
online chatting seperti WhatsApp. scope)
Sebaliknya, pengusaha MKM juga perlu melakukan efisiensi
apabila terdapat sumber daya yang tidak bisa dimanfaatkan secara
optimal. Sebuah UMKM fesyen di Bandung menutup sementara
cabangnya untuk mengurangi biaya tetap dan memfokuskan usaha RENDAH TINGGI
pada kanal penjualan daring. UMKM makanan dan minuman ORIENTASI PASAR
mengurangi varian menu yang dijual agar bisa menghemat bahan
Gambar 5:
baku. Kuadran Kewirausahaan
Jadi, pengusaha MKM tidak hanya perlu memastikan sumber daya
yang digunakan efektif membuahkan hasil bagi bisnis, tetapi juga
perlu memotong pengeluaran yang tidak mendesak sehingga bisnis Perintis
semakin efisien.
Kuadran pertama disebut dengan perintis (beginner). Pengusaha
MKM yang masuk dalam kuadran ini biasanya baru memulai sebuah
KUADRAN
usaha atau baru belajar untuk menjadi pengusaha. Kelompok ini
memiliki kapabilitas produksi yang rendah dan belum mencapai skala
KEWIRAUSAHAAN
ekonomis (economies of scale) dan lingkup ekonomis (economies
of scope) yang mencukupi. Selain itu kelompok ini juga belum
berkembang orientasi pasarnya sehingga berbagai kategori dan/atau
Dalam praktiknya, setiap pengusaha MKM memiliki varian produknya cenderung bersifat coba-coba (trial and error)
keunggulannya masing-masing. Dengan memahami keunggulannya ketika ditawarkan ke pasar. Hal ini membuka tingginya kemungkinan
tersebut mereka akan lebih mudah untuk mengembangkan bisnisnya kegagalan produk di pasar.
serta menyiapkan strategi dalam menghadapi krisis ini. Seorang Belum ada keunggulan tertentu yang dimiliki oleh pengusaha
pengusaha MKM dapat memfokuskan perhatiannya pada dua hal, MKM di kuadran ini karena cenderung masih menjajaki segala
yaitu kapabilitas produksi (production capability) dan orientasi peluang yang ada dan masih mencari-cari bentuk bisnis yang sesuai
pasar (market orientation). sehingga masih belum jelas apa fokusnya.
Kapabilitas produksi, mengacu pada kemampuan berdasarkan Pada situasi krisis, kelompok ini termasuk yang paling rentan.
kreativitas dari seorang pengusaha MKM dalam menghasilkan Penurunan penjualan akan sangat terasa dan bisa menyebabkan
produk baik berupa barang atau jasa dengan mempergunakan terhentinya bisnis yang baru dirintis. Dalam kondisi seperti ini
berbagai sumber daya (baik wujud maupun nirwujud) yang banyak yang tidak tahu harus berbuat apa dan akhirnya pasrah pada
dimilikinya. Sedangkan orientasi pasar adalah kemampuan untuk keadaan serta semata mengharapkan adanya bantuan.
memahami lingkungan bisnis berdasarkan berbagai informasi
mengenai pasar terkait pesaing dan preferensi pelanggan kemudian Produsen
mengkoordinasikan dan memanfaatkan segala sumber daya yang
dimilikinya untuk merespon pasar dengan produk dan layanan yang Kuadran kedua adalah produsen (producer). Mereka adalah
dapat memenuhi harapan pasar. wirausahawan yang memiliki kapabilitas mumpuni dalam
Berdasarkan kedua dimensi tersebut kita dapat membagi memproduksi barang atau jasa. Kapabilitas ini juga didukung
pengusaha MKM menjadi empat kategori, yaitu: perintis, produsen, oleh salah satu kapabilitas pemasaran yaitu manajemen produk
pedagang, dan pebisnis (Gambar 5). Dengan memahami di mana (product management) yang mencakup proses mendapatkan ide,
posisi seorang pengusaha MKM dalam kuadran ini maka diharapkan pengembangan produk baru, melakukan pengendalian mutu dengan
dapat membantu pengusaha tersebut dalam menghadapi berbagai standar tertentu hingga produk akhir yang layak masuk ke tahap
tantangan baik di masa krisis seperti sekarang ini maupun pasca- komersialisasi dan dapat diterima oleh pasar.
krisis. Mereka yang ada dalam kuadran ini fokus mengembangkan
produk yang memang bisa mereka buat berdasarkan ketersediaan
STRATEGI PENGUSAHA
Dapat dilihat bahwa kelemahan wirausahawan yang masuk
dalam kuadran ini adalah dari sisi kemampuan beradaptasi yang
MKM MENGHADAPI
sejalan dengan perubahan pasar karena mereka memiliki orientasi
pasar yang relatif rendah (low market orientation). Dalam masa
KRISIS
krisis, produsen cenderung kurang memiliki fleksibilitas dalam
menggunakan kemampuan inti (core competencies) mereka.
