Anda di halaman 1dari 10

I N D O N E S I A

CORONAVIRUS
VS.
UMKM

JACKY MUSSRY
President, ICSB Indonesia

ARDHI RIDWANSYAH
Vice Secretary General, ICSB Indonesia

RIFELDO MEIZA
Senior Business Analyst, MarkPlus Institute

DEDE UDAYANA LAKSMANA


Business Analyst, MarkPlus Institute Mei 2020
01

CORONAVIRUS VS. UMKM

PENDAHULUAN Skema Kebijakan


Pandemi COVID-19 berdampak sangat besar terhadap UMKM
di hampir semua sektor: kerajinan, makanan & minuman, kuliner,
I Bantuan sosial
industri kreatif, fesyen, pariwisata, dan sebagainya. Wabah COVID-19 II Insentif perpajakan
berdampak di semua komponen dan titik mata rantai nilai usaha,
mulai dari menurunnya penjualan, kesulitan akses permodalan, III Relaksasi dan restrukturisasi kredit UMKM
terhambatnya distribusi, hingga kesulitan memperoleh bahan baku. IV Perluasan pembiayaan
Dalam skala besar, terpuruknya sektor UMKM, yang merupakan
salah satu pilar penopang ekonomi nasional ini, dapat menjadi katalis V Lembaga Pemerintah sebagai penyangga
bagi resesi ekonomi Indonesia. ekosistem UMKM dan penyerap (offtaker)
ICSB Indonesia juga telah melakukan survei sederhana terhadap hasil produksinya
lebih dari 160 responden (multi-response) di sebagian wilayah
Tabel 1:
Indonesia untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh usaha Ringkasan Lima Skema Perlindungan dan Pemulihan UMKM
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) selama krisis ini. Hasil survei Sumber: Disarikan dari www.presidenri.go.id
menunjukkan berbagai masalah pada setiap aspek bisnis yang
dihadapi UMKM: Memang dalam kondisi sulit seperti ini tidak tertutup kemungkinan
ada UMKM yang menikmati windfall sehingga justru bertumbuh
• Aspek pemasaran bisnisnya (growing) dan justru dapat terus memberikan bahkan
— Penurunan permintaan pelanggan (78,2%) meningkatkan layanannya (servicing).
— Kesulitan berjualan secara daring (17%) Pada sisi lain terdapat banyak sekali UMKM yang didera badai
karena imbas wabah COVID-19 ini sehingga mengalami penurunan
• Aspek operasional bisnis sangat drastis (declining) dan masuk dalam kondisi bertahan
— Terjadi kenaikan harga bahan baku (51,8%) hidup (surviving). Sebagian dari UMKM yang declining tersebut
— Kesulitan mendapat bahan baku (32,9%) mungkin tidak dapat bertahan dan akhirnya kolaps (collapsing) dan
bahkan berhenti beroperasi sama sekali (ceasing).
• Aspek sumber daya manusia Dari ketiga kondisi tersebut, hanya UMKM yang dalam kondisi
— Penurunan motivasi kerja (53,3%) growing dan declining yang dapat diharapkan mampu bertahan
— Penurunan produktivitas (29,7%) dan tetap menjalankan aktivitas produksinya baik selama pandemi
maupun setelah pandemi COVID-19 berakhir. Sedangkan jumlah
• Aspek keuangan UMKM yang berada dalam kondisi kolaps dan sudah berhenti
— Kekurangan uang kas (58,2%) beroperasi diperkirakan sudah cukup banyak. Hal ini dikarenakan
— Hutang atau kredit yang jatuh tempo (38,8%) memang kesulitan dalam aspek sumber daya, kapabilitas, dan
kompetensi. Perlu pengidentifikasian lebih lanjut mengenai berapa
sebenarnya proporsi UMKM yang kolaps ini dan perlu suatu skema
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Republik Indonesia yang lebih komprehensif karena UMKM yang kolaps ini berpotensi
mengambil kebijakan dengan mengalokasikan Rp150 triliun untuk menimbulkan permasalahan baru yang lebih berat.
pembiayaan program pemulihan ekonomi nasional khususnya bagi Dengan mengadopsi SPA Model yang dikembangkan oleh
UMKM. Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia juga MarkPlus, Inc., ketiga kondisi UMKM ini dapat dikaitkan dengan
telah meluncurkan berbagai program bantuan bersifat moneter kelima skema yang telah disusun oleh Pemerintah (Gambar 1).
mulai dari stimulus daya beli produk UMKM atau Koperasi, bantuan Dalam jangka pendek (short-term) UMKM dalam kondisi growing
langsung tunai bagi usaha ultra-mikro dan mikro, restrukturisasi dan declining dapat melakukan berbagai persiapan menghadapi
dan subsidi suku bunga kredit usaha mikro, restrukturisasi kredit masa post-COVID-19. Skema II, III, dan IV dapat dipergunakan
untuk koperasi, hingga bantuan non-moneter seperti pendampingan untuk mendukung UMKM yang growing dan declining tersebut
UMKM. untuk melakukan persiapan. Ketika kondisi sudah kembali mendekati
Dalam rapat terbatas secara telekonferensi dari Istana Merdeka, kondusif maka UMKM tersebut dapat mengaktualisasikan apa yang
Jakarta pada akhir April 2020 lalu yang dipimpin langsung telah dipersiapkannya dan Skema V akan dapat dipergunakan sebagai
oleh Presiden Joko Widodo telah membahas lanjutan terkait pendorong sementara bagi UMKM tersebut masuk ke dalam jangka
program mitigasi dampak COVID-19 terhadap UMKM. Presiden panjang. Sedangkan UMKM yang kolaps untuk sementara ini diatasi
menyampaikan bahwa pemerintah telah menyiapkan lima skema permasalahannya dengan mengandalkan Skema I.
untuk perlindungan dan pemulihan ekonomi bagi sektor UMKM di Keberhasilan untuk menyelamatkan UMKM dari kondisi
tengah pandemi COVID-19. yang sangat sulit ini memang tergantung dari berbagai faktor.
Diharapkan dengan skema tersebut para pengusaha mikro, kecil, Namun demikian apabila disederhanakan, maka ada dua elemen
dan menengah mampu bertahan dan tetap menjalankan aktivitas yang menentukan, terutama terkait dengan skema yang telah
produksinya, baik selama maupun setelah pandemi COVID-19 dipersiapkan, yaitu Pemerintah dan para pengusaha mikro, kecil, dan
berakhir (Tabel 1). menengah (MKM) itu sendiri.
Secara umum terdapat tiga kondisi yang sekarang sedang dialami Yang dapat dikontrol oleh Pemerintah adalah menelurkan
oleh UMKM di Indonesia, yaitu: growing, declining, dan collapsing. skema-skema yang sesuai dengan kondisi saat ini dan kecepatan

