Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH TEMPERATUR PIROLISIS TERHADAP YIELD DAN

NILAI KALOR BAHAN BAKAR CAIR DARI BAHAN LIMBAH


KANTONG PLASTIK
Kartika Udyani1, Erlinda Ningsih2, Mochammad Arif3
1,2,3
Jurusan Teknik Kimia Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya
email: kudyani @itats.ac.id

ABSTRACT
Plastic belongs to one of materials mostly used by people. The consumption of plastic gets increasing to 4.8
million tons due to the improvement of plastic production and waste. Plastic waste can be managed and
changed into fuel through pyrolysis process. This research aimed at investigating the effect of temperature
toward the yield and heat value. The pyrolysis on plastic waste was carried out using LDPE plastics in the
reactor with the feed 50 grams in temperature variations of 500, 550, 600, and 650⁰ C. The heat value of
liquid resulted from pyrolysis of LDPE was close to the heat value of kerosene.
KeyWord: plastic, pyrolysis, heat value, yield, temperature

ABSTRAK
Plastik merupakan salah satu material yang paling sering digunakan. Dimana konsumsi plastik secara
berkelanjutan mengalami kenaikan hingga 4,8 juta ton akibat dari peningkatan produksi dan sampah
plastik. Penanganan sampah plastik tersebut dapat diubah menjadi bahan bakar dengan proses pirolisis.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur terhadap yield dan nilai kalor. Pirolisis
sampah plastik ini dilakukan dengan bahan plastik LDPE. Proses pirolisis dijalankan di dalam reaktor
dengan umpan 50 gram pada variasi temperatur 500, 550, 600 dan 650⁰ C. Nilai kalor liquid produk
hasil pirolisis LDPE mendekati nilai kalor kerosene.
Kata Kunci: plastik, pirolisis, nilai kalor, yield, temperatur

PENDAHULUAN
Pada hampir setiap kegiatan manusia tidak terlepas dari penggunaan plastik.
Salah satu jenis plastic yang digunakan manusia adalah kantong plastik. Beberapa
kenggunaan kantong plastik antara lain sebagai pembungkus es, pembungkus kue,
pembungkus sayuran dan masih banyak lagi. Disamping kegunaannya yang banyak
plastik memiliki dampak negatif untuk lingkungan karena sifatnya yang tidak dapat terurai
dengan cepat sehingga menurunkan kesuburan tanah.
Pengolahan sampah plastik secara umum yaitu dengan Reuse, Reduce dan Recycle.
Reus yaitu menggunakan kembali plasti yang masih bisa digunakan. Reduce adalah
mengurangi pemakaian atau pembelian barang- barang yang terbuat dari plastik. Recycle
yaitu mendaur ulang plastik yang sudah tidak terpakai menjadi barang yang bernilai
ekonomi baik melalui proses fisik ataupun kimia. Metode yang saat ini banyak digunakan
dalam penanganan sampah plastik adalah dengan mengkonversi menjadi bahan bakar minyak
melalui proses pirolisis/perengkahan(cracking) (Surono dan Ismanto,2016).
Pirolisis sering disebut juga sebagai termolisis. Secara definisi adalah proses terhadap
suatu materi dengan menambahkan aksi temperatur yang tinggi tanpa oksigen. Pirolisis dapat
didefinisikan sebagai dekomposisi thermal material organik pada suasana inert (tanpa
oksigen) yang akan menyebabkan terbentuknya senyawa volatil (Sheth and Babu, 2006).
Penelitian tentang konversi sampah menjadi bahan bakar sudah banyak dilakukan
diantaranya Budianto A dkk, 2017 meneliti pirolisis botol plastic bekas minuman air mineral
jenis PEY menjadi fuel, Islam M.R. dkk (2013) melakukan pirolisis dari limbah ban bekas
- 389 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VI 2018
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

untuk bahan bakar alternatif. Surono dan Ismanto (2016) mengolah sampah plastik jenis PP,
PE dan PET dengan proses thermal cracking. K Endang, dkk (2016) melakukan
penelitian terhadap sampah plastik jenis LDPE dan PP dengan membandingkan variasi
temperatur terhadap nilai kalor, yield, densitas dan viskositas. Ratnasari, dkk (2017)
melakukan penelitian terhadap beberapa sampel plastik seperti HDPE, pure PE, AW
(Agricultural Waste), MWC (Mineral Water Containers), BR (Building Recon-struction), dan
HFP (Household Food Packaging Waste) dengan proses perengkahan katalitis.
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan, maka penelitian metode
katalitik pirolisis terhadap sampah k a n t o n g plastik jenis LDPE dengan katalis zeolit
alam serta variabel temperatur untuk mengetahui pengaruhnya terhadap yield belum pernah
dilakukan sehingga penelitian ini layak dilakukan.

Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh temperatur terhadap yield liquid produk pirolisis.
2. Mengetahui pengaruh temperatur terhadap nilai kalor liquid produk pirolisis.

TINJAUAN PUSTAKA
Pirolisis adalah proses dekomposisi suatu bahan pada temperatur tinggi tanpa adanya
oksigen yang terkonversi menjadi minyak, gas dan arang (Miandad dkk, 2016). Arang yang
terbentuk dapat digunakan sebagai karbon aktif. Sedangkan minyak yang dihasilkan dapat
digunakan sebagai zat additif atau campuran dalam bahan bakar.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pirolisis
Parameter utama yang mempengaruhi pirolisis adalah sebagai berikut :
1. Kadar Air
Adanya air dalam bahan yang dipirolisis mempengaruhi proses pirolisis karena kadar
air dalam bahan akan menggunakan energi untuk menghilangkan kandungan air.
Energi dari luar yang seharusnya digunakan untuk proses pirolisis digunakan sebagian untuk
proses pengeringan kadar air bahan. Akibatnya bahan dengan kandungan air yang tinggi
membutuhkan energi yang tinggi untuk proses pirolisis atau dengan kata lain pada energi yang
sama bahan dengan kadar air tinggi menghasilkan gas yang lebih sedikit dari pada bahan dengan
kadar air rendah.
2. Ukuran partikel
Apabila ukuran partikel meningkat maka hasil dari padatan akan meningkat
pula sedangkan hasil dari volatil dan gas akan menurun. Fenomena ini adalah kosekuensi
dari penurunan temperatur pada setiap posisi radial dengan adanya peningkatan pada
ukuran partikel. Kosentrasi dari volatil dan gas meningkat sampai dengan nilai tertentu dan
kemudian menurun sesuai dengan kenaikan ukuran partikel. Seiring dengan kenaikan ukuran
partikel makan waktu yang dibutuhkan untuk proses pirolisis pada temperatur tertentu juga
akan meningkat (Chaurisia & Babu, 2005).
3. Laju pemanasan
Menurut Besler & William (1996), ketika laju pemanasan dinaikkan maka padatan
pada proses pirolisis akan menurun. Produk gas yang dihasilkan pada temperatur antara
2000C dan 4000C adalah CO dan CO2. Ketika laju pemanasan meningkat maka gas
CO, CO2, CH4, CH3 akan meningkat. Hal tersebut menunjukkan bahwa laju pemanasan
yang lebih tinggi akan melepaskan gas hidrokarbon, begitupula dengan minyak akan
meningkat seiring dengan kenaikan laju pemanasan.
4. Temperatur
Temperatur merupakan faktor yang penting dalam menghasilkan produk pada proses
pirolisis. Pada temperatur yang lebih tinggi maka hasil gas yang dihasilkan semakin banyak.

- 390 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VI 2018
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Hasil minyak akan meningkat sampai batas tertentu kemudian menurun, sedangkan hasil
padatan cenderung rendah. Semakin tinggi temperatur nilai kalor untuk hasil gas akan
meningkat, namun untuk hasil padatan cenderung konstan (Encinar, 2009).
5. Bahan
Aydinli & Caglar (2010), telah meneliti tentang kulit kemiri dengan plastik,
hasil yang diperoleh yaitu dengan peningkatan jumlah plastik didapatkan hasil minyak yang
lebih banyak, padatan lebih sedikit, dan hasil gas yang cenderung sama.
6. Komposisi bahan uji
Pada setiap penambahan material plastik didalam proses pirolisis menghasilkan suatu
peningkatan kandungan hidrogen didalam hasil minyaknya dibandingkan pada proses
pirolisis tanpa bahan plastik. Hal ini menunjukkan bahwa komposisi yang berbeda dari
bahan yang diperlukan untuk proses pirolisis menghasilkan hasil kandungan minyak yang
berbeda (Bhattacharya, 2009).
7. Laju Nitrogen
Peningkatan dari laju nitrogen menyebabkan penurunan jumlah minyak dan
peningkatan jumlah gas, sedangkan hasil padatan sedikit menurun (Encinar, 2009).
8. Waktu tinggal padatan
Waktu tinggal padatan mempengaruhi jumlah hasil dari pirolisis karena semakin
lama bahan didalam reaktor maka padatan akan semakin terkomposisi menjadi minyak
dan gas (Encinar, 2009).
METODE
Bahan Penelitian
Penelitian ini menggunakan bahan baku kantong plastik bekas jenis LDPE, zeolite sebagai
katalis