Keahlian yang sangat spesifik berpotensi membuat wirausaha pada
kuadran ini kurang mudah dalam beradaptasi dengan kondisi pasar Dalam menghadapi krisis ini, para pengusaha MKM perlu
dan apabila terjadi perubahan kondisi pasar maka akan berpotensi menemukan strategi-strategi baru yang lebih kreatif. Krisis ini
pada penurunan bisnisnya. merupakan situasi luar biasa yang membutuhkan pendekatan luar
biasa pula. Berikut ini rekomendasi beberapa strategi kreatif dari sisi
Pedagang manajemen pelanggan, manajemen produk, serta manajemen merek
(Tabel 2).
Kuadran ketiga adalah pedagang (trader). Para pedagang Para pengusaha MKM di setiap kuadran (perintis, produsen,
memiliki keahlian dalam membaca pergerakan pasar (high pedagang, dan pebisnis) perlu memfokuskan diri pada strategi yang
market orientation). Bisnis yang mereka jalankan didasarkan relevan, misalnya produsen perlu memberikan perhatian lebih besar
pada kemampuan untuk memahami kondisi pasar (market-based pada manajemen produk. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa
view), segera memenuhi apa yang diinginkan oleh pasar, serta strategi-strategi lain pun bisa diadopsi. Khusus untuk para pengusaha
kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan (customer MKM perintis, inilah waktunya bagi mereka untuk menentukan
management). Selain itu, mereka mampu menawarkan beragam keunggulan yang ingin dikembangkan—apakah dari sisi kemampuan
barang atau jasa—yang biasanya dipasok oleh beberapa produsen— produksi (sebagai produsen) atau dari sisi kemampuan dalam
sesuai dengan permintaan pasar sehingga dapat mencapai kondisi memahami dan melayani pasar (sebagai pedagang) atau bahkan
lingkup ekonomis (economies of scope) yang cukup baik. Contoh keduanya sekaligus seperti pebisnis?
pedagang adalah toko oleh-oleh yang menjual beragam makanan
dan kerajinan khas suatu daerah dimana berbagai produk yang dijual 1. Manajemen Pelanggan di Masa Krisis
tidak mereka buat sendiri.
Krisis saat ini bisa memberikan dampak yang beragam pada Kenali dan obati keraguan pelanggan
pedagang, tergantung varian produk yang mereka tawarkan.
Bisnis para pedagang dapat mengalami penurunan apabila terjadi Krisis yang terjadi saat ini membuat banyak pelanggan menunda
penurunan permintaan terhadap produk yang biasa mereka tawarkan atau bahkan membatalkan pembelian. Hal tersebut bisa terjadi
atau jika rekanan bisnis yang memasok produk kepada mereka karena ada keraguan yang membuat mereka tidak jadi membeli.
mengalami hambatan produksi. Untuk itu, para pengusaha MKM perlu memahami apa saja yang bisa
menyebabkan keraguan pelanggan. Selanjutnya, keraguan tersebut
Pebisnis perlu diobati dengan segera.
Sebuah toko kue membuat pengumuman menarik kepada
Terakhir, pada kuadran keempat, adalah kelompok pengusaha pelanggan di laman website-nya. Toko tersebut menjelaskan bahwa
MKM yang disebut sebagai pebisnis (business person). proses pembuatan kue dilakukan dengan memperhatikan aspek-
Wirausahawan pada kuadran ini memiliki kapabilitas produksi yang aspek kesehatan. Kebersihan dapur dan peralatannya pun selalu
tinggi (high production capability) sekaligus kuat orientasi pasarnya mereka jaga. Tidak hanya itu, mereka juga menjelaskan bahwa tidak
(strong market orientation). Mereka bisa menyeimbangkan antara ada bukti tentang penyebaran virus COVID-19 melalui makanan.
sumber daya yang mereka miliki (resource-based view) dengan Pengumuman semacam ini bertujuan untuk mengobati keraguan
berbagai kesempatan yang ada di pasar (market-based view). pembeli yang ingin melakukan pemesanan.
Pebisnis juga memiliki kemampuan dalam manajemen pelanggan
(customer management) dan manajemen produk (product Temukan peluang pelanggan baru
management) secara seimbang yang dapat membuat bisnis
mereka berkembang lebih kuat dibanding dengan tiga kelompok Pandemi ini menyebabkan terjadinya perubahan perilaku
wirausahawan lainnya. Selain itu, umumnya mereka telah lengkap pelanggan secara masal. Salah satunya, hampir semua orang
memiliki kapabilitas pemasaran ketiga yaitu pengelolaan merek sekarang terpaksa menghabiskan waktunya di rumah. Orang tua yang
FOKUS STRATEGI
Perintis
Produsen
Pedagang
Pebisnis
Tabel 2:
Opsi Fokus Strategi
dulunya sibuk di kantor sekarang lebih banyak di rumah. Anak-anak paket-paket lauk siap saji sesuai dengan jumlah anggota keluarga.