CORONAVIRUS VS. UMKM


02

STORM
DECLINING
(Surviving)

COLLAPSING PREPARING ACTUALIZING


(Ceasing)

WINDFALL

GROWING

SHORT-TERM LONG-TERM

SKEMA I SKEMA II, III, IV SKEMA V


Gambar 1:
Kondisi UMKM dan Skema

Cepat
dalam mengeksekusi skema-skema tersebut di lapangan. Terkait hal
ini maka kelima skema yang telah dipersiapkan tampaknya telah
cukup sesuai, namun kecepatan eksekusi diperkirakan masih akan
merupakan tantangan tersendiri bagi Pemerintah. Oleh karena itu
kecepatan eksekusi yang disertai pengawasan ketat dan koordinasi
yang baik di lapangan perlu mendapat perhatian Pemerintah karena
Kecepatan Eksekusi

hal inilah yang masih berada dalam rentang kendalinya (Gambar 2).
Sedangkan pada sisi pengusaha MKM terdapat dua hal yang bisa
membuat mereka mengatasi tekanan krisis saat ini, yaitu tingkat
kewirausahaan dan profesionalisme. Dua hal ini tidak dapat dikontrol
oleh Pemerintah sehingga sangat tergantung dari para pengusaha
itu sendiri. Sayang sekali saat ini sebagian UMKM diperkirakan
pola pikir kewirausahaannya masih belum begitu kuat dan aspek
profesionalisme yang dimiliki juga masih belum terlalu tinggi. Hal
ini sekaligus menyarankan bahwa penyelamatan sektor UMKM
Indonesia di saat krisis seperti sekarang ini memang haruslah
government-led atau didorong oleh Pemerintah (Gambar 3).
Semangat kewirusahaan (entrepreneurship) merupakan aspek
yang esensial bagi para pelaku usaha. Semangat kewirausahaan inilah
yang menjadi salah satu modal bagi para pengusaha MKM untuk Lambat
dapat bertahan pada masa krisis (surviving/servicing), setelah itu
mempersiapkan strategi untuk menghadapi era baru setelah krisis Tidak Kesesuaian Sangat
berlalu (preparing), dan akhirnya bisa kembali beraksi saat kondisi sesuai Skema sesuai
telah pulih kembali (actualizing). Dalam tulisan ini, pembasahan
selanjutnya akan difokuskan pada aspek kewirausahaan ini.
Gambar 2:
Kesesuaian Skema dan Kecepatan Eksekusi Pemerintah

CORONAVIRUS VS. UMKM


03
Tinggi
KEWIRAUSAHAAN
(ENTREPRENEURSHIP)
Profesionalisme

Rendah

Lemah Kewirausahaan Kuat

Gambar 3:
Kewirausahaan dan Profesionalisme UMKM PRODUKTIVITAS KREATIVITAS
(PRODUCTIVITY) (CREATIVITY)

Gambar 4:

SEMANGAT Tiga Elemen Penting UMKM

KEWIRAUSAHAAN DALAM
MENGHADAPI KRISIS
Semangat kewirausahaan merupakan aspek terpenting. Dengan
memiliki semangat ini, pengusaha MKM akan mempunyai
kecenderungan yang lebih besar untuk memicu bergeraknya
Dalam kondisi apa pun, penting bagi para pengusaha MKM untuk dua aspek penting lainnya, yaitu: kreativitas dan produktivitas.
memperkuat 3 elemen utama berikut ini: kewirausahaan, kreativitas, Sementara itu, harus ada keseimbangan yang jelas antara kreativitas
dan produktivitas (Gambar 4). dan produktivitas. Kreativitas harus dapat dieksekusi dan
menghasilkan suatu produktivitas dan pada sisi lain sebagian hasil
Kewirausahaan sebagai Pendorong Utama produktivitas juga harus diinvestasikan kembali kedalam kreativitas.

Pada dasarnya, seorang pengusaha MKM adalah wirausahawan. Kewirausahaan dan Kreativitas untuk
Oleh sebab itu terdapat tiga prinsip yang harus dipahami dan dimiliki Bertahan di Saat Krisis
oleh seorang wirausahawan sejati, terutama dalam menghadapi krisis
sebagai berikut: Di masa krisis, kreativitas dalam menjalankan bisnis merupakan
keharusan bagi setiap pengusaha MKM. Terutama saat menghadapi
• Melihat peluang di balik ancaman keterbatasan ruang gerak, mulai dari sisi operasional hingga
Alih-alih hanya merasa pesimis dan disibukkan dengan ancaman pemasaran. Dengan dorongan semangat kewirausahaan, seorang
yang mungkin terjadi, seorang pengusaha MKM perlu mencari pengusaha MKM dapat mempergunakan kreativitasnya untuk
peluang yang dapat dimanfaatkan untuk keberlangsungan bisnis di mengidentifikasi sasaran pasar baru, peluang produk baru, cara
masa krisis. menjual baru, maupun cara berpromosi baru yang relevan dengan
kondisi krisis saat ini.
• Berani mengambil risiko Contoh suatu kreativitas dapat kita lihat dari sebuah UMKM
Seorang pengusaha MKM perlu mengkalkulasi berbagai opsi yang restoran di Bandung, “Si Jagur” milik Eka Sopian yang biasanya
ada, memilihnya, serta berani mengambil risiko yang terkalkulasi menjual ayam penyet. Karena adanya kebijakan pembatasan sosial,
(bukan berspekulasi) untuk mengambil langkah baru dalam bisnis. Eka beralih menjual produknya dalam bentuk makanan beku (frozen
Dalam menghadapi ketidakpastian saat ini, pengusaha MKM perlu food). Ia mengubah bisnisnya dari restoran/kuliner (culinary)
tetap berani mengambil keputusan. menjadi bisnis pemrosesan makanan (food processing). Selain itu,
ia juga membuat produknya dapat dibeli secara daring. Beberapa
• Menginisiasi kolaborasi UMKM makanan dan minuman lain seperti “Ayam Geprek Crisbar”
Untuk mampu mendapatkan akses sumber daya, peluang baru, hingga rumah makan Padang “Pagi Sore” juga mulai menghadirkan
dan mengambil langkah baru, seorang pengusaha MKM perlu paket “Traktir Driver”, yakni paket khusus yang dapat dibeli oleh
berkolaborasi dengan pihak yang mampu memberi nilai tambah. konsumen untuk diberikan kepada pengemudi ojek daring sebagai
Krisis ini tidak bisa dihadapi seorang diri. bentuk rasa kepedulian sosial.

CORONAVIRUS VS. UMKM


04
Lebih dari sekadar ide baru, kreativitas juga berarti menimbang
PRODUSEN PEBISNIS
apakah ide-ide tersebut dapat dieksekusi dengan baik. Tanpa ide (PRODUCER) (BUSINESS PERSON)
baru, bisnis hanya akan berjalan seperti biasa dan cepat kehilangan
keunggulan kompetitifnya. Sedangkan tanpa eksekusi, ide kreatif • Unggul dalam manajemen • Unggul dalam manajemen
hanya akan berhenti sebatas wacana. produk pelanggan, produk, dan

TINGGI
• Fokus pada sumber daya merek
yang dimiliki (resource- • Fokus yang seimbang
Kewirausahaan dan Produktivitas untuk based view) pada sumber daya dan

KAPABILITAS PRODUKSI
Bertahan di Saat Krisis • Mengandalkan skala kondisi pasar
ekonomis (economies of • Kombinasi dari skala dan
scale) lingkup ekonomis
Pengusaha MKM sesungguhnya mengelola sebuah organisasi
bisnis, bukan lembaga nirlaba. Oleh sebab itu, produktivitas perlu
diukur dan dimaksimalkan. Seluruh sumber daya yang dikeluarkan
baik berupa uang, tenaga, maupun waktu perlu dipertimbangkan
PERINTIS PEDAGANG
hasilnya bagi bisnis. Di masa krisis, produktivitas ini semakin penting (BEGINNER) (TRADER)
untuk diperhatikan.
Seluruh sumber daya yang dimiliki perlu dioptimalkan • Unggul dalam manajemen
• Tidak memiliki fokus yang pelanggan

RENDAH
pemanfaatannya selama krisis, tentu dengan tetap memperhatikan jelas • Fokus pada kebutuhan
aspek kesehatan dan keselamatan. Contohnya, sebuah klinik • Masih bersifat coba-coba pasar (market-based view)
kecantikan di Semarang mengalihkan fungsi tenaga ahlinya untuk • Skala dan lingkup • Mengandalkan lingkup
melayani konsultasi pelanggan secara daring menggunakan media ekonomis kecil ekonomis (economies of
online chatting seperti WhatsApp. scope)
Sebaliknya, pengusaha MKM juga perlu melakukan efisiensi
apabila terdapat sumber daya yang tidak bisa dimanfaatkan secara
optimal. Sebuah UMKM fesyen di Bandung menutup sementara
cabangnya untuk mengurangi biaya tetap dan memfokuskan usaha RENDAH TINGGI
pada kanal penjualan daring. UMKM makanan dan minuman ORIENTASI PASAR
mengurangi varian menu yang dijual agar bisa menghemat bahan
Gambar 5:
baku. Kuadran Kewirausahaan
Jadi, pengusaha MKM tidak hanya perlu memastikan sumber daya
yang digunakan efektif membuahkan hasil bagi bisnis, tetapi juga
perlu memotong pengeluaran yang tidak mendesak sehingga bisnis Perintis
semakin efisien.
Kuadran pertama disebut dengan perintis (beginner). Pengusaha
MKM yang masuk dalam kuadran ini biasanya baru memulai sebuah

KUADRAN
usaha atau baru belajar untuk menjadi pengusaha. Kelompok ini
memiliki kapabilitas produksi yang rendah dan belum mencapai skala

KEWIRAUSAHAAN
ekonomis (economies of scale) dan lingkup ekonomis (economies
of scope) yang mencukupi. Selain itu kelompok ini juga belum
berkembang orientasi pasarnya sehingga berbagai kategori dan/atau
Dalam praktiknya, setiap pengusaha MKM memiliki varian produknya cenderung bersifat coba-coba (trial and error)
keunggulannya masing-masing. Dengan memahami keunggulannya ketika ditawarkan ke pasar. Hal ini membuka tingginya kemungkinan
tersebut mereka akan lebih mudah untuk mengembangkan bisnisnya kegagalan produk di pasar.
serta menyiapkan strategi dalam menghadapi krisis ini. Seorang Belum ada keunggulan tertentu yang dimiliki oleh pengusaha
pengusaha MKM dapat memfokuskan perhatiannya pada dua hal, MKM di kuadran ini karena cenderung masih menjajaki segala
yaitu kapabilitas produksi (production capability) dan orientasi peluang yang ada dan masih mencari-cari bentuk bisnis yang sesuai
pasar (market orientation). sehingga masih belum jelas apa fokusnya.
Kapabilitas produksi, mengacu pada kemampuan berdasarkan Pada situasi krisis, kelompok ini termasuk yang paling rentan.
kreativitas dari seorang pengusaha MKM dalam menghasilkan Penurunan penjualan akan sangat terasa dan bisa menyebabkan
produk baik berupa barang atau jasa dengan mempergunakan terhentinya bisnis yang baru dirintis. Dalam kondisi seperti ini
berbagai sumber daya (baik wujud maupun nirwujud) yang banyak yang tidak tahu harus berbuat apa dan akhirnya pasrah pada
dimilikinya. Sedangkan orientasi pasar adalah kemampuan untuk keadaan serta semata mengharapkan adanya bantuan.
memahami lingkungan bisnis berdasarkan berbagai informasi
mengenai pasar terkait pesaing dan preferensi pelanggan kemudian Produsen
mengkoordinasikan dan memanfaatkan segala sumber daya yang
dimilikinya untuk merespon pasar dengan produk dan layanan yang Kuadran kedua adalah produsen (producer). Mereka adalah
dapat memenuhi harapan pasar. wirausahawan yang memiliki kapabilitas mumpuni dalam
Berdasarkan kedua dimensi tersebut kita dapat membagi memproduksi barang atau jasa. Kapabilitas ini juga didukung
pengusaha MKM menjadi empat kategori, yaitu: perintis, produsen, oleh salah satu kapabilitas pemasaran yaitu manajemen produk
pedagang, dan pebisnis (Gambar 5). Dengan memahami di mana (product management) yang mencakup proses mendapatkan ide,
posisi seorang pengusaha MKM dalam kuadran ini maka diharapkan pengembangan produk baru, melakukan pengendalian mutu dengan
dapat membantu pengusaha tersebut dalam menghadapi berbagai standar tertentu hingga produk akhir yang layak masuk ke tahap
tantangan baik di masa krisis seperti sekarang ini maupun pasca- komersialisasi dan dapat diterima oleh pasar.
krisis. Mereka yang ada dalam kuadran ini fokus mengembangkan
produk yang memang bisa mereka buat berdasarkan ketersediaan

CORONAVIRUS VS. UMKM


05
(brand management). Contoh pebisnis adalah pengusaha minuman
sumber daya yang dimiliki (resource-based view). Karena fokus merek tertentu yang telah memiliki gerai di berbagai daerah.
hanya pada beberapa jenis poduk tertentu maka wirausahawan Pebisnis merupakan kelompok pengusaha MKM yang memiliki
berwawasan produsen dapat mencapai tingkat efisiensi yang cukup daya tahan cukup tinggi di tengah krisis. Namun tetap saja pebisnis
tinggi serta bisa mencapai skala ekonomis yang memuaskan. Oleh di sektor-sektor tertentu akan mengalami tekanan yang keras.
karenanya mereka umumnya bisa menawarkan produk berkualitas Tantangan pada kelompok ini lebih berasal dari luar dibandingkan
dengan harga terjangkau. Contohnya adalah pembuat kerajinan serta tantangan dari dalam. Pelanggan yang membatalkan atau menunda
pengusaha makanan/minuman yang memasok produknya ke toko pembelian akibat pandemi merupakan permasalahan yang perlu
oleh-oleh. dipecahkan dengan cara-cara kreatif.
Para produsen ini merasakan dampak yang berbeda-beda Di masa krisis ini, para pengusaha MKM menghadapi tantangan
dari krisis, tergantung produk yang mereka hasilkan. Produsen yang tidak sepenuhnya sama, di antaranya dipengaruhi oleh jenis
yang memiliki kekhususan dalam memproduksi alat kesehatan produk yang mereka tawarkan serta posisi mereka di dalam Kuadran
seperti masker ataupun hand sanitizer merasakan keuntungan Kewirausahaan. Untuk itu, mereka harus memahami strategi yang
yang signifikan dengan tingginya permintaan akan produk dan tepat untuk bertahan di tengah-tengah krisis serta mempersiapkan
alat kesehatan. Sementara produsen yang memiliki fokus untuk bisnis mereka untuk menyambut era setelah krisis berlalu.
menghasilkan produk kesenian atau jasa dalam sektor pariwisata
tentunya merasakan tekanan yang sangat berat.

STRATEGI PENGUSAHA
Dapat dilihat bahwa kelemahan wirausahawan yang masuk
dalam kuadran ini adalah dari sisi kemampuan beradaptasi yang

MKM MENGHADAPI
sejalan dengan perubahan pasar karena mereka memiliki orientasi
pasar yang relatif rendah (low market orientation). Dalam masa

KRISIS
krisis, produsen cenderung kurang memiliki fleksibilitas dalam
menggunakan kemampuan inti (core competencies) mereka.
Keahlian yang sangat spesifik berpotensi membuat wirausaha pada
kuadran ini kurang mudah dalam beradaptasi dengan kondisi pasar Dalam menghadapi krisis ini, para pengusaha MKM perlu
dan apabila terjadi perubahan kondisi pasar maka akan berpotensi menemukan strategi-strategi baru yang lebih kreatif. Krisis ini
pada penurunan bisnisnya. merupakan situasi luar biasa yang membutuhkan pendekatan luar
biasa pula. Berikut ini rekomendasi beberapa strategi kreatif dari sisi
Pedagang manajemen pelanggan, manajemen produk, serta manajemen merek
(Tabel 2).
Kuadran ketiga adalah pedagang (trader). Para pedagang Para pengusaha MKM di setiap kuadran (perintis, produsen,
memiliki keahlian dalam membaca pergerakan pasar (high pedagang, dan pebisnis) perlu memfokuskan diri pada strategi yang
market orientation). Bisnis yang mereka jalankan didasarkan relevan, misalnya produsen perlu memberikan perhatian lebih besar
pada kemampuan untuk memahami kondisi pasar (market-based pada manajemen produk. Namun tidak tertutup kemungkinan bahwa
view), segera memenuhi apa yang diinginkan oleh pasar, serta strategi-strategi lain pun bisa diadopsi. Khusus untuk para pengusaha
kemampuan dalam menjalin hubungan dengan pelanggan (customer MKM perintis, inilah waktunya bagi mereka untuk menentukan
management). Selain itu, mereka mampu menawarkan beragam keunggulan yang ingin dikembangkan—apakah dari sisi kemampuan
barang atau jasa—yang biasanya dipasok oleh beberapa produsen— produksi (sebagai produsen) atau dari sisi kemampuan dalam
sesuai dengan permintaan pasar sehingga dapat mencapai kondisi memahami dan melayani pasar (sebagai pedagang) atau bahkan
lingkup ekonomis (economies of scope) yang cukup baik. Contoh keduanya sekaligus seperti pebisnis?
pedagang adalah toko oleh-oleh yang menjual beragam makanan
dan kerajinan khas suatu daerah dimana berbagai produk yang dijual 1. Manajemen Pelanggan di Masa Krisis
tidak mereka buat sendiri.
Krisis saat ini bisa memberikan dampak yang beragam pada Kenali dan obati keraguan pelanggan
pedagang, tergantung varian produk yang mereka tawarkan.
Bisnis para pedagang dapat mengalami penurunan apabila terjadi Krisis yang terjadi saat ini membuat banyak pelanggan menunda
penurunan permintaan terhadap produk yang biasa mereka tawarkan atau bahkan membatalkan pembelian. Hal tersebut bisa terjadi
atau jika rekanan bisnis yang memasok produk kepada mereka karena ada keraguan yang membuat mereka tidak jadi membeli.
mengalami hambatan produksi. Untuk itu, para pengusaha MKM perlu memahami apa saja yang bisa
menyebabkan keraguan pelanggan. Selanjutnya, keraguan tersebut
Pebisnis perlu diobati dengan segera.
Sebuah toko kue membuat pengumuman menarik kepada
Terakhir, pada kuadran keempat, adalah kelompok pengusaha pelanggan di laman website-nya. Toko tersebut menjelaskan bahwa
MKM yang disebut sebagai pebisnis (business person). proses pembuatan kue dilakukan dengan memperhatikan aspek-
Wirausahawan pada kuadran ini memiliki kapabilitas produksi yang aspek kesehatan. Kebersihan dapur dan peralatannya pun selalu
tinggi (high production capability) sekaligus kuat orientasi pasarnya mereka jaga. Tidak hanya itu, mereka juga menjelaskan bahwa tidak
(strong market orientation). Mereka bisa menyeimbangkan antara ada bukti tentang penyebaran virus COVID-19 melalui makanan.
sumber daya yang mereka miliki (resource-based view) dengan Pengumuman semacam ini bertujuan untuk mengobati keraguan
berbagai kesempatan yang ada di pasar (market-based view). pembeli yang ingin melakukan pemesanan.
Pebisnis juga memiliki kemampuan dalam manajemen pelanggan
(customer management) dan manajemen produk (product Temukan peluang pelanggan baru
management) secara seimbang yang dapat membuat bisnis
mereka berkembang lebih kuat dibanding dengan tiga kelompok Pandemi ini menyebabkan terjadinya perubahan perilaku
wirausahawan lainnya. Selain itu, umumnya mereka telah lengkap pelanggan secara masal. Salah satunya, hampir semua orang
memiliki kapabilitas pemasaran ketiga yaitu pengelolaan merek sekarang terpaksa menghabiskan waktunya di rumah. Orang tua yang

CORONAVIRUS VS. UMKM


06

FOKUS STRATEGI

Manajemen Manajemen Manajemen


Pelanggan Produk Merek

Perintis

Produsen

Pedagang

Pebisnis
Tabel 2:
Opsi Fokus Strategi

dulunya sibuk di kantor sekarang lebih banyak di rumah. Anak-anak paket-paket lauk siap saji sesuai dengan jumlah anggota keluarga.
pun sementara ini tidak lagi pergi ke sekolah. Kondisi semacam Dengan paket semacam ini, pelanggan yang rata-rata adalah keluarga
ini bisa menjadi peluang bagi para pengusaha MKM. Orang-orang bisa menyesuaikan pesanan dengan kebutuhan mereka.
yang sekarang menghabiskan sebagian besar waktunya di rumah ini
berpeluang untuk menjadi pelanggan baru. Ciptakan produk baru dengan sumber daya lama
Seorang pengusaha MKM di Bali memutuskan untuk menjual
telur dengan cara berkeliling menggunakan sepeda motor dari Adakalanya pengusaha MKM perlu memproduksi produk-produk
rumah ke rumah. Karena sekarang semua keluarga lebih banyak baru yang lebih sesuai dengan kebutuhan pelanggan saat ini.
memasak makanan sendiri di rumah, kebutuhan akan konsumsi telur Kalaupun keputusan ini yang harus diambil, perlu dipastikan bahwa
pun meningkat. Peluang inilah yang coba dioptimalkan. Terbukti, produksi bisa dilakukan dengan menggunakan sumber daya yang ada
pedagang telur ini sampai kesulitan untuk memenuhi pesanan. saat ini. Artinya, tidak ada mesin/peralatan baru yang perlu dibeli
serta tidak ada karyawan baru (dengan kompetensi baru) yang perlu
Perdalam hubungan dengan pelanggan lama direkrut. Dengan demikian efisiensi biaya tetap bisa dilakukan dan
penggunaan sumber daya atau aset tetap efektif.
Situasi saat ini adalah momentum yang perlu dimanfaatkan untuk Strategi ini dilakukan oleh para pengrajin batik di daerah Jawa
menjalin hubungan yang lebih erat dengan pelanggan. Hubungan Tengah. Tingginya permintaan akan masker mendorong mereka
yang selama ini sifatnya transaksional perlu diperdalam agar bisa untuk mengalihkan sumber dayanya agar bisa memproduksi masker
menjadi lebih emosional. Hal semacam ini akan menjadi modal kain yang tetap sesuai dengan standar kesehatan. Pilihan ini bisa
penting bagi bisnis, terutama untuk menghadapi kondisi baru setelah diambil dengan menggunakan mesin jahit yang sudah ada serta
epidemi ini berlalu. karyawan dengan keterampilan yang sama.
Seorang pemilik usaha Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
menyempatkan waktu untuk mengunjungi muridnya yang terpaksa Berikan potongan harga untuk
belajar dari rumah saja. Dengan membawakan buah tangan produk yang tidak tahan lama
sekadarnya, ia sempatkan juga berkomunikasi dengan orang tua sang
anak sambil tetap menjaga jarak. Kunjungan sederhana ini terbukti Untuk menjaga aliran kas (cash flow), adakalanya diperlukan
mendapatkan respon yang sangat positif dari wali muridnya. potongan harga untuk produk-produk tertentu yang memang tidak
tahan lama. Strategi ini relevan terutama untuk para produsen
2. Manajemen Produk di Masa Krisis makanan/minuman. Dengan cara ini, pengusaha MKM bisa tetap
mendapatkan pendapatan meskipun marjinnya berkurang. Potongan
Kemas ulang produk yang sudah ada harga bisa dikemas dengan cara-cara kreatif agar citra merek dan
persepsi terhadap kualitas tetap terjaga.
Pengusaha MKM perlu mencermati apakah produk-produk yang Seorang pengusaha gethuk (makanan dari singkong) membuat
sudah ada perlu dikemas ulang atau bisa ditawarkan apa adanya. program potongan harga dengan menggratiskan ongkos kirim untuk
Seringkali, kondisi saat ini membuat mereka perlu mengemas ulang beberapa pembeli pertama setiap harinya. Dengan cara ini, pembeli
produk agar lebih sesuai dengan kebutuhan baru pelanggan. didorong untuk segera melakukan pemesanan. Citra produk pun
Sebuah restoran mulai menawarkan bahan makanan siap saji tidak perlu dikorbankan, karena kualitas tetap dipertahankan.
sebagai konsumsi pelanggan di rumah. Hal tersebut dilakukan karena
pelanggan tidak bisa lagi makan di tempat mereka. Maka dibuatlah

CORONAVIRUS VS. UMKM


07
3. Manajemen Merek di Masa Krisis apabila seorang produsen memutuskan untuk menjadi pebisnis maka
yang bersangkutan sudah dapat memperkirakan apa saja yang harus
Tawarkan voucher atau sistem berlangganan dipersiapkan oleh dirinya.
Selain itu, bagi petugas di Dinas UKM baik tingkat provinsi
Voucher yang ditawarkan akan lebih menarik jika dikemas dengan maupun kabupaten/kota dapat mempergunakan kuadran
perpaduan antara diskon dengan kesempatan memanfaatkannya tersebut untuk mengategorikan para pengusaha MKM yang akan
dalam jangka panjang. Restoran serta tempat-tempat penginapan diundang untuk mengikuti pelatihan. Dengan memahami golongan
bisa menggunakan cara kreatif ini. Voucher bisa dibeli sekarang, dari para pengusaha MKM tersebut maka petugas dinas akan
namun pemakaiannya bisa setelah pandemi ini berlalu. dapat mempersiapkan materi pelatihan yang lebih relevan bagi
Sedangkan sistem berlangganan bisa ditawarkan untuk mendorong pesertanya. Pada gilirannya hasil pelatihan dapat memberi manfaat
pelanggan melakukan satu kali transaksi untuk beberapa kali optimal, dapat diterapkan, dan membuka peluang keberhasilan
pembelian di masa depan. Misalnya, dengan membayar di muka yang lebih tinggi bagi pengusaha tersebut. Melalui training need
untuk seminggu kedepan, pelanggan sebuah toko sayuran akan bisa analysis nantinya petugas dinas akan dapat menyusun silabus
mendapatkan kiriman sayuran segar setiap paginya. Sistem voucher dan mengembangkan materi pelatihan yang berbeda-beda spesifik
maupun berlangganan ini sama-sama bertujuan untuk mendorong untuk setiap kelompok pengusaha MKM tersebut sehingga berbagai
pembayaran dimuka meskipun penggunaan produk masih dilakukan pelatihan yang digelar akan jauh lebih efektif.
setelahnya, baik dalam waktu dekat maupun jangka yang lebih lama.

Mintalah testimoni dari pelanggan setia

Pendapat yang disampaikan oleh pelanggan akan memberikan


dampak yang besar kepada orang-orang di sekelilingnya, baik positif
maupun negatif. Apabila pelanggan bersedia untuk memberikan
testimoni yang positif terhadap suatu produk, maka besar
kemungkinan orang-orang di sekelilingnya juga akan tertarik untuk
melakukan pembelian. Inilah kekuatan dari rekomendasi.
Untuk mengungkapkan testimoni dari pelanggan, pengusaha
MKM bisa memanfaatkan teknologi yang sederhana. Contohnya
adalah tangkapan layar dari percakapan di WhatsApp yang
menunjukkan kepuasan dari pelanggan terhadap produk yang sudah
dibelinya. Bentuk lainnya bisa berupa video yang direkam sendiri
oleh pelanggan untuk nantinya disebarkan di media sosial milik
pengusaha MKM. Perlu diingat bahwa setiap testimoni haruslah
mendapat izin terlebih dahulu dari pelanggan.

Sebarkan konten digital berisi pesan positif

Saat ini terlalu banyak berita dan informasi negatif yang


bertebaran di media massa maupun media sosial. Untuk itu para
pengusaha MKM perlu melakukan kampanye dengan konten-konten
yang menyebarkan sikap positif dan optimisme. Bentuk pesan bisa
disesuaikan dengan produk yang ditawarkan. Ini merupakan bentuk
kampanye untuk membangun citra merek dalam jangka menengah
dan panjang.
Sebuah klinik kesehatan bisa membuat video tips merawat kulit
secara mandiri dari rumah. Video ini bisa disebarkan melalui media
sosial agar dijangkau lebih banyak audiens. Contoh lainnya, lembaga
pendidikan dan pelatihan bisa melakukan kampanye tentang
pentingnya belajar meski dari rumah saja. Pesan-pesan semacam ini
merupakan bentuk penjualan secara halus (soft selling) agar merek
tetap diingat oleh pelanggan.

PENUTUP
Dengan memahami dimana posisi seorang pengusaha MKM dalam
Kuadran Kewirausahaan tersebut maka yang bersangkutan dapat
mengetahui kapabilitas apa yang harus dimilikinya agar menjadi yang
terbaik di kategorinya. Pengusaha tersebut juga dapat menentukan
trayektorinya ke mana, ingin menjadi apa, dan kapabilitas apa yang
perlu dipersiapkannya. Misalkan dari pengusaha perintis ingin
menjadi produsen maka yang bersangkutan akan memahami apa
konsekuensi untuk menjadi produsen yang handal. Demikian juga

CORONAVIRUS VS. UMKM


CORONAVIRUS
VS.
UMKM

I N D O N E S I A

www.icsbindonesia.org

Anda mungkin juga menyukai