Alat Penelitian
Penelitian ini menggunakan reaktor pirolisis yang dilengkapi electric heater dan kondensor
2

10

9
6
8
1
3
4 5

7
300 ͦc
11

Gambar 1 Rangkaian Alat Pirolisis


Keterangan gambar:
1. Tabung nitrogen 6. Thermocouple
2. Regulator tabung nitrogen 7. Controlling instrument
3. Reaktor pirolisis 8. Air pendingin masuk
4. Tempat sampel 9. Kondensor
5. Electrical heater 10. Air pendingin keluar
11. Produk liquid

- 391 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VI 2018
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

Prosedur Penelitian

Limbah kantong
plastik

Pencucian dan Pengeringan

Pengecilan ukuran

Penimbangan berat sampel


(50 gram)

Penambahan katalis

Proses pirolisis (dipanasi pada suhu 500, 550,


600, 650°C)

Kondensasi

Produk liquid

Analisa yield liquid dan nilai


kalor

Gambar 2. Skema pirolisis


HASIL DAN PEMBAHASAN
Pirolisis plastik low density polyethylene (LDPE) dilakukan di dalam reaktor semi
batch berbahan stainless steel pada temperatur tertentu dengan menggunakan pendingin
condensor counter flow. Pirolisis dilakukan dengan waktu tinggal selama 3 jam. Bahan baku
yang digunakan adalah kantong plastik, setelah dipanaskan di dalam reaktor pada temperatur
tertentu(sesuai variabel) akan terdekomposisi menjadi gas yang dapat terkondensasi menjadi
cairan. Proses pirolisis dimulai dari temperature 500-650⁰ C dengan tambahan katalis agar
diketahui pengaruh temperatur terhadap yield liquid dan nilai kalor.
Pengaruh temperatur terhadap yield liquid hasil pirolisis LDPE
Temperatur yang digunakan untuk pirolisis plastik LDPE adalah dari 500, 550, 600
dan 650⁰ C Analisa yield liquid pirolisis dalam variasi temperatur dilakukan untuk
mengetahui pengaruh temperautr terhadap jumlah liquid produk pirolisis yang dihasilkan.
Pada Gambar 3 menunjukkan bahwa yield liquid yang dihasilkan semakin menurun
dengan meningkatnya temperatur dari pirolisis. Hal ini disebabkan karena semakin tinggi
temperature maka semakin banyak plastik yang terurai menjadi gas yang tidak
terkondensasi seingga liquid yang dihasilkan semakin sedikit.Yield tertinggi pada plastik
LDPE didapatkan pada temperatur 500⁰ C sebesar 39,58%. Dari penelitian sebelumnya oleh
Sogancioglu, dkk (2017) yield liquid produk pirolisis juga menunjukan penurunan ketika
- 392 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VI 2018
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

temperatur semakin naik. Sogancioglu melakukan penelitian terhadap material plastik LDPE
pada temperatur 300-700⁰ C dengan yield liquid plastik berturut-turut sebesar 88,54%;
87,87%; 87,62; 87,55%; dan 83,86%.

Gambar 3. Pengaruh temperature terhadap yield produk


Pengaruh temperatur terhadap nilai kalor liquid produk hasil pirolisis LDPE
Produk minyak hasil pirolisis dianalisa nilai kalornya untuk mengetahui pengetahui
pengaruh temperautr terhadap nilai kalor. Pengaruh temperautr terhadap nilai kalor disajikan
dalam Gambar 4. Pada Gambar 4 dapat dilihat bahwa nilai kalor liquid produk pirolisis
semakin menurun dengan semakin tinggi temperature pirolisisi. Hal ini disebabkan pada
temperature yang semakin tinggi maka produk gas non condensable semakin banyak
sehingga nilai kalor produk liquid mengalami penurunan. Nilai kalor yang terukur pada
bom kalorimeter dikenal dengan High Heating Value(HHV), dimana semakin banyaknya kadar
air maka semakin banyak pula energi yang dibutuhkan untuk menguapkan air tersebut dan
menyebabkan rendahnya kalor yang dihasilkan.

Gambar 4. Pengaruh temperature terhadap nilai kalor

KESIMPULAN
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
1. Semakin tinggi temperatur pirolisis maka semakin kecil yield liquid yang dihasilkan.
2. Semakin tinggi temperatur pirolisis maka nilai kalor liquid hasil pirolisa semakin kecil.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Aprian Ramadhan P dan Munawar Ali, 2012. Pengolahan sampah plastik menjadi minyak
menggunakan proses pirolisis. Progdi teknik lingkungan, fakultas teknik sipil dan
perencanaan. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur.

- 393 -
Seminar Nasional Sains dan Teknologi Terapan VI 2018
Institut Teknologi Adhi Tama Surabaya

[2] Arita Susila, Assalami Abrar, Naibaho Dina Irawaty, 2015. Proses pembuatan bahan
bakar cair dengan memanfaatkan limbah ban bekas menggunakan katalis zeolit. Jurnal
Teknik Kimia No.2 Vol. 21, April 2015. Universitas Sriwijaya. Palembang.
[3] Aydinli, B & Caglar, A.,2010. “The Comparison of Hazelnut Shell Co-Pyrolysis with
Polyethylene Oxide and Previous Ultra-Hight Molecular Weight Polyethylene” Journal of
Analitical and Applied Pyrosysis.
[4] Budianto, A; Adyus R; Chrisnawansih T, 2017.”Pirolisis Botol Plastik Bekas Minuman
Air Mineral Jenis PET menjadi Fuel”Prosiding Seminar Nasional Sains dan Teknologi
Terapan ITATS, Hal B201-B-206.
[5] Ella Melyna, Irdoni, Ida Zahrina, 2013. Perengkahan Sampah Plastik (HDPE, PP, PS)
Menjadi Precursor Bahan Bakar Dengan Variasi Perbandingan Bahan Baku/Katalis H-
Zeolit. Prosiding SNTK Topi. Universitas Riau. Pekan Baru.
[6] Ermawati., R. (2011). Konversi Limbah Plastik Sebagai Sumber Energi Alternatif. Jurnal
Riset Industri Vol. V, No.3, 2011, Hal 257-263.
[7] Islam M.R., Islam M.N., Mustafi N.N., Rahim M.A., and Haniu H, 2013. Thermal
recycling of solid tire waste for alternative liquid fuel : the first commercial step in
bangladesh. Procedia engineering 56 (573-582). Bangladesh
[8] Iswadi Didik, Nurisa Fatmi, Erlina Liastuti, 2017. Pemanfaatan Sampah Plastik LDPE
dengan PET Menjadi Bahan Bakar Minyak dengan Proses Pirolisis. Jurnal Ilmiah Teknik
Kimia UNPAM, Vol.1 No.2. Universitas Pamulang. Banten
[9] K Endang, G Mukhtar, Nego Abed, Sugiyana F X Angga, 2016. Pengolahan
Sampah Plastik Metoda Pirolisis Menjadi Bahan Bakar Minyak. Prosiding Seminar
Nasional Teknik Kimia “Kejuangan”. Politeknik Negeri Bandung. Bandung
[10] Miandad R, Barakat M.A, Aburiazai A.S, Rehan M, dan Nizami A.S (2016).
Catalytic pyrolysis of plastic waste: A review, Process Safety and
Environmental Protection, Saudi Arabia.
[11] Pratik N Sheth and B V Babu, 2006. Pyrolysis of Hazelnut Shell: Kinetic
Modeling and Simulation. Chemical Engineering Group, Birla Institute of Technology
and Science, Pilani-333 031, Rajasthan, India.
[12] Ratnasari Devi K, Nahil Mohamad A, William Paul T, 2017. Catalytic oyrolisis of waste
plastics using staged catalysis for production of gasoline range hydrocarbon oils.
Journal of analytical and applied pyrolysis 124 (631-637). University of leeds. UK
[13] Surono Untoro Budi dan Ismanto, 2016. Pengolahan Sampah Plastik Jenis PP, PET dan
PE Menjadi Bahan Bakar Minyak dan Karakteristiknya. Jurnal Mekanika Dan Sistem
Termal Vol 1(1). Universitas Janabadra. Yogyakarta

- 394 -

Anda mungkin juga menyukai