pun sementara ini tidak lagi pergi ke sekolah. Kondisi semacam Dengan paket semacam ini, pelanggan yang rata-rata adalah keluarga
ini bisa menjadi peluang bagi para pengusaha MKM. Orang-orang bisa menyesuaikan pesanan dengan kebutuhan mereka.
yang sekarang menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah ini
berpeluang untuk menjadi pelanggan baru. Ciptakan produk baru dengan sumber daya lama
Seorang pengusaha MKM di Bali memutuskan untuk menjual
telur dengan cara berkeliling menggunakan sepeda motor dari Adakalanya pengusaha MKM perlu memproduksi produk-produk
rumah ke rumah. Karena sekarang semua keluarga lebih banyak baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini.
memasak makanan sendiri di rumah, kebutuhan akan konsumsi telur Kalaupun keputusan ini yang harus diambil, perlu dipastikan bahwa
pun meningkat. Peluang inilah yang coba dioptimalkan. Terbukti, produksi bisa dilakukan dengan menggunakan sumber daya yang ada
pedagang telur ini sampai kesulitan untuk memenuhi pesanan. saat ini. Artinya, tidak ada mesin/peralatan baru yang perlu dibeli
serta tidak ada karyawan baru (dengan kompetensi baru) yang perlu
Perdalam hubungan dengan pelanggan lama direkrut. Dengan demikian efisiensi biaya tetap bisa dilakukan dan
penggunaan sumber daya atau aset tetap efektif.
Situasi saat ini adalah momentum yang perlu dimanfaatkan untuk Strategi ini dilakukan oleh para pengrajin batik di daerah Jawa
menjalin hubungan yang lebih erat dengan pelanggan. Hubungan Tengah. Tingginya permintaan akan masker mendorong mereka
yang selama ini sifatnya transaksional perlu diperdalam agar bisa untuk mengalihkan sumber dayanya agar bisa memproduksi masker
menjadi lebih emosional. Hal semacam ini akan menjadi modal kain yang tetap sesuai dengan standar kesehatan. Pilihan ini bisa
penting bagi bisnis, terutama untuk menghadapi kondisi baru setelah diambil dengan menggunakan mesin jahit yang sudah ada serta
epidemi ini berlalu. karyawan dengan keterampilan yang sama.
Seorang pemilik usaha Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
menyempatkan waktu untuk mengunjungi muridnya yang terpaksa Berikan potongan harga untuk
belajar dari rumah saja. Dengan membawakan buah tangan produk yang tidak tahan lama
sekadarnya, ia sempatkan juga berkomunikasi dengan orang tua sang
anak sambil tetap menjaga jarak. Kunjungan sederhana ini terbukti Untuk menjaga aliran kas (cash flow), adakalanya diperlukan
mendapatkan respon yang sangat positif dari wali muridnya. potongan harga untuk produk-produk tertentu yang memang tidak
tahan lama. Strategi ini relevan terutama untuk para produsen
2. Manajemen Produk di Masa Krisis makanan/minuman. Dengan cara ini, pengusaha MKM bisa tetap
mendapatkan pendapatan meskipun marjinnya berkurang. Potongan
Kemas ulang produk yang sudah ada harga bisa dikemas dengan cara-cara kreatif agar citra merek dan
persepsi terhadap kualitas tetap terjaga.
Pengusaha MKM perlu mencermati apakah produk-produk yang Seorang pengusaha gethuk (makanan dari singkong) membuat
sudah ada perlu dikemas ulang atau bisa ditawarkan apa adanya. program potongan harga dengan menggratiskan ongkos kirim untuk
Seringkali, kondisi saat ini membuat mereka perlu mengemas ulang beberapa pembeli pertama setiap harinya. Dengan cara ini, pembeli
produk agar lebih sesuai dengan kebutuhan baru pelanggan. didorong untuk segera melakukan pemesanan. Citra produk pun
Sebuah restoran mulai menawarkan bahan makanan siap saji tidak perlu dikorbankan, karena kualitas tetap dipertahankan.
sebagai konsumsi pelanggan di rumah. Hal tersebut dilakukan karena
pelanggan tidak bisa lagi makan di tempat mereka. Maka dibuatlah
PENUTUP
Dengan memahami dimana posisi seorang pengusaha MKM dalam
Kuadran Kewirausahaan tersebut maka yang bersangkutan dapat
mengetahui kapabilitas apa yang harus dimilikinya agar menjadi yang
terbaik di kategorinya. Pengusaha tersebut juga dapat menentukan
trayektorinya ke mana, ingin menjadi apa, dan kapabilitas apa yang
perlu dipersiapkannya. Misalkan dari pengusaha perintis ingin
menjadi produsen maka yang bersangkutan akan memahami apa
konsekuensi untuk menjadi produsen yang handal. Demikian juga
I N D O N E S I A
www.icsbindonesia